Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Narputro
"Letak geografis negara Indonesia yang berada di jalur khatulistiwa membuat Indonesia memiliki potensi besar terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Dengan potensi energi sebesar 4.8 kWh/m2/hari, Indonesia memiliki potensi 6 hingga 10 kali lebih besar untuk membangkitkan listrik melalui sel surya dibandingkan dengan negara-negara di Eropa. Oleh karena itu Indonesia perlu untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif selain minyak dan gas. Dengan tujuan untuk bisa lebih mendorong pemanfaatan energi matahari tersebut maka diperlukan data dan informasi mengenai ketersediaan energi matahari di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah data dan informasi penentuan sudut kemiringan sel surya untuk mendapatkan potensi energi matahari yang optimal. Data dan informasi yang dimaksud adalah data dan informasi terkait meteorologi (radiasi langsung, radiasi tidak langsung, radiasi global, dan temperatur lingkungan) serta letak lokasi (lintang dan bujur) dari panel sel surya. Dengan data dan informasi tersebut, kita bisa menentukan sudut kemiringan yang optimal sehingga didapatkan energi potensial matahari yang optimal dan juga didapatkan pula desain sistem sel surya yang lebih efisien serta biaya energi yang lebih optimal.

Indonesian position along the equator line makes Indonesia has a huge exposure of solar radiation potential throughout the year. With 4.8 kWh/m2 potential energy, compare to Europe, Indonesia has 6 to 10 times potential energy to generate electricity through solar cell system. For that purpose, Indonesia needs to further optimize the utilization of solar energy as an alternative source of energy other than oil and gas. In order to encourage the use of solar energy, data and information concerning to the availability of solar energy in Indonesia is very important. Data and information for this paper are information of meteorological data (direct radiation, diffuse radiation, global radiation, and environment temperature) and location (latitude and longitude) of Photovoltaic (PV) cell. With both data, we can determine optimum PV tilt to obtain optimum solar energy and get an efficiency of PV system with optimal energy cost."
Salemba: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumokoy, Stieven Netanel
"Salah satu faktor penentu diperolehnya jumlah energi surya yang maksimal dengan menggunakan panel surya adalah dengan menentukan sudut arah pemasangannya (tilt Angle). Beberapa rekomendasi pemasangan sudut panel surya dengan elevasi tinggi dipandang kurang relevan terhadap kondisi area tropis yang seakan tegak lurus dengan matahari. Sudut pemasangan panel surya yang optimum di daerah tropis dipandang perlu dilakukan karena daerah tropis memiliki kharakteristik kondisi lingkungan yang berbeda dibanding dengan belahan bumi yang lain. Besar sudut optimum panel surya direpresentasikan dengan persamaan 1.15875 X + 0.001075718 Y(X merupakan lintang dan Y merupakan bujur bumi), dengan nilai RMSE 2.398 dan R square 0.979. Dari hasil perbandingan jenis panel surya, thin film terlihat lebih efektif dibanding dengan monocrystalin dan polycristalin dalam pertimbangan terhadap rata-rata suhu lingkungan di daerah tropis.

One of determinant factor in gaining maximum solar energy collected by Photo Voltaic Panel depended on the tilt angle of the panel. Some recommendation of high elevation tilt angle was not too relevant in tropical area as upright with sun. Optimum tilt angle on tropical area need to do, because tropical area has a special environtment characteristic than other earth hemisphere. The Optimum tilt angle on tropic area represented by the equation 1.15875 X + 0.001075718 Y (X for latitude and Y for longitude), which the RMSE 2.398 and R square 0.979. The comparison result of different type solar panel is thin film was greater than monocrystalin and polycrystalin based on tropic ambient temperature average."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dikembangkan alat yang dapat digunakan untuk membantu menetukan sudut pada pembuatan lead brick (plain brick). Sudut yang dimaksud adalah sudut luar dan dalam pada lead brick (plain brick) male and female yang harus memenuhi standart ISO 7212-1986 dengan toleransi sudut male 90o o+15 dan female 90o o-15. Ketepatan pengerjaan sudut ini menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan supaya susunan lead brick tidak miring atau rubuh. Oleh karena itu setiap pengerjaannya menggunakan rotary table karena memudahkan dalam setting benda kerja dan kepresisian pengukuran bisa dijaga. Namun dikarenakan banyaknya operator yang belum bisa menggunakan alat ini sebagai alat bantu untuk mencapai toleransi sudut yang disyaratkan, maka diperlukan adanya metode pengukuran yang tepat pada proses machining lead brick menggunakan alat bantu rotary table sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tingkat ketelitian sudut 0,03o pada pembuatan sudut luar dan dalam (male and female) lead brick (plain brick)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The characterization of shield panel of X-ray radiation was carried out. Aim of the characterization is to find the panel in that qualities comply with the reference, so the panel can be used for the folding door of nuclear medical...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"DETERMINATION OF MATERIAL AND ITS THICKNESS FOR Cs - 137 GAMMA SOURCE SHEILDING. Its has been determined the sheilding material and its thickness necessarily conducted due to every material will have different half - thickness characteristics, and by the selection a suitable material and its thickness will be obtained...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Danar Wibisono
"Temuan dalam penelitian ini menyanggah persamaan matematika dari penelitian yang ada yang telah menentukan sudut kemiringan optimal panel surya dengan perspektif lokasi subtropis. Pengaruh derajat lintang (Y) dan bujur (X) terhadap sudut optimum pemasangan panel surya di wilayah Indonesia direpresentasikan dengan persamaan -0,0093 X + 1,3042 Y. Nilai RMSE yang didapatkan adalah 1,88 dan nilai R2 adalah 0,928. Dalam penelitian ini dibuat persamaan matematis berdasarkan koordinat lokasi untuk menentukan sudut kemiringan optimum pemasangan panel surya di Indonesia serta menganalisis pengaruhnya terhadap aspek teknis dan ekonomis. Potensi keuntungan ekonomis yang didapatkan dari pemasangan panel surya pada sudut optimum di wilayah Indonesia, dengan kapasitas PLTS 1 MW dan diasumsikan memiliki umur produksi 20 tahun mencapai Rp9.260.495.729,26

