Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Triyatno
"Misi Mencerdaskan kehidupan bangsa dan misi sebagai wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahaman akar rumput membawa perspektif baru bagi kaderisasi anak muda di Indonesia telah membawa Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) mengirimkan Pengajar Muda (PM) ke 17 Kabupaten terpencil. PM dan GIM menjadi fenomena menarik bagi gerakan anak muda Indonesia. Jadi, penelitian ini mencoba membahas pola kepemimpinan apa yang terbentuk selama pengiriman PM dan mencoba menelisik lebih jauh pola GIM dalam kerangka civil society dan Gerakan Sosial Baru. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan para PM aktif dan alumni. Data didapatkan dengan metode wawancara mendalam.
Hasil penelitian didapat bahwa pola kepemimpinan akar rumput PM menjadi terbentuk dalam pola penempatan di daerah terpencil. Dari sini membuka wawasan mereka mengenai luas dan beragamnya Indonesia, sementara bagi daerah penepatan merasa senang dikirim anak muda untuk mengajar di daerahnya. PM menjadi aktor di lapangan dalam proses penguatan civil society di Indonesia yang memiliki shared value mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengatasi masalah kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil. Hal ini sejalan dengan pemikiran Larry Diamond. Proses pengiriman PM ke daerah memberi gambaran Gerakan Sosial Baru di Indonesia bahwa organisasi non pemerintah melakukan GIM tanpa harus menghilangkan peran institusi negara, bahkan mengajak bekerja sama menjadi jembatan bersama pihak swasta untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam rangka mencerdaskan segenap tumpah darah Indonesia. Hal ini sesuai dengan empat aspek Gerakan Sosial Baru: pertama, adanya kesamaan keyakinan (shared beliefs) dan solidaritas; kedua, adanya jaringan kerja dan interaksi informal; ketiga, aksi kolektif atas issu-issu konfliktual; keempat, aksi yang menunjukkan ruang yang luas di luar institusionalitas dan prosedur-prosedur rutin dari kehidupan sosial.
Saran penelitian ini ada beberapa. Pertama, Bagi GIM, sekiranya pola Kepemimpinan akar rumput menjadi dimasifkan ke dalam bentuk kurikulum pembelajaran orang dewasa PM di lapangan. Kedua, Pengiriman PM menjadi wahana strategis anak muda untuk belajar kepemimpinan dan nasionalisme Indonesia karena mampu melihat Indonesia di daerah terpencil. Maka dari itu, perlu kiranya makin diperkuat jalinan jaringan antara pihak terkait agar kegiatan ini mampu tersebar lebih dari 17 Kabupaten tepencil di Indonesia. Ketiga, Teori Kepemimpinan Akar Rumput menjadi alternatif dalam proses kaderisasi kepemimpinan muda hendaknya mulai dikaji secara ilmiah dan dilaksanakan pada organisasi-organisasi kepemudaan. Kempat, terkait dengan tehnis penelitian ini. Sempitnya waktu penelitian yang diberikan berimbas pada hasil penelitian yang belum maksimal dan komprehensif. Maka dari itu hendaknya perlu dilakukan kembali kajian mendalam mengenai Kepemimpinan Akar Rumput baik secara teoritik keilmuan maupun pelaksanaan di berbagai organisasi.

