Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Debby Dyah S.
"Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain itu, bahasa juga kerap digunakan dalam mengekspresikan perasaan seseorang dan salah satu unsurnya adalah melalui penggunaan interjeksi, seperti interjeksi untuk menggambarkan kesedihan, kekaguman atau kekesalan. Penelitian ini membahas penggunaan interjeksi salah satu tokoh komik yaitu Kapitein Haddock dalam salah satu seri komik Belgia terkenal De Avonturen van Kuifje 'Het Geheim van De Eenhoorn' atau lebih dikenal dalam bahasa Indonesia Petualangan Tintin.
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui golongan interjeksi yang diserukan oleh Kapitein Haddock. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa interjeksi yang digunakan oleh Kapitein Haddock terbagi dalam beberapa golongan yang unsur pembentuknya berhubungan dengan pelanggaran aturan kelautan, binatang, dunia kriminal dan interjeksi bidang lain seperti sifat buruk atau alat musik.

Language is an instrument of communication among the society in a form of sound symbolism which is produced by speech organ. Language is also often used to express someone’s feeling. And partly through the usage of interjections, which states the feeling of sadness, admiration or vexation. This study identifies the interjection applied by Captain Haddock, a character of the famous Belgian comic series De Avonturen van Kuifje 'Het Geheim van De Eenhoorn', better known as Petualangan Tintin in the Bahasa.
The purpose of this qualitative study is to find out the categories of interjection which are used by Captain Haddock. The result explains that interjections used by Captain Haddock can be divided into several categories associated with the breaking of the rules, marine-, animals-, criminal world and the other interjection such as bad behaviours or music instruments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuke Adora Iskandar
"Seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa Jerman juga mengenal variasi dialek regional yang tersebar tidak hanya di wilayah Jerman sendiri, namun juga sampai ke negara-negara tetangga seperti Swiss dan Austria. Salah satunya adalah dialek Bern-Deutsch, yang digunakan oleh orang-orang dari kanton Bern, Swiss. Bern-Deutsch menarik untuk ditelaah karena letak geografis Bern yang berada di tengah-tengah Jerman dan Perancis turut mempengaruhi aspek budaya dan bahasanya. Bern-Deutsch memiliki khazanah kosa kata dan pelafalan yang unik, yang cukup berbeda jauh dengan bahasa Jerman baku (Hochdeutsch). Bila dilihat secara sepintas, seolah tidak ada aturan baku yang mengatur pola perubahan pelafalannya. Namun, bila dianalisis dengan teori linguistik yang tepat, akan muncul kesimpulan berupa beberapa aturan mendasar. Penelitian ini sendiri dilakukan dengan pendekatan fonetis dan fonologis. Sebagai pengantar untuk menuju penelitian tingkat lanjut, cakupan penelitian ini hanya akan meliputi kosakata sehari-hari yang terbagi dalam beberapa kategori yang telah ditentukan.

Same as Indonesian, the German language is acquainted with various regional dialects. These dialects are widely spread not only inside Germany's territory, but they also reach neighboring countries such as Switzerland and Austria. One of them is Bernese-German (in German : Bern-Deutsch), which is spoken by the people in the Canton of Bern, Switzerland. Bernese-German is an interesting object of study due to the canton's geographical location, right in the middle between France and Germany, which influences the culture and language as well. Bernese-German has a wide range of vocabularies and distinctive way of pronouncing compared to the standard German language (known as Hochdeutsch). In a glance it seems like there is no specific pattern to explain its pronunciation alteration. However, after a suitable linguistic theory was applied, some basic patterns will appear. This research is using phonetical and phonological approach. As an introduction before extending to advanced researches, the scope of this research will at most include daily vocabularies divided in several categories.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Julkifli
"De Wereld Draait Door merupakan acara yang paling banyak ditonton di Belanda. Terbukti dari penghargaan-penghargaan yang diberikan untuk acara ini, seperti salah satunya adalah penghargaan Zilveren Nipkowschijf di tahun 2011. Penghargaan Zilveren Nipkowschijf merupakan penghargaan televisi yang bergengsi di Belanda. Acara ini dibawakan oleh Matthijs van Nieuwkerk dan tayang perdana pada tanggal 10 Oktober 2005. Sampai saat ini De Wereld Draait Door yang selanjutnya akan disingkat DWDD masih menjadi tontonan yang paling digemari oleh penonton Belanda.
Tema yang sedang banyak diperbincangkan dan kontroversial merupakan faktor pendukung dari keberhasilan acara yang dipandu oleh Matthijs van Nieuwkerk. Latar belakang Matthijs yang dulunya sebagai jurnalis dan presentator acara olahraga menjadikannya seorang pembawa acara yang menarik dan membantu DWDD untuk meraih rating yang tinggi.
Paper ini bertujuan untuk memaparkan faktor-faktor khas yang termasuk ke dalam idiolek yang dimiliki Matthijs van Nieuwkerk yaitu bahasa tubuh, gaya bahasa, ciri kalimat, dan juga ciri topik yang diangkat dalam acara ini. Penulis melakukan studi pustaka yang diikuti dengan pencarian pengertian idiolek dan kemudian mengamati gaya Matthijs van Nieuwkerk dalam membawakan acara tersebut. Setelah dilakukan pengamatan dan analisis lebih lanjut, terlihat bahwa latar belakang Matthijs sangat berpengaruh dalam profesi yang ia jalani saat ini.

