Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrina Ratri Paramita
"Gallupe dan Baron (2010) menyatakan bahwa moralitas seseorang memiliki peran dalam memprediksi terjadinya penyimpangan tingkah laku yang mengarah pada kriminalitas. Hal serupa juga dikemukakan oleh Bandura (2004) melalui teori pelepasan moral (moral disengagement) dalam fenomena radikalisme dan terorisme yang dapat dijelaskan sebagai rekonstruksi kognitif terhadap tingkah laku destruktif menjadi tingkah laku yang memiliki tujuan moral tinggi. Meskipun demikian, pelepasan moral dapat dicegah dengan memunculkan aspek-aspek kemanusiaan pada diri seseorang melalui penanaman nilai-nilai positif yang dapat membantu meningkatkan moral judgment seseorang. Meskipun demikian, remaja belum menjadi fokus dari program kontra radikalisasi di Indonesia, sehingga dirasa perlu ada program khusus bagi remaja sebagai kelompok yang rentan dipengaruhi oleh paham radikal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan moral judgment remaja yang terkait dengan keberagaman dengan menerapkan teknik Appreciative Inquiry (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) terhadap siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Jakarta. Melalui penerapan teknik tersebut, diperoleh peningkatan moral judgment remaja yang signifikan secara statistik dengan peningkatan rata-rata nilai sebesar 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).

Gallupe and Baron (2010) proposed that morality has a role in predicting deviation in one?s behavior leads to crime. Bandura (2004) also proposed the similar idea regarding radicalism and terrorism issues, stated that individuals experienced moral disengagement caused by cognitive reconstruction towards destructive behavior, resulting it to appear as a high morality behavior. Moral disengagement can be prevented by bringing up humanity aspects from one self through teaching positive values to develop moral judgment. Nevertheless, Indonesian adolescents? are not yet the focus for counter-radicalisation program held by the government, making it necessary to develop a program special for adolescents as a group vulnerable to radicalism. This research focus on enhancing adolescents? moral judgment regarding diversity, and appreciative Inquiry technique (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) is being used for this intervention technique targeting public high school students in Jakarta area. The application of this technique resulting in the statistically significant enhancement of adolescents? moral judgment with the average increased score 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"Radikalisasi pemahaman agama Islam yang terjadi di kalangan pelajar SMA menunjukkan lemahnya identitas kebangsaan sebagai identitas utama yang dapat memfasilitasi terbentuknya pemahaman agama Islam yang inklusif. Upaya kontra radikalisasi yang dilakukan pada pelajar SMA saat ini masih terfokus pada sosialisasi terhadap bahaya terorisme dan belum secara strategis berusaha memperkuat identitas kebangsaan sebagai identitas sosial yang dapat dikapitalisasi menjadi identitas utama. Fokus penelitian ini adalah upaya intervensi memperkuat identitas kebangsaan dengan menggunakan Appreciative Inquiry sebagai teknik. Intervensi diberikan dalam bentuk workshop "Pelajar Hebat Untuk Indonesia Hebat" selama enam jam dalam satu hari. Pengukuran dampak Intervensi dilakukan dengan uji hasil pre-test post test skala Identitas Kebangsaan menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test sebagai statistika nonparametrik. Uji tersebut menghasilkan nilai p sebesar 0.034 yang menunjukkan bahwa intervensi memperkuat identitas kebangsaan pelajar SMA.

The radicalization process of understanding Islam as a religion which occurred among high school students has showed how weak national identity is as a primary identity that can facilitate the formation of an inclusive understanding of Islam. Counter-radicalization efforts conducted on high school students are still focused on the socialization of the danger of terrorism and yet strategically trying to strengthen national identity as a social identity that can be capitalized into the main identity. The focus of this research is an intervention to strengthen national identity by using Appreciative Inquiry as its technique. Interventions are given in the form of workshop titled 'Pelajar Hebat untuk Indonesia Hebat' for six hours in one day. Measuring the impact of the intervention carried out by testing the results of pre-test post-test of national identity scale using the Wilcoxon Signed-Rank Test as nonparametric statistics. The test produces a p-value of 0.034 which indicates that the intervention strengthens the national identity of high school students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Ayah mempunyai peranan yang penting dan strategis yang menentukan keberhasilan ibu dalam proses menyusui. Ayah bisa menjadi pihak yang mendukung keberhasilan ibu menyusui atau justru malah menjadi faktor yang menghambat dan mencegah pemberian ASI. Dukungan emosional yang diberikan oleh ayah dapat secara langsung mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ayah tentang ASI dan menyusui serta meningkatkan perilaku ayah dalam memberikan dukungan emosional kepada pasangannya yang sedang dalam periode menyusui Desain penelitian menggunakan one group pre test ndash post test.
Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa setelah mengikuti workshop Appreciative Inquiry subyek penelitian lebih meningkat pengetahuannya tentang ASI dan menyusui. Meskipun pengetahuan subyek penelitian lebih meningkat namun hasil analisis statistik menunjukan tidak ada pengaruh workshop Appreciative Inquiry terhadap peningkatan skor dukungan emosional subyek penelitian kepada pasangannya yang menyusui.

Fathers play an important and strategic role in determining the success of the mothers in the breastfeeding process. The father can be the one who supports breastfeeding mothers or even becomes the factors that inhibits and prevents breastfeeding process. Emotional support given by the father can be directly influence the mother s decision to breastfeed. This study aims to increase the father s knowledge and awareness about breastmilk and breastfeeding and to enhance the father s behavior in providing emotional support for breasfeeding mothers. The research design uses one group pre test post test.
Based on the post test result the finding shows that the score of knowledge about breastmilk and breastfeeding is increased after the participants attending the Appreciative Inquiry workshop. Although the knowledge of the participant is increased the post test result indicates that there is no significant difference in providing emotional support after the participants attending the Appreciative Inquiry workshop.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumeser, Henry David Efraim
"Tugas Akhir dengan judul Rancangan Program Pelatihan Appreciative Inquiry Bagi Karyawan PT AD dibuat berdasarkan masalah yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan distribusi yang pernah berjaya pada tahun 200 sampai akhir 2003, kemudian mulai mengalami kerugian yang tidak berhenti sampai tahun 2005 berakhir.
Pemilik PT AD menggantikan COO dengan yang baru pada tengah tahun 2005. Saat itu mulailah rnasa transisi yang penuh dengan badai yang mengguncang perusahaan yang terutama menimpa sebagian besar karyawan, Jumlah karyawan dari 1721 menjadi 950 orang hanya dalam waktu enam bulan. Hal ini mengakibatkan suasana kerja yang menjadi resah dan kurang kondusif, Kinerja karyawan menurun ditambah dengan penarikan diri dari prinsipalprinsipal besar. Pemilik melakukan cost efficiency tetapi pada saat yang sama merekrut karyawan baru untuk tingkat GM dan Asisten GM. Pimpinan baru ini membawa serta beberapa karyawan baru yang makin menimbulkan gejolak diantara karyawan. Karyawan takut berbuat salah dan bila terjadi kesalahan akan sating menyalahkan. Situasi yang tidak nyaman ini ingin diatasi oleh pemilik perusahaan. Dari situasi itu dapat disimpulkan terjadi suasana yang tidak kondusif sehingga kinerja organisasi menurun.
Dengan memperhatikan uraian mengenai masalah tersebut di alas, maka penulis merekomendasikan rancangan program PeIatihan Appreciative Inquiry yang pada dasamya membantu karyawan untuk memiliki cara mengubah paradigma berpikirnya mengenai pekerjaannya saat ini dari yang bersifat negatif menjadi positif. Dengan itu diharapkan situasi menjadi lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candi Prima Sari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T38338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiem, Darlene Van
"Appreciative inquiry (AI) is a form of organizational analysis and development based on understanding what currently works well and then building on strengths to make an even better organization. This Infoline describes principles of AI, including using positive language and storytelling to cause change; the 4-D model of discovery, dream, design, and destiny; and the HPI-AI model, which enables workplace learning and performance professionals to apply AI in the context of performance. The issue also provides general tips for using AI, a sample appreciative interview, and other helpful tools and information."
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2006
e20441241
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Maulani Novia Rostini
"Program-program remaja dibuat dan dikembangkan berdasarkan desifiensi dari remaja dan untuk pencegahan permasalahan remaja, tidak terkecuali dengan program pendidikan sebaya dalam isu kesehatan reproduksi di sekolah. Pengelola program remaja merupakan salah satu significant others yang berperan untuk meningkatkan intensi para pendidik sebaya untuk mengembangkan program pendidikan sebaya di sekolah. Menurut theory of planned behavior, salah satu cara untuk meningkatkan intensi adalah dengan berubuah sikap significant others agar lebih positif atau favorable (ajzen, 2005). Oleh karena itu, fokus intervensi pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap positif terhadap remaja melalui appreciative inquiry sebagai upaya pengembangan program remaja dengan menggunakan pendekatan psikologi positif di youth center PKBI Jawa Barat khususnya program pendidikan sebaya di sekolah dampingan. Hasil dari uji Wilcoxon signed rank teiirhadap evaluasi workhop menunjukan adanya perubahan sikap yang lebih positif terhadap remaja setelah para pengelola program remaja di youth center PKBI Jawa Barat mengikuti workshop appreciative inquiry.