Mission to educated life of the nation and the mission as a field to learn leadership for best young Indonesia so that they cannot simply have world-class competence, but also grass-roots understanding bring a new perspective to the young cadre recruitment in Indonesia make Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) sends Pengajar Muda (PM) to 17 isolated Districts. PM and GIM became the phenomenon of interest to the youth movement of Indonesia. Thus, this research attempts to address what leadership patterns formed during the delivery of the PM and try to probe further patterns of GIM in the framework of civil society and new Social Movements. This research using qualitative method by taking the informant, active and alumni PM. Data obtained with the method of in-depth interviews.
The research results obtained that the grassroots leadership of PM pattern to be formed in the pattern of placement in remote areas. From here open their insight about vast and various regions of Indonesia, while placement had the pleasure sent young people to teach in its territory. PM being a field actors in the process of strengthening civil society in Indonesia, that have shared value educated life of the nation with sending solution in lack of teacher in remote area at Indonesia. This equal to Larry Diamond theories of Civil Society. Placement PM to prefigure a new Social Movement in Indonesia that non-governmental organizations doing GIM without having to State institutions, even nullifying invites work being a bridge with private parties to advance the education of Indonesia in order to Educate all the spilled blood of Indonesia. This same with four element of New Social Movement; shared beliefs and solidarity; network an informal interaction; collective action; action that show large spaces outside of institusional and routine procedure in social live.
This research had several suggestions. First, For GIM, if Grassroots Leadership patterns to be spread into the shape of the curriculum learning adult am on the field. Second, PM placement being a strategic way to young people to study leadership and nationalism of Indonesia cause they able to see Indonesia in remote areas. Therefore, it needs to be further reinforced braided chain between the parties related to this activity are able to spread over 17 remote Regency in Indonesia. Third, the grass-roots Leadership Theory into alternatives in the process of young leadership cadre recruitment should begin studied scientifically and held on youth organizations. The province, related to technical the research. The narrowness of the given research time imposes the research results which have not been fullest and comprehensive. Therefore he should need to be done again in-depth study on Grassroots leadership either in academic or teoritik implementation in various organizations.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afian Titov
"Kepemimpinan atau lebih dikenal dengan istilah Leadership sudah ada sejak dahulu kala, bcrbagai teori daxfi Stogdil di em tahun 40 an sampai dengan teori txansfomnal masa kini membahas untuk menjadi leadership yang baik dan efcktiti Leadershgn yang baik sangat tergantung dengan leader atau manajer, dimana saat ini manajer-manajer di parusahaan-perusahaanjuga merupakan leader.
Leader-shy: juga merupakan salah satu elemen dari Health and Safety Management Sysrem di sini content sistem tersebut adalah sajeny leadership yang digerakkan oleh manajemen yang ujung tombaknya merupakan para manajer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi safezy leadershp para manajer proyek/lapangan pada perusahaaan jazingan telekomunikasi X di Indonesia berdasarkan pola safety leadership Krause.
Desain penelitian ini dalam bentuk deskriptif analitik.. Populasi pcnelitian adalah seluruh manajer proyek/iapangan pada perusahaaan jaringan telekomunikasi X di Indonesia yang bezjumlah 66 orang. Pengukuran data menggunakan kuesioner dan observasi lapangan sena diskusi/wawancara. Dalam mengukur karakteristik safely leadership tersebut menggunakan tiga (3) dimensi; yaitu personalizy, leadership sryle dan best practices, dimana skor dazi seluruh indikator dihitung kemudian menghasilkan suatu gambaran kompetensinya. Analisa data dilakukan secara univariat dan multi variat.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran safety leadership para manajer proyek/Iapangan perusahaan jaringan telekomunikasi mempunyai tiga karakteristik personality, transformational leadership dan best practices yang merupakan pola pembentuk safety leadership.
Kornpetensi dari pola safety leadership tersebut di atas untuk para manajer proyek/lapangan mempunyai kelemahan pada karakteristik personality dan best practices, sedangkan karakteristik transjbrrnational Ieadershqz sangat kuat hal ini bisa kita lihat dari variabei dominan yaitu iryluencing dimana hasil penelitian juga memberikan nilai yang sangat menonjol. Faktor paling dominan dari pembentuk safety leadership adalah best practices.
Membuat usulan kepada pcrusahaan jaringan tclekomunikasi X Indonesia, pada saat awal penerimaan manajer proyek/lapzmgan diharapkan tidak hanya memcntingkan skill dan pengetahuan tetapijuga melihat kemampuan personality dan diharapkan mereka yang diterima mempunyai faktor-fakior kestabilan emosi yang baik, bersifat ekstrovert, learning orientation yang kuat dan mudah berkomunikasi, Sena perusahaan diharapkan mempunyai sistem manqemen keselamatan dan kesehatan kelja yang mempunyai strong commitment terhadap safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Febriani
"Sebagai organisasi pelayanan publik, Kementerian Pemuda dan Olahraga belum efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran organisasi khususnya dalam pengelolaan anggaran dan keuangan. Berdasarkan pengamatan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kemenpora yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2012, ditemukan cukup banyak permasalahan yang sama dan berulang dalam pengelolaan anggaran dan keuangan dalam kurun waktu tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap pembelajaran organisasi dengan studi kasus pada pengelolaan anggaran dan keuangan di Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 182 kuesioner yang disebar, sebanyak130 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 71,4%. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi secara parsial maupun simultan, kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi secara parsial maupun simultan, motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi, dan kepemimpinan transaksional dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap pembelajaran organisasi. Berdasarkan hasil analsis jalur, ditemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dalam hubungan kepemimpinan transaksional dengan pembelajaran organisasi.
Saran bagi Kemenpora adalah lebih mengintensifkan implementasi pendekatan kepemimpinan transaksional, terutama dimensi contingent reward, dibarengi pemberian motivasi secara aktif untuk meningkatkan pembelajaran organisasi dalam pengelolaan anggaran dan keuangan.

