Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prabhu Sello Aryo Jati
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang paling berpengaruh adalah beban lateral yaitu beban gempa dan beban angin. Inovasi-inovasi semakin berkembang agar bangunan yang dibangun efektif dalam menahan beban lateral tersebut. Penggunaan sistem outrigger merupakan salah satu inovasi yang digunakan dalam menahan beban lateral. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan struktur. Dalam penelitian ini dilakukan analisa perbandingan kekuatan serta kekakuan dari struktur yang menggunakan sistem outrigger dengan struktur yang tidak menggunakan outrigger. Analisa yang gunakan dalam perbandingan kekuatan ini adalah analisa beban dorong statik non-linier yang lebih dikenal dengan analisa pushover. Kedua bangunan didorong hingga runtuh dengan pola beban tertentu. Sehinga didapatkan perbandingan kekuatan kedua bangunan. Dari perbandingan perilaku struktur, bangunan dengan sistem outrigger memiliki kekakuan serta kekuatan yang lebih besar. Selain itu, bangunan dengan outrigger memiliki perilaku yang lebih baik terhadap beban gempa

In high-rise building, the most influential load is lateral load which is earthquake load and wind load. Innovations is developed to make a high rise buildings effectively resist the lateral loads. Outrigger system application is one of the innovations used in the resist lateral loads. These system uses the building width to maximize the stiffness of the structure. In this study, we compare the strength and stiffness of the structure with Outrigger system and those doesn’t. The analysis that used to compare the strength of the structure was non-linear static push which more commonly known as a pushover analysis. The buildings is pushed by specific load pattern until they collapse. Then, we get the strength comparison of the 2 buildings. From the comparison of the structures behavior, buildings with Outrigger system has greater stiffness and strength. In addition, buildings with Outrigger has a better behavior against earthquake loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Riris Putrianti
"ABSTRAK
Studi Perbandingan Analisa Riwayat Waktu Dan Respons Spektrum Untuk Bangunan Tinggi Dengan Denah Berbentuk U Berdasarkan SNI 1726-2012 Pada saat ini gedung bertingkat tinggi semakin banyak diminati karena jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas. Salah satu bentuk denah gedung yang sering digunakan adalah denah gedung berbentuk huruf U. Denah berbentuk U ini sering digunakan pada gedung apartemen dan hotel karena dianggap efektif dalam menampung luas area bangunan yang diinginkan pada tanah yang tidak terlalu luas namun semua sisi ruang pada gedung tetap mendapatkan akses pemandangan ke arah luar. Gedung yang dianalisa pada tesis ini adalah gedung yang memiliki denah berbentuk U yang memiliki ketidakberaturan horizontal yang divariasikan terhadap perbandingan panjang dan lebar denah gedung serta juga terhadap ketinggiannya, yaitu H:D = 5:5, 4:5 dan 2,25:5 dengan ketinggian 20 dan 30 lantai. Variasi sudut dalam panjang dan lebar denah dibuat lebih dari 15 dari ukuran terbesar denah struktur gedung dalam arah sisi yang ditinjau. Evaluasi studi perbandingan bangunan tinggi dengan denah berbentuk U dengan metode analisa riwayat waktu dan analisa respons spektrum, dimana analisa riwayat waktu memberikan hasil yang lebih kecil dalam segi rasio penulangan dan presentase berat tulangan, story drift, story shears, base reaction, jika dibandingkan dengan analisa respons spektrum.Efek ketidakberaturan sudut yang terjadi akibat bentuk denah yang digunakan memberikan pengaruh terhadap elemen kord dan kolektor yang digunakan dalam analisa riwayat waktu yang lebih kecil daripada analisa respons spektrum. Bangunan yang dianalisa dengan analisa dinamik Time History menghasilkan berat tulangan yang lebih sedikit rata-rata hampir 10 dibandingkan dengan analisa dinamik Respons Spektrum pada semua model. Untuk berat tulangan shear wall pada analisa Time History kurang lebih hampir sama dengan berat tulangan pada analisa Respons Spektrum, hanya lebih kecil 3 dari analisa Respons Spektrum.

