Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulian Lis
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, katalis H2SO4/SiO2 dibuat dengan menggunakan metode immobilisasi sol-gel dan impregnasi pada silika gel. Katalis H2SO4/SiO2 dikarakterisasi dengan XRD, XRF, dan FTIR. Katalis yang dihasilkan diuji dengan metode leaching untuk mengetahui banyaknya asam sulfat yang terlepas dan digunakan pada reaksi esterifikasi. Persen leaching yang diperoleh dari impregnasi pada silika gel sebesar 4,78% per 0,1 g katalis dan untuk katalis solgel sebesar 7,1% per 0,1 g katalis. Berdasarkan hasil yang diperoleh, katalis solgel selanjutnya digunakan untuk reaksi esterifikasi asam-3,4,5-trihidroksibenzoat (asam galat) dan sukrosa dengan suhu 90 oC dan 110 oC, rasio mol asam galat dan sukrosa 2:3, 8:1, 9:1 dengan suhu optimum 110 oC, waktu reaksi 24 jam, 5% katalis dan pelarut DMSO. Sebelum reaksi esterifikasi, reaktan dicampur dan dipanaskan dalam oven microwave selama 4 menit dan dibandingkan dengan 10 menit. Hasil reaksi esterifikasi dianalisis menggunakan HPLC, FT-IR dan LCESI- MS dan menunjukkan sebagian besar asam galat telah bereaksi. Hasil LC-ESIMS menunjukkan hanya terbentuk monogalloyl glucose. Selanjutnya, produk ester diuji dengan metode DPPH radical scavenging dan menunjukkan bahwa ester yang dihasilkan memiliki IC50 34,68 ppm.

ABSTRACT
In this research, the catalysts H2SO4/SiO2 were prepared by sol-gel and impregnation methods and were characterized with XRD, XRF and FT-IR. Both catalysts were tested by leaching method to determine the leaching of sulfuric acid and were used on the esterification reaction. Percent leaching of H2SO4 from the impregnated silica gel was 4.78% per 0.1 g catalyst and from the immobilized solgel was 7.1% per 0.1 g catalyst. Based on these results, sol-gel catalyst was used on the esterification reaction between 3,4,5-trihydroxyl benzoic acid (gallic acid) and sucrose at temperatures of 90oC and 110 oC, by varying the molar ratios of gallic acid/sucrose 2/3; 8/1 and 9/1 at optimum temperature of 110 oC, for 24 hours and 5% catalyst using DMSO as solvent. Prior to the esterification reaction, the reactants mixture was heated in a microvawe oven for 4 minutes compare to 10 minutes. The esterification reaction products were analyzed by HPLC, FT-IR and LC-ESI-MS and showed that almost all gallic acid was reacted. The LC-ESI-MS results indicated that only monogalloyl glucose was produced. Furthermore, the esterification product was determined by DPPH radical scavenging method and showed that IC50 from the ester was 34,68 ppm.
"
2011
S54647
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Susanty
"Reaksi oksidasi parsial metana mulai diminati sejak 1990-an, karena reaksinya yang bersifat eksotermik dan juga rasio H2/CO yang dihasilkan adalah 2 yang cocok untuk reaksi Fischer Tropsch dan praduksi metanol. Proses ini menguntungkan dibandingkan dengan proses pembentukan sintesis gas dengan metode konvensional (reformasi kukus) yang sangat endotermik dan rasio H2/CO≥3 yang tidak sesuai untuk proses Fischer Tropsch. Katalis Ni/A1203 telah banyak digunakan untuk reaksi oksidasi parsial metana. Namur terjadinya deposit karbon dan deaktivasi katalis menjadi kendala utama pada proses ini.
Katalis serbuk Ni/ γ -A1203 dipreparasi dengan metode sol gel menggunakan aluminium isopropoksida sebagai prekursor untuk mendapatkan penyangga dengan luas permukaan tinggi dan lebih berpori, metode impregnasi dengan Ni(NO3)3.6H2O sebagai prekursor untuk mendapatkan inti aktif nikel dengan variasi penambahan promotor CeO2, La2O3, dan MgO alau kombinasinya. Perlakuan ultrasonik diberikan pada saat proses impregnasi dengan frekuensi 18 - 22 kHz selama 60 menit.