De Wereld Draait Door is one of the most watched television programs in The Netherlands. It is proven by the awards, which the program has received. One of the awards is Zilveren Nipkowschijf, a prestigious award in The Netherlands. This program is presented by Matthijs van Nieuwkerk and had its first broadcast on October 10 2005. De Wereld Draait Door or DWDD remains the most watched television program until today.
Trending and controversial topics are supporting factors behind the success of the talkshow, hosted by Matthijs. He was a sport journalist and hosted a sport program. His experiences played a big role in making him an interactive host and helping DWDD to achieve its high rate.
This paper aims to explain the typical elements of idiolect that Matthijs possesses such as body language, style, sentence structure and also topics of discussion. The literature study is used in this paper. The steps were 1. looking for the meaning of the term idiolect and 2. observing the styles of Matthijs van Nieuwkerk in presenting the show 3. analyzing his background which plays a big role in his profession today.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
Mk-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa , 2004
306.44 PRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ohoiwutun, Paul
Jakarta : Kesaint Blanc, 1997
306.44 OHO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afdol Tharik Wastono
"Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa di dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pergaulan bahasa Asing lainnya (akulturasi bahasa). Akulturasi bahasa Indonesia dengan bahasa Arab sebagai bahasa al-qur'an (Islam), telah banyak memberikan andil dalam perkembangan bahasa dan sastra Indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah beragama Islam. Bahasa Indonesia beradaptasi dengan bahasa Arab, telah menghasilkan khasanah ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan agama Islam khususnya, berikut segala cabang ilmunya. Banyak sekali kosa kata Indonesia yang sudah sangat akrab di telinga masyarakat, tidak disadari lagi bahwa kata-kata tersebut berasal dari bahasa Arab, seperti: Assalamaalaikum, Masya Allah, Muslim, astaghfirullah, inna lillahi dan lain sebagainya. Adapun pengaruh sastra Arab dalam sastra Indonesia tampak dalam tema cerita yang bernafas Islam dan selalu menyampaikan perdamaian, nasihat, dan kerukunan, seperti: sastra syair, hikayat, sastra pesantren dengan karya qasidahnya, manakib, talqin, dan barzanji yang sangat populer.

