Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merah Bangsawan K.
"Fungsi posyandu bagi masyarakat sasaran adalah sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan, umur harapan hidup, dan status gizi_ Namun, dari hasil pemantauan perkembangan posyandu menunjukkan penurunan mutu kerja yang ditandai dengan meningkatnya jumlah posyandu strata pratama. Kondisi ini terjadi disebabkan kader yang tidak aktif melaksanakan kegiatan posyandu. Keaktifan kader di posyandu sangat menentukan kualitas fungsi dan kinerja posyandu, karena unsur utama dalam pelayanan posyandu adalah kader.
Berkaitan dengan hasil tersebut di atas penelitian ini mencoba untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang patut diduga berhubungan dengan keaktifan kader posyandu atau penurunan aktivitas kader posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab apakah ada hubungan antara keaktifan dengan faktor-faktor : umur, pendidikan, status perkawinan, pengetahuan, sikap, motivasi, pelatihan, penghargaan, insentif, dan peran TP-PKK.
Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Instrumen utama yang digunakan separangkat kuesioner. Responden penelitian adalah seluruh kader yang ada dan sedang melaksanakan pelayanan posyandu yang berjumlah 150 orang kader aktif dari seluruh posyandu yang ada di kecamatan Teluk betung Barat Kota Bandar Lampung, sebagai populasi yang diteliti sekaligus merupakan sampel penelitian.
Analisa data dengan menggunakan program SPSS versi 10.0.Analisis univariat untuk distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik, uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil penelitian, berkaitan dengan kehadiran kader posyandu di kecamatan Teluk betung Barat ternyata 66,7% kader posyandu aktif melakukan kegiatan posyandu yang diadakan. Sedangkan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader, didapatkan enam faktor yang secara statistik terbukti berhubungan secara bermakna/signifikan yaitu umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, pelatihan dan TP-PKK.
Disarankan kepada institusi pembina posyandu di kelurahan/kecamatan bahwa semua posyandu dapat memiliki kader yang mampu aktif dan melakukan kegiatan posyandu apabila memilih calon kader yang berusia lebih dan 35 tahun, berpendidikan minimal SMP, diberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, pembinaan dan bimbingan oleh TP-PKK setiap bulan untuk mempertahankan sikap, motivasi kerja, dan semangat kerja kader posyandu. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif lagi terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader sekiranya perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor lainnya dengan rancangan yang berbeda dan kelompok sampel yang lebih banyak/ lebih luas.

Factors Related to The Activity of Posyandu Cadres at Teluk Betung Barat Subdistrict of Bandar Lampung CityThe main function of posyandu for the target community is to improve health quality, life expectancy, and nutrition. The monitoring of the development of quality performance of posyandu showed that there was a decline of the performance quality of posyandu indicated by the increasing number first strata posyandu. This might be caused by the inactivity of the cadres in implementing posyandu services, while in fact the cadre absences is very influential in determining the quality of posyandu performance because the cadres are the main element of the posyandu services.
This research attempts to identify what factors than can be assumed to correlate with the activity of posyandu cadres and factors that might hinder the cadre activities. The main objective of the research is to answer the question whether there are any correlations between the cadre performances, and factors such as age, education, marital status, knowledge, attitude, motivation, training, incentive, award, and TPPKK.
This research is a descriptive analysis using cross-sectional design. The main instrument used to gather the data is a set of questionnaires. The respondents are all available cadres who are still in posyandu services. The number of respondent is [50 cadres from all posyandus in Telukbetung Barat Sub-District of Bandar Lampung city who function both as the population as well as the sample.
The data were analyzed using Efi Info version 6.4 and SPSS version 10.0. Univariate analysis for frequency distribution and bivariate analysis using Chi Square Correlations in order to find out whether there are any correlations between the independent variables and the dependent variable.
The results show that in relation to the general performance of the posyandu cadres in Teluk Betung Sub-District, 66,7% of the posyandu does have absence cadres to provide services for the community. Statistical analyses show that there are five factors that correlate significantly with the cadre performance. The factors are: age, school, knowledge, attitude, training, and TP-PKK.