Katalis Nily-A1203 dengan variasi promotor CeO2 dari MgO (SG 5NCT--CeMg) dengan loading Ni 5% berat memiliki aktivitas katalitik yang tinggi dan stabil dalam waktu reaksi hingga 48 jam. Konversi metana rata-rata sebesar 97,06 % dan selektivitas produk H2 dan CO berturut-turut sebesar 83.38% dan 73,14% dengan rasio produk H2/CO adalah 2,28. Penambahan promotor CeO2 meningkatkan chemisorption H2 sedangkan promotor penambahan MgO meningkatkan jumlah inti aktif nikel dengan mencegah terbentuknya spinel NiA12O4 yang merupakan fasa tidak aktif dengan terbentuknya spinel MgAl2O4 sehingga kombinasi keduanya dapat meningkatkan kinerja katalis. Reaksi tersebut dilakukan pada kondisi tekanan atmosferik, pada temperatur 800°C, rasio reaktan CH4 : O2 = 2 : 1,2 dan WIF = 0,2 g.detiklml. Perlakuan ultrasonik yang diberikan dapat menaikkan selektivitas produk H2 dan CO hingga 9% dan 12% berturut-turut, karena memiliki diameter partikel yang lebih kecil dan komposisi yang lebih seragam dibandingkan dengan katalis tanpa perlakuan ultrasonik.

Partial oxidation of methane has been an interested process since 1990s, because of the reaction is mildly exothermic and also the syngas obtained a suitable H2/CO ratio of 2 for Fischer Tropsch process and production of methanol. This process is more valuable than the process of syngas production through conventional method (Steam Reforming) which is a highly endothermic reaction and the H2/CO≥3ratio of 3 is not suitable for Fischer Tropsch process. Ni/Al2O3 catalyst has been widely used for partial oxidation of methane reaction. Nevertheless the carbon deposit and catalyst deactivation has become the main obstacle in this process.
The powder of Nily-Al2O3 catalyst was prepared by sol gel method using aluminum isopropoxide as a precursor to get a support with high surface area and more porous, impregnation method with Ni(N03)3.6H2O as precursor to get the active site of nickel with addition of various promoters CeO2, La2O3, and MgO or the combination of them. Ultrasonic treatment when impregnation process has been done with 18 - 22 kHz frequency for 60 minutes.
Nily-Al2O3 catalyst with promoters CeO2 and MgO (SG 5NU-CeMg) with 5 wt. % loading of Ni has high catalytic activity and stable for 48 hours time reaction. The mean methane convert-ion is 97,06 % and the product selectivity of H2 and CO is 83.38% and 73,14% respectively, with product H2/CO ratio of 2,28. The addition of CeO2 promoter increase the H2 chemisorptions while the addition of MgO promoter increase the active site of nickel with decreasing the formation inactive NiAl2O4 spine' by forming a stable MgAI2O4 spinel, therefore the combination of these two kind promoters increase the performance of the catalyst. These reaction was studied at atmospheric pressure, with temperature 800°C, CH4:O2 ratio is 211,2 and WIF ratio is 0,2 g.second/ml. Ultrasonic treatment increase the product selectivity of Hz and CO up to 9% and 12% respectively, because of has a smaller particle diameter and more homogeneous composition than the catalyst without ultrasonic treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Enu Annisa Utami
"Telah dilakukan penelitian sifat struktur dan sifat listik material double perovskite La2FeTiO6 yang di preparasi dengan metode sol-gel. Hasil karakterisasi XRD sampel bubuk hasil kalsinasi 9000C selama 6 jam menunjukkan La2FeTiO6 memiliki struktur kristal orthorhombik dengan space grup Pnma, masih terdapat fase kedua berupa senyawa nitrat. Sampel disinter pada suhu 13000C untuk mendapatkan bentuk bulk yang keras dan tidak mudah pecah. Hasil karakterisasi XRD sampel bulk hasil sintering menunjukkan telah diperoleh fase tunggal dengan crystallite size 24.1nm. Sampel dianil pada suhu 11000C selama 4 jam untuk memperbaiki mikrostruktur material sehingga dapat menghasilkan sifat listrik yang lebih baik. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan sampel bulk hasil anil memiliki fase tunggal dengan intensitas peak yang meningkat dan crystallite size menurun 21.7nm , menunjukan terbentuknya kristalisasi yang baik. Hasil karakterisasi SEM menunjukan La2FeTiO6 hasil sinter dan hasil anil memiliki bentuk butiran yang seragam dengan ukuran yang berbeda-beda. Rata-rata grainsize 247nm untuk La2FeTiO6 hasil sinter dan 137nm untuk La2FeTiO6 hasil anil. Hasil EDS menunjukan tidak terlihat adanya kemunculan elemen lain yang mengindikasikan fase sekunder pada sampel sinter dan anil. Sifat listrik material dianalisis dengan impedansi spectroskopi. Hasil yang diperoleh menunjukan La2FeTiO6 hasil anil memiliki nilai konstanta dielektrik dan konduktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan hasil sinter.