Indonesian as one of the languages ​​in the world, cannot be separated from the association of other foreign languages ​​(language acculturation). The acculturation of Indonesian with Arabic as the language of the Qur'an (Islam), has contributed greatly to the development of Indonesian language and literature, the majority of whose people are Muslim. Indonesian adapts to Arabic, has produced a wealth of knowledge and science related to Islam in particular, along with all its branches of science. There are many Indonesian words that are very familiar to the public, without realizing that these words come from Arabic, such as: Assalamaalaikum, Masya Allah, Muslim, astaghfirullah, inna lillahi and so on. The influence of Arabic literature in Indonesian literature is seen in the theme of stories that breathe Islam and always convey peace, advice, and harmony, such as: poetry literature, hikayat, pesantren literature with its qasidah works, manakib, talqin, and barzanji which are very popular.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1988
306.44 UNI s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asim Gunarwan
"ABSTRAK
Pandangan yang berterima di kalangan pakar pragmatik (dan juga di kalangan pakar sosiolinguistik) setakat ini ialah bahwa jika kita berbicara atau mengeluarkan ujaran (apakah ujaran itu berupa kalimat, frase atau kata), apa yang keluar dari mulut kita itu dapat dianggap sebagai tindakan. Tindakan itu dapat disebut sebagai tindakan berbicara, tindakan berujar atau tindakan bertutur. Istilah yang sekarang lazim dipakai untuk mengacu ke tindakan itu ialah tindak tutur, yang merupakan terjemahan dari istilah Inggris speech act. Yang lebih penting, yang juga berterima di kalangan pakar pragmatik, adalah pendapat bahwa di dalam melakukan tindak tutur itu, si penutur tidaklah asal buka mulut (kecuali jika ia memang abnormal, gila, sedang mabuk atau tidak radar). Artinya, sebelum melakukan meta tindak tutur, si penutur perlu mempertimbangkan beberapa hal, misalnya bagaimana hubungan sasial di antara si penutur dan si petutur, di mana peristiwa kominikasinya berlangsung, untuk apa tindak tutur itu dilakukan; tentang apa tindak tutur itu; dsb.
Faktor-faktor seperti mitra bicara dan latar komonikasi itulah yang perlu dipertimbangkan penutur sebelum bertutur. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan itu dapat juga bersumber dari prinsip kesantunan bertutur (kesopanan. berbahasa) yang berlaku di dalam masyarakat tutur atau masyarakat bahasa yang si penutur adalah anggotanya Prinsip kesantunan ini tentunya berkaitan dengan nilai-nilai budaya masyarakat itu, dan berdasarkan hal ini dapat kita sebutkan kesamaan pendapat di kalangan sosiolinguis bahwa perilaku berbahasa anggota -anggota suatu masyarakat tutur mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat itu. Dengan perkataan lain, ada hubungan di antara perilaku berbahasa dan nilai budaya atau kebudayaan itu sendiri. Walaupun ini bukan hal yang baru, tampaknya akan menarik untuk mengetahui seberapa jauh hal itu didukung oleh data empiric.
Setakat ini, tampakaya di Indonesia belum ada kajian yang membandingkan perilaku berbahasa dua (atau lebih) kelompok etnis dengan mengaitkannya dengan nosi kebudayaan. Ini dugaan. Yang tampaknya memang benar adalah bahwa setakat ini di Indonesia balum ada tulisan yang dipublikasikan yang melaporkan hasil penelitian mengenai topik tersebut (yakni perbandingan perilaku berbahasa sebagai cerminan perbedaan pandangan hidup) dengan pendekatan pragmatik. Jika asumsi ini benar, penelitian tampaknya mempunyai kemaknawian (significance) yang cukup.
Dipilihnya kelompok etnis Jawa dan Batak sebagai objek penelitian bukanlah tanpa alasan. Pemilihan itu berdasarkan pendapat awam bahwa, pada umumnya, di dalam perilaku berbahasa orang Batak itu lebih langsung (dalam anti lebih berterus terang) daripada orang Jawa Bahwa pendapat itu sudah "berterima" di kalangan masyarakat awam tidak berarti bahwa topik ini tidak boleh Jika kita bersikap ilmiah, pendapat itu perlu dibuktikan dengan mencari data empiris. Yang juga perlu didukung oleh data empiris ialah apakah perbedaan perilaku berbahasa orang Jawa dan orang Batak itu signifikan atau tidak dan, jika signifikan, berapakah derajat signifikansinya lagipula, perlu diketahui kemungkinan adanya keterpengaruhan budaya, yang dapat diinferensikan dengan membandingkan perilaku-perilaku berbahasa kelompok-kelompok Jawa Jakarta vs Batak Jakarta, Jawa Jakarta vs Jawa Semarang & Yogyakarta, Batak Jakarta vs Batak Medan, misalnya Di samping itu perlu dicari data empiris yang mungkin mendukung dugaan bahwa ada penibahan perilaku berbahasa menurut dimensi umur pada kedua kelompok etnis ini.
1.2 Permasalahan
Seperti halnya istilah perkampungan mengacu ke sejumlah kampung (jadi bukan satu kampung), istilah permasalahan di dalam penelitian ini diartikan sebagai merujuk ke sejumlah masalah, yakni sejumlah masalah penelitian. Di dalam hal ini, sesuai dengan uraian di dalam buku-buku penelitian yang baik, permasalahan dibagi menjadi beberapa masalah tambahan, yang kesemuanya berkaitan dengan masalah utama tersebut.
Masalah utama dalam penelitian ini, di dalam bentuk pertanyaan, ialah: adakah perbedaan realisasi tindak tutur melarang di antara orang Jawa dan orang Batak pada umuinnya seperti yang tersirat dari pendapat awam bahwa orang Batak cenderung lebih berterus terang dalam mengungkapkan pikiran mereka daripada orang Jawa? Dengan menggunakan istilah pragmatik, pertanyaan itu dapat diparafrasekan .menjadi: adakah perbedaan di dalam hal kelengkungan/kelurusan garis ilokusi melarang di kalangan orang Batak dan di kalangan orang Jawa?
Masalah (utama) itu dapat dijabarkan menjadi sub-submasalah, yaitu:
1. Jika memang ada, seberapa signifikankah perbedaan itu?
2. Di mana letak perbedaannya (dan juga kesamaannya, jika ada)?
3. Apakah perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan di dalam world view yang wujud di dalam perbedaan struktur sosial?
4. Adakah indikasi yang mengisyaratkan adanya pergeseran atau perubahan perilaku berbahasa? "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Shinta D. Yahya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis interferensi dalam novel A Clockwork Orange karya Anthony Burgess. Dalam analisis ditemukan 150 kata Bahasa Rusia, diantaranya terdapat 85 kata benda, 18 kata sifat, 5 kata bilangan,36 kata kerja dan 6 kata yang tidak terinterferensi.
Dari kata-kata yang telah dianalisis, interferensi yang ditemukan di dalam kelas kata benda adalah interferensi gramatika begitupun dengan kelas kata kerja. Sementara itu dalam kelas kata bilangan interferensi yang terjadi adalah pembedaan yang berlebih pada fonem. Lalu, dalam kelas kata kerja interferensi yang dominan adalah interferensi penafsiran kembali terhadap perbedaan.

This research aimed to identify any kinds of interferences of Russian words in the novel A Clockwork Orange by Anthony Burgess. 150 words have been found based on analysis. They consist of 85 nouns, 18 adjectives, 36 verbs, 5 numerals an 6 not include in interferences.
Based on analysis, the interference found both in the noun and verb is grammatical interference. Meanwhile, Overdifferentation of phonems is the interference found in numeral. Moreover, dominant interference found in verb is Re-interpretation of distinctions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>