Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mokhamad Is Subekti
"Pengaruh gradien medan magnet pada flame difusi pembakaran LPG udara telah dipelajari secara sistematis interaksinya. Medan magnetik yang tidak seragam dihasilkan pada gap udara dari pembangkit medan magnet, LPG dan udara divariasikan kecepatan aliranya kemudian dikenai medan magnet tak seragam. Pengaruh kondisi operasi pada parameter penting dari flame difusi seperti struktur nyala, panjang nyala, temperatur dan jarak nyala terangkat didalam flame telah dipelajari dengan kondisi percobaan ini menggunakan pembangkit medan magnet sebesar 0,24T dan gradien medan magnet 22.9T/m. Jarak nyala terangkat dan panjang nyala memendek dengan dikenakanya penurunan gradien medan magnet vertikal (gradien medan magnet negatif),juga temperatur di daerah nyala mengalami peningkatandengan kenaikan temperatur sebesar 48.9°C untuk laju alir LPG 55cc/min. Sebaliknyajika dikenai gradien medan magnet positif keduanya akan memanjang dan temperatur akan turun dengan penurunan temperatur sebesar 174.7°C untuk laju alir LPG 45 cc/min. Laju perubahan panjang nyala dan jarak nyala terangkat terhadap perbedaan kuat medan magnetmenghasilkan nilai negatif dengan kehadiran gradien medan magnet negatif dan nilai positif untuk gradien medan magnet positif. Sedangkan luas nyala tidak berubah untuk semua kondisi gradient medan magnet.

The effect of a gradient magnetic field on a diffusion flame LPG/air combustion has been systematically studied to comprehend their interaction. A non-uniform magnetic field was produced in the air gap of an magnet field generator and the LPG/air flame corresponding to various LPG and air flow velocities was subjected to the non-uniform field. The influence of the operating conditions on the fundamental parameter of the diffusion flame, such as the flame structure, flame length, temperature and the lifted flame distance in these flames have been thoroughly studied with conditions this experimentation used magnetic field generator 0,24 T dan magnetic field gradient 22.9 T/m. The lifted flame and the flame length decreased with the application of the vertically decreasing magnetic fieldgradient (negatif magnetic field gradient), also the temperatures within the flame increasedwith an increase temperatures 48.9°C for the flow velocity of 55 cc/min. Viceversa it would lengthen if subjected positif magnetic field gradient and an temperatures within the flame decreased with an decrease temperatures 174.7°C for the flow velocity of 45 cc/min.The rate of change of length flame and lifted flame distance to the change of magnetic field intensityto result in negatif value in the presence of the negatif magnetic field gradient and positif value if the application positif magnetic field gradient.Whereas, the flame area is not change for the all conditions magnetic field gradient.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimitri Rulianto
"Telah dilakukan penelitian terhadap karakteristik stabilitas nyala api difusi, apabila bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam burner. Secara teori dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah dan starting point menjadi lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari stabilitas nyala api difusi melalui panjang nyala api dan jarak lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan bahan bakar gas LPG.
Hasil yang dapat diperoleh adalah temperature bahan bakar gas LPG yang dapat dicapai setelah dipanaskan adalah 37,5°C, 38,8°C, 39,8°C, 43,1°C dan 46,6°C. Lifted flame terjadi lebih awal dan panjang nyala api berkurang dengan meningkatnya temperature bahan bakar gas LPG. Stabilitas nyala api difusi terjadi saat bahan bakar gas LPG dipanaskan pada temperatur 80 _C dan 90°C.

This research is about the characteristic of the diffusion flame stability when LPG gases are being preheated before it burns in the burner. Theoretically by rising unburned temperature of a certain fuel can cause higher rate of reaction, higher burning velocity, lower minimum energy and lower starting point. This research will be approached on burning velocity by length of flame and length of lifted flame which occur because of heating LPG fuel gas.
The result show that LPG fuel gases burning temperature after heating could be reached 37,5°C; 38,8°C; 39,8°C; 43,1°C; 46,6°C. Lifted flame will occur earlier and length of flame will decrease equal to increasingly LPG fuel gas temperature. The diffusion flame stability will occur when the LPG fuel gases are being preheated at temperature 80°C and 90°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41219
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
"Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi.
Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi lifted flame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 L/s yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan.

Almost all industrial activity use combustion process as their energy system supply for utilities. Diffusion flame is one type of combustion widely used in industry. Lifted flame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate.
This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from diffusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to find out heating effect on burning characteristics.
This research show that air injection flowrate cause lifted flame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qair 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel preheating cause lifted flame of burning diffusion tends to decreased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat
"Teorema momentum mempunyai jangkuan apalikasi yang sangat lebar dalam berbagai system engineering, sebagai contoh yang siap diaplikasikan dalam analisa dari aliran melalui turbin, pompa, dan mesin rotodinamik lainnya. Ketika fluida jet menghantam permukaan solid diberbagai Sudut, jet tersebut tidak memantul dari permukaan melainkan aliran dari fluida yang terbentuk bergerak diatas permukaan solid tersebut. Pada sudut permukaan solid tersebut aliran fluida akan meninggalkan permukaan secara tangensial menyediakan area potongan melintang dari jet yang kecil bila dibandingkan dengan area dari pemukaan solid tersebut. Jet yang menghantam mernpunyai momentum yang menghasilkan gaya. Gaya tersebut terjadi dipermukaan sebagai perubahan momentum baik karena penibahan jarak/magnitude dari percepatan atau perubahan arah dari percepalan. Pada percobaan ini digunakan variasi dari bentuk sudut vane yang herbeda dengan debit tertentu. Percobaan ini bahwa peningkatan debit sebanding lurus dengan gaya yang dihasilkan dan bentuk vane vane dengan sudut 180° menghasilkan gaya yang lebih besar dari pada vane yang lain.

The momentum theorem has wide applications in numerous engineering systems. For example, it is readibf applied to carry out a gross analysis ofjlow through turbines, pumps and other rotodynamic machines. It can also be applied in special engineering situations like hydraulic jump, hydraulic ram, etc. In particular, the impact of a fluid jet on a vane or a cascade of vanes has wide application in power generating rotodynamic machines. When a jet of a fluid strikes a solid surface at any angle it does not rebound from the surface. Instead a stream of fluid is formed which moves over the surface. At the edges ofthe surface, the fluid stream will leave the sur;/'ace tangentially provided the cross-sectional area of the jet is small in comparison with the area of the surface. The striking jet possesses momentum which results in a force being applied on the surfaces as the momentum changes either because ofa change in the magnitude ofthe velocity or because of change in the direction of velocity. The experiment in this examination used variant from the angle ofthe vane with curtain debit to take data of farce. The result of this examination that the increasing of debit value influences force value. The force that resulted by vane with angle 1800 is bigger than the other vane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Elmanto
"Aliran dua fasa pada outlet sebuah jet pump memperlihatkan fenomena yang penting yang mempengaruhi performansi jet pump itu sendiri. Upaya yang selama ini sudah dilakukan misalnya meningkatkan tekanan masuk nose! jet dan memperbaiki konstruksi geometris dari alat tersebut. Namun dengan mempelajari pola aliran yang keluar di discharge beberapa alternatif solusi dari kedua upaya tersebut dapat diperoleh.
Jet pump model liquid-jet gas atau yang Iebih dikenal sebagai air siphon digunakan untuk mengetahui karakteristik flux massa kedua fluida yang terjadi di keIuaran. Beberapa gelembung campuran dari dua fasa meningkat pada kecepatan aliran gas yang tinggi di keiuaran (discharge). Gelembung campuran ini adaiah butiran-butiran cairan yang masuka sepanjang aliran gas (udara).
Hasil dari percobaan ini di tampilkan pada grafik efisiensi versus rasio flux massa kedua fluida. Perbandingan dilakukan terhadap kurva efisiensi versus tekanan masuk jet. Sedangkan prediksi pola aliran akan ditentukan dengan menggunakan persamaan-persamaan empiris serta charta pola aliran yang sudah dipublikasikan. Beberapa gambar diikutsertakan untuk memperkuat hasil prediksi.

Two phase flow in the outlet of liquid-jet gas model ofjet pump has a significant phenomena that affects the performances of the device. The efforts has been being progressed until the last investigation such as increasing the nozzle jet inlet pressure and improving the geometric construction of the device itself. Nevertheless, some alternative solutions of both efforts can be Seized by studying the flow pattern in the device's outlet.
The liquid-jet gas model which is called Air Siphon is used to explore the fluid mass velocity or flux mass characteristics of both fluids where is occurred in the oulet Some bubbly mixture of the two phase flow rise at high velocity gas core in the outlet. These bubbly mixture believed as a liquid droplets which entrained along the gas core.
The results are shown in terms of eftiiciencies curves versus liquid-gas mass velocity ratio. Comparisons are made with efhciency curves versus nozzle jet inlet pressures. The prediction of flow pattern will be determined by published empirical equations and chart. Some visualization pictures will be included to verify the prediction achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damora Rhakasywi
"Penelitian pertama yang dilakukan ini merupakan suatu penerapan kajian ilmu Mekanika Fluida dalam bidang rekayasa proses utamanya proses elektrokimia di bidang manufaktur. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan aliran turbulensi yang ditimbulkan oleh aliran separasi bertaut kembali (separating-reattached flow) akibat gangguan terhadap aliran, untuk meningkatkan Iaju perpindahan massa antara dua sel elektrokimia pelat sejajar dalam suatu kanal aliran fluida elektrolit yang merupakan dasar dari proses electroplating pada berbagai peralatan yang digunakan di dunia industri. Plat tembaga dan larutan CuSO4 dipilih sebagai elektroda dan elektrolit dalam penelitian ini.
Penelitian Kedua dilakukan dengan metode komputasi (CFD) untuk memprediksi medan aliran kecepatan, dan distribusi temperatur yang tetjadi akibat injeksi jet panas pada aliran dalam kanal berkontur tangga (backward facing step). Dalam penelitian ini parameter yang menjadj perhatian adalah rasio spesifk momentum injeksi I= 0.I dan I=0.5 dengan jarak injeksi dari tangga 1r= 2H (40mm) dan If = 4H (80 mm) Serta variasi temperatur injeksi T inj=100°C dan T inj =300°C.
Metode komputasi yang digunakan untuk menyelesaikan kondisi tersebut menggunakan metode volume hingga (finite volume method) yang mengganti persamaan-persamaan diferensial parsial dari kontinuitas, momentum, dan energi menjadi persamaan-persamaan aljabar. Model matematika yang dipergunakan untuk memvalidasi dari hasil eksperimental yang telah dilakukan terdahulu menggunakan persamaan aljabar K-omega clan K-epsilon untuk kondisi slot jet (2D). Hasil komputasi divalidasi dengan hasil eksperlmental terdahulu yang dilakukan dengan pengukuran secara konvensional menggunakan termokopel yang ditujukan untuk menjelaskan efek dari geometris injeksi tersebut.

