Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriya Laras Pramesthi
"ABSTRAK
Risiko kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko dampak buruk pada kelahiran. Asupan gizi yang cukup selama kehamilan merupakan hal penting yang dapat menjamin kelahiran optimal. Informasi mengenai asupan gizi dan pola konsumsi antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK masih terbatas. Studi komparatif potong-lintang dilakukan pada 63 ibu hamil dengan risiko KEK dan 74 ibu hamil tanpa risiko KEK. Informasi mengenai asupan makan diperoleh melalui satu hari penimbangan makan, satu hari recall 24 jam, dan tujuh hari perhitungan makanan (food tally). Analisis dengan Mann Whitney U dan Independent T digunakan untuk membandingkan asupan gizi makro dan mikro pada dua kelompok, sedangkan tes Chi-square digunakan untuk menilai hubungan antara kecukupan gizi dengan status KEK ibu hamil. Asupan gizi antara dua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Akan tetapi, terdapat tren yang menunjukan bahwa ibu hamil tanpa risko KEK memiliki asupan gizi yang relatif lebih tinggi dibandingkan ibu hamil risiko KEK untuk energi, protein, lemak, karbohidrat, asam folat, dan magnesium. Kecukupan protein menunjukan hubungan yang bermakna dengan status KEK. Meskipun jumlah frekuensi konsumsi kelompok-kelompok makanan antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK tidak berbeda, tetapi rata-rata jumlah porsi yang dikonsumsi pada kelompok sayuran hijau dan kacang-kacangan relatif lebih banyak pada ibu hamil tanpa risiko KEK dibanding ibu hamil dengan risiko KEK. Dari studi ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada asupan gizi, kecuali untuk protein, antara ibu hamil dengan risiko dan tanpa risiko KEK.

ABSTRACT
Risked at chronic energy deficiency (CED) increases the risk of adverse birth outcomes. Adequate maternal nutrient intake during pregnancy is important to ensure optimum birth outcomes. There were limited data available on the dietary intake and dietary pattern comparing pregnant women with and without CED risk. A comparative cross sectional study was done for 63 pregnant women with CED risk and 74 pregnant women without CED risk. Dietary information was obtained from one-day weighed food record (WFR), one-day 24-hour recall and seven-day food tallies. Mann Whitney U and Independent T tests were used to compare nutrients among both groups, while Chi-square was used to assess the association between nutrient adequacy and CED status. Dietary intakes was not significant different between both groups. However, there was a trend that pregnant women without CED risk had higher intake compared to pregnant women with CED risk for energy, protein, fat, carbohydrate, folate, and magnesium. Protein adequacy was the only nutrient that associated with CED status. Dietary pattern, in term of weekly consumtion of food groups was similar among both groups. However, pregnant women without CED risk consumed higher amount of dark green leafy vegetables and legumes, nuts, and seeds groups. These result revealed there were no significantly different on dietary intake, except for protein, between pregnant women with and without CED risk"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadra Anniswah
"Latar Belakang: Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas baik bagi ibu maupun anak yang dilahirkan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status KEK perlu diketahui agar dapat ditentukan intervensi dalam penurunan prevalensi KEK. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil di Kabupaten Buol Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilakukan di Kabupaten Buol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 239 ibu hamil. Variabel terikat berupa status KEK sedangkan variabel bebas berupa karakteristik ibu, pendapatan keluarga, umur pertama menikah, jarak kehamilan, pengetahuan gizi ibu hamil, frekuensi dan asupan makanan (karbohidrat, energi, protein), akses layanan kesehatan (ANC, K1, dan PMT). Analisis yang dilakukan berupa uji univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi square, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Prevalensi KEK dalam penelitian ini adalah sebesar 23.4%. Variabel yang berhubungan dengan status KEK (p<0.05) dalam penelitian ini adalah jarak kehamilan, umur pertama menikah, dan PMT. Simpulan dan saran: faktor yang paling mempengaruhi KEK adalah usia pertama menikah. Diperlukan pendidikan gizi untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil megenai pentingnya nutrisi saat kehamilan serta terkait sumber dan cara yang tepat mengolah pangan lokal alami untuk mencukupi asupan nutrisi. Selain itu dibutuhkan edukasi untuk menunda usia pernikahan dan kehamilan agar mencapai usia ideal, serta mengatur jarak kelahiran ideal untuk meminimalisasi risiko KEK serta komplikasi kehamilan dan persalinan. Peningkatan pengetauan juga perlu didampingi dengan perubahan sikap, intensi dan ketersediaan akses untuk dapat mencapai perubahan perilaku masyarakat.

