Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pakpahan, Sahat
"Buku ini merupakan cara praktis, cepat dan tepat untuk mengkonversi berbagai satuan fisis. Untuk mempermudah pencarian, konversi satuan dari suatu sistem satuan ke sistem satuan lainnya disajikan dalam dua bentuk tabel konversi satuan, yaitu menurut abjad berdasarkan nama besaran fisis dan menurut kelompok bearan fisis seperti daya, usaha/ energi, gaya, panjang, tekanan, temperatur, waktu dan sebagainya."
Jakarta: Erlangga, 2012
530.8 PAK t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"One of intense phenomena in land use aspect is land conversion. This phenomena occurs due to the needs and the demand pressures on land,namely derives from agricultural and non-agricultural sectors as an impact of the increasing number of population and the community development activities
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Semioli, William J.
New York: Industrial Press, 1974
389.152 SEM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Academic Press , 1973
539.75 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Rita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ida Pusparini
"Life table multivariat merupakan salah satu metode pada analisis ketahanan yang dapat digunakan untuk rnenggambarkan ketahanan individu yang memperhatikan karakteristik-karakteristik dari individu tersebut. Tugas akhir ini membahas suatu metode pembentukan model yang sesuai untuk penaksiran life table multivariat. Metode ini menggunakan data ketahanan dan disebut metode hazard dengan pendekatan tabel kontngensi. Model yang didapat disebut model hazard. Metode hazard ini dapat menangani masalah sensor dan dapat menganalisis waktu ketahanan yang terdistribusi secara eksponensial sepotong-sepotong. Karena nlenggunakan pendekatan tabel kontingensi, variabel-variabel yang diamati harus diperlakukan secara kategorik. Penaksiran parameter-parameter model hazard menggunakan metode likelihood. Sedang pengujian hipotesis untuk pemilihan model yang tepat menggunakan metode rasio likelihood. Penerapan metode hazard dengan pendekatan tabel kontingensi ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruh kematian bayi dan anak, berdasarkan data Survei Prevalensi Kotrasepsi Indonesia tahun 1987. Faktor-faktor yang diamati sebagai kovariat-kovariatnya, antaral ain: lingkungan rumah tangga, usia ibu waktu melahirkan, urutan dan jarak kelahiran, tempat dan penolong persalinan, status ekonomi keluarga, pendidikan ibu, dan keterpaparan terhadap informasi.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Mufti Harits
"Konversi biomassa menjadi energi alternatif menjadi topik yang hangat di Indonesia mengingat besarnya potensi tersebut, khususnya residu dari pertanian padi memberikan potensi energi sebesar 150 GJ/tahun. Proses termokimia pada tahap pirolisis dan gasifikasi memiliki kekurangan masing-masing dalam gasifikasi sekam padi, sehingga diperlukan sistem integrasi yang mampu mengintensifikasi produk luaran biomassa, khususnya syngas. Parameter berupa equivalence ratio (ER) dan suhu reaktor berperan dalam analisis komposisi syngas dan jumlah energi yang dihasilkan. Perkembangan sistem ini menggunakan model simulasi pada perangkat lunak Aspen Plus yang dapat menganalisis aliran gas produser (CO, H2, CH4, CO2, N2) dan char sesuai dengan analisis proksimat dan ultimat dari sekam padi. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya pengaruh ER terhadap komposisi syngas dengan menurunnya komposisi syngas seiring menaiknya nilai ER, di mana komposisi tertinggi terdapat pada karbon monoksida (CO) sebesar 5,44%, sementara tingkat penurunan terbesar terdapat pada metana (CH4) sebesar 52,4%. Suhu reaktor juga berpengaruh terhadap proses gasifikasi dan komposisi syngas, di mana komposisi karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2) meningkat dengan kenaikan terbesar pada CO sebesar 70,2%, dan menurun untuk metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) terhadap kenaikan suhu.