It is recommended that the institutions in charge of managing the posyandus in villages and sub districts to provide the posyandu with cadres aged over 35 years, organizing trainings to develop the skills and knowledge of the cadres, supporting 1P-PICK every month to maintain the cadres attitude, and enhancing the motivation and working spirits of the cadres. In order to get a more comprehensive picture of the factors related to the performance of the cadres, it is also suggested that other research studies with different research design with bigger and wider groups off samples be conducted."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
"Kualifikasi merupakan salah satu persyaratan dari Good Distribution Practice (GDP). Kualifikasi merupakan tindakan pembuktian dan pendokumentasian berdasarkan data yang menunjukan kelayakan peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem bekerja dengan benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kualifikasi terhadap fasilitas sangat penting dilakukan guna menjamin bahwa fasilitas yang digunakan dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga dapat mengurangi adanya biaya terkait kemungkinan kurang bermutunya obat yang dihasilkan. Pengerjaan Kualifikasi Kinerja (KK) dilakukan pada fasilitas Container Chiller 3 yang terdapat di PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta 1 guna memastikan kesesuaian kondisi fasilitas dengan protokol kualifikasi yang telah ditetapkan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Container Chiller 3 digunakan untuk menyimpan produk rantai dingin atau Cold Chain Product (CCP). Pengerjaan Kualifikasi Kinerja (KK) mencakup pembuatan protokol, penyiapan thermometer data logger dan alat lainnya yang dibutuhkan, pembuatan label, serta pelaksanaan studi buka tutup pintu, holding time, recovery time, dan notifikasi alarm pada Container Chiller 3. Berdasarkan hasil Kualifikasi Kinerja (KK) pada fasilitas Container Chiller 3 yang terdapat di PT Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Jakarta 1 dapat disimpulkan fasilitas masih memenuhi syarat yang ditetapkan PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Qualification is one of the requirements of Good Distribution Practice (GDP). Qualification is a process of proof and appropriate documentation based on data that shows the suitability of equipments, facilities, supporting facilities or systems to work correctly according to predetermined specifications. Qualification of facilities is very important to ensure that the facilities used can work as it should so as to reduce costs related to the possibility of poor quality medicines being produced. Performance Qualification (PQ) work is carried out on the Container Chiller 3 facilities at PT Enseval Putera Megatrading Tbk Branch Jakarta 1 to ensure the suitability of the facilities condition with the qualification protocol established by PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Container Chiller 3 is used to store Cold Chain Products (CCP). Performance Qualification (PQ) work includes creating protocols, preparing data logger thermometers and other tools needed, making labels, and carrying out door opening and closing studies, holding time, recovery time, and alarm notifications on Container Chiller 3. Based on the Performance Qualification (PQ) results of the Container Chiller 3 facilities at PT Enseval Putera Megatrading Tbk Branch Jakarta 1, it can be concluded that the facilities still meets the requirements set by PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Matulandi, Ramona Irene Margriet
"Pada era pasar global dengan persaingan usaha yang sangat kompetitif, penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja yang efektif untuk meningkatkan produktlvitas karyawan merupakan salah satu strategi pemisahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Adanya penerapan ISO 9001:2000 dan budaya kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivltas kerja karyawan sehingga akan mendorong terciptanya kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk yang dihasilkan untuk kepuasaan pelanggan.
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001, budaya kerja dan produktivitas kerja karyawan mempunyai hubungan sebab akibat (kausal). Dalam tesis ini penulis menggunakan Multi Linier Regresion (Analisa Regresi Berganda) untuk menganalisis pengaruh tersebut.
Dalam tesis ini akan dianalisa bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tirta Cisadane. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 94 pertanyaan untuk 76 responden. Teknis pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara variabel bebas yaitu efektivitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja dengan variabel terikat yaitu produktivitas karyawan, adalah Statistical Package for Social Sciences (SPSS).
Dari penelitian di Iapangan diperoleh hasil bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan budaya kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja, masing-masing dengan nilai t sebesar 2,250 dan 2,093. Dari nilai t sebesar 2,250, maka sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 menjadi variabel yang paling berpengaruh dibandingkan budaya kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dari hasil pengamatan di lapangan dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT Tirta Cisadane sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari adanya penetapan batasan kualitas produk di atas batasan yang ditetapkan Depkes untuk kualitas air minum, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk operator produksi, sehingga tidak terjadi kesalahan pengoperasian alat yang menyebabkan stop produksi, terdapat instruksi kerja di semua area proses, improvement sasaran mutu setiap departemen, terpenuhinya kepuasan pelanggan (kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk) berdasarkan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

In the globalization era with a high business competition, the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and effective corporate culture increasing the employee's performance is one of the corporate strategies in the frame of facing the tight competition. Implementing ISO 9001: 2000 and work culture are expected to increase the employee's performance, so it will support the creation of quality, quantity and continuity of output product for the customer's satisfaction. Implementing ISO 9001: 2000 and corporate culture and employee's performance have a causal relation. In this thesis researcher uses the Multi Linier Regression to analyze the variable's effects.