Background: Chronic energy deficiency in pregnancy can cause mortality and morbidity in both maternal and her children. Factors associated with chronic energy deficiency to be known to determine an intervention for decreasing prevalence chronic energy deficiency. Objectives: To analyze the factors associated with chronic energy deficiency in Buol Regency. Methods: Design study was cross-sectional conducted in Buol Regency. Total sample was 239 pregnant women. The dependent variables was chronic energy deficiency status while the independent variable were subject characteristic, family income, age of first marriage, pregnancy distance, antenatal care, supplementary feeding, maternal nutrition knowledge, eating behavior, carbohydrate, energy, and protein intake . Statistical analysis were univariate, bivariate analysis using Chi Square, and multivariate analysis using logistic regression. Results: The prevalence of chronic energy deficiency in this study was 23.4%. Variables associated with chronic energy deficiency (p<0.05) was pregnancy distance, age of first marriage, and supplementary feeding. Conclusions and suggestions: age of first marriage is the strongest associated factor to CED. Nutritional education is needed to increase the knowledge of pregnant women to meet the importance of nutrition during pregnancy, related sources and ways to properly process natural local food to meet nutritional intake. In addition, education is needed to delay the age of marriage and pregnancy in order to reach the ideal age, and set the ideal birth distance to minimize the risk of CED and complications of pregnancy and childbirth. Increasing knowledge also needs to be accompanied by changes in attitudes, intentions and availability of access to be able to achieve changes in people's behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Herdiani
"Kebutuhan akan energi dan zat gizi lainnya meningkat pada masa kehamilan terutama pada kehamilan trimester III. Kurang gizi bukan hanya sekedar kekurangan makanan melainkan berupa kombinasi dari beberapa faktor seperti konsumsi protein, energi dan gizi mikro yang tidak mencukupi, adanya penyakit infeksi, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, air dan sanitasi yang buruk. Ibu hamil dengan status gizi yang kurang akan mengalami masalah gizi seperti kurang energi kronis (KEK). Ibu hamil memiliki risiko KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm. Ibu hamil dengan risiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari riset kesehatan dasar tahun 2018. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester III berjumlah 3.341 responden. Data dianalisis menggunakan Regresi Cox untuk mengetahui prevalen rasio (PR) faktor-faktor yang behubungan dengan risiko KEK dengan Confident Interval (CI) 95% untuk melihat signifikansi. Prevalensi risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia sebesar 14,9%. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko KEK yaitu jumlah anggota keluarga > 4 orang (PR 1,388; CI95% 1,161-1,661), tempat tinggal di pedesaan (PR 1,337; CI95% 1,111-1,608), multigravida (PR 0,604; CI95% 0,503-0,726) dan grandemultigravida (PR 0,722; CI95% 0,515-1,011). Disarankan agar pemerintah menyediakan layanan konsultasi gizi pada puskesmas, melakukan penyuluhan oleh bidan desa, pembatasan jumlah anak pada masyarakat dimulai dari tenaga kerja dan Pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan.

