Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Kevin Anditirama
"Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Riyadi, Endang Mardiati dan Heru Winayadi pada tahun 1999 telah menghasilkan apparatus untuk memodelkan aliran air tanah terkekang. Apparatus ini berada pada tahap pengembangan dimana masih memerlukan berbagai penyempurnaan dari sisi alatnya maupun protokolnya. Penelitian ini mengusulkan suatu protokol untuk memodelkan aliran air tanah terkekang dan transpor pencemar pada media berpori heterogen dengan menggunakan alat buatan Wahyu Riyadi, Endang Mardiati dan Heru Winayadi. Pemodelan ini meliputi aliran air pada kondisi steady dan transpor pencemar berupa NaCl. Protokol yang diusung haruslah memberi hasil yang akurat dan presisi sehingga dilakukan repetisi percobaan dengan protokol yang sama, yang nantinya akan diamati penyimpangan data antar percobaannya. Hasil dari penelitian ini belum dapat dinyatakan sempurna karena hasil percobaan belum akurat dan presisi. Karena itu diperlukan beberapa penyempurnaan pada alat dan protokol.

Research conducted by the Wahyu Riyadi, Endang Mardiati and Heru Winayadi in 1999 has produced apparatus for modeling unconfined groundwater flow. This apparatus is at development stage where they still require improvements in the in terms of the instrument and protocols. This research proposes a protocol for modeling unconfined groundwater flow and transport of contaminants in the heterogeneous porous media. This includes modeling of water flow in steady state and pollutant transport in the form of NaCl. Protocols carried must generate accurate and precise result, so experiment repetitions were done with the same protocol, and the deviations of data between experiments will be observed. The results of this research has not been stated as perfect because the result of the experiment is not yet accurate and precise. Therefore some improvements on the equipments and protocols are needed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Muhammad Faiz Syaiful Islam
"Sungai telah menjadi jalur alami bagi air di daratan, dengan kemampuan volume air yang bertambah maupun berkurang, sehingga, berpotensi untuk banjir, Terlebih, bagi banyak penduduk DKI Jakarta yang bermukim di Jakarta Barat yang sering mengalami dampak banjir secara terus menerus, sehingga, penelitian mengenai dampak banjir secara spasial di Jakarta Barat kemudian dilakukan. Melalui estimasi sebaran dampak banjir dan analisis permukiman yang terdampak di segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara. Selaku dua wilayah kelurahan dengan penduduk korban banjir terbanyak di Jakarta Barat. Penelitian selanjutnya  dilakukan dengan metode pemodelan genangan, sehingga, dihasilkan tinggi genangan  dan bahaya banjir yang tersebar. Setelah model genangan diketahui  proses overlay kemudian dilakukan. Melalui unit permukiman yang terkena dampak dari jangkauan genangan, sehingga, hasilnya dapat dinyatakan sebagai persen. Dampak banjir dari Sungai Pesanggrahan lebih banyak berpotensi untuk tersebar ke wilayah timur laut Segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara, seperti RW 10 di Kedoya Utara, serta, RW 3, 4, 6, & 7 di Kembangan Utara, dengan RW 10 Kedoya Utara sebagai wilayah tergenang paling tinggi dan RW 3 Kembangan Utara sebagai wilayah tergenang paling luas. Selain itu, unit permukiman yang berpotensi terdampak banjir dari Sungai Pesanggrahan, banyak ditemui di, wilayah timur laut Segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara, seperti RW 3, 4, & 6 Kembangan Utara, hingga mencapai 34,8 %, dengan banyaknya permukiman padat & saluran parit yang sempit di wilayah tersebut, sehingga, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai keterkaitan dari penduduk, jarak ideal permukiman terhadap saluran air (sungai & parit), serta, perubahan tutupan lahan terhadap dampak banjir di Kelurahan Kembangan Utara – Kedoya Utara.