In this thesis will be analyzed on how big the effects of the implementation of quality management system ISO 9001:2000 and employees' work culture PT Tirta Cisadane. The sampling method used is stratified random sampling. The questioners disseminated consisted of 94 questions for 76 respondents. The techniques of processing data is meant to analyze the form and effect between the independent variable, namely; the effectiveness of the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and corporate culture with the dependent variable, namely; the employees ?performance, is SPPS.
Based on the field research has been obtained the results that the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 and corporate culture have a significant effect toward the work performance, respectively with t value in the amount of 2.250 and 2.093. From t value in the amount of 2.250, so the quality management system ISO 9001: 2000 becomes the variable having the bigger effect compared to the corporate culture to the employees' performance.
Due to the observation in the field, it may be summarized that the implementation of quality management system ISO 9001: 2000 at PT Tirta Cisadane has been effectively implemented. This may be seen from the product limit beyond the limit determined by the Department of Health in the quality of drink water, division of duties and responsibilities for operator of production, so that it will not happen the equipment operational mistakes which may stop the production, having the work instruction in any process area, improvement of quality goals in any department, having customer's satisfaction (quality, quantity, and continuity of product) based on the survey of customer's satisfaction conducted once a year.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Swisari
"Upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal merupakan suatu program prioritas pada prinsipnya diutamakan pada peningkatan pelayanan Antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan kualitas yang baik serta jangkauan pelayanan yang maksimal, peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan deteksi dini risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan neonatal dengan kualitas yang baik. Hal tersebut harus ditunjang oleh kualitas kinerja dari tenaga kesehatan, terutama tenaga bidan. Cakupan persalinan oleh tenaga bidan di kota serang 54,8%, cakupan K1 64,4% cakupan K4 54,5%. Cakupan KN1 62,2%, cakupan KN2 58,5% dan masih berada dibawah target nasional. Kualitas kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor predisposing (umur, lama bekerja,status kepegawaian, status pernikahan, pengetahuan, pendidikan) faktor enabling (pelatihan, sarana), faktor Reinforcing (supervisi, Dukungan Pimpinan, dukungan masyarakat). Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi mengenai karakteristik dan kualitas kinerja bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan neonatal di Kota Serang Tahun 2009. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. populasi adalah seluruh Bidan di Puskesmas di Kota Serang.

The effort to improve maternal and neonatal health care is a priority program, principally focused on improving antenatal care services in all facilities with good quality and maximum service coverage, improving aid delivery by health personnel, improving early detection of high risk by health workers, improved neonatal care with good quality. This must be supported by quality performance of health workers, particularly midwifes. Coverage of deliveries by midwifes in the Serang City 54.8%, 64.4% coverage K1, K4 coverage 54.5%. KN1 coverage 62.2%, KN2 coverage 58.5% and is below the national target. Quality performance can be affected by the midwife predisposing factors (age, working time, employment status, marital status, knowledge, education) enabling factors (training, tools), reinforcing factors (supervision, leadership support, community support). This study aimed at obtaining information about the characteristics and performance quality of midwifes in maternal and neonatal health services in the city of Serang Year 2009. The research design was chosen in this research is quantitative analytical survey with cross sectional approach. Population is all the midwives at health centers in the city of Serang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eswar Muallim
"PT. ADACELLWORKS INDONESIA sebagai perusahaan yang bergerak dalarn bidang telekomunikasi saat ini tengah menangani pencapaian Site Quality Acceptance pada proyek Pre Launch Optimization di salah sate operator lokal di Indonesia. Untuk itu diperlukan suatu analisa dan kajian mengenai tingkat pencapaian pada proyek tersebut.
Pada tesis ini, pengukuran dan evaluasi strategi peningkatan kinerja proses tersebut dilakukan berbasis pada kerangka kerja six sigma, dimana berdasarkan pengukuran, kondisi baseline performance proses tersebut belurn mencapai target sesuai yang diharapkan. Serkenaan dengan hat tersebut maka dilakukan analisa dan kajian strategi untuk meningkatkan kinerja proses Pre Launch Optimization.