Energy and other nutrients need are increase during pregnancy, especially in the third trimester of pregnancy. Malnutrition is not just a lack of food but also a combination of several factors such as inadequate consumption of protein, energy and micronutrients, the presence of infectious diseases, inadequate health services, poor water and sanitation. Pregnant women with poor nutritional status will experience nutritional problems such as chronic energy deficiency (CED). Pregnant women who have a risk of CED are having mid upper arm circumference (MUAC) < 23.5 cm. Pregnant women who are at risk of CED are expected to have LBW babies. The purpose of this study was to determine the related factors of chronic energy deficiency risk on pregnant women in Indonesia. This study used a cross-sectional design using secondary data from basic health research in 2018. The sample of this study was 3,341 respondents of third trimester pregnant women. Data were analyzed using Cox Regression to determine the prevalence ratio (PR) the related factors of chronic energy deficiency with a Confident Interval (CI95%) to see significance. The prevalence of CED risk on pregnant women in Indonesia is 14.9%. The results of multivariat analysis showed that the related factors of CED risk were number of family members > 4 peoples ( PR 1.388; CI95% 1.161-1.661), rural residance (PR 1.337; CI95% 1.111-1.608), multigravida (PR 0.604; CI95% 0.503-0.726) and grandemultigravida (PR 0.722; CI95% 0.515-1.011). It is recomendet that the goverment provide nutrition consultasy services at the public health center, counseling by midwives in village, limiting the number of children in the community started with labor and empowering communities especially in rural areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Hanifah Sekar Kinasih
"Kurang energi kronis (KEK) masih menjadi masalah gizi ibu hamil dan salah satu dari empat masalah kesehatan yang umum dialami remaja di Indonesia. Pandemi Covid-19 dapat menjadi faktor risiko peningkatan kasus KEK. Penelitian ini bertujuan menelaah hubungan antara pandemi Covid-19 dengan kejadian KEK ibu hamil serta mengevaluasi prevalensi KEK ibu hamil sebelum dan ketika pandemi Covid-19 di Kota Depok. Studi cross-sectional dilakukan dengan data penelitian diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Depok dengan metode total sampling, yaitu seluruh ibu hamil di Kota Depok tahun 2018-2019 (sebelum pandemi Covid-19) dan 2020-2021 (pandemi Covid-19). Sampel berjumlah 190.676 ibu hamil, yaitu 95.792 ibu hamil pada tahun 2018-2019 dan 94.884 ibu hamil pada tahun 2020-2021. Mayoritas ibu hamil berada pada kelompok usia 20-35 tahun, baik pada sebelum pandemi Covid-19 (f = 40.710) dan saat pandemi Covid-19 (f = 73.690). Prevalensi KEK ibu hamil di Kota Depok adalah 2,7% pada era sebelum pandemi Covid-19 dan 3% pada pandemi Covid-19 (p 0,000; 95% CI 1,08-1,203). Ibu hamil pada pandemi Covid-19 memiliki kemungkinan KEK 1,1499 kali lebih tinggi (OR 1,1499) dibandingkan ibu hamil pada era sebelum pandemi Covid-19. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara pandemi Covid-19 dengan kejadian KEK ibu hamil di Kota Depok di mana pandemi Covid-19 merupakan faktor risiko dari kejadian KEK ibu hamil di Kota Depok.

Chronic energy deficiency (CED) is a persisting nutritional problem among pregnant women and one of the four common health problems among adolescents in Indonesia. The Covid-19 pandemic can be a risk factor for increasing CED cases. This study aimed to examine the interconnection between the Covid-19 pandemic and CED among pregnant women as well as to evaluate CED prevalence among pregnant women in the era before and during Covid-19 pandemic in Depok City. A cross-sectional study was conducted using data from Dinas Kesehatan Kota Depok which was collected using the total sampling method including all pregnant women in Depok City in 2018-2019 (before Covid-19 pandemic) and 2020-2021 (during Covid-19 pandemic). The sample consisted of 190.676 pregnant women, 95.792 of which were in 2018-2019 and 94.884 of which were in 2020-2021. Most pregnant women were in the 20-35 years old age group, both before Covid-19 pandemic (f = 40.710) and during Covid-19 pandemic (f = 73.690). CED prevalence among pregnant women in Depok City was 2,7% in the era before Covid-19 pandemic and 3% during Covid-19 pandemic (p 0,000; 95% CI 1,08-1,203). Pregnant women during Covid-19 pandemic had 1,1499 times higher for developing CED (OR 1,1499) compared to those who were pregnant before Covid-19 pandemic. In conclusion, there was a significant interconnection between Covid-19 pandemic and CED among pregnant women in Depok City in which the Covid-19 pandemic is a significant risk factor for CED among pregnant women in Depok City."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlenywati
"ABSTRAK
Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) berdampak terhadap ibu dan calon bayi yang
dikandungnya. Dampak tersebut antara lain kesakitan pada trimester 3 kehamilan,
perdarahan, BBLR, kematian ibu dan bayi, dll. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan risiko KEK ibu hamil remaja
usia 15-19 tahun di Kota Pontianak. Penelitian dilakukan selama bulan Maret ? April
2010) di 23 puskesmas menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel
104 orang. Data primer merupakan wawancara data karakteristik ibu, tingkat
pengetahuan, kondisi sosio ekonomi, asupan zat gizi serta aktifitas fisik. Data
dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Proporsi ibu hamil remaja usia 15-19
tahun risiko KEK sebesar 56,7%. Terdapat hubungan antara usia menarche, asupan
energi, asupan protein dan aktivitas fisik dengan risiko KEK. Asupan protein
merupakan faktor dominan setelah dikontrol variabel usia menarche, gynecological
age (GA), tingkat pendidikan suami, asupan energi dan aktifitas fisik. Ibu hamil usia
remaja dengan asupan protein < 80% AKG berpeluang 13,416 kali risiko KEK
dibanding ibu hamil usia remaja dengan asupan protein ≥ 80% AKG. Upaya
pencegahan risiko KEK dapat dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap
wanita usia reproduktif sebelum kehamilan termasuk meningkatkan asupan nutrien
dan meningkatkan berat badan sebelum kehamilan.