The river has become a natural pathway for water on land, with the ability to increase or decrease the volume of water, so that it has the potential for flooding. the spatial impact of flooding in West Jakarta was then carried out. Through estimation of flood impact distribution and analysis of affected settlements in the Kembangan Utara–Kedoya Utara segment. As the two urban villages with the largest flood victim population in West Jakarta. Subsequent research was carried out using the inundation modeling method, so that the resulting inundation height and scattered flood hazard. After the inundation model is known, the overlay process is then carried out. Through the residential units affected by the extent of the inundation, thus, the results can be expressed as a percentage. The impact of flooding from the Pesanggrahan River has more potential to spread to the northeastern area of the Kembangan Utara–Kedoya Utara Segment, such as RW 10 in North Kedoya, as well as, RW 3, 4, 6, & 7 in North Kembangan, with RW 10 Kedoya Utara as an area inundated the highest and RW 3 Kembangan Utara as the most extensive inundated area. In addition, many residential units potentially affected by flooding from the Pesanggrahan River are found in the northeastern region of the Kembangan Utara–Kedoya Utara Segment, such as RW 3, 4 & 6 Kembangan Utara, up to 34.8%, with the number dense settlements & narrow ditches in the area, therefore, it is suggested to carry out further research on the relationship of the population, the ideal distance of settlements to waterways such as rivers or ditches, as well as changes in land cover to the impact of flooding in Kembangan Utara and Kedoya Utara Villages."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermi Agustiningrum
"Sungai Ciliwung merupakan sungai terpanjang di wilayah Jabodetabek, yang mempunyai dampak terbesar ketika musim hujan tiba. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi potensi banjir tetapi belum menampakkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibahas mengenai upaya konservasi apa saja dapat yang dilakukan dalam mengurangi debit banjir yang terjadi serta seberapa besar pengurangannya.
Dari hasil perhitungan menggunakan metode rasional didapatkan debit aliran tahun 2012 dengan batasan kala ulang 2 tahunan (R2) sebesar 323,37 m3/det, R5 sebesar 426,54 m3/det, R10 sebesar 448,65 m3/det, dan R20 sebesar 503,16 m3/det, dengan peningkatan debit aliran (Q) sebesar 3,72% dari tahun 2010. Setelah debit banjir diketahui, dilakukan analisis mengenai usaha konservasi apa saja yang dapat dilakukan dalam penanganan banjir beserta persentase pengurangan debit banjir yang terjadi.
Hasil yang didapatkan adalah kombinasi antara (1) kolam pengumpul air hujan (50%) pada kawasan pemukiman, perdagangan, dan rumah tinggal, rorak (75%) pada kawasan perkebunan, dan parit resapan (75%) pada kawasan persawahan ; serta (2) kombinasi antara biopori (50%) pada kawasan pemukiman, perdagangan, dan rumah tinggal, rorak (75%) pada kawasan perkebunan, dan parit resapan (75%) pada kawasan persawahan, merupakan cara yang paling efektif dalam mengurangi kenaikan debit aliran, yaitu sebesar 86% untuk periode ulang hujan 2 tahunan (R2); 65% untuk R5 ; 62% untuk R10 ; serta 56% untuk R20.

Ciliwung River is the longest river in the Jabodetabek area, and has the greatest impact when the rainy season arrives. Various efforts have been made by the government to tackling the potential of floods, but have not revealed the maximum results. This study has been focused on what kind of conservation efforts can be made to reduce the flood discharge and how much the reduction.
Using rational method, the computed flood discharge (Q) based on 2012 condition are 323,37 m3/s for 2-year return period, 426,54 m3/s for 5-year, 448,65 m3/s for 10-year, and 503,16 m3/s for 20-year respectively. Within two years (from 2010 to 2012) the discharge (Q) increased by 3,72%. After the discharge were known, an analysis about the kind of the conservation efforts that could be applied, as well as the percentage of flood discharge reduction was conducted.
The results show that the following combinations: (1) rain harvesting (50%) on residential areas, business district, and houses; dry swale (75%) on plantation area; and infiltration trenches (75%) on rice-fields; as well as (2) biopori (50%) on residential areas, business district, and houses; dry swale (75%) on plantation area; and infiltration trenches (75%) on rice-fields, are the most effective flow rate reduction amounting to 86% for 2-year return period (R2), 65% for R5; 62% for R10, as well as 56% for R20.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah
"DAS Ngrowo Ngasinan merupakan sebagian wilayah dari Kabupaten Trenggalek. Wilayah tengah DAS berupa dataran rendah dan cekungan, sehingga sering terjadi banjir. Penelitian ini mengkaji tentang wilayah sebaran genangan banjir beserta faktor penyebabnya dari tahun 1992-2008. Analisis yang dilakukan yaitu secara deksriptif tentang wilayah sebaran banjir yang terdapat di daerah yang memiliki bentang alam dataran dan landai terutama pada penggunaan tanah berupa sawah dan pemukiman. Hasil asosiasi semua faktor, didapatkan faktor curah hujan yang cukup berpengaruh terhadap kejadian banjir di Trenggalek. Selain itu, faktor topografi wilayah yang relatif datar dan landai serta adanya perubahan fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi wilayah pemukiman, tegalan atau kebun campuran dan lahan terbuka juga ikut berpengaruh terhadap kejadian banjir di DAS Ngrowo Ngasinan.

