Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Raymos Parlindungan
"Latar belakang : Penggunaan back support untuk pencegahan low back pain pada pekerja manual handling banyak dianjurkan, walaupun belum dapat dibuktikan efektivitasnya.
Tujuan : Memperoleh bukti apakah back support dapat digunakan untuk pencegahan low back pain pada pekerja.
Metode : Pencarian artikel dengan mempergunakan PubMed dan Google scholar serta kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Artikel yang ditemukan kemudian dilakukan telaah dengan mempergunakan kriteria penilaian validitas, besarnya manfaat dan kemampu-terapan.
Hasil : Hasil pencarian didapatkan sebanyak 16 artikel dari PubMed dan 10 artikel dari Google scholar. Hanya 1 artikel ?systematic review? yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel ini selanjutnya dilakukan telaah artikel berdasarkan tinjauan sistematis dengan hasil baik dan dapat dipercaya.
Kesimpulan : Belum diketemukannya bukti yang cukup tentang efektivitas penggunaan back support dalam pencegahan low back pain pada pekerja.

Background : The use of back support for prevention low back pain in workers manually handling much recommended although its effectiveness has not been proven yet Objective To prove whether a back support can be used for prevention low back pain in workers Methods Searching the article by using PubMedand Google scholar as well as inclusion and exclusion criteria predetermined articles were then performed using the assessment criteria of validity the benefits and ability applied Results Results were 16 articles from PubMed and 10 articles from Google scholar Only 1 article was found in accordance with the inclusion and exclusion criteria Background : The use of back support for prevention low back pain in workers manually handling much recommended, although its effectiveness has not been proven yet.
Objective : To prove whether a back support can be used for prevention low back pain in workers.
Methods : Searching the article by using PubMed and Google scholar as well as inclusion and exclusion criteria predetermined, articles were then performed using the assessment criteria of validity, the benefits and ability applied.
Results : Results were 16 articles from PubMed and 10 articles from Google scholar. Only 1 article was found in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The article was then performed a systematic review of articles and the result was valid.
Conclusion : There was insufficient evidence about effectiveness of using a back support in
prevention low back pain in workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syelvira Yonansha
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran perubahan keluhan nyeri pinggang dan tingkat risiko ergonomi pada pekerja manual handling ketika sebelum dan setelah adanya alat vacuum di dua line produksi PT AII. Faktor risiko yang dilihat adalah hazard ergonomi dengan menggunakan REBA dan faktor individu. Selain itu, keluhan subjektif individu juga dilihat dengan menggunakan pedoman wawancara. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan historikal dan observasional karena penelitian ini ingin melihat keluhan dan faktor risiko pada saat sebelum dan setelah adanya alat vacuum.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan keluhan nyeri pinggang dan tingkat risiko ergonomi pada pekerja manual handling di dua line tersebut. Akan tetapi, alat vacuum belum bisa digunakan secara maksimal karena keterbatasan jumlah alat vacuum dan disain peralatan kerja yang kurang mendukung sehingga masih terdapat aktivitas manual handling dan masih diperlukan perbaikan. Penambahan jumlah alat vacuum, modifikasi alat vacuum, dan modifikasi peralatan kerja akan dapat mengurangi faktor risiko ergonomi sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat risiko ergonomi dan keluhan nyeri pinggang.

This research discussed about changes description of low back pain and ergonomic risk level at manual handling workers before and after using vacuum tools in two of production lines PT AII. Risk factors that's seen is ergonomic hazards with using REBA and individual factors. Furthermore, individual subjective complaint is also seen with using interview manual through in-dept interview. This research characteristic is descriptive and it is using historical and observational approach because this research want to see about pain and risk factors at before and after using vacuum tools.
The result of this research shown that is reduction of low back pain and ergonomic risk factors at manual handling workers in two lines. But, the vacuum tools is not using maximum yet because the restrictiveness of number of vacuum tools, and design of work tools is not support so that there is still manual handling activities and needed to improve. Additional the number of vacuum tools, modification of vacuum tools, and modification another tools in work will cut down ergonomic risk factors so that it is hopeable to decrease ergonomic risk level and low back pain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bonnie Medana Pahlavie
"ABSTRAK
Latar Belakang: Pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah merupakan pekerja yang terpajan faktor resiko timbulnya nyeri punggung bawah yaitu sedentary work dengan posisi duduk statis selama lebih dari 4 jam per hari. Latihan back extension exercise dapat mengurangi nyeri punggung bawah. Diperlukan intervensi yang efektif dan efisien untuk menurunkan nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah. Metode: Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan randomized controlled trial terdiri dari 12 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pengukuran nilai Visual Analog Scale sebelum penelitian dimulai. Intervensi yang diberikan adalah back extension exercise selama 3 minggu Pengukuran nilai Visual Analog Scale diulang setelah intervensiHasil: Prevalensi nyeri punggung bawah di Instansi Pemerintah Daerah sebesar 27,8 . Setelah pemberian back extension exercise, terjadi penurunan tingkat nyeri punggung bawah dengan skor VAS sebesar 1,00 0 ndash; 1 dari 5,42 0,793 menjadi 5,00 4 ndash; 6 pada kelompok kontrol dan sebesar 2,50 1 ndash; 3 dari 5,42 0,900 menjadi 3,00 2 ndash; 5 pada kelompok intervensi. Tidak ada faktor individu yang berpengaruh terhadap keberhasilan penurunan nyeri punggung bawah. Faktor pekerjaan yang berpengaruh terhadap keberhasilan siko timbulnya nyeri punggung bawah yaitu penurunan nyeri punggung bawah adalah lama bekerja pada posisi duduk < 6 jam per hari.Kesimpulan: Terdapat penurunan yang lebih banyak terhadap nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah melalui intervensi back extension exercise selama 3 minggu dibandingkan dengan yang hanya mendapat edukasi mengenai back extension exercise. Diharapkan dapat melanjutkan back extension exercise dan menjadikannya suatu kegiatan rutin di Instansi Pemerintah Daerah.

ABSTRACT
Background Office workers in local government offices are workers who are exposed to risk factors for lower back pain, namely sedentary work with a static sitting position for more than 4 hours per day. Back extension exercise can reduce lower back pain. Effective and efficient interventions are needed to reduce low back pain in office workers in local government offices.Method The study design was an experimental study with randomized controlled trial consisting of 12 people for each control and intervention group. Data collection was done by interview, physical examination and measurement of Visual Analog Scale value before the research started. The intervention provided was a 3 week back extension exercise. The measurement of the Visual Analog Scale score was repeated after the interventionResult The prevalence of low back pain in local government office is 27.8 . after back extension exercise, a decrease in lower back pain level with a VAS score of 1.00 0 1 from 5.42 0.793 to 5.00 4 6 in the control group and 2.50 1 3 from 5.42 0,900 to 3.00 2 5 in the intervention group. There are no individual factors that affect the success of lower back pain reduction. Job factors that affect the success of decreased low back pain is long working on sitting position "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Yuliantri
"Postur tubuh saat bekerja yang sering kali terjadi yaitu berdiri dan  duduk dalam waktu yang lama, jongkok, membungkuk memutarkan badan saat mengangkat barang, posisi menjangkau serta beban yang berat bisa menyebabkan keluhan LBP. Akibat dari masalah ini bisa mengganggu aktivitas saat bekerja sehingga berpengaruh pada kualitas pelayanan serta kinerja para pekerja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko terjadinya LBP pada pekerja di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dan metode survey analitik dengan desain cross sectional pada 265 pekerja yang bekerja di rumah sakit. Alat ukur yang digunakan dengan data demografi sebagai faktor yang mempengaruhi serta kuesioner KEELE Start Back Screening Tool merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengelompokkan risiko LBP berdasarkan fungsi, psikososial, dan faktor kormobid dan kuesioner BPFS (Back Pain Functional Scale) yaitu alat ukur untuk mengevaluasi kemampuan fungsional responden dengan keluhan nyeri punggung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin, jabatan, kebisingan, posisi tubuh saat duduk, posisi tubuh berdiri, posisi tubuh mendorong barang, posisi tubuh di depan computer dan kebiasaan merokok terdapat hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya LBP pada pekerja (value < 0,05).

