Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurlaelah
"Treadmill merupakan salah satu tindakan untuk mengevaluasi kemampuan kapasitas fungsional jantung pada pasien Penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik instrumentalia terhadap tekanan darah dan nadi pada pasien Penyakit Jantung Koroner saat fase recove1y pasca tindakan treadmill. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre and post test with control group desaign dan pendekatan analitik komparatif numerik. Jumlah sampel 30 pasien (15 kelompok kontrol dan 15 kelompok intervensi). Analisis data menggunakan independent test, paired t test, chi square, ANOVA.
Hasil penelitian pada uji independent test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sebelum dan setelah fase recove1y (nilai p= 0,0001). Faktor konfounding yang berpengaruh terhadap tekanan darah dan nadi adalah Diabetes melitus (p value < 0,05) menunjukkan bahwa variabel tersebut secara signifikan mempengaruhi waktu pengembalian tekanan darah dan nadi. Rekomendasi penelitian ini digunakan untuk intervensi keperawatan dalam membantu mengembalikan tekanan darah dan nadi seperti sebelum latihan setelah fase recovery.

Treadmill is one of the treatment to evaluate the ability of the heart functional capacity in patients with coroner heart disease. This study aims to determine the effect of instrumental music therapy to blood pressure and pulse in coronmy heart disease patients during the recovery phase after treadmill. The design that used to is a quasi-experiment vvith pre and post test with control group desaign comparative numerical and analytical approaches. Total of sample are 30 patients (I 5 control group and 15 intervention group). Analysis of the data using independent test, paired t test, chi square, ANOVA.
The results of the research on independent test showed that there were significant differences in blood pressure, pulse, before and after the recovery phase in both groups (p value = 0.0001). Confounding factors influential to blood pressure and pulse are Diabetes mellitus (value p < 0, 05) indicates that the variables significantly influence the time of return of the time blood pressure and pulse. The recomendations of this study are used for nursing inten, entions un the formating decrease blood pressure and pulse before exercise after recovery phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Heny Purwati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri anak usia prasekolah yang dilakukan pemasangan infus. Penelitian ini menggunakan studi quasi eksperimen dengan rancangan Nonequivalent control group, after only design. Terapi musik diberikan 5 menit sebelum pemasangan infus sampai 5 menit sesudah pemasangan infus. Terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan antara anak usia prasekolah yang diberikan terapi musik dengan anak usia prasekolah yang tidak diberikan terapi musik saat dilakukan pemasangan infus dengan p value 0,00.

Music is an effective distraction technique. It has the best influence in a short time. Music reduces the physiological pain, stress and anxiety by distracting someone?s attention from the pain. The objective of this research is to understand the influence of music therapy to pre-school children that having infusion attachment procedure. This research was using quasi experiment with Nonequivalent control group, after only design. Music therapy was given at 5 minutes before the infusion attachment process was started until 5 minutes after the process was done. There was a significant difference of pain level between pre-school children that was having music therapy than they who was not having music therapy during the infusion attachment process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Alfonsius Paulus Lalenoh
"Musik merupakan suatu komponen nada yang memberikan stimulus terhadap otak, termasuk untuk proses pembelajaran. Modul terapi musik STAM sudah digunakan untuk mengetahui pengaruh pada fungsi kognitif pasien-pasien dengan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia dan demensia. Adapun tujuan dari studi ini melakukan validasi modul terapi musik STAM ke dalam bahasa Indonesia, mengetahui efektivitas terhadap perbaikan atensi dan memori serta tingkat kepuasan responden. Proses penelitian ini terdiri atas proses penerjemahan dengan metode forward dan backward translation. Modul terapi musik STAM versi Bahasa Indonesia dilakukan uji validasi isi dengan menggunakan 3 orang penilai. Uji efektivitas dilakukan dengan desain kuasi eksperimen melibatkan 10 orang responden. Nilai kesahihan modul terapi musik STAM yang versi Bahasa Indonesia menggunakan Scale-Content Validity Index Average didapatkan nilai 0,96. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai yang signifikan untuk pengukuran pre dan post-test untuk instrumen RAVLT dan Tes Kelancaran Verbal. Sebanyak 70% responden menyatakan mudah untuk mengikuti instruksi selama proses terapi. Modul terapi musik STAM versi Bahasa Indonesia menunjukkan kesahihan yang baik dan efektif dalam meningkatkan atensi dan memori pada populasi orang dewasa sehat. 