Converting biomass into alternative energy is a hot topic in Indonesia considering its huge potential, especially residue from rice farming which provides energy potential of 150 GJ/year. Thermochemical processes in pyrolysis and gasification stages have their respective drawbacks in rice husk gasification, so an integrated system is needed to intensify the biomass output, especially syngas. Parameters such as equivalence ratio (ER) and reactor temperature play a role in the analysis of syngas composition and the amount of energy produced. Development of this system uses a simulation model in Aspen Plus software which analyzes the flow of producer gases (CO, H2, CH4, CO2, N2) and char according to the proximate and ultimate analyses of rice husks. Results show that ER effects syngas composition with the decrease of syngas composition as the ER value increases, where the highest composition is found in carbon monoxide (CO) of 5.44%, while the largest reduction level is in methane (CH4) of 52.4%. Reactor temperature also affects the gasification process and syngas composition, where composition of carbon monoxide (CO) and hydrogen (H2) increases with the largest increase in CO of 70.2% and decreases for methane (CH4) and carbon dioxide (CO2) towards temperature increase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqy Aldianto Pratama
"Proses ship recycling kapal memerlukan prosedur yang efektif dan efisien untuk memastikan pemilahan dan penanganan material serta perlengkapan kapal berjalan dengan baik, sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi yang dapat mengembangkan prosedur pemilahan dan penanganan hasil daur ulang kapal pada ship recycling facility di Indonesia. Pada penelitian ini dilakukan kajian regulasi nasional dan internasional terkait, serta perumusan rekomendasi untuk prosedur pemilahan dan penanganan hasil kegiatan daur ulang kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilahan material berdasarkan jenis dan kondisi fisiknya sangat penting untuk memaksimalkan nilai daur ulang dan meminimalkan limbah berbahaya. Rekomendasi prosedur yang dihasilkan mencakup langkah-langkah detil mulai dari identifikasi material, identifikasi proses penanganan, dan rekomendasi proses pemilahan dan penanganan material dan perlengkapan kapal. Implementasi prosedur ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses daur ulang kapal, mengurangi risiko terhadap lingkungan dari HAZMAT, serta memberikan panduan praktis bagi industri terkait.

The ship recycling process requires effective and efficient procedures to ensure the sorting and handling of materials and ship equipment are conducted smoothly, in accordance with applicable regulations, and environmentally friendly. This research aims to provide recommendations that can develop sorting and handling procedures for ship recycling facilities in Indonesia. The study reviews national and international regulations related to ship recycling activities and formulates recommendations for sorting and handling procedures. The research findings indicate that sorting materials based on their type and physical condition is crucial for maximizing recycling value and minimizing hazardous waste. The recommended procedures include detailed steps from material identification, handling process identification, to recommendations for sorting and handling materials and ship equipment. Implementing these procedures is expected to enhance the efficiency of ship recycling processes, reduce environmental risks from hazardous materials (HAZMAT), and provide practical guidance for related industries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sjarief
"ABSTRAK
lsyu yang menyertai pembicaraan mengenai agama pada abad keduapuluh ini adalah
adanya kebangkitan agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, di
berbagai penjuru dunia. Hal ini tengah hangat dibicarakan oleh para pakar ilmu
sosial yang diantaranya ditulis oleh futurolog John Naissbitt dan Patricia Aburdene
(1987) dalam bukunya yang terkenal Megatrends 2000. Dikatakannya bahwa di
penghujung abad kedua puluh dan di awal milenium ketiga agama-agama besar
dunia masih berdiri dengan tegak sejak ribuan tahun lalu, dan bahkan para
penganutnya mendirikan bermacam-macam institusi keagamaan yang memiliki
struktur yang mapan. (Naisbitt & Aburdene, l990). Sosiolog Richard Schaffer
(1994) juga menyatakan bahwa agama-agama besar pada era modem telah
terbentuk dalam beberapa kelompok keagamaan baru (seperti , sekte atau aliran)
yang mempunyai organisasi, dan merupakan denominasi (turunan) dari agama
induknya sebagai cara mereka untuk lebih menjamin kesinambungan ajaran maupun
untuk perekrutan penganut baru.