ABSTRACT
Study Comparison of Time History Analysis and Spectrum Responses Analysis to High Rise Building with a U Shaped Plan Based On SNI 1726 2012 Multistories building is now become popular since the available space of land is being limited. One type of shape are often used is U shapped plan.U shapped plan usually applied for apartement and hotel building that considered effective to accommodate required building are on limited land space without reducing access to obtain landscape for all room on building. Building that will be analyzed on this thesis has horizontal irregularities of U shapped plan which is varying in term of length and with of plan and building hight, that is H D 5 5, 4 5 and 2,25 5 and height of 20 and 30 floor.Variation of reentrant corner in term of length and width of plan is 15 of greather plan dimension of building on considered side. Evaluation of high rise comparative studies with U shaped plan with time history analysis and spectrum response analysis, where time history analysis gives smaller result in terms of repeatability ratio and weight percentage of reinforcement, story drift, story shears, base reaction, when compared with analysis response spectrum.The corner irregularity effect due to the shape of the floor plan used to influence the chord and collector elements used in the time history analysis is smaller than the spectrum response analysis. Buildings analyzed by Time History dynamic analysis resulted in fewer reinforcement weight averaging nearly 10 compared to dynamic analysis of Spectrum Response on all models. For shear wall weights in Time History analysis approximately equal to the reinforcement in Spectrum Response analysis, only less than 3 of Spectrum Response analysis."
2017
T49761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindyta Arih Kinanti
"Proses penyelamatan di gedung bertingkat yang kurang baik mengakibatkan banyaknya korban jiwa akibat terjadinya kebakaran. Tujuan dari rencana penyelamatan ialah memberikan panduan keselamatan gedung yang ditampilkan pada setiap area gedung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko dominan proses penyelamatan penghuni saat kebakaran di wilayah Jakarta Selatan menggunakan metode analisa risiko dan mengevaluasi sistem penyelamatan penghuni saat kebakaran yang tepat agar dapat menurunkan jumlah korban jiwa pada bangunan gedung tinggi hunian di wilayah Jakarta Selatan. Terdapat 13 high risk pada penelitian. Hasil evaluasi penelitian berupa perbaikan SOP eksisting. Dimana terdapat 1 tambahan sub-bab dan perbaikan 3 sub-bab terdahulu.Proses penyelamatan di gedung bertingkat yang kurang baik mengakibatkan banyaknya korban jiwa akibat terjadinya kebakaran.
Tujuan dari rencana penyelamatan ialah memberikan panduan keselamatan gedung yang ditampilkan pada setiap area gedung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko dominan proses penyelamatan penghuni saat kebakaran di wilayah Jakarta Selatan menggunakan metode analisa risiko dan mengevaluasi sistem penyelamatan penghuni saat kebakaran yang tepat agar dapat menurunkan jumlah korban jiwa pada bangunan gedung tinggi hunian di wilayah Jakarta Selatan. Terdapat 13 high risk pada penelitian. Hasil evaluasi penelitian berupa perbaikan SOP eksisting. Dimana terdapat 1 tambahan sub-bab dan perbaikan 3 sub-bab terdahulu.

The rescue process in defective buildings resulted in many victims due to fires. The purpose of the rescue plan is giving the safety guidelines of the building that may appear on any area of the building. The purpose of this study is to determine the dominant risk factor the process of saving the residents during a fire in South Jakarta using risk analysis method and evaluate the correct residents rescue system during a fire in order to reduce the number of victims in high rise building residences in South Jakarta. There are 13 high risks in this research. The evaluation results of this research in the improvement of existing SOP. Where there is one additional sub chapters and sub chapters 3 fixes earlier. The rescue process in defective buildings resulted in many victims due to fires.
The purpose of the rescue plan is giving the safety guidelines of the building that may appear on any area of the building. The purpose of this study is to determine the dominant risk factor the process of saving the residents during a fire in South Jakarta using risk analysis method and evaluate the correct residents rescue system during a fire in order to reduce the number of victims in high rise building residences in South Jakarta. There are 13 high risks in this research. The evaluation results of this research in the improvement of existing SOP. Where there is one additional sub chapters and sub chapters 3 fixes earlier.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Sofia
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang dominan adalah beban lateral akibat beban angin dan gempa. Oleh sebab itu dibutuhkan perkuatan-perkuatan khusus guna menahan gaya tersebut. Ada beragam sistem perkuatan struktur yang dapat digunakan, salah satunya yaitu Sistem outrigger. Dimana sistem ini bekerja sebagai sistem rangka keseimbangan berupa lengan yang terikat pada core wall hingga kolom terluar bangunan. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan karena outrigger mampu memberikan ketahanan tehadap momen guling dari gempa atau angin dan membuat gedung lebih stabil. Outrigger dapat diletakkan di beberapa tempat dan penggunaanya pun dapat lebih dari satu outrigger. Oleh karena itu dilakukan analisa berkaitan dengan hal tersebut.
Analisa yang dilakukan adalah membuat modelisasi struktur empat puluh lantai delapan varian dengan kombinasi outrigger yang berbeda-beda dengan menggunakan software structure ETABS V.9.0.7, untuk mengetahui masingmasing dari perilaku strukturnya. Kemudian melalui pengamatan perilaku struktur yang meliputi waktu getar, momen maksimum dan driftnya dapat diperoleh kesimpulan varian sistem outrigger yang paling optimal dan ekonomis dilihat dari kebutuhan tulangannya.
Dari perbandingan perilaku struktur serta perbandingan kebutuhan tulangan maka yang paling optimum diantara kedelapan varian adalah varian dengan pemasangan outrigger di ¾ tinggi struktur (outrigger diletakkan pada lantai 29-30).

In a high rise building structure, the most dominant load is lateral load, which are caused by wind load and earthquake load. Because of that reason, we utilize some special system to resist the load. There are many systems to strengthen the structure, such as outrigger system. This system works as a balanced frame like an arm, tied in the core wall through the external column of the building. This system utilizes the width of the building to maximize the stiffness, because the outrigger is able to give more resistance and stabilization from the overturning moment caused by wind and earthquake. The outrigger can be placed in some places, and we may use more than one outrigger besides. Since the requirements needed, we have to do some analysis involves to it.
The analysis is performed by doing some structural modifications of forty stories structure in eight variants of the outrigger, using the software structure ETABS V.9.0. By using this software, we analyzed some information about the structural behaviours of each modification. The information includes the Period of vibration, maximum moment, and the drift of the structure, which will be summarized which one is the most optimum and economize modification from the use of the outrigger in the several variant analyzed.
By comparing the structural behaviours and the economical of reinforcing, it concluded that the variant with outrigger at ¾ of structure high (outrigger at story 29-30) is the most optimum than the other variant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nurma Rahmani
"Dalam upaya penanggulangan kebakaran pada gedung bertingkat diperlukan adanya sistem pencegahan dan pengendalian kebakaran. Dengan adanya tim tanggap yang melakukan prosedur tanggap darurat kebakaran mulai dari munculnya titik api hingga pemadaman dalam upaya meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari terjadinya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat bencana kebakaran pada bangunan pemerintah.
Studi ini mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dalam keadaan darurat yang dapat menghambat atau bahkan memperbesar dampak kebakaran. Kemudian respon risiko diperoleh dengan melakukan perawatan dan pengawasan sarana dan prasarana serta simulasi pelatihan dan jadwal agar terhindar dari kepanikan saat menghadapi keadaan darurat kebakaran. Studi ini juga menghasilkan evaluasi perencanaan bangunan dalam penanganan bahaya kebakaran.

In an effort to cope with the fire of high rise buildings are required to have a fire prevention and control system. With the responsive team conducting emergency fire response procedures starting from the emergence of hotspots until one of the efforts in minimizing the impacts arising from a fire if a fire occurs. This study aims to determine the existing state and develop the Standard Operational Procedure (SOP) disaster risk disaster emergency response to government buildings.
This study identifies risks that may arise in an emergency that may inhibit or even magnify the impact of a fire. Then the risk response is obtained by performing maintenance and supervision of facilities and infrastructure as well as training and scheduled simulations to avoid stuttering in the face of fire emergency. This study also produced an evaluation of the planning of a building in handling fire hazard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky
"Skripsi ini membahas analisis dan optimasi tower crane dalam pembangunan gedung tingkat tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menghitung kebutuhan atau volume angkut besi, bekisting, dan perancah yang dibutuhkan dalam proses konstruksi gedung tingkat tinggi berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan pada software BIM Tekla Structures. Volume angkut tersebut menjadi dasar untuk perhitungan waktu operasional tower crane untuk menentukan alternatif lokasi terbaik untuk mencapai waktu operasional yang paling singkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan penempatan lokasi yang lebih efektif dapat menghemat waktu operasional hingga 25,66 hari.