Music comprises of tones that serves as a stimulus to the brain, including for the learning process. The STAM music therapy module has been used to determine the effect on cognitive function of patients with psychiatric disorders such as schizophrenia and dementia. The purpose of this study was to validate the STAM music therapy module into Indonesian, to find out its effectiveness in improving attention and memory and to identify the level of satisfaction of participants. The research process consisted of a translation process using forward and backward translation methods. The Indonesian version of the STAM music therapy module was tested for content validation using 3 raters. The effectiveness test was carried out with a quasi-experimental design involving 10 participants. The validity value of the STAM music therapy module in the Indonesian version using the Scale-Content Validity Index Average was 0.96. The results of statistical analysis showed significant values ​​for the pre and post-test measurements for the RAVLT instrument and Verbal Fluency Test. As many as 70% of respondents stated that it was easy to follow instructions during the therapy process. The Indonesian version of STAM music therapy module has good validity and has proved significant improvement in attention and memory among health adult population. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darnley-Smith, Rachel
London: Sage Publications, 2003
615.851 54 DAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mudzakir
"ABSTRAK
Nyeri Pasca TURP umumnya karena perlukaan pada daerah prostat dan spasme
kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas musik religi
terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca TURP. Desain penelitian adalah
quasi eksperiment pre test and post test control group. Sampel yang diambil 34
dengan menggunakan metode consecutive sampling, kemudian dibagi menjadi 2
kelompok : kelompok intervensi (Terapi analgesik & musik religi), dan kelompok
kontrol (terapi analgesik). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi terapi
analgesik dan musik religi lebih signifikan dalam menurunkan nyeri dengan nilai
p value=0,000. Berdasarkan temuan ini, disarankan bagi rumah sakit untuk
merekomendasikan terapi musik religi dalam mengelola nyeri pasca bedah.

ABSTRACT
Generally the post TURP patients experience pain and bladder spasm. The
purpose of this study is to identity the effectiveness of religious music in
reducing post TURP pain. This study used quasi experiment with pre and post
test control group design. Thirty four samples were recruited using consecutive
sampling method, and then divided into 2 groups: the intervention group
(analgesic & religious music therapy), and control group (analgesic therapy only).
The result discovered that religious music therapy was significantly reducing pain
level with p value=0,000. According to this finding, it is recommended for
hospitals to integrate religious music therapy as complementary in managing post
surgery pain."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Halim
"Musik bukan saja merupakan sumber suara yang menyenangkan melainkan juga sumber kesembuhan. Musik sebagai terapi telah berkembang, didukung oleh banyak penelitian oleh para ahli di bidang musik, pendidikan dan kedokteran. Dampak terapi musik dapat dilihat pada berbagai kasus, yang menunjukkan pengaruh positif musik terhadap perbaikan perilaku, emosi, dan fisik manusia. Ada beberapa alasan menggunakan musik sebagai terapi yaitu musik sebagai audioanalgesik, pemfokus perhatian, dan lain-lain. Pengaruh musik untuk menolong berbagai pasien non-infeksi seperti Alzheimer, autisme, kanker dan lain-lain, akan dijelaskan disertai studi kasus dan penelitian tentang berbagai penyakit ini. Namun demikian terdapat kontroversi seputar hasil penelitian musik, karena itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar dicapai kesepakatan yang dapat mengukuhkan musik sebagai bentuk terapi yang dapat diterima dalam dunia medis masa kini maupun mendatang. (Med J Indones 2002; 11: 250-7)