Suatu fenomena yang menyertai pencarian spiritual manusia dan kebangkitan
agama-agama dunia ini, diantaranya adalah dengan adanya fenomena konversi
agama atau biasa juga dikenal dengan perpindahan agama. Dari adanya tren tentang
kebangkitan agama itu, telah menarik perhatian para pakar studi agama untuk
menelaah proses-proses yang terjadi dalam konversi agama (Rambo, 1993). Selain
tentang prosesnya, yang menarik dari konversi agama ini adalah bahwa menurut
Paloutzian (1996), kebanyakan usia individu yang melakukan konversi agama
adalah pada usia remaja hingga dewasa muda. Rambo (1993) juga menyatakan
bahwa di Amerika Serikat dan Eropa Barat, kelompok-kelompok keagamaan telah
menarik sekitar ribuan pengikut baru dari golongan usia muda, baik lelaki maupun
wanita.
Hasil penelitian Rambo tentang proses konversi agama ini telah dihimpun dalam
buku yang berjudul Understanding Religious Conversion. Dalam buku tersebut
Rambo (1993) mancoba memberikan pemahaman tidak hanya faktor psikologis
yang menyertai proses konversi agama pada individu, tetapi juga mencoba untuk
mengaitkan serta mengeksplorasi konteks dimana perubahan itu terjadi. Hubungan sosial, dan lingkungan tempat dimana potential convert (individu yang melakukan
konversi) berada, adalah hal-hal yang mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh
proses konversi agama yang terjadi. Oleh karena itu menurut Rambo, konversi
dilihat sebagai proses yang kompleks, bertahap dan membutuhkan waktu.
Dari perspektif yang holistik ini, Rambo telah menghasilkan suatu model proses
konversi yang dinamakannya systemic stage model (model tahapan sistemik), dan
terbagi dalam tujuh tahap, yaitu : context, crisis, quest, interaction, encounter,
commitment, dan consequences.
Dari kerangka teori systemic stage model tentang proses konversi agama yang
diungkapkan oleh Rambo (1993), penulis ingin melihat apakah tahapan proses
konversi ini juga berlaku pula pada konversi agama dalam agama Islam dan Kristen,
pada individu usia dewasa yang penulis temui.
Sehubungan dengan hal itu, maka pendekatan penelitian konversi agama dalam
agama Kristen dan Islam, pada individu usia dewasa muda, cocok dengan
menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, yaitu pendekatan penelitian
yang lebih berusaha untuk mengungkapkan makna, definisi maupun deskripsi dari
berbagai kejadian bagi individu yang mengalaminya.
Dari pendekatan kualitatif ini, tipe penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah tipe penelitian studi kasus yang berusaha untuk mengungkap berbagai
keunikan dari suatu kasus secara menyeluruh dan mendetail, dan bukan bertujuan
untuk membuat peramalan atau pun pembuktian. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah dengan melakukan wawancara
mendalam terhadap subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga
penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif dari data
transkrip wawancara. (Poerwandari, 1998).
Dari penelitian tentang proses konversi agama terhadap empat subyek ini, secara
umum penulis mengambil kesimpulan bahwa memang kerangka teori konversi
agama yang dikemukakan oleh Rambo (1993), berlaku pula pada konversi agama
keempat individu tersebut. Walaupun begitu, tidak semua tahap atau proses konversi
agama yang dikemukakan Rambo (1993) dalam teorinya, terjadi pada subyek yang
diteliti. Dan juga lebih jauh lagi, bahwa tahapan konversi yang ada pada teori
Rambo tidak persis sama tata urutan maupun detailnya dengan tahap konversi yang
dilalui oleh subyek penelitian tersebut.
Penelitian lanjutan maupun penyempurnaan-penyempurnaan pada penelitian
sejenis, dibutuhkan untuk dapat memberikan gambaran yang lebih dalam mengenai
fenomena konversi agama ini. Metodologi penelitian maupun kerangka teori yang
dipakai dalam meneliti femonena konversi agama ini, adalah hal-hal yang menurut
peneliti paiing signifikan untuk dapat menguak fenomena ini dengan lebih
sempurna dan obyektif.

"
2000
S2984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>