Body postures when working that often occur, namely standing and sitting for long periods of time, squatting, bending over, twisting the body when lifting objects, reaching positions and heavy loads can cause LBP complaints. The consequences of this problem can disrupt work activities, thereby affecting the quality of service and the performance of these workers. This study aims to analyze the factors that influence the risk of LBP in hospital workers. This research uses quantitative and analytical survey methods with a cross sectional design on 265 workers who work in hospitals. The measuring tool used is demographic data as an influencing factor as well as the KEELE Start Back Screening Tool questionnaire which is a questionnaire used to group the risk of LBP based on function, psychosocial and comorbid factors and the BPFS (Back Pain Functional Scale) questionnaire which is a measuring tool to evaluate functional ability. respondents with complaints of back pain. The results of this study show that gender, position, noise, body position when sitting, standing body position, body position pushing objects, body position in front of the computer and smoking habits have a significant relationship with the risk of LBP in workers (value < 0, 05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Wahyuni
"Perawat memiliki insidensi tertinggi untuk mengalami low back pain (LBP) dibanding dengan pekerja profesional lainnya yang bekerja di rumah sakit. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor risiko yang mempengaruhi keluhan low back pain pada perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara consecutive sampling pada perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah, penyakit dalam, neurologi, intensif dan IGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 104 orang (78.8%) responden memiliki keluhan LBP. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap keluhan LBP faktor IMT, riwayat LBP, aktivitas fisik/ olahraga, jumlah jam kerja dan aktivitas saat bekerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keluhan LBP pada perawat (p value < 0,05), dengan faktor yang paling berpengaruh adalah obesitas. Penanganan terhadap faktor-faktor risiko (IMT, riwayat LBP, aktivitas fisik/ olahraga, jumlah jam kerja dan aktivitas saat bekerja) yang mempengaruhi keluhan LBP pada perawat dapat direkomendasikan untuk mencegah timbulnya keluhan LBP, sehingga tidak mengurangi kemampuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

Nurses have the highest incidence of experiencing low back pain (LBP) compared with other professional workers in hospitals. The purpose of this study is to identify the risk factors affecting the nurses complaints of low back pain. The study design used is cross sectional. Respondents in this study were selected by consecutive sampling. The sample in this study was nurses in inpatient surgery ward, internal medicine ward , neurology ward, intensive care unit and emergency unit.
The results showed 78.8% nurses had LBP complaint and the factors BMI, history of LBP, physical activity / exercise, hours of work and activity at work has a significant effect on complaint LBP in nurses (p value <0.05), with the most influential factor is obesity. Treatment of risk factors that affect LBP complaint to the nurse can be recommended to prevent the onset of LBP complaint, so it will not reduce the ability to implement nursing care to patients
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Kurniawan
"Pendahuluan: Low Back Pain (LBP) adalah keluhan rasa nyeri, ketegangan otot atau rasa kaku di daerah pinggang yaitu di pinggir bawah iga sampai lipatan bawah bokong (plica glutea inferior), dengan atau tanpa penjalaran rasa nyeri ke daerah tungkai (scintica). Perawat yang bekerja di area yang membutuhkan aktivitas fisik yang berat lebih rentan terhadap LBP. Mekanika postur tubuh yang tidak tepat juga memiliki efek langsung pada LBP. Perawat di ruang operasi memiliki risiko tersebut salah satunya adalah karena berdiri di posisi yang sama untuk waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian low back pain dan durasi berdiri lama statis pada perawat di ruang operasi.
Metode: Kasus ini tentang seorang wanita berusia 45 tahun yang bekerja sebagai asisten operator/perawat di ruang operasi rumah sakit mengalami nyeri di punggung belakang sejak empat bulan yang lalu dan menjalar ke tungkai bawah, dan didiagnosis dengan low back pain. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Scopus, ProQuest, dan juga dilakukan dengan metode hand searching. Kriteria inklusi adalah tinjauan sistematis, studi kohort, studi kasus-kontrol, studi cross sectional, low back pain, prolonged standing/ long stand/standing posture, occupational, dan nurse. Kemudian, dinilai secara kritis menggunakan kriteria yang relevan oleh Oxford Center for Evidence-Based Medicine.
Hasil: Tiga studi cross-sectional yang relevan ditemukan melalui pencarian literatur dan setelah dinilai secara kritis, dapat disimpulkan bahwa semua artikel tersebut valid. Besar dan ketepatan estimasi hubungan antara pajanan dan hasil dalam studi pertama antara LBP dengan posisi berdiri lama pada perawat ruang operasi adalah p 0,002, OR = 1.8 95%, CI (1.2-4,4). Studi kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perawat ruang operasi dengan posisi berdiri lama (posisi menetap selama minimal tiga jam) dengan nilai p 0.001, OR = 2.1, 95% CI (1.4-5,3). Pada studi ketiga juga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara LBP dengan berdiri lama dengan nilai p 0.04, OR = 1.09, 95% CI (0.49-2.38).
Kesimpulan: Bukti yang tersedia dari tiga studi cross sectional membuktikan bahwa terdapat dua artikel yang menunjukan estimasi besar risiko yang signifikan secara statistik antara low back pain dengan durasi posisi berdiri lama statis pada perawat ruang operasi pada kedua studi namun hanya satu studi yang menjelaskan bahwa kejadian LBP terjadi pada durasi berdiri lama minimal selama tiga jam bekerja. Direkomendasikan untuk menyediakan antifatigue mat/standing mat, alas kaki yang nyaman, dan penyediaan kursi untuk dapat duduk/berdiri, edukasi dan pelatihan cara kerja ergonomis minimal setahun sekali, program stretching tiap dua jam selama 10-15 menit, dan memberikan jumlah tenaga perawat ruang operasi yang mencukupi. Desain penelitian yang lebih baik seperti seperti kohort atau kontrol kasus diperlukan untuk memberikan bukti yang lebih kuat bahwa durasi berdiri lama statis dapat menyebabkan low back pain pada perawat ruang operasi.

Background: Low Back Pain (LBP) is a complaint of pain, muscle tension or stiffness in the lumbar region, namely at the lower edge of the ribs to the lower fold of the buttocks (plica glutea inferior), with or without pain radiating to the leg area (scintica). Nurses who work in areas that require strenuous physical activity are more prone to LBP. Improper posture mechanics also have a direct effect on LBP. Nurses in the operating room have such risks, one of which is due to standing in the same position for a long time. The purpose of this study was to determine the relationship between the incidence of low back pain and the duration of static long standing in nurses in the operating room.
Methods: This case is about a 45-year-old woman who works as an assistant operator/nurse in a hospital operating room feel pain in the back since four months ago and radiating to the lower limbs, and was diagnosed with low back pain. A literature search was conducted through PubMed, Scopus, ProQuest, and also by hand searching. Inclusion criteria were cohort studies, case-control studies, cross sectional studies, low back pain, prolonged standing/long standing/standing posture, occupational, and nurse. Then, it was critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-Based Medicine.
Results: Three relevant cross-sectional studies were found through the literature search and after critical appraisal, it can be concluded that all the articles are valid. The magnitude and precision of the estimated association between exposure and outcome in the first study between LBP and prolonged standing in operating room nurses with p value 0.002, OR = 1.8 95%, CI (1.2-4.4). The second study showed that there was an association between operating room nurses and prolonged standing position (sedentary position for at least three hours) with p value 0.001, OR = 2.1, 95% CI (1.4-5.3). The third study also concluded that there was an association between LBP and prolonged standing with p value 0.04, OR = 1.09, 95% CI (0.49-2.38).
Conclusion: The available evidence from three cross-sectional studies proved that two articles showed statistically significant risk estimates between low back pain and duration of long static standing position in operating room nurses but only one study explained that the incidence of LBP occurred in long standing duration for at least three hours of work. It is recommended to provide antifatigue mats/standing mats, comfortable footwear, and provide chairs to be able to sit/stand, education and training on ergonomic work methods at least once a year, stretching programs every two hours for 10-15 minutes, and provide sufficient numbers of operating room nurses. Better research designs such as cohort or case control are needed to provide stronger evidence that long static standing duration can cause low back pain in operating room nurses.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Diah Wandasari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Elsevier Mosby, 2012
617.564 EVI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Belmi Andra
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran tingkat risiko pada pekerja manual handling terhadap keluhan low back pain. Faktor risiko terdiri dari faktor ergonomi dan faktor individu. Tingkat faktor risiko ergonomi dinilai dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu juga digunakan metode wawancara untuk melihat faktor individu dan gambaran keluhan subjektif nyeri pinggang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri yang di derita pekerja merupakan low back pain mekanik yang disebabkan oleh otot yang kelelahan karena beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan dan perubahan sistem kerja, seperti perubahan tempat kerja untuk menghindari postur janggal, penambahan jumlah pekerja, pengurangan jam kerja, membatasi beban maksimal yang dapat diangkat dan lain-lain. Perubahan dan Perbaikan sistem kerja tersebut diharapkan dapat mengurangi faktor risiko dan keluhan nyeri pinggang.