Music can act not only as a source of enjoyable sound that gives pleasant feeling, but also a source of healing. Music as a therapy has developed, supported by many researches conducted by experts in music, education and medicine. The impact of music therapy can be observed in many case studies, showing the positive effects of music to the betterment of human?s neuro-behavior, emotional and physical states. Some reasons to use music as a therapy are: toget audioanalgesic response, to focus attention, to reinforce learning, to enhance interpersonal relationships, and to promote mind-body health in the medical staff. The use of music to help patients with non-infectious diseases such as Alzheimer disease, autism, cancer, headache, heart disease and stroke are described along with experiments and case studies on these diseases. However controversies around music therapy occurred. Therefore, more experiments need to be taken in order to clear the controversies and to use music as a therapy in the present and future medical treatment. (Med J Indones 2002; 11: 250-7)."
Medical Journal of Indonesia, 2002
MJIN-11-4-OctDec2002-250
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Wijayarini
"Metode mendengarkan musik selama kehamilan mulai dikenalkan pada masyarakat, namun belum diketahui gambaran penyesuaian diri ibu hamil baik fisik dan psikologisnya selama trimester kedua dan ketiga kehamilan. Tujuan penelitian mengidentifikasi dan menggambarkan adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil yang mendapatkan terapi musik selama trimester kedua dan ketiga selain perawatan antenatal yang diterimanya. Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan tipe studi kasus. Sampel adalah seorang ibu hamil.
Pengambilan sampel: sampel dicuplik secara purposive sampling yang memenuhi kriteria penerimaan, yakni usia kehamilan sekurangkurangnya 18 minggu, tanpa masalah kesehatan atau komplikasi penyakit lain selama kehamilannya, mendapatkan ANC di unit pelayanan kesehatan, dan bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini selama kurang lebih 20 minggu.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari :
1)format demografik,
2) instrumen wawancara mendalam tentang respon psikologis dan pandangan ibu terhadap kehamilannya,
3) catatan harian ibu hamil beserta daftar tiliknya (checklist) tentang keluhan, gerakan janin setiap hari, serta perubahan yang dirasakan ibu terhadap fisiknya,
4) musik ibu hamil beserta tapenya,
5) instrumen pemeriksaan fisik.
Metode pengumpulan data: responden yang memenuhi kriteria dirnintai persetujuan penelitian dan dilakukan wawancara. Setelah itu ia diminta untuk mengisi lembar catatan harian ibu hamil. Setiap minggu peneliti melakukan pemeriksaan fisik. Wawancara dilakukan pada ibu selarna dua kali selama trimester kedua dan ketiga.
Analisa data: sesuai dengan sifat penelitian ini (within-case analysis, Creswell, 1998) data dianalisa secara deskriptif berdasarkan isu yang muncul (untuk data adaptasi psikologis) dan interpretasi arti dari hasil pengamatan serta pemeriksaan (untuk data adaptasi fisik) (Stake, 1995).
Hasil Penelitian: didapatkan bahwa adaptasi fisik dan psikologis ibu yang menerima terapi musik selama trimester kedua dan ketiga kehamilannya selama 1/2 sampai 1 1/2 jam setiap harinya memiliki adaptasi positif terhadap kehamilannya. Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai-riilai normal dalam perubahan fisiknya dan tugas perkembangan psikologisnya yang terpenuhi. Penyesuaian fisiknya serupa dengan perubahan normal dari ibu selama keharnilan. Namun terdapat perbedaan kecil pada perubahan fisik antara klien dan nilai normal, yakni dalam pertambahan berat badan. Data kualitatif pada adaptasi psikologis dari responden dijelaskan dalam penyesuaian adaptif dan maladaptif Terdapat sedikit perbedaan antara tugas perkembangan ibu secara umum dan responden ini, yakni jarak sosial selama trimester kedua dan ketiga. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan latar belakang budaya. Dari hasil wawancara diperoleh data bahwa musik dapat membenkan efek penenang bagi emosi responden sehingga responden lebih siap menerima peran sebagai orangtua.
Kesimpulan: responden yang mendengarkan musik Mozart (untuk ibu hamil) memiliki adaptasi fisik dan psikologis yang sesuai dengan adaptasi normal pada ibu hamil.
Rekomendasi: dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada area yang sama dengan disain eksperimental dan sampel yang lebih banyak agar dapat digeneralisasi hasilnya. Penelitian longitudinal tentang dampak musik pada tumbuh kembang bayi juga diperlukan. Selain itu penelitian yang menggunakan instrumnen musik yang berbeda juga dibutuhkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Dewi Handayani
"Pendahuluan: Pediatic Intensive Care Unit (PICU) merupakan ruang perawatan intensif anak di rumah sakit yang merawat pasien anak dengan gangguan kesehatan yang serius. Berbagai prosedur tindakan yang dilakukan di ruang perawatan intensif akan dapat menimbulkan pengalaman stress dan nyeri, salah satunya adalah tindakan Endotracheal Suction (ETS). Salah satu terapi non farmakologik yang dapat digunakan untuk menangani nyeri selama tindakan ETS adalah terapi musik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap nyeri selama tindakan ETS di ruang PICU RSUP DR.Sardjito Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan posttest only with control group design. Subjek penelitian adalah pasien anak yang dirawat di ruang PICURSUP DR.Sardjito Yogyakarta yang mendapatkan tindakan ETS. Sampel dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan perlakuan berupa terapi musik selama 30 menit. Kelompok kontrol tidak diberikan terapi musik. Musik yang diberikan menggunakan musik Mozart jenis Piano Sonata No 17 in B-Flat Major Adagio.
Hasil: Uji hipotesis menggunakan Mann Whitney U-Test dengan taraf signifikansi 5% menghasilkan p=0,001 artinya ada perbedaan nyeri pada kelompok kontrol dengan nyeri pada kelompok intervensi.
Kesimpulan: Terapi musik berpengaruh terhadap nyeri selama tindakan ETS pada pasien anak di ruang PICU RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