Abstract
Risk of chronic energy deficiency (CED) affected to mother and their fetuses.
Impacts of CED are include pain in the third trimester of pregnancy, bleeding, low
birth weight (LBW), death in mother and baby, etc. This study purpose to determine
the most dominant factors correlated with CED risk on pregnant adolescents aged
15-19 years in Pontianak. Research conducted on March ? April 2010 in 23th health
centers and study design was done using cross sectional and subjects were 104.
Primary data taken in the form of interview for the data characteristics of pregnant
adolescent, the level of knowledge, socio-economic conditions, nutrient intake
(energy and protein) and physical activity. Data analyzed using logistical regression
. The proportion of pregnant adolescents aged 15-19 years amounted to 56.7% risk of
CED. Multivariate analysis showed the correlation between age of menarche, energy
intake, protein intake and physical activity with risk of CED. Protein intake is the
most dominant factor correlated with CED risk on pregnant adolescents aged 15-19
years in Pontianak in year 2010 after being controlled by the age of menarche,
gynecological age (GA), husband's education level, energy intake and physical
activity. Pregnant adolescent with protein intake <80% RDA were 13,416 times
more likely to have risk CED than there with protein intake ≥ 80% RDA. Prevention
of risk CED on pregnant adolescent can be done by intervention before pregnancy
including increase intake nutrient and weight gain."
2010
T31704
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Cahya Saputra
"Prevalensi risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Indonesia mengalami peningkatan berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 dan 2013. Kondisi ini penting diperhatikan karena kurang energi kronis pada ibu hamil akan memberikan dampak yang buruk tidak hanya pada tubuh ibu namun juga janin yang dikandungnya. Proporsi risiko KEK memiliki sebaran yang berbeda-beda terkait karakteristik ibu hamil, misalnya pekerjaan, pendidikan, dan usia kehamilan. Selain itu, asupan nutrisi tentu menjadi faktor penting yang memengaruhi status nutrisi ibu hamil.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara prevalensi risiko KEK pada ibu hamil di Jakarta dengan pekerjaan, pendidikan, usia kehamilan, dan asupan makronutrien. Potong lintang merupakan desain penelitiannya dengan jumlah subjek sebanyak 56 orang ibu hamil usia 20-35 tahun di Jakarta. Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) digunakan untuk menilai risiko KEK (<23,5cm). Data asupan makronutrien diperoleh dengan menggunakan metode 24-hour food recall. Data pendidikan, pekerjaan, dan usia kehamilan diperoleh dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prevalensi risiko KEK mencapai 10,7%. Berdasarkan uji fisher tidak menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara risiko KEK pada ibu hamil di Jakarta dengan pekerjaan, pendidikan, asupan makronutrien, asipan energy, dan usia kehamilan. Terdapat beberapa faktor yang tidak diteliti pada penelitian ini antara lain usia saat hamil dan aktivitas fisik.

The prevalence of chronic energy deficiency (CED) on pregnant women in Indonesia have increased based on data Riskesdas 2007 and 2013. This condition is important to note because chronic energy deficiency in pregnant women will have a negative effect for both mother and fetus. The proportion of CED has different based on occupation, education, and gestational age of pregnant women. In addition, nutrition is certainly an important factor affecting the nutritional status of pregnant women.