This study discusses about the risk level and low back pain at manual handling workers. Risk factors consist of ergonomic factors and individual factors. The risk level of ergonomic factors assessed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. It is also used interview method to look at individual factors and overview of subjective complaints of low back pain. This is a descriptive study using observational approach.
The results showed that the pain suffered by workers is a mechanical low back pain caused by muscle fatigue due to excessive workload. Therefore, it needs changed and improvements work system, such as changes in the workplace to avoid awkward postures, increasing the number of workers, reduction in working hours, limiting the maximum load that can be lifted and etc. Changes and improvement of work system is expected to reduce the risk factors and back pain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shierly Halim
"Sekitar 50% pekerja mengalami nyeri punggung bawah sederhana per tahun. Sikap tubuh janggal saat bekerja dengan beban angkat yang melebihi beban yang dianjurkan oleh NIOSH merupakan faktor risiko potensial terjadinya cidera pada punggung bawah. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menentukan prevalensi nyeri punggung bawah sederhana dan faktor yang berpengaruh pada pekerja angkat angkut.
Metode : Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan seluruh total populasi. Pengumpulan data dilakukan di PT A (Jakarta Timur) pada bulan Januari dan Februari 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pengamatan sikap tubuh saat bekerja. Variabel yang diteliti adalah karakteristik pekerja, faktor agen, lingkungan kerja dan komponen lifting index.
Hasil : Dari 128 responden didapatkan 90 responden (70.3%) mengalami nyeri punggung bawah. Faktor sikap tubuh fleksi lebih dari 45°(odds ratio(0R) sesuaian'-=29.l8), composite IWng index lebih dari 3.0 (OR sesuaian =26.02) memiliki hubungan bermalma dengan nyexi punggung bawah sederhana. Faktor komponen lifting index yang bermakna terhadap nyeri punggung bawah sederhana adalah vertikal multyvlier < 0.89 (OR sesuaian=38.60), falctor asirnetri multqnlfer <2 0.90 (OR sesuaian= 24.6l) dan horisontal multiplier < 0.63 (OR sesuaian =8.23).
Kesimpulan dan saran : Faktor risiko yang paling dominan terhadap tirnbujnya nyeri punggung bawah sederhana pada pekerja angkat anglcut adalah sudut fleksi lebih dari 45°. Faktor komponen I$ing index yang paling dominan adalah vertikal muitiplier < 0.89. Perlu dilakukan pelatihau pada pekerja mengenai cara angkat angkut yang ergonomi dan pengaturan kembali mengenai ketinggian asal benda.

Background : Around 50% labors have simple low back pain per year. The awkward position during lifting with over limit has been suggested by NIOSH, could be a potential risk of back injury. This study aims to identity prevalence of simple low back pain (LBP) and affected factors of manual handling labors.
Methods : The study conducted cross sectional design with total population. Data collected between January and February 2009 at company A (East Jakarta). The data was gathered by interview, physical examination, neurological examination and working posture analysis. The variable studied were host factors, agent factors, environment and component of lifting index.
Results : Out of 128 respondents, 90 respondents (70.3%) suffered simple LBP. The angle flexion factor greater than 45° (adjusted Odds ratio (OR) =29.l8), composite lifting index NIOSH more than 3.0 (adjusted OR =26.02) had a significant relation with simple LBP. The Components of lifting index that had a significant association with simple low back pain were vertical multiplier < 0.89 (adjusted OR =38.60), asymmetry multiplier < 0.90 (adjusted OR = 24.6l) and horizontal multiplier < 0.63 (adjusted OR =8.23), have significant relation with simple LBP.
Conclusion and Suggestion : The predominant factor causing simple LBP was angle flexion greater than 45°. The predominant component lifting index causing simple LBP was vertical multiplier <1 0.89. It is important to concern training ergonomic manual handling and need to set reposition vertical origin of the object.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>