Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
"Mechanical properties enhanced of the nickel ferro aluminium alloy with second phase reinforcement and grain structure. development of AlFeni alloy for fuel cladding structure material was done as anticipation of the hight density fuel development for research reactor to balance the fuel hardness...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Microstructure , crystal structure, and grain size observations on the Mg2 Al3 growth by mechanical alloying. Microstructure , crystal structure, and grain size observations on the growth of Mg2 Al3 phase by mechanical alloying have been performed. The Mg2 Al3 compound is prepared by milling process at various milling time of 10,20 and 30 h..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Material cerdas Cu-Al-Mn adalah salah satu paduan ingat bentuk dengan harga yang lebih murah dan memiliki prospek aplikasi yang luas serta mudah difabrikasi. Salah satu kelemahan paduan ini adalah stabilisasi fasa martensit yang dapat dihindari dengan perlakuan panas dan metode pencelupan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh metode pencelupan terhadap transformasi fasa dan sifat mekanik paduan Cu-22,31Al-5,3Mn (persen atomik). Sampel difabrikasi dengan pengecoran gravitasi yang selanjutnya dihomogenisasi pada temperatur 900 oC selama 2 jam lalu didinginkan ke temperatur ruang. Setelah itu, paduan diberi perlakuan panas betatizing pada temperatur 900 oC selama 30 menit diikuti tiga metode pencelupan berbeda yaitu pencelupan langsung (direct quenching / DQ), pencelupan naik (up quenching / UQ), dan pencelupan bertahap (step quenching / SQ). Karakterisasi dilakukan menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES), mikroskop optik dan Scanning Electron Microscopy and Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-ray Diffraction (XRD), Differential Scanning Calorimetry (DSC), Microvickers, dan uji pemulihan regangan menggunakan metode bending. Paduan as-cast dan as-homogenized memiliki struktur mikro yang didominasi oleh fasa β [BCC] sebagai matriks dan fasa kedua α [FCC] serta γ yang berbentuk seperti presipitat hitam. Proses homogenisasi memperbesar ukuran butir fasa β [BCC] menjadi 745,86 μm dari 381,13 μm pada kondisi as-cast sedangkan rasio fraksi fasa β [BCC]:α [FCC]+γ saat as-cast sebesar 63:37 dan 75:25 setelah homogenisasi. Pengaruh homogenisasi membuat nilai kekerasan untuk as-homogenized yaitu 277,49 HVN lebih tinggi jika dibandingkan dengan as-cast yaitu 220,31 HVN. Setelah perlakuan panas, struktur mikro terdiri dari fasa martensit β' (18R) dengan fasa β (L21) sebagai matriks dan fasa γ yang berbentuk presipitat berwarna hitam. Morfologi fasa martensit β' (18R) berbeda-beda dengan metode pencelupan yang berbeda, yaitu needle-like (DQ), needle-like dan V-Shape (UQ), serta needle-like dan plate (SQ). Kekerasan paduan untuk pencelupan langsung sebesar 238,34 HVN, pencelupan naik sebesar 244,43 HVN dan pencelupan bertahap sebesar 253,44 HVN. Nilai pemulihan regangan tidak dapat diketahui karena ketiga sampel (DQ, UQ, dan SQ) patah ketika ditekuk. 

Cu-Al-Mn shape memory alloys belong to a smart material group that possesess lower price, broad application, and are easy to fabricate. A drawback of this alloy is martensitic phase stabilization, which can be avoided by heat treatment and quenching methods. This research studied the effect of the quenching methods on the phase transformation and mechanical properties of the Cu-22,31Al-5,3Mn alloy (atomic percent). Sample were gravity cast and homogenized at 900 oC for 2 h and then cooled at room temperature. After that, the alloy was betatized at 900 oC for 30 minutes followed by three different quenching methods, namely direct quenching (DQ), up quenching (UQ), and step quenching (SQ). Characterization included Optical Emission Spectroscopy (OES), Optical Microscopy (OM) and Scanning Electron Microscopy (SEM) and Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-ray Diffraction (XRD), Differential Scanning Calorimetry (DSC), Microvickers, and strain recovery tests using the bending method. As-cast and as-homogenized alloys have a microstructure dominated by the β [BCC] phase as the matrix, the second phase α [FCC], and γ which shaped like black precipitates. The homogenization process enlarged the grain size of the phase to 745.86 μm from 381.13 μm in the as-cast condition while the ratio of the β [BCC]:α [FCC]+γ phase fraction at as-cast condition is 63:37 and 75:25 after homogenization. The homogenization led to an increase in hardness values from as-cast of 220.31 VHN to as-homogenized of 277.49 VHN. After heat treatment, the microstructures consisted of β' (18R) martensite phase with β (L21) phase as the matrix and γ which shaped like black precipitates. The morphology of the β' (18R) martensite phase differed with different quenching methods, namely needle-like (DQ), needle-like and V-Shape (UQ), and needle-like and plate (SQ). The hardness of the alloy after DQ was 238.34 VHN, UQ was 244.43 VHN and SQ was 253.44 VHN. Strain recovery was unknown because the samples (DQ, UQ, and SQ) fractured when bent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giarno
"ABSTRAK
Aluminum lembaran jenis 3014-H19 diketahui banyak dipakai sebagai kemasan
minuman kaleng. Mangan adalah unsur tambahan utama pada paduan Al 3104-
H19 dimana fungsi mangan dapat meningkatkan kekuatan sehingga tidak mudah
kusut atau robek ketika dilakukan pengerjaan dingin. Pada penelitian ini, Al 3104-
H19 dengan variasi kandungan Titanium 0% berat, 0.01% berat dan 0.013% berat,
akan digunakan sebagai sampel untuk pengujian korosi di dalam larutan H2O2
35%. Dimana diketahui pula H2O2 secara luas banyak dipakai sebagai desinfektan
di industri makanan. Perendaman di dalam larutan dilakukan dalam jangka
pendek 0 ? 6 jam kemudian dilanjutakan sampai 2 minggu untuk mengetahui
tingkat korosi pada masing-masing sampel. Kemudian korosi diamati dengan
melihat kontur kekasaran permukaan sampel, foto mikroskop dan SEM serta
dilihat kelajuan korosinya. Pada akhirnya diperoleh hasil bahwa Al 3104-H19
dengan kandungan Ti 0.01% mempunyai ketahanan korosi yang lebih baik
dibanding dua sampel lainnya."