This study was conducted to determine the relationship between the prevalence of CED in pregnant women in Jakarta and occupation, education, pregnancy / trimester of pregnancy, and macronutrient intake. Is a cross-sectional study design with a number of subjects as much as 56 pregnant women aged 20-35 years in Jakarta.Measurement mid upper arm circumference (MuAC) is used to assess the risk of CED (<23.5 cm). Macronutrient intake data is obtained by using a 24-hour food recall. Data of education, occupation, and trimester of pregnancy obtained using a questionnaire.
These results indicate that the prevalence of CED reached 10.7%. Based fisher test showed no significant association between the risk of CED in pregnant women in Jakarta and her occupation, education, macronutrient intake, energy intake, and trimester of pregnanc. There are several factors which are not examined in this study include age and physical activity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fegga Aulia Ananda
"Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Semakin tinggi angka kematian ibu dan bayi di suatu negara, maka dapat dikatakan bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, dan untuk Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup. Data tersebut menunjukkan bahwa AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi apabila dilihat dari target yang ditentukan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu AKI sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 12 per 1000 kelahiran hidup, dan angka tersebut masih jauh dari target yang diharapkan (Sustainable Development Goals, 2017). Angka kematian ibu pada tahun 2021, sebagian besar penyebabnya terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, dan penyebab tertinggi kedua karena perdarahan sebanyak 1.330 kasus. Perdarahan dapat disebabkan karena anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). World Health Organization(WHO) menyebutkan bahwa sekitar 40% kematian pada ibu dinegara berkembang berkaitan dengan kejadian anemia pada masa kehamilan yang disebabkan oleh perdarahan akut dan status gizi yang buruk. Ibu hamil dengan status gizi yang buruk dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan energi kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan KEK dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode kuantitatif. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik simple random sampling. Diambil dari data sekunder yaitu dari bulan Januari 2023 - Juni 2023 dari Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan yang datanya sudah lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kekurangan energi kronik (p = 0,00), dan juga karakteristik responden meliputi usia ibu (p = 0,00), Frekuensi ANC (p = 0,00), Pendidikan (0,026) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Untuk variabel yang berpengaruh paling dominan setelah dilakukan analisis multivariat yaitu variabel KEK dengan Odd ratio sebesar 2,727 dan p-Value sebesar 0,003 (< 0,05), yang artinya kekurangan energi kronik (KEK) memiliki resiko 2,727 kali lebih besar pada ibu hamil dengan anemia. Dari penelitian ini, diharapkan dapat memantau ibu hamil untuk melakukan ANC secara rutin agar salah satunya ibu hamil dapat terpantau dalam minum tablet tambah darah yang sudah diberikan. Serta mengajak partisipasi dari suami atau keluarga untuk mendukung ibu hamil rutin dalam mengkonsumsi tablet tambah darah, agar ibu hamil terhindar dari anemia, selain itu diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai nutrisi makanan yang dapat dikonsumsi selama kehamilan atau diwajibkan untuk konsultasi ke ahli gizi agar ibu hamil dapat terhindar dari KEK selama kehamilan.

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are still indicators of the level of public health in a country. The higher the maternal and infant mortality rate in a country, it can be said that the health status of that country is poor (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). Based on the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI), the Maternal Mortality Rate (MMR) was 305 per 100,000 live births, and the Infant Mortality Rate (IMR) was 24 per 1,000 live births. This data shows that MMR and IMR in Indonesia are still high when viewed from the targets set by the Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, namely MMR of 70 per 100,000 live births and IMR of 12 per 1000 live births, and these figures are still far from the expected target. In 2021, the majority of maternal deaths were related to COVID-19, 2,982 cases, and the second highest cause was bleeding, 1,330 cases. Bleeding can be caused by anemia and chronic energy deficiency (CED). The World Health Organization (WHO) states that around 40% of maternal deaths in developing countries are related to anemia during pregnancy which is caused by acute bleeding and poor nutritional status. Pregnant women with poor nutritional status can result in chronic energy deficiency. This study aims to determine the relationship between chronic energy deficiency and the incidence of anemia in pregnant women at the SetiabudiDistrict Health Center, South Jakarta. The research design used in this research is descriptive analytical with quantitative methods. Sampling in this research used a simple