Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dhanu Priyo Prabowo
Yogyakarta: Balai Bahasa, 2013
899.222 DHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Patrisia Devitasari
"Artikel berjudul Cuplikan Cerita tentang Raja yang Mendatangkan Kegembiraan bagi Rakyat: Sebuah Analisis Cerita ini disusun oleh Patrisia Devitasari, Program Studi Jawa 2010. Artikel ini membahas tentang analisis unsur instrinsik dari cerita Babad Tanah Jawa bab ke 102 karangan J.J Ras. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis unsur-unsur instrinsik yang ada dalam cerita, diantaranya alur, tokoh, latar dan tema. Metode yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis dilakukan dengan teknik mengumpulkan data yang merupakan cuplikan cerita. Analisis ini mendapatkan hubungan antara unsur instrinsik pada cerita.
Alur pada cuplikan cerita ini adalah alur lurus. Terdapat beberapa tokoh yang muncul dalam cerita, baik tokoh sentral maupun tokoh bawahan. Yang menjadi tokoh sentral dalam cerita ini adalah Ki Marta-Joeda. Tokoh antagonis adalah Bok Marta-Joeda dan Dipati Anom. Sedangkan yang menjadi tokoh bawahan adalah abdi Pakubuwana 1, Biyang Garem, dan Sunan Pakubuwana 1. Cerita Babad Tanah Jawa Bab Ke 102: Ingkang Sinuhun Pakubuwono 1 Ndathengaken Kasukan Kaliyan para Wadya berlatar di kota Semawis, nama salah satu daerah di Semarang pada zaman dahulu. Tema dalam cerita bab ini adalah tema egoik, karena menceritakan keegoisan seseorang yang merugikan orang lain.

Article entitled Part of Story About King Whom Bring Happiness For Citizen was made by Patrisia Devitasari, majority Javanesse Literature, 2010. This article explain the analysis of instrinsic elements of the story from the Babad Tanah Jawa Chapter 102, written by JJ Ras. The purpose of this study was to analyzw the instrinsic elements in the story, such as plot, character, setting and theme. The method used in this research is a descriptive analysis with collecting data and analysis techniques. The results of analysis to get data related to the instrisic elements of the story.
The plot of this story is advanced flow. There are some characters that appear in the story, both central character and subordinate characters. Ki Martha-Joeda is the central figure in this story. The antagonist characters are Bok Marta-Joeda and Dipati Anom. While the subordinate characters are the servants of Pakubuwana 1, Biyang Garem, and Sunan Pakubuwana 1. This story had setting in Semawis, the name of one of areas in Semarang city in the past. The theme of this chapter in the story is the theme egoik, because the selfishness of the some characters burn another.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nur Arifah Yaza
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini membahas apa nilai-nilai etika Jawa yang terkandung dalam film pendek Tanah Kalurahan karya Paniradya Kaistimewan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami etika Jawa melalui analisis struktur logis dan representasi budaya Jawa mendasarkan pada konsep etika Jawa sebagaimana disampaikan oleh Magnis-Suseno (1984), serta bagaimana etika tersebut direpresentasikan melalui bahasa, tanda, dan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif melalui analisis dialog dan tangkapan layar dari adegan film. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman (1992) yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada empat topik etika Jawa yaitu: sikap batin yang tepat, tindakan yang tepat dalam dunia, tempat yang tepat, dan pengertian yang tepat. Hasil penelitian menemukan representasi nilai etika Jawa melalui dua unen-unen bahasa Jawa yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe dan andhap asor serta sikap ngapurancang. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana etika Jawa mempengaruhi interaksi sosial, hubungan antarindividu, dan keselarasan sosial dalam masyarakat.

Literary works are representations of social reality which contain life values. One form of literary work is film. This research discusses the Javanese ethical values contained in the short film Tanah Kalurahan by Paniradya Kaistimewan. The aim of the research is to understad Javanese ethics through analysis of the logical structure and representation of Javanese culture based on the concept of Javanese ethics as presented by Magnis-Suseno (1984), along with how these ethics are represented through language, signs, and images. The research method used is dercriptive qualitative with an objective approach through analysis of dialogue and screen captures from film scenes. Data were analyzed using the Miles and Huberman (1992) method which including data reduction, data display, and conclution drawing. This research focuses on four topics of Javanese ethics, namely: the right inner attitude, the right action in the world, the right place, and the right understanding. The results of the research found a representation of Javanese ethical values through two Javanese language adages, namely sepi ing pamrih rame ing gawe and andhap asor as well as the ngapurancang attitude. This research provides an understanding of how Javanese ethics influences social interactions, relationships between individuals, and social harmony in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Erlindita
"Dinamika masyarakat yang kompleks sangat memungkinkan terjadinya konflik sosial antar individu atau kelompok masyarakat. Konflik sosial tidak terjadi apabila kondisi masyarakatnya harmonis atau memiliki keselarasan sosial (social harmony). Masyarakat Jawa memiliki kaidah sikap-sikap untuk menghindari konflik dan menciptakan keselarasan sosial, salah satunya adalah sikap prasaja. Melalui film pendek berjudul Prasaja karya Paniradya Kaistimewan dapat diketahui realitas kelompok masyarakat di Yogyakarta yang didalamnya terdapat implementasi sikap prasaja. Tujuan penelitian adalah mengungkap adanya implementasi sikap prasaja dalam film pendek Prasaja yang dapat menciptakan keselarasan sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Menggunakan kerangka teori filsafat nilai moral atau etika untuk membedah sikap prasaja dalam pandangan Jawa, teori keselarasan atau harmoni sosial Hartoyo serta konsepsi keselarasan sosial Franz Magnis Suseno berupa prinsip rukun dan hormat. Hasilnya, sikap prasaja yang diimplementasikan oleh seorang individu dapat memberikan konstruksi positif untuk menciptakan rasa sungkan, hormat, dan rukun yang menciptakan keselarasan sosial, sebaliknya sikap tidak prasaja akan menimbulkan konflik. Maka sikap prasaja ini dapat digunakan sebagai strategi dalam menciptakan keselarasan sosial atau menghindari adanya konflik sosial dalam kehidupan masyarakat.

The complex dynamics of society make it possible for social conflict to occur between individuals or community groups. Social conflict does not occur if the condition of society is harmonious or has social harmony. Javanese society has rules of attitude to avoid conflict and create social harmony, one of which is the prasaja attitude. Through the short film entitled Prasaja by Paniradya Kaistimewan, the reality of community groups in Yogyakarta can be seen in which the prasaja attitude is implemented. The aim of the research is to reveal the implementation of the prasaja attitude in the short film Prasaja which can create social harmony. This research uses a qualitative descriptive method with an objective approach. Using a philosophical theoretical framework of moral or ethical values ​​to dissect prasaja attitudes in the Javanese view, Hartoyo's theory of social harmony or harmony as well as Franz Magnis Suseno's conception of social harmony in the form of the principles of harmony and respect. As a result, a modest attitude implemented by an individual can provide a positive construction to create a sense of respect, respect and harmony which creates social harmony, whereas an inappropriate attitude will lead to conflict. So this prasaja attitude can be used as a strategy in creating social harmony or avoiding social conflict in people's lives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
899.222 STR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suparto Brata
Yogyakarta: Elmatera, 2014
899.222 SUP s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Poerwadhie Atmodihardjo
Yogyakarta: Azzagrafika, 2013
899.222 POE i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sulistiasi
Solo: Pawon, 2009
899.222 AGU j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunani S.W.
Yogyakarta: Azzagrafika, 2013
899.222 YUN s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>