The structure and electrical properties of double perovskite La2FeTiO6 by sol gel method have been investigated. XRD characterization of calcined sample powder at 9000C for 6 hours showed La2FeTiO6 has orthorhombic crystal structure with space group Pnma, there is still impurities of nitrate compound. Samples were sintered at 13000C to obtain samples in bulk form which were hard and not easily broken. XRD characterization of the sintered bulk sample showed a single phase with crystallite size 24.1nm. Samples were annealed at 11000C for 4 hours to improve microstructure of material so can produce a better electrical properties. XRD characterization show the annealed bulk have increased peak intensity and decreased crystallite size 21.7nm . Indicating that a good crystallization was form. SEM characterization shows, double perovskite La2FeTiO6 sinter and anneal well separated with different grain size . Grain size average of La2FeTiO6 sintered and annealed are 247 nm and 137 nm respectively. EDS results show no visible presence of other elements that indicate secondary phase in sinter and anneal samples. Electrical properties materials are analyzed by impedance spectroscopy. The result shows that La2FeTiO6 annealed has dielectric constant and conductivity value which is superior than La2FeTiO6 sintered"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiati
"Karbondioksida dan metana merupakan dua gas yang sangat mempengaruh proses pemanasan global akibat efek rumah kaca. Salah satu usaha untuk menguranginya adalah dengan mereformasikan CO2 dengan CH4 agar diperoleh gas sintesis (CO+H2) yang berguna untuk keperluan industri.
Reaksi reformasi CO;/CH., ini banyak menggunakan bermacam katalis untuk mempercepat reaksi di antaranya katalis Ni/A1203 yang secara komersil banyak dipakai untuk reaksi reformasi kukus. Tetapi kendala yang muncul adalah timbulnya deposit karbon yang mengakibatkan katalis terdeaktivasi. Untuk mengatasinya yaitu dengan menambahkan oksida logam basa (Na20, K;O, MgO atau CaO) pada saat preparasi katalis Ni/ A1201.
Katalis 10 wt% Ni/Al203 dengan variasi penambahan 1-10% CaO dibuat dengan metode impregnasi basah dan dikarakterisasi luas pennukaannya dengan metode BET. Ternyata luas permukaan katalis berkurang dengan penarnbahan 1-5% Ca0 lalu mengalami kejenuhan sehingga luas permukaan bertambah pada % CaO yang lebih besar.