Pada tesis ini evaluasi strategi dilakukan dalam dua opsi, yang pertama adalah strategi dengan durasi satu semester dan yang kedua adalah strategi dengan durasi dua semester. Untuk mengimplementasikan strategi yang pertama dibutuhkan alokasi biaya 147.85% dari budget (dibutuhkan tambahan alokasi biaya sebesar 47.85% dari budget), sedangkan strategi yang kedua alokasi biaya yang dibutuhkan 86,96% dari budget (tidak melebihi budget proyek). Selanjutnya, untuk mempertahankan pencapaian target proyek yang telah dicapai melalui strategi peningkatan kinerja tersebut, maka dibuat pula sustaining program, untuk mengimplementasikan program ini dibutuhkan alokasi biaya 71.85% dari budget.

PT. ADACELLWORKS INDONESIA as a company that focuses their business on telecommunication at nowdays are being involved in achievement of Site Quality Acceptance in Pre Launch Optimization project at one of local operator in Indonesia. According to that issue there is necessary to have an analysis and research which concern in the achievement rate for that project.
In thesis, measurement and improvement strategy evaluation of that proses was performed in six sigma frame work, and based on the measurement result, the baseline performance of process does not meet the target yet. Regarding to that issue, an analysis and research of strategy to improve the achievement rate of Pre Launch Optimization process was performed.
In thesis the strategy was evaluated in two option, first is the strategy in one semester periode and the second one is the strategy in two semester periode. The first strategy needs project cost 147.85% of budget (to implement the first startegy needs additional cost 47.85% of budget). The second strategy needs project cost 86,96% of budget (without over budget). Further to maintain the project achievement, it is necessary to perform the sustaining program, this program needs project cost 71.85% of budget."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24271
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretta Ulina. P
"Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat hampir menginfeksi seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Wilayah-wilayah besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Depok, Bekasi, dan Bogor masih menjadi bagian dari wilayah Indonesia dengan transmisi komunitas (Kemenkes, 2022). Community transmission biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat dan perkantoran. Peningkatan kasus COVID-19 pada klaster perkantoran dapat terjadi ketika kedisiplinan penerapan protokol kesehatan yang abai. Satgas COVID-19 mengkonfirmasi adanya peningkatan kasus COVID-19 yang ditemukan pada klaster perkantoran. Satgas COVID-19 mendapati adanya temuan 459 kasus pada 90 klaster perkantoran khususnya DKI Jakarta per 28 Juli 2020. Maka untuk membantu mengurangi penyebaran COVID-19 di perkantoran, diperlukan upaya perilaku pencegahan COVID-19 pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan karyawan terhadap kejadian COVID-19 di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Penelitian dengan pendekatan metode kuantitatif, desain cross sectional, dilakukan pada 324 karyawan di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Data dikumpulkan dengan kuesioner secara online dan dianalisis secara deskriptif. Dalam analisis hubungan pengetahuan karyawan dengan kejadian COVID-19 ditemukan adanya hubungan signifikan pengetahuan karyawan dengan kejadian COVID-19 di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan p-value sebesar 0.003. Bagi karyawan, diharapkan menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik lagi mengingat bandar udara merupakan pintu keluar dan masuknya masyarakat global, baik selama pandemi COVID-19 maupun pasca pandemi COVID-19. Menerapkan protokol kesehatan secara konsisten di masa pandemi COVID-19 penting untuk dilakukan saat ini agar seluruh aspek dapat kembali pulih dan bebas dari COVID-19. Disarankan ada evaluasi bersama bagi para karyawan akan pentingnya pengetahuan dalam menyikapi permasalahan COVID-19.