Youth programs created and developed by deficits of adolescents and for prevention of adolescent problems, not least with peer education programs in reproductive health issues in schools. Youth program management is one of significant others whose role is to improve the intentions of the peer educators to develop peer education programs in schools. According to the theory of planned behavior, one way to increase the intention is to change the attitude of significant others to be more positive or favorable (Ajzen, 2005). Therefore, the focus of the intervention in this study is to increase positive attitudes toward youth through Appreciative Inquiry workshop as an efforts of youth program development by using positive psychology approach to youth centers in West Java IPPA. Results of the Wilcoxon signed rank test to evaluate the workshop showed a change in a more positive attitude toward youth after the youth program management attending Appreciative Inquiry workshop.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Rizkiana Novianti
"[ABSTRAK
Tujuan dari program intervensi ini adalah untuk memberikan penguatan self-esteem
pada remaja di kawasan pariwisata Puncak, Cisarua. Intervensi dilakukan
menggunakan pendekatan Appreciative Inquiry, yaitu pendekatan yang berfokus pada
pencarian kekuatan dan inti positif dari diri maupun komunitas untuk membangun
visi yang ingin diraih bersama. Partisipan dalam intervensi ini adalah siswa SMP
PGRI 207 Cisarua, sejumlah 13 partisipan. Intervensi dilakukan dalam satu hari
selama 9 jam di lokasi SMP PGRI 207 Cisarua. Pengukuran dampak intervensi
dilakukan dengan uji hasil pre-test post-test skala Rosenberg Self Esteem
menggunakan analisis statistik Wilcoxon Signed-Rank Test (p= 0.14, los p<0.05),
membuktikan bahwa program intervensi dapat memperkuat self-esteem partisipan.

ABSTRACT
The purpose of this intervention was to strengthen adolescent's self esteem in Puncak
tourism object, Cisarua. The intervention was carried out by the method of
Appreciative Inquiry approach focusing on strength seeking and positive core of
either self or community for the sake of establishing vision that is going to be
achieved. The participants of this intervention were 13 students in SMP PGRI 207
Cisarua. The intervention took place in SMP PGRI 207 Cisarua for 9 hours. The
measurement of intervention effect was computed by the test of pre-test post-test
result of Rosenberg Self Esteem scale analized statistically by Wilcoxon Signed-Rank
Test (p= 0.14, los p<0.05), the result showed the value of p = 0.014 (p<0.05) and it
indicates that the intervention was proven in strengthening participant's self esteem, The purpose of this intervention was to strengthen adolescent's self esteem in Puncak
tourism object, Cisarua. The intervention was carried out by the method of
Appreciative Inquiry approach focusing on strength seeking and positive core of
either self or community for the sake of establishing vision that is going to be
achieved. The participants of this intervention were 13 students in SMP PGRI 207
Cisarua. The intervention took place in SMP PGRI 207 Cisarua for 9 hours. The
measurement of intervention effect was computed by the test of pre-test post-test
result of Rosenberg Self Esteem scale analized statistically by Wilcoxon Signed-Rank
Test (p= 0.14, los p<0.05), the result showed the value of p = 0.014 (p<0.05) and it
indicates that the intervention was proven in strengthening participant's self esteem]"
2015
T44055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praya Arie Indrayana
"Tingkat pemahaman yang berbeda terhadap tujuan organisasi dan perasaan ketidakyakinan akan kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi dinyatakan oleh Locke dan Latham 2002 sebagai kondisi menurunnya goal commitment. Permasalahan ini dialami oleh Lembaga Advokasi Hak Anak LAHA , satu lembaga swadaya masyarakat di Kota Bandung yang memberikan layanan bantuan hukum bagi anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini merupakan pre post test one group design. Untuk meningkatkan goal commitment staf LAHA, peneliti mengembangkan intervensi memfasilitasi partisipasi aktif seluruh staf LAHA untuk mengkaji kembali tujuan organisasi dalam satu pertemuan puncak appreciative inquiry AI . Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan goal commitment staf LAHA yang signifikan setelah mengikuti pertemuan puncak AI. Hasil wawancara terhadap staf LAHA satu minggu setelah pertemuan puncak AI berhasil mengidentifikasi beberapa perubahan perilaku terkait goal commitment, yaitu: 1 tujuan organisasi yang dihasilkan dalam pertemuan puncak AI menjadi isu pembicaraan sehari-hari di antara staf; 2 aktivitas belajar mandiri mulai berkembang; 3 staf mulai mengambil tanggung jawab personal untuk menjalankan hasil pertemuan puncak AI; dan 4 terbangunnya suasana saling memotivasi di antara staf untuk bekerja lebih bersemangat.Tingkat pemahaman yang berbeda terhadap tujuan organisasi dan perasaan ketidakyakinan akan kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi dinyatakan oleh Locke dan Latham 2002 sebagai kondisi menurunnya goal commitment. Permasalahan ini dialami oleh Lembaga Advokasi Hak Anak LAHA , satu lembaga swadaya masyarakat di Kota Bandung yang memberikan layanan bantuan hukum bagi anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini merupakan pre post test one group design. Untuk meningkatkan goal commitment staf LAHA, peneliti mengembangkan intervensi memfasilitasi partisipasi aktif seluruh staf LAHA untuk mengkaji kembali tujuan organisasi dalam satu pertemuan puncak appreciative inquiry AI . Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan goal commitment staf LAHA yang signifikan setelah mengikuti pertemuan puncak AI. Hasil wawancara terhadap staf LAHA satu minggu setelah pertemuan puncak AI berhasil mengidentifikasi beberapa perubahan perilaku terkait goal commitment, yaitu: 1 tujuan organisasi yang dihasilkan dalam pertemuan puncak AI menjadi isu pembicaraan sehari-hari di antara staf; 2 aktivitas belajar mandiri mulai berkembang; 3 staf mulai mengambil tanggung jawab personal untuk menjalankan hasil pertemuan puncak AI; dan 4 terbangunnya suasana saling memotivasi di antara staf untuk bekerja lebih bersemangat.

Different levels of understanding about organizational goals and an uncertainty feelings about the ability to achieve organizational goals indicated the decreases of staff rsquo s goal commitment Locke Latham, 2002 . These problems is experienced by Lembaga Advokasi Hak Anak, a non government organization in Bandung City which provide legal aid services for children rsquo s conflict with the law. This research is pre post test one group design. To improve staff rsquo s goal commitment, the researcher conduct intervention to facilitate active participation of all staffs to review organizational rsquo s goals by conducting AI summit. The results of statistical tests indicate significant increase of staff rsquo s goal commitment after participating at the AI summit. Interviews with LAHA staffs one week after the AI summit identified several change of behaviors related to goal commitment, which are 1 the organizational goals generated in the AI summit became an issue of day to day conversation among staff 2 self learning activities among staff began to develop 3 staff began to take personal responsibility to implement the action plan and 4 an atmosphere of mutual motivation among staff to work more excited."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Wirawan
"Tugas akhir ini berfokus pada bagaimana menggunakan pendekatan appreciative inquiry dalam coaching dan performance appraisal khususnya diterapkan pada program persiapan kader kepemimpinan yang terpadu pada PT X. Permasalahan yang hendak dikaji adalah kurang tepatnya program mentoring yang selama ini dilaksanakan oleh PT X, sehingga perlu usulan perbaikan dengan melakukan modifikasi atas program mentoring , menjadi program coaching dalam proses persiapan kader kepemimpinan terpadu guna mempersiapkan calon-calon pemimpin unit kcrja perusahaan di masa yang akan datang. Penggantian tersebut diperlukan mengingat dalam program mentoring fokus utamanya adalah bukan pada performance karyawan, namun Iebih kepada adanya transfer nilai-nilai dari seorang mentor kepada mentee. Program mentoring juga lebih bersifat tanpa agenda yang terstruktur. Sedangkan apa yang hendak diterapkan oleh PT X adalah adanya fokus pada performance karyawan dengan mcnggunakan agenda tertentu. Dengan demikian program coaching akan lebih tepat untuk diterapkan. Selanjutnya, tujuan dari tugas akhir ini adalah memberikan usuian bahwa coaching dan peq7'or/nance appraisal yang diterapkan akan lebih efektifbila menggunakan pendekatan appreciative inquiry.
Beberapa keunggulan pendekatan appreciative inquiry ini adalah : 1) mcrangsan g adanya komunikasi secara lebih terbuka antara atasan dengan karyawan, karena diawali den gan sikap menghargai apa yang telah diraih; 2) mendorong karyawan untuk mengemukakan ide-ide secara lebih kreatifi 3) berupaya menggali potensi yang dimiliki dengan berpikir secara positifterhadap apa yang bisa dicapai di masa dating 4) disamping itu pendekatan appreciative inquiryjuga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pcscrta untuk membuka wawasan positif§ berpikir imajinatif dan mencari alternatif-altematif baru dalam melaksanakan perubahan; S) agar pendekatan appreciative inquiry tersebut dapat diterapkan secara efektif diperlukan pelatihan tcrlebih dahulu bagi para atasan, yailu pelatihan atasan sebagai coach dan pelatihan pendekatan appreciative inquiry dalam proses coaching dan performance appraisal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>