This thesis discusses the analysis and optimization of tower cranes in the construction of high-rise buildings. This research uses a quantitative approach by calculating the need or volume of transportation of iron, formwork, and scaffolding needed in the high-rise building construction process based on the results of modeling carried out in Tekla Structures. This transport volume is used for calculating tower crane operational time to determine the best alternative location to achieve the shortest operational time. The research results show that more effective planning and location placement can save operational time up to 25.66 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirradewi Rianty
"Work Breakdown Structure WBS adalah perincian deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat dikelola lebih baik. Meskipun setiap proyek unik, kebanyakan bangunan dapat distandarisasi kegiatannya sehingga memungkinkan penyediaan dasar perkiraan yang lebih kuat untuk pengelolaan proyek. Dalam pengelolaan proyek, kinerja kualitasnya juga penting untuk dikontrol dan pendekatan pertimbangan risiko sekarang disyaratkan untuk keseluruhan proses manajemen mutu dalam perkembangan ISO 9001. Pekerjaan finishing atau arsitektur merupakan pekerjaan yang paling sering mengalami rework atau ketidaksesuaian hasil dengan spesifikasi dibanding pekerjaan lainnya dalam proyek. Pada Oleh karena itu, pengembangan WBS berbasis risiko diusulkan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan WBS berbasis risiko untuk perencanaan kualitas pekerjaan arsitektur bangunan tinggi. Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap dengan metode analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan WBS standar terdiri dari 5 level utama dan 2 level pelengkap, dengan 14 variabel risiko dominan terhadap kinerja kualitas proyek, dan rekomendasi respon risiko sebagai pengembangan WBS standar.

Work Breakdown Structure WBS is a breakdown of deliverables and project work into smaller components so it can be better managed. Although each project is unique, most buildings can be standardized in their activities so as to enable the provision of a stronger forecast basis for project management. In project management, quality performance is also important to be controlled and a risk consideration approach is now required for the overall quality management process in the development of ISO 9001. Finishing or architectural work has the most frequent degree of rework compared to other work in the project, it is the non conformity with specifications. Therefore, the development of risk based WBS is proposed.
The objective of the study was to develop risk based WBS for high quality building architectural work planning. The research consisted of several stages with qualitative risk analysis method. The result indicate that standardized WBS consists of 5 primary level and 2 complementary level, with 14 dominant risk variables on quality performance, and recommended risk responses as the development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Nugroho
"ABSTRAK
Biomimikri dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan yang inovatif dalam merancang sesuatu. Biomimikri membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai sistem yang bekerja pada objek alam. Saat ini, biomimikri tidak hanya terbatas pada proses menciptakan sebuah teknologi canggih, namun biomimikri berkembang pada penerapan sistem struktur bangunan tinggi. Biomimikri merupakan pendekatan merancang sesuatu yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan manusia, khususnya pada skripsi ini dibahas mengenai permasalahan pada dunia rancang bangun, khusunya akibat pengaruh beban vertikal dan lateral pada sistem struktur bangunan high-rise. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa metode deskriptif melalui studi kepustakaan dan menelaah literatur yang dilanjutkan dengan studi kasus bangunan Taipei 101 dan The Gherkin serta dianalisis dengan metode kualitatif. Skripsi ini juga menjelaskan perbandingan antara pendekatan melalui biomimikri dan bukan biomimikri.

ABSTRAK
Biomimicry can be regarded as an innovative approach in designing something. Biomimicry requires a deep understanding of the system that works on natural objects. Currently, biomimicry is not just limited to the process of creating an advanced technology, but biomimicry thrive on the application of the system of high building structure. Biomimicry is an approach to design something that aims to solve human problems, especially in this thesis discussed the problems in the world of building design, especially due to the influence of vertical and lateral loads on the system of high-rise building structures. The method used in writing this thesis in the form of descriptive method through the study of literature, followed by a case study of the building Taipei 101 and The Gherkin and analyzed using qualitative methods. This thesis also describes a comparison between the approach through biomimicry and not biomimicry."
2016
S64177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Santoso
"Kegagalan struktur atas merupakan sebuah fenomena yang tidak diinginkan dalam sebuah proyek bangunan tinggi. Kegagalan elemen struktur dalam menahan beban, serta perbedaan mutu pekerjaan yang terlaksana dengan mutu pekerjaan yang direncanakan menjadi sebuah hal yang perlu dihindari.Penelitian ini berbicara mengenai penerapan sistem manajemen mutu yang tepat agar sasaran mutu dari setiap pekerjaan tercapai, dengan kata lain menghindari kegagalan struktur atas. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi penerapan sistem manajemen mutu dan kegagalan mutu pada 20 proyek bangunan tinggi. Hasil dari penelitian ini berupa lima pekerjaan dengan risiko tertinggi, sasaran mutu setiap pekerjaan struktur atas, dan tingkat implementasi setiap indikator sistem manajemen mutu.

A failure of upper structure works is unwanted in any high rise building project. The failure of the element in distributing forces, and different quality applied with the main quality plan needs to be avoided. This paper is discussing about the implementation of quality management system to fulfill building rsquo s requirements, in other words, to avoid the failure. The experiment is conducted by observing the implementation of quality management system and the failuresin 20 high rise building projects. The resultsare five upper structure works which has the highest risk, quality objectives for every upper structure works, and the level of quality management system implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya.
Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx.
Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi.

Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile.
Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy.
Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>