As a public service organization, Ministry of Sport and Youth Affair haven't implemented the organization learning process effectively particularly in budget and finance management. Based on the observation of Ministry of Sport and Youth Affair Audit Reports published by State Audit Board in the period of 2005 until 2012 show that Ministry of Sport and Youth Affair have several problems related to budget and finance management recurred every year.
The objective of this study is to analyze the influence of transactional leadership and motivation to organization learning focusing on budget and finance management in Indonesia Ministry of Sport and Youth Affair as study case. This study is explanatory research and applies quantitative approach that explains causal relationship among research variables through hypothesis testing. This study uses questionnaire as its tool. Among the 182 questionnaires are distributed, 130 were returned back, or in other words, approximately 71,4% of the total amount of the distributed ones. The hypotheses in this study are tested through Path Analysis.
The results of the study show that transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on motivation significantly in partial or simultaneous way, transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on organization learning significantly in partial or simultaneous way, motivation have positive impact on organization learning significantly, and transactional leadership and motivation have positive impact on organization learning simultaneously and significantly. Based on path analysis, there are direct and indirect impact to relationship between transactional leadership and organization learning.
According to the result of this study, Ministry of Sport and Youth Affair should apply better implementation of transactional leadership, mainly on contingent reward aspect, and also practice more exertion to increase motivation in order to improve organization learning of budget and finance management.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hasanul Huda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan serta mengetahui seberapa besar pengaruh ketiga variabel terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besar kontribusi variabel eksogen (motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan) terhadap variabel endogen (produktivitas). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer untuk mengukur produktivitas perawat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square).
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini mampu menjelaskan kenyataan sebesar 60,4%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah produktivitas= -0,204 motivasi+0,101 iklim kerja+ 0,266 kepemimpinan+(100-0,06).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan mempengaruhi produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Rumah Sakit Tugu Ibu perlu memantau dan mengevaluasi produktivitas dari perawat melalui kegiatan supervisi dan memantau kebijakan tentang sistem remunerasi atau insentif. Kemudian, perlu adanya pembuatan jenjang karir perawat serta menilai serta memberikan umpan balik terhadap kinerja dan mengadakan pelatihan kepemimpinan.

The aims of this study is to determine direct and indirect relationships between motivation, work climate, and leadership and know how big the influence of three variables on the productivity of nurse in Tugu Ibu Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross-sectional study design which conducted to determine the contribution of exogenous variables (motivation, work climate, and leadership) to the endogenous variable (productivity). This study uses the total sampling (100 people). The data was collected using questionnaires and observation sheets made by the observer to measure the productivity of nurses. Processing the data in this study using PLS (Partial Least Square).
This study found that there are relationship obtained either directly or indirectly from motivation, work climate, and leadership to nurse?s productiivity. This research model can explain the real state of 60,4%. Linier equation from this model is productivity= -0,204 motivation+0,101 work climate+0,216 leadership+(100-0,06).
It can be concluded that the motivation, work climate, and leadership affect the productivity of nurse In Tugu Ibu Hospital. Tugu Ibu Hospital need to monitor and evaluate the productivity of nurses through supervision activities and monitor the policy on remuneration or incentive systems. Beside that, Tugu Ibu hospital have to manufacturing of nurse career paths, provide feedback on performance, and give leadership training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
H.A.W. Widjaja,1940-
Jakarta: Akadmi Pressindo, 1986
153.8 WiID p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Masandi Rachman Rosyid
"Generasi Y di Indonesia menghadapi pasar dunia kerja yang semakin kompetitif dan dituntut untuk meningkatkan kompetensi yang kerap diprediksi dari kinerja akademisnya. Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis dengan academic self-efficacy sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melibatkan 1063 mahasiswa Generasi Y dari berbagai perguruan tinggi terakreditasi A di seluruh Indonesia dan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif kepemimpinan diri terhadap academic self-efficacy, pengaruh positif academic self-efficacy terhadap kinerja akademis, dan peran mediasi academic self-efficacy pada pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis.