The findings in this study refute mathematical equation from existing research that has been determining the optimum tilt angle of the solar panel with a subtropical location perspective. Influence degrees latitude (Y) and longitude (X) to the optimum angle of solar panel installation in the territory of Indonesia represented by the equation -0,0093 X + 1,3042 Y. RMSE value is 1.88 and R2 value is 0.928. In this study, a mathematical equation based on the coordinates of the location to determine the optimum tilt angle of the installation of solar panels in Indonesia and analyze its impact on the technical and economical aspects. Potential economic benefits gained from the installation of solar panels at the optimum angle in Indonesia, with a capacity of 1 MW solar and assumed to have a production life of 20 years are reach US$ 740.839,66."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigalingging, Jefri Alfonso author
"Energi merupakan unsur yang selalu berhadapan dengan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang terdiri dari beberapa jenis, seperti energi potensial, energi mekanik, energi kinetik dan lainya. Kalor juga merupakan energi yang sangat dibutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan energi ini. Kalor juga memiliki sifat dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lainya, salah satunya adalah radiasi. Radiasi kalor merupakan sumber energi yang sangat baik untuk dimanfaatkan karena sifatnya yang mampu berpindah tanpa adanya perantara. Namun radiasi juga dapat membahayakan jika fluks kalor yang dipaparkan sangat besar yang mampu memicu penyalaan api pada objek yang terpapar.untuk menghindari hal tersebut maka perlu diantisipasi dengan salah satu cara melakukan pemetaan radiasi kalor pada suatu area tersebut. Pemetaan yang dilakukan terdiri dari beberapa faktor seperti jarak, offset, elevasi dan sudut pandang. Tentu saja jika sumber panas berada pada area fluida menyebabkan adanya pengaruh konveksi pada fluks kalor yang terukur. Kalor yang dihasilkan akan mengubah karakteristik udara disekitar objek yang dipaparkan dan akan membentuk sebuah lapisan batas yang memiliki ketebalan sesuai dengan karakteristik aliran kalor.

Energy is always connected with human life in every day, which is like potential energy, mechanical energy, kinetic energy and others. Heat is also a kind of energy, that rsquo s needed skill and capabilites to use this energy. Heat also has properties that can devolve to others place, one of that is radiation. Heat radiation is a very good energy to be exploited because of the nature characteristics of radiation is being able to move without a medium. However, radiation can also be dangerous if the heat flux is very large which can be triggered ignition fire of the object. To keep those things it is necessary to anticipate, one of them is to make a mapping of radiation in the area. Mapping consists of several factors such as distance, offset, elevation and view factor. Of course, if there is heat in the fluid region it will cause influence of convection in measurable heat flux. The heat produced of the heater will change the properties of air around exposed object and will form a layer that has a thickness according to the heat flow."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2007
R 541.38 RIS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzy S. Amier
"Sejalan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 2000 perihal Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaat Radiasi Pengion serta untuk memenuhi persyaratan lulus Contractor Safety Management System, maka sistem manajemen keselamatan radiasi menjadi penting bagi perusahaan yang memanfaatkan radiasi pengion.
Tuntutan implementasi sistem keselamatan menjadi tinggi karena resiko dampak radiasi selain ada yang mempunyai efek langsung ada juga yang mempunyai efek tunda hingga 15 - 25 tahun. Oleh karenanya sistem pantauan pajanan radiasi dan dokumentasinya menjadi sangat penting dan peraturan mensyaratkan dokumentasi wajib disimpang hingga 30 tahun setelah pekerja radiasi berhenti bekerja.
Masalah yang terjadi adalah adanya gap yang melebihi toleransi antara hasil bacaan pajanan radiasi alat pantau radiasi individu pendosimeter yang dibaca oleh pekerja radiasi dengan alat pantau radiasi individu filmbadge yang besar pajanannya dievaluasi oleh BATAN sebagai badan yang terakreditasi.
Oleh karenanya dilakukan studi evaluasi untuk mengetahui hubungan faktor-faktor human error yaitu rule-based, knowledge-based dan skill-based serta audit sistem manajemen keselamatan radiasi sebagai penyebab terjadinya gap bacaan pajanan radiasi analisa dilakukan di PT RUI terhadap 40 orang pekerja radiasi yang bekerja dengan radiasi selama atau diantara bulan Desember 2002 hingga Pebruari 2003.
Hasil analisa diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam program peningkatan keselamatan kerja pada umumnya dan pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi khususnva.
Daftar Bacaan : 37 (1976 - 2003)