Catchments area of Ngrowo Ngasinan is still part of Trenggalek Regency. The middle region of this catchments area is plain and dip, thus flood is often occurred. This research is to study about distribution region for ponds of flood as well as their cause factors from 1992 - 2008. The analysis which is used is descriptive to allocation of precipitation zone along catchments in order to locate in flatland area and plain, particularly mountain. From association of all factors are obtained that rainfall influences flood up on flood occurrence. Besides topography, which is relatively flat, plain, and the existence of function cause of forest zone to settlement and opened land also influences up on flood occurrence in Ngrowo Ngasinan catchments area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34178
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusumaning Ayu Dyah Sukowati
"Banjir merupakan merupakan salah satu bencana hidrometeorologis yang paling sering terjadi serta menimbulkan kerugian dan kerusakan lebih banyak dibanding bencana yang lain. Kabupaten Karawang merupakan salah satu wilayah rawan banjir nasional, akibat banjir yang sering melanda wilayah tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran banjir di Kabupaten Karawang pada tahun 2015, 2016 dan 2017 serta membangun model spasial untuk prediksi dan potensi banjir di Kabupaten Karawang. Metode yangdigunakan adalah dengan melakukan analisis overlay indeks terbobot dengan metode skoringdari setiap variabel penyebab banjir dan informasi genangan dari citra SAR Sentinel 1A. Sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk membangun model spasial banjir. Pola sebaran banjir tahun 2016 menyebar dari timur kearah barat dan utara serta lebih luas dibandingkan tahun 2015 dan 2017.

Flood is the most common hydrometeorological disasters and causes more than others. Karawang regency is one of the areas floods hazard, due to floods that often hit the area. The purpose of this research is to know the pattern of flood spread in Karawang regency in 2015, 2016 and 2017 and build spatial model for prediction and flood potential in Karawang regency. The method used by conducting a weighted overlay overview analysis with the scoring method of each flood variable and the inundation information from Sentinel 1A SAR image. They regression analysis to build spatial flood model. The 2016 spreading pattern of floods spreads from east to west and north and wider than 2015 and 2017.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Hanifa
"Bencana banjir, yang salah satu penyebabnya adalah kondisi cuaca, semakin sering terjadi sejak akhir 1990-an. Banjir yang sering terjadi di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu disebabkan oleh karakteristik fisik cekungan yang berbentuk seperti basin. Ditambah curah hujan tinggi terjadi secara terus-menerus untuk jangka waktu tertentu dalam sehari. Pengamatan curah hujan dilakukan dengan metode penginderaan jauh, yaitu menggunakan algoritma PERSIANN CCS. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis perbedaan distribusi wilayah banjir di DAS Citarum Hulu serta distribusi spasial dan temporal curah hujan penyebab kejadian banjir tersebut. Penelitian ini menggunakan data curah hujan per jam satelit yang telah diolah menggunakan algoritma PERSIANN CCS<. Dalam pengolahan data tersebut, dilakukan metode statistik untuk memperoleh nilai akurasi dan metode aritmetika untuk mengklasifikasikan nilai curah hujan satelit. Hasil spasial menunjukkan wilayah banjir aktual tersebar di setiap sub-DAS Citarum Hulu, yaitu di bagian hulu dan hilir sub-DAS. Secara temporal, banjir selalu terjadi pada Sub-DAS Cisangkuy dan jarang terjadi di Sub-DAS Ciwidey. Distribusi spasial curah hujan di DAS Citarum Hulu dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bagian utara dan selatan. Rata-rata curah hujan per jam kelompok sub-DAS tersebut memiliki pola yang sama. Secara temporal, distribusi curah hujan di DAS Citarum Hulu memiliki kesamaan pola pada setiap tahunnya. Curah hujan penyebab banjir adalah hujan yang terjadi selama lebih dari enam jam. Hujan tersebut turun beberapa hari sebelum kejadian banjir. Kejadian hujan terjadi pada siang hingga sore hari.

Floods, which one of its cause is weather condition, are often happened since late 90s. Floods in Upper Citarum Watershed are caused by watershed’s physical characteristics which basin-like-shaped. In addition, high level rainfall happened continuously for a long term in a day. Rainfall observation is done by remote sensing method. It is PERSIANN CCS algorithm. This research aims to analyse spatio-temporal actual flood area in Upper Citarum Watershed and spatio-temporal rainfall distribution which are the caused of floods. This research used hourly rainfall data of PERSIANN CCS algorithm to obtain rainfall distribution in Upper Citarum Watershed. In data processing, statistical method had been done to generate data accuracy and arithmetic method to classify rainfall. Spatial result shows actual flood area are spreaded in every sub-watershed of Upper Citarum, which are in its upstream and downstream. Temporally, floods frequently happen in Cisangkuy Sub-Watershed and infrequently happen in Ciwidey Sub-Watershed. Spatial rainfall distribution in Upper Citarum Watershed is divided into two categories which are north and south region. The average hourly rainfall of each categories has the same pattern regionally. Temporal rainfall distribution also has the same pattern every year. The rainfall, which is causing floods, is a more-than-six-hours-long rain. The rain falls several days before the floods happened. It happened in the afternoon up to evening."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>