Facing an immense competitive job market today, Generation Y in Indonesia are obligated to enhance their competencies which are commonly reflected through their academic performance. This research aims to analyze the effect of self leadership towards academic performance with academic self efficacy as its mediating variable in Generation Y students in Indonesia. This study analyzes 1063 students from various accredited colleges in Indonesia using Structural Equation Modeling SEM. The result shows the positive effect of self leadership towards academic self efficacy, positive effect of academic self efficacy towards academic performance, and confirmed the mediating role of academic self efficacy on the effect of self leadership towards academic performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Deana Khairunnisa
"

Studi tentang pengaruh penerapan gaya kepemimpinan transformasional oleh pimpinan perusahaan terhadap motivasi, prilaku kerja dan kinerja karyawan terus berkembang akhir-akhir ini. Namun demikian, masih sedikit studi yang mengkaji faktor-faktor yang memediasi hubungan tersebut, termasuk faktor psychological empowerment yang dimiliki oleh karyawan. Tujuan studi ini adalah untuk mengakaji pengaruh penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang ditunjukan oleh seorang Direktur Utama/CEO terhadap tingkat organizational citizenship behavior karyawan dan juga pencapaian kinerja karyawan yang dimediasi oleh tingkat psychological empowerment karyawan.  Penelitian ini menggunakan teknik structural equation model (SEM) dengan melibatkan 116 responden, yang merupakan seluruh karyawan pada sebuah perusahaan manufaktur elektrifikasi transportasi di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang mampu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap tingkat psychological empowerment karyawan. Karyawan yang merasa memiliki psychological empowerment tinggi berpengaruh positif terhadap tingginya tingkat organizational behavior citizenship karyawan, dan juga berpengaruh positif terhadap tingginya pencapaian kinerja (task performance) karyawan tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa tingkat psychological empowerment karyawan memediasi hubungan antara kemampuan pimpinan perusahaan menerapkan gaya kepemimpinan transformational dengan tingginya tingkat organizational citizenship behavior, serta tingginya tingkat pencapaian kinerja (task performance) yang ditunjukkan oleh karyawan.


Studies on the influence of the application of transformational leadership style by company leaders on motivation, work behavior and employee performance continue to grow recently. However, there are still few studies that examine the factors that mediate the relationship, including psychological empowerment factors owned by employees. The purpose of this study is to assess the effect of the application of transformational leadership style shown by a President Director/CEO on the level of organizational citizenship behavior of employees and also the achievement of employee performance mediated by the level of psychological empowerment of employees.  This research uses structural equation model (SEM) techniques involving 116 respondents, who are all employees at a electrical vehicle manufacturing company in Indonesia. The study results show that a leader who is able to implement a transformational leadership style has a positive effect on the level of psychological empowerment of employees. Employees who experience high psychological empowerment will have higher level of organizational citizenship behavior, and also will have higher task performance. Therefore, this study also prove that the level of psychological empowerment of employees mediates the relationship between the ability of company leaders to apply transformational leadership styles with high levels of organizational citizenship behavior, as well as high levels of task performance shown by employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrudin Arraini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Gaya Kepemimpinan Partisipatif dengan Motivasi Kerja karyawan pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Jakarta Tanjung Duren. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian lapangan yang menggunakan kuesioner sebagai alat bantu, Sampel yang diambil dengan menggunakan metode total sampling yakni seluruh sampel dijadikan objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan partisipatif dengan motivasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Jakarta Tanjung Duren.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Partisipatif memiliki hubungan yang kuat terhadap motivasi kerja seluruh karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Jakarta Tanjung Duren.

The purpose of this study was to determine the relationship Participative leadership style with employee motivation at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Jakarta Tanjung Duren. The approach used is a quantitative approach to the field research method that uses a questionnaire as a tool with a sample taken using the method of sampling the entire total sample were subjected to experiments.
The results showed that there is a significant relationship between variables participative leadership style with employee motivation in the PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Jakarta Tanjung Duren.
The results of the study showed that participative leadership has a relationship that was on employee motivation at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Jakarta Tanjung Duren.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Defitri Hasficinsia
"Dalam menghadapi kondisi krisis, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia dengan hope yang tinggi untuk mempertahankan perusahaannya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, authentic leadership ditemukan mampu meningkatkan hope dengan signifikan. Walaupun begitu, hubungan antara keduanya masih tergolong lemah. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menggunakan mediator identification with the supervisor dalam memediasi hubungan authentic leadership dengan hope pada pekerja di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 111 partisipan yang merupakan pekerja yang berada di Indonesia. Hasil analisis mediasi menemukan bahwa identification with the supervisor hanya mampu memediasi secara parsial hubungan antara authentic leadership dengan hope. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Jun et al. (2023) yang mana mediator mampu memediasi secara penuh. Hasil yang berbeda ini disebabkan karena adanya perbedaan budaya antara Indonesia yang kolektivis dan Korea yang individualis. Temuan dalam penelitian menyimpulkan bahwa baik melalui maupun tidak melalui mediator, authentic leadership mampu secara signifikan meningkatkan hope. Dengan demikian, temuan ini menunjukkan pentingnya perusahaan untuk memprioritaskan internalisasi authentic leadership serta mempertimbangkan implikasi faktor identification with the supervisor. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hope pada pekerjanya sehingga mampu mewujudkan sumber daya manusia yang bekerja secara optimal walaupun di situasi perusahaan yang sedang krisis.

In facing crisis conditions, companies need human resources with high hope to sustain the company. Based on previous research, authentic leadership has been found to significantly increase hope. However, the relationship between the two is still relatively weak. Therefore, this study aims to use the mediator identification with the supervisor to mediate the relationship between authentic leadership and hope among workers in Indonesia. This study was conducted with 111 participants who are workers in Indonesia. The mediation analysis results found that identification with the supervisor could only partially mediate the relationship between authentic leadership and hope. These results differ from those of Jun et al. (2023), where the mediator was able to fully mediate. These differing results are due to cultural differences between Indonesia, which is collectivist, and Korea, which is individualistic. The findings of this study conclude that, either through or without the mediator, authentic leadership can significantly increase hope. Thus, these findings highlight the importance for companies to prioritize the internalization of authentic leadership and consider the implications of the identification with the supervisor factor. This is done to enhance hope among employees, enabling them to work optimally even in a company crisis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Budhi Murnianita
"Peran kepemimpinan merupakan salah satu faktor pembentuk keterikatan pegawaidi dalam organisasi. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kepemimpinan dengan keterikatan pegawai. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tentang pengaruh kepemimpinan terhadap keterikatan pegawai pada PLN Pusdiklat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, adanya keterikatan pegawai di lingkungan PLN Pusdiklat, serta gaya kepemimpinan transformasional dan laissez-faire secara signifikan berpengaruh terhadap employee engagement. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara signifikan berpengaruh negatif hanya pada dimensi vigor dan dedication pada variabel employee engagement.

Leadership role is one of the factors in forming of employee engagement within the organization. Results from several studies showed a significant correlation between leadership and employee engagement. This study conducted an analysis of the influence of leadership on employee engagement in PLN Pusdiklat. Results obtained from this study, there is employee engagement in PLN Pusdiklat, as well as transformational leadership style and laissez-faire significantly affect to employee engagement. Whereas transactional leadership is significantly has negative effect only on the dimensions of vigor and dedication on employee engagement variable"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30258
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>