Katalis dengan tambahan CaO relatif lebih stabil daripada katalis tanpa CaO karena menurumlya kemungkinan terjadi deposit karbon_ Tetapi kemampuan CaO mengurangi deposit karbon ini (dengan cara menurunkan kemampuan chemisolpsi pusat aktif Ni terhadap CO) ada batasnya, yaitu pada 3% CaO_ Karena penambahan selanjutnya memungkinkan reaksi terarah ke pembentukan karbon melalui reaksi reduksi CO. Sehingga reaksi yang terjadi untuk katalis (1-3% CaO) adalah CH4 + CO2 <=> 2CO +2I-I2 CO2 + H2 <=> C0 + H20 Dan reaksi untuk katalis 5-10% CaO adalah CH4+CO2 <=> 2CO +2H2 CO + H2 <=> C + H20"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Kezia Grace Almira
"Silika nanopartikel merupakan salah satu nanomaterial yang pemanfaatannya cukup luas karena beberapa kekhasan yang dimilikanya. Sintesis silika nanopartikel biasanya dibuat dari tetraetil ortosilikat (TEOS) namun karena harga yang cukup mahal digantikan dengan natrium silikat. Sintesis silika nanopartikel dari natrium silikat menggunakan kombinasi dari metode sol-gel dan metode hot injection dengan memvariasikan suhu selama sintesis nanosilika. Larutan amonia dan etanol menjadi pelarut yang diinjeksikan dengan natrium silikat. Nanosilika yang terbentuk kemudian diuji untuk mengetahui struktur kristal dan morfologinya menggunakan XRD dan SEM. Nanosilika yang dihasilkan memiliki struktur amorf dengan ukuran kristal 37.21 nm dan 32.34 nm pada suhu ruangan dan pada suhu 60ºC. Morfologi dari nanosilika yang terlihat berbentuk spherical tetapi bentuk yang dihasilkan tidak homogen. Silika nanopartikel yang dihasilkan kemudian dimodifikasi dengan mencampurkan asam stearat untuk memberikan sifat hidrofobik dengan variasi 1:5 dan 1:1. Aplikasi nanosilika hidrofobik dilakukan dengan dua cara yaitu spray dan dip coating. Dengan teknik dip coating dengan perbandingan 1:5 dan suhu reaksi untuk sintesis nanosilika pada 70ºC dihasilkan sudut kontak tertinggi yaitu sebesar 92º.

Silica nanoparticles are one of the nanomaterials that the use quite extensively because of some of their unique characteristics. The synthesis of silica nanoparticles is usually made from tetraethyl orthosilicate (TEOS) but because the price is quite expensive it is replaced with sodium silicate. The synthesis of silica nanoparticles from sodium silicate uses a combination of the sol-gel method and the heat injection method by varying the temperature of the solvent. Ammonia and ethanol solutions are solvents that injected by sodium silicate. The resulting nanosilica has an amorphous structure with a crystal size of 37.21 nm and 32.34 nm at room temperature and 60ºC. The morphology of nanosilica is spherical but the resulting shape is not homogeneous. The resulting silica nanoparticles were modified by mixing stearic acid to give hydrophobic properties with variations of 1:5 and 1:1 between the nanosilica and steaeric acid. The application of hydrophobic nanosilica is carried out in two techniques, spray and dip coating. With the dip coating technique with a ratio of 1:5 and the reaction temperature at 70ºC is giving the highest contact angle produced at 92º.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1531
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hepy Abdiwansah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astriana Widyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S29781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Fauziah
"Etilen glikol merupakan senyawa alkohol yang memiliki dua buah gugus hidroksil (-OH) sehingga dari satu senyawa etilen glikol dapat direaksikan dengan suatu asam karboksilat membentuk ester. Salah satu senyawa yang termasuk ke dalam asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat yang juga merupakan senyawa fenolik. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan etilen glikol menggunakan dua jenis katalis asam yaitu H2SO4 pekat dan y-AI2O3/SO4. Pelarut yang digunakan adalah aseton dengan suhu reaksi 55-60°C dan DMSO dengan suhu sebesar 165-17o°C. Ester yang dihasilkan masih merupakan campuran antara mono-ester dan di-ester berdasarkan uji KLT. Ester hasil esterifikasi dengan katalis H2SO4 pekat diperoleh pada saat digunakan pelarut aseton selama 24 jam dengan nilai Rf pada KLT sebesar 0,33 dan 0,59 yang merupakan mono-ester dan di-ester. Sedangkan dengan katalis y-AI2O3/SO4 diperoleh ester pada saat digunakan pelarut DMSO dengan variasi waktu, dimana persen konversi terbesar yaitu 87,75 % pada waktu 6 jam, dan harga Rf 0,38 untuk mono-ester dan 0,61 untuk di-ester."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Merlianty
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>