Introduction: The Pediatic Intensive Care Unit (PICU) is a pediatric intensive care unit in a hospital that treats pediatric patients with serious health problems. Various procedures performed in the intensive care unit can cause stress and pain, one of which is Endotracheal Suction (ETS). One of the non-pharmacological therapies that can be used to treat pain during ETS procedures is music therapy.
Purpose: This study aims to determine the effect of music therapy on pain during ETS procedures in the PICU of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Methods: This research is a quasy-experimental study with a posttest only with control group design. The research subjects were pediatric patients who were treated at the PICU RSUP DR.Sardjito Yogyakarta room who received ETS procedures. The sample was divided into the intervention group and the control group. The intervention group received an intervention in the form of music therapy for 30 minutes. The control group was not given music therapy. The music provided uses Mozart's Piano Sonata No. 17 in B-Flat Major Adagio.
Results: Hypothesis testing using the Mann Whitney U-Test with a significance level of 5% resulted in p = 0.001, meaning that there was a difference in the mean pain in the control group and pain in the intervention group.
Conclusion: Music therapy has an effect on pain during ETS procedures in pediatric patients in the PICU of Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadevita
"Salah satu upaya untuk meminimalkan penggunaan oksigen pada bayi adalah dengan pemberian terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi musik terhadap saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan bayi yang menggunakan ventilasi mekanik. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan pretest-posttest without control design. Pemilihan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah 13 orang bayi. Terdapat perbedaan bermakna rata-rata saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan bayi yang menggunakan ventilasi mekanik sebelum dan setelah pemberian terapi musik (p value <0,05). Pemberian terapi musik dapat diberikan pada bayi yang menggunakan ventilasi mekanik untuk memperbaiki saturasi oksigen, frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan.

Music therapy can minimize oxygen consumption among infant with mechanical ventilation. This study aimed to identify the effect of music therapy to oxygen saturation, heart rate and respiratory rate of infants using mechanical ventilation. The research used a quasi experiment with a pretest-posttest design without control. Method of sample selection was consecutive sampling with 13 infants. There was a significant difference the average of oxygen saturation, heart rate and respiratory rate of infants using mechanical ventilation before and after music therapy (p value <0,05). Music therapy can be used for infants who use mechanical ventilation to improve oxygen saturation, heart rate and respiratory rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Valentina
"

Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbaikan fungsi kognitif pada usia lanjut dengan demensia setelah pemberian terapi musik dengan metode interaktif secara berkala. Musik dapat meningkatkan fungsi memori melalui mekanisme aktivasi jalur dopaminergik, aktivasi hipotalamus dan konektivitas neuron. Musik telah terbukti dapat mengakses dan mengaktifkan sistim otak yang terkait dengan penghargaan dan emosi sehingga dapat meningkatkan kemampuan memori melalui perbaikan proses atensi. Penelitian ini merupakan studi intervensional dengan desain kontrol acak yang melibatkan subjek usila yang berada di panti wredha Pusaka 41 sebagai kelompok intervensi (n = 29) dan Santa Anna sebagai kelompok kontrol (n = 35). Subjek dari kedua kelompok diambil secara konsekutif. Para subjek kemudian dilakukan skrining dan pemeriksaan medis. Pada kelompok intervensi diberikan terapi musik menggunakan metode interaktif sebanyak 2x/ minggu dengan durasi 45 menit selama 6 minggu oleh terapis musik yang tersertifikasi internasional, sedangkan pada kelompok kontrol subjek diminta untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang dijadwalkan dan kegiatan rekreasi. Karakteristik subjek penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin perempuan (79,3% pada kelompok intervensi dan 65,7% pada kelompok kontrol), berusia usia rata-rata 73,77± 9,93 tahun dan pada kelompok terapi musik 69,41 ± 7,29 tahun. Pada kelompok kontrol, tingkat pendidikan terbanyak adalah >SMA berjumlah 28 orang, sedangkan pada kelompok terapi musik tingkat pendidikan terbanyak adalah SD-SMP berjumlah 24 orang. Median nilai MoCA-Ina pada kelompok kontrol adalah 20 (14-24), sedangkan pada kelompok terapi musik adalah 18 (14-24). Perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan terapi musik ditemukan pada karakteristik usia (p=0,049) dan tingkat pendidikan (p=0,001). Hasil analisa uji Anova repeated measurement yang dikontrol dengan faktor usia, perbedaan yang signifikan hanya terdapat pada skor total MoCA-Ina (p <0,001), sub bagian memori (p=0,020) dan fungsi abstraksi (p=0,681) sub bagian atensi (p=0,003). Sedangkan pada sub bagian orientasi (p=0,133) dan fungsi abstraksi (p=0,681) tidak terdapat perbedaan yang signifikan bermakna. Pemberian intervensi terapi musik selama 6 minggu terbukti dapat meningkatkan fungsi atensi dan memori sebagai sub-bagian dari fungsi kognitif. Fungsi atensi merupakan mekanisme dasar dalam fungsi kognitif sehingga dalam praktik pemberian intervensi yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi kognitif, atensi seharusnya menjadi sasaran pertama yang harus ditingkatkan. Dengan adanya fungsi atensi yang baik diharapkan proses input sensorik dapat menjadi lebih baik sehingga dapat mendukung proses rehearsal memori.


This study aims to assess the improvement of cognitive function in the elderly with dementia after the provision of music therapy with interactive methods regularly. Music can improve memory function through the activation mechanism of dopaminergic pathways, activation hipothalamus, and neuronal connectivity. Music has been proven to be able to access and activate the brain system associated with appreciation and emotions so that it can improve memory skills through improving attention processes. This research is an interventional study with a randomized control design involving elderly subjects who are in Pusaka 41 nursing home as an intervention group (n = 29) and Santa Anna as a control group (n = 35). Subjects from both groups were taken consecutively. The subjects were then screened and had a medical examination. In the intervention group music therapy was given using an interactive method two times a week with duration 45 minutes for 6 weeks by music therapists who were international certified, while in the control group subjects were asked to carry out scheduled daily activities and recreational activities. The characteristics of the study subjects were dominated by female sex (79,3% in the intervention group and 65,7% in the control group), average age of 73,77 ± 9,93 years and in the music therapy group 69,41 ± 7,29 years. In the control group, the highest level of education was> SMA with 28 people, while in the music therapy group the highest level of education was SD-SMP amounting to 24 people. The median MoCA-Ina score in the control group was 20 (14-24), whereas in the music therapy group it was 18 (14-24). Significant differences between the control group and music therapy were found in the characteristics of age (p = 0,049) and level of education (p = 0,001). Anova repeated measurement test results are controlled by the age factor, significant differences are only found in the total MoCA-Ina score (p < 0,001), memory sub-section (p = 0,020) and abstraction function (p = 0,681) attention sub-section (p = 0,003). Whereas in the orientation sub-section (p = 0,133) and abstraction function (p = 0,681) there were no significant significant differences. The provision of music therapy interventions for 6 weeks has been shown to improve attention and memory functions as sub-parts of cognitive function. Attention function is a basic mechanism in cognitive function so that in the practice of providing interventions aimed at improving cognitive function, attention should be the first target that must be improved. With good attention function, it is expected that the sensory input process can be better so that it can support the memory rehearsal process.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>