COVID-19 has spread rapidly and almost infected all regions in Indonesia. Large areas in Indonesia, such as DKI Jakarta, Banten, Depok, Bekasi, and Bogor, are still part of the territory of Indonesia with community transmission (Kemenkes, 2022). Community transmission usually occurs in the community and office environment. An increase in COVID-19 cases in office clusters can happen when discipline in implementing health protocols is neglected. The COVID-19 Task Force confirmed increased COVID-19 cases found in office clusters. The COVID-19 Task Force found that there were 459 cases in 90 office clusters, especially DKI Jakarta, as of July 28, 2020. So, to help reduce the spread of COVID-19 in offices, preventive behavior measures were needed for employees. This study aims to determine the employees’ knowledge related to the incidence of COVID-19 at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport. Research with a quantitative method approach, cross-sectional design, was conducted on 324 employees at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport. Data were collected by online questionnaire and analyzed descriptively. In the analysis of the relationship between employees’ knowledge and the incidence of COVID-19, it was found that there was a significant relationship between employees’ knowledge and the incidence of COVID-19 at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport with a p-value of 0.003. Employees are expected to implement health protocols better, considering that airports are the entry and exit points for the global community during the COVID-19 pandemic and after the COVID-19 pandemic. Implementing health protocols consistently during the COVID-19 pandemic is important now so that all aspects can recover and are free from COVID-19. It is recommended that there will be an evaluation for employees of the importance of knowledge in addressing the COVID-19 problem."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fanshurullah Asa
"Memasuki Melinium ke tiga, pada hakekatnya adalah era penjelajahan kompetisi pada tingkat global pada hampir semua bidang kehidupan, tidak terkecuali didalamnya industri konstruksi. Dimana parameter keunggulannya terformulasi pada kata kunci "asas profesionalisme" atau dalam kata lain "mutu" . Realitas ini semakin terpacu secara akseleratif & eksponensial oleh kemajuan yang pesat pada bidang teknologi terutama informasi dan komunikasi serta transportasi. sehingga pada gilirannya mencairkan sekat - sekat ekonomi, budaya, geografi, politik bahkan ideologi. Singkatnya, kita sedang menuju tatanan "masyarakat dunia".
Fenomena di atas pada perspektif ekonomi diperkuat dengan munculnya kesepakatan berbagai negara atau kelompok dalam membentuk blok ekonomi baru, seperti APEC, AFTA, NAFTA serta Masyarakat Ekonomi Eropa yang bersatu menjadi pasar tunggal.
Upaya Indonesia mengantisipasi era "competitive advantage" itu haruslah dengan meningkatkan mutu serta daya saing baik dalam sistem manajemen mutu maupun produk. Di mana parameter dalam era globalisasi, tentunya selalu menggunakan standar mutu dan sertifikasi mutu yang bertaraf internasional pula termasuk di dalamnya dunia konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Octarina
"Dengan dilatarbelakangi hal di atas, maka seorang calon apoteker harus memahami tanggung jawab profesinya secara nyata yang dapat diperoleh melalui praktek kerja profesi di industri farmasi. Oleh karena itu, Program Profesi Apoteker Departemen Farmasi FMIPA UI mengadakan kerjasama dengan PT. Aventis Pharma sebagai tempat Praktek Kerja Profesi Apoteker. Praktek kerja profesi ini berlangsung selama dua bulan periode 1 Juli - 31 Agustus 2011."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Yuliawati
"Kualitas merupakan inti keberlangsungan hidup rumah sakit. RSIA Hermina Jatinegara yang mempunyai letak strategis di Jakarta Timur dengan komposisi penduduk usia balita, anak dalam pertumbuhan dan wanita usia reproduksi sebesar 39,30% dapat menjadi pasar potensial bagi pengembangan Klinik Tumbuh Kembang. Peningkatan jumlah kunjungan tidak cukup memberikan kesimpulan bahwa pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan. Harus ada kajian akan nilai yang dianggap paling penting/dibutuhkan bagi pelanggan dan bagaimana penilaian kenyataan pelayanan yang diberikan Desain penelitian berupa survei deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dari kuesioner terhadap 97 responden pengguna layanan dan 26 responden penyelenggara layanan (pihak manajemen dan staf pelaksana Klinik Tumbuh Kembang). Analisis data kuantitatif secara univariat, bivariat dan multivariat dan pemetaan dalam Importance Performance Matrix.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pengguna maupun penyelenggara layanan memberi nilai kenyataan layanan paling tinggi pada keramahan/ kesopanan petugas sedangkan paling rendah pada jumlah petugas. Harapan paling tinggi bagi pengguna pada kejelasan kesembuhan sementara harapan paling rendah pada kecepatan pelayanan. Bagi penyelenggara, harapan paling tinggi pada kejelasan informasi, kesembuhan pasien, manfaat dan rencana terapi, sementara harapan penyelenggara paling rendah pada penampilan fisik petugas. Pendidikan pengguna mempunyai hubungan bermakna dalam penilaian kualitas layanan sedangkan jabatan dan pendidikan penyelenggara mempunyai hubungan bermakna dalam penilaian kualitas layanan.