2008
T21555
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Khayrun Nisa
"ABSTRAK
Paduan Ingat Bentuk Cu-Zn-Al memiliki sifat ingat bentuk yang baik dimana lebih ekonomis dibandingkan paduan ingat bentuk lainnya. Pada penelitian ini, paduan Cu-26,5Zn-5,15Al wt. % hasil pengecoran gravitasi yang dihomogenisasi pada 850 oC selama 2 jam diberikan laku pelarutan di 850 oC selama 30 menit diikuti tiga metode pencelupan yaitu pencelupan langsung (DQ) ke dalam media air + es kering, pencelupan naik (UQ) ke dalam media air + es kering lalu dicelupkan lagi ke air 100 ℃ selama 30 menit, dan pencelupan bertahap (SQ) yang dicelupkan ke air 100 ℃ selama 30 menit lalu pencelupan ke air + es kering selama 30 menit. Karakterisasi yang dilakukan adalah pengujian OES, pengamatan mikroskop optik, SEM-EDS, pengujian kekerasan microvickers, XRD, dan DSC. Struktur mikro as-cast dan as-homogenized terdiri dari matriks β [BCC] dengan fasa kedua α [FCC] berbentuk lath dengan rasio fraksi fasa α:β sebesar 7:93. Sementara, struktur mikro DQ terdiri atas fasa martensit βʹ [M18R]. Struktur mikro UQ dan SQ tersusun atas fasa austenit β [D03]. Nilai kekerasan bervariasi, sampel DQ memiliki nilai kekerasan tertinggi 241,63 HVN, sementara UQ dan SQ sebesar 192,93 dan 165,4 HVN. Pemulihan regangan tidak dapat diketahui karena ketiga sampel patah saat pemotongan dan pembengkokkan karena sifat getas
.Cu-Zn-Al shape memory alloy has good memory effect which became an economical option. In this study, Cu-26.5Zn-5.15Al wt. % alloy was produced by gravity casting and homogenized (850 oC, 2 hours). Samples were β solutionized (850 oC, 30 minutes) followed by three methods of quenching. First is direct quenching (DQ) to cold water (water + dry ice). Second is up quenching (UQ) to cold water followed by heating at 100 ℃ for 30 minutes. Third is step quenching (SQ) into the boiling water for 30 minutes, and then into cold water. Characterization included microstructures analysis using optical microstructures and SEM–EDS, Vickers microhardness, XRD, and DSC testing. The microstructures of as-cast and as-homogenized consisted of β [BCC] matrix and α [FCC] second phase with α:β phase fraction ratio of 7:93. The microstructures of DQ showed βʹ [M18R] martensite phase. Meanwhile, the microstructures of UQ and SQ consisted of β [D03] austenite phase. Hardness of DQ was the highest due to the M18R phase. While the UQ and SQ had lower hardness because of the formation of β [D03] phase. The strain recovery value could not be observed because the three samples fractured during cutting and bending caused by brittleness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Meilina
"ABSTRAK
Tekstur kristalografi dari lembaran paduan alumunium AA 3xxx telah diteliti menggunakan hamburan neutron. Pengaruh kandungan titanium pada tekstur kristalografi setelah proses manufaktur telah ditentukan. Dari data-data yang ada menunjukkan bahwa kandungan titanium memiliki pengaruh terhadap tekstur kristalografi yang terjadi. Paduan alumunium base alloy AA 3xxx dengan titanium 0,0111 wt% memiliki pola tekstur yang paling baik. Selain itu, distribusi dan bentuk presipitat juga akan mempengaruhi tekstur kristalografi yang terjadi.

ABSTRACT
The crystallographic texture of aluminum alloy AA 3xxx sheet was investigated by Neutron Scattering. The influence of titanium on the crystallographic texture after manufacturing was determined. The results show that the influence of titanium on aluminum alloy AA 3xxx sheets effect the texture after manufacturing. Aluminum base alloy AA 3xxx with 0.0111 wt% Ti has the best texture. The distribution and form of precipitates in aluminum alloy AA 3xxx also hardly effects the crystallographic texture.
"
2007
T23784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo Bawono
"Dari penelitian ini diharapkan diketahui pengaruh variabel komposisi persen berat Mg dari 3% hingga 9% serta perlakuan perlarytan dan proses penuaan buatan terhadap kekuatan mekanis, dengan pengamatan struktur mikro sebagai penghubung.Komposisi luangan paduan dihasilkan dengan peleburan menggunakan dapur krusibel tipe ciduk. Sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam, menggunakan standar JIS Z 2201 yang mana hasilnya sudah merupakan sampel uji tarik. Hasil pengujian tarik dan kekerasan as-cost kemudian dibandingkan dengan sampel yang dilakukan pelarutan pada temperatur 430' C selama 12 jam, juga dengan hasil proses penuaan buatan yang dilakukan setelah lakupanas pelarutan pada temperatur 150' C selama panahanan 2, 4, 6, 8, dan 10 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>