In line with Government Regulation Number 63 year 2000 Concerning Safety and Health on User of Ion Radiation and to meet the requirement of Contractor Safety Management System. Radiation Management system become an essential thing to company who take an advantage from the radiation.
The requirement of implementing safety management increase due to radiation impact beside direct effect it has also delay effect may take 15 to 25 years. That is why the regulation require have to keep the personal radiation exposure data until 30 years after the employee resign.
Problem arise while the gap is happen between gamma dosimeter evaluated by the employee and filmbadge evaluated by BATAN as authorized body, the reading gap of radiation exposure is more than tolerable value
The aim of applied research is to know the correlation of human error factors thru item rule-based, knowledge-based and skill-based, included the implementation of radiation management system audit as cause factors human error to arise radiation reading gap.
The analysis is conducted at PT RUI for 40 employees who work with radiation during or within December 2002 until February 2003.
The result expected to be used as information to set up or to update safety program for continual improvement. especially on occupation radiation sector.
Bibliography: 37 (1976-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia,
T12971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Mutrikah
"Tujuan: Membandingkan distribusi dosis respon akhir RE dan efek samping akut RE teknik konvensional dan teknik konformal pada kasus kanker serviks lokal lanjut Metode Dilakukan studi kohort retrospektif terhadap pasien kanker serviks II B dan III B yang mendapat RE pra brakiterapi di Dept Radioterapi RSCM.
Hasil: Didapat 51 pasien menjalani RE teknik konvensional 25 dengan Cobalt 60 26 dengan Linac dan 29 pasien menjalani teknik konformal Sesuai ketentuan ICRU 50 dan 62 prescribed dose dan cakupan volume target teknik konvensional Cobalt lebih kecil p 0 001 dan 1 kasus dari 25 pasien mendapatkan PTV 95 Prescribed dose dan cakupan volume target teknik konvensional Linac lebih besar p 0 001 dibanding teknik konformal Rerata conformity index teknik konvensional sebesar 2 dan teknik konformal 1 02 p 0 001 Dosis dan volume pada buli rektosigmoid dan bowel teknik konvensional lebih besar p 0 001 Respon komplit akhir RE teknik konvensional adalah 42 dan teknik konformal adalah 58 p 0 001 Faktor independen respon akhir RE yaitu stadium FIGO dini dan ukuran tumor sebelum RE kecil le 4cm Pada semua kasus tidak didapatkan efek samping akut lokal yang berat RTOG grade 3 4 Proporsi efek samping ringan RTOG grade 1 2 pada gastrointestinal vesikourinaria dan kulit lebih banyak pada teknik konvensional secara berurutan 72 Vs 28 p 0 002 78 Vs 22 p 0 003 dan 78 Vs 22 p 0 01.
Kesimpulan: RE teknik konformal lebih unggul dibanding teknik konvensional dalam distribusi prescribed dose dan cakupan volume target atau organ kritis yang berdampak pada respon tumor akhir RE dan efek samping.

Purpose: To compare the dose distribution acute tumor response and acute side effects between conventional and conformal techniques EBRT in locally advanced uterine cervical cancerMethods and materials Retrospective cohort study was done in stage II B and III B uterine cervical cancer underwent EBRT before brachytherapy in Dept Radioterapi RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Results: Fifety one patients underwent conventional technique EBRT and 29 patients of conformal technique EBRT The average of target prescribed dose and volume coverage of 2 techniques EBRTwas in accordance with criteria of ICRU 50 and 62 smaller p 0 001 only 1 case of Cobalt conventional technique EBRT showed PTV 95 Conformity index of conventional technique EBRT was 2 and conformal technique EBRT was 1 02 p 0 001 Dose and volume of vesicourinary rectosigmoid and distal large bowel of conventional technique EBRT was greater p 0 001 Complete response of conventional technique was 42 and conformal technique was 58 p 0 001 Independent factors were early FIGO stage and tumor size before EBRT le 4cm There were no severe acute side effects RTOG grade 3 4 in both groups Acute side effects RTOG grade 1 2 of conventional techniques was more than conformal gastrointestinal vesikourinaria and skin respectively 72 vs 28 p 0 002 78 vs 22 p 0 003 and 78 vs 22 p 0 01.
Conclusion: Conformal technique EBRT was superior to conventional technique EBRT in prescribed dose distribution target volume coverage and organ at risk dose that impact on acute tumor response and side effects
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>