Quality is the key point of the sustainability of hospital institution. Location of RSIA Hermina Jatinegara in East Jakarta is very strategic. People compossition in large number (39,30%) of growing children and woman in reproductive age could become potential market for the ?Growth & Development Clinic?. Growing number of customer visit is not enough to conclude that customer served in good service and meet customer expectation. So, it sholud be have evaluation of hospital performance and customer expectation. Research design method is conducted with the Quantitative Descriptive Analysis with cross sectional approach. Data collected from questionnaire of 97 customer and 26 local hospital stafs (Management stafs, Doctors and Physiotheraphiest). Data analysis is made through univariate, bivariate and multivariate analysis and map into Importance Performance Matrix.
The result shows that both of customer and provider have the same perception of the best hospital performance that is stafs courtessy while the lowest factor in hospital perforrmance is not enough number of officers. The customer highest expectation is information of recovery while the lowest expectation is on the speed of services. The provider highest expectation are the clarify of information and recovery process and benefits and programme of theraphy, while lowest provider expectation is officer personal appearance. As the result of bivariate and multivariate analysis show a significant correlation between educational customer, job and educational stafs in judge service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Gunawan
"ABSTRAK
Penentuan peringkat dan pengembangan perbaikan pelayanan bandara di Indonesia merupakan salah satu tugas berat dan penting yang dihadapi oleh pengambil keputusan/Regulator. Pada kenyataannya, penentuan penanganan bandara dapat dilihat sebagai permasalahan pengambil keputusan yang melibatkan banyak kriteria yang bersifat kompleks. Pada studi ini penentuan peringkat dan evaluasi perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia dilakukan dengan metode Fuzzy AHP dan FTOPSIS yang berdasarkan pada aspek : supply airport, permintaan airlines, permintaan penumpang dan pengawasan. Pada akhirnya penelitian ini digunakan untuk menentukan peringkat dan sebagai pengembangan perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia. Dalam penelitian ini dihasilkan 10 peringkat bandara di Indonesia yaitu Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, Bandara Sultan Hasanudin-Makasar Bandara, Bandara Hang Nadim-Batam, Bandara Ngurah Rai-Bali, Polonia-Medan, Bandara Ahmad Yani-Semarang, Bandara Juanda-Surabaya, Bandara Sentani-Jayapura, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin-Palembang, dan Bandara Adisucipto-Yogyakarta. Prioritas dimensi kualitas pelayanan berdasarkan kriteria yang diharapkan responden dalam menentukan pengembangan perbaikan kualitas pelayanan bandara di Indonesia yaitu dengan peningkatan pada aspek permintaan penumpang (menyeimbangkan tingkat kepadatan penumpang, mengurangi waktu delay, mengurangi jarak tempuh pejalan kaki, menambah kenyamanan penumpang dan tersedianya pelayanan bandara berstandar) serta peningkatan keselamatan di Bandara. Hasil penelitian ini digunakan untuk membantu dalam pengembangan perbaikan bandara, sehingga memberikan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja bandara di Indonesia.

ABSTRACT
Ranking service improvement and development of airports in Indonesia is one of the heavy and important tasks faced by decision makers/government. In fact, the determination of airport management can be seen as a decision-making problem involving many criteria are complex. In this study the ranking and evaluation of airport service quality improvement in Indonesia carried out with Fuzzy AHP and Fuzzy TOPSIS method is based on the aspects: airport supply, demand airlines, demand passengers and supervisory. The decision-making research are used to rank the airports a method that’s used as the development of improved quality of airport services in Indonesia. Generated in this study ranked 10 airports in Indonesia, Soekarno-Hatta Airport-Jakarta, Sultan Hasanuddin Airport- Makassar, Hang Nadim Airport-Batam, Ngurah Rai Airport-Bali, Polonia Airport-Medan, Ahmad Yani Airport-Semarang, Juanda Airport-Surabaya, Sentani airport-Jayapura, Sultan Mahmud Badaruddin airport-Palembang and Adisucipto airport-Yogyakarta. Priority dimensions of service quality based on the criteria in determining the development of the respondents expected improvement of the quality of airport services in Indonesia, with moderate improvement in passenger demand (balancing the density of passengers, reducing the time delay, reduce the distance pedestrians, increase passenger comfort and the availability of standard airport services) and safety improvements at the airport."
2013
T44143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>