The tirst study conducted was an application of science study in the field of Fluid Mechanics engineering major process of electrochemical processes in manufacturing. This study investigated the use of flow turbulence caused by separating-reattached flow due to disruption of the flow, to increase the rate of mass transfer between two parallel plate electrochemical cell in an electrolyte fluid flow channel which is the basis of the electroplating process on the various equipment used in industry. Copper plate and CuSO4 solution was chosen as the electrode and the electrolyte in this study.
Both the research carried out by computational methods (CFD) to predict the flow field velocity, and the temperature distribution caused by injection of hot jet on the flow in channel contoured stairs (backward facing step). In this study the parameter of concern is a specific ratio of momentum injection I= 0.1 and I= 0.5 the injection distance from the stairs lr= 2H (40mrn) and lf = 4H (80 mm) and temperatur variations Injection T inj=100°C and T inj =300°C.
Computational methods used to resolve these conditions using finite volume method that replace the partial differential equations of continuity, momentum, and energy into algebraic equations. The mathematical model used to validate the experimental results that have been done earlier using algebraic equations K-omega and K-epsilon to the condition of slot jet (2D). Computational results are validated by the results of previous experimental measurements performed with conventional using a thermocouple which is intended to clarify the effect of geometric injection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27527
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Siswantoro
"Salah satu fenomena menarik dalam fluida adalah terjadinya disipasi energi dalam aliran yang bergerak yang disebabkan adanya drag atau gaya hambat. Seringkali terjadi gradien kecepatan dalam hal aliran yang tidak dikendalikan oleh adanya batas padat (solid boundary). Hal ini kadang-kadang disebut ikhwal turbulensi bebas.
Viskositas adalah sifat tluida yang menyebabkan tegangan geser di dalam tluida yang bergerak; di mana viskositas adalah juga satu sarana dengan mana ketidak mampu balikan (irreversible) atau kemgian (losses) terjadi. Ungginya viskositas yang diperoleh terjadi karena adanya defonnasi molekul polimer dan bahwa fenomena ini merupakan mekanisme utama dan raduksi drag pada aliran turbulen.
Dalam fenomena transport, mereduksi drag bertujuan akhir untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan kerugian yang timbul dalam aliran. Parameter penting yang mempengaruhi reduksi drag antara lain bilangan Reynolds, bobot molekul dan konsentrasi polimer, dan terjadi pada nilai terlentu dari tegangan geser dinding pelarutnya.
Pengaruh aditlf polimer terhadap reduksi drag terjadi hanya di atas bilangan kritis Reynolds terlentu yang tidak dipenganlhi oleh konsentrasi. Adlttf polimer mempengaruhi aliran di sekltar batas padat. Dengan tidak adanya batas, misalnya aliran jet bebas, aditif polimer ticlak mempunyai pengaruh terhadap karalctenstlk aliran.
Dalam daerah aliran yang mengandung aditlf, viskositas eddy yang ditemukan jauh lebih rendah daripada di air. Mekanisme ini dihubungkan kepada rusaknya eddy suatu ukuran yang berkorespondensi dengan ukuran lilitan molekul, sehingga mempengaruhi produksi dan transportasi disipasi energi turbulensi.
Hasil studi ini yang mengindikaslkan bahwa reduksi drag terjadi dalam batas keenceran yang tidak terbatas meyakinkan klta bahwa fenomena reduksi drag terjadi lebih dikarenakan adanya interaksi antara masing-masing molekul polimer yang terisolasi dengan Iingkungan pelarutnya daripada efek interpartikel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
532.01 GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
Jakarta : Erlangga, 1990
532.01 GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Giles, Ranald V.
Jakarta: Erlangga, 1984
532. GIL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>