random sampling technique. Taken from secondary data, namely from January 2023 - June 2023 from the Setiabudi District Health Center, South Jakarta, where the data is complete. The results of the study showed that there was a significant relationship between chronic energy deficiency (p = 0.00), and also the characteristics of respondents including maternal age (p = 0.00), ANC frequency (p = 0.00), education (0.026) and incidence of anemia in pregnant women. For the variable that has the most dominant influence is chronic energy deficiency variable with an Odd ratio of 2.727 and a p-Value of 0.003 (< 0.05), meaning that chronic energy deficiency will have a 2.727 times greater risk of experiencing anemia in pregnant women. From this research, it is hoped that pregnant women can monitor their Antenatal Care regularly and monitor their consumption of the blood supplement tablets that have been given. As well as inviting participation from husbands or families to support pregnant women regularly in consuming blood supplement tablets, so that pregnant women avoid anemia, apart from that it is hoped that they can provide education regarding nutritional food that can be consumed during pregnancy or are required to consult a nutritionist so that pregnant women can avoid chronic energy deficiency (CED) during pregnancy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Kurniatillah
"ABSTRAK
Status gizi ibu hamil berperan penting dalam kondisi kehamilan dan bayi yang
akan dilahirkan. Masih tingginya kasus risiko KEK pada ibu hamil di Kota
Cilegon terutama di wilayah kerja Puskesmas Jombang memerlukan upaya-upaya
terobosan diantaranya melalui upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan gizi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan predisposing factor,
enabling factor, need factor terhadap perilaku Pemanfaatan Pelayanan Gizi oleh
ibu hamil dengan risiko KEK di Klinik Gizi Puskesmas Jombang.
Desain penelitian ini adalah non eksperimen dengan pengumpulan data secara
cross sectional pada data primer yang terdiri dari 178 responden. Penelitian
dilakukan pada bulan Maret-Juni 2014, menggunakan kuesioner yang diisi oleh
responden. Analisis data dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat
menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik
ganda model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi perilaku Pemanfaatan Pelayanan Gizi yang
tidak baik lebih besar yaitu 62,4%. Faktor predisposing diantaranya paritas,
pengetahuan, sikap, faktor enabling diantaranya dukungan suami, pendapatan
keluarga, kepemilikan asuransi, dan faktor need berhubungan signifikan dengan
Pemanfaatan Pelayanan Gizi. Variabel pengetahuan merupakan faktor dominan
setelah dikontrol oleh pendapatan keluarga, kepemilikan asuransi, kebutuhan,
paritas, sikap, dan dukungan suami.

ABSTRACT
Nutritional status of pregnant women is important condition for pregnancy and
the baby born. The high risk CED cases of among pregnant women in Cilegon,
especially in Jombang health center area, required measured in improved
nutritional health services.
This study aims to determine the influence of predisposing factors, enabling
factors and need factors toward nutritional service utilization behavior by the
pregnant women with risk CED in clinical nutrition Jombang health center.
This study was non experimental design using cross sectional methode approach
in data collection primary data was taken from 178 respondents who were total
population. The study was conducted in March-June 2014, using questionnaires
completed by respondents. Data were analyzed througt univariate, bivariate
using chi square, and multivariate analysis using multiple logistic regression with
prediction model.
The Results showed that the poor utilization behavior is more than half of the
respondents (62,4%). Predisposing factors such as parity, knowledge, attitudes,
enabling factors such as support of her husband, family income, insurance
ownership, and need factors are associated with nutritional service utilization.
Knowledge is found as the must dominant variable measured of utilization in
clinical nutrition after controlled by family income, insurance ownership, need,
parity, attitudes, and support of her husband ."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Herda Wati Nisa
"Risiko Kurang Energi Kronis pada ibu hamil masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor kondisi pra hamil, riwayat kehamilan, dan sosial ekonomi dengan risiko kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Cipayung Kota Depok tahun 2016. Penelitian dilakukan selama bulan Januari-April 2016 di Puskesmas Cipayung dengan jenis penelitian mixed method. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional, sedangkan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara mendalam. Populasi studi yaitu ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Cipayung Kota Depok. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang berkunjung ke Poli KIA Puskesmas Cipayung pada periode Januari-April 2016 yang berjumlah 86 orang. Adapun informan penelitian ini adalah bidan puskesmas, kader kesehatan, dan ibu yang pernah hamil dengan kondisi KEK. Proporsi ibu hamil yang berisiko KEK sebesar 17,4%. Terdapat hubungan antara usia (PR=4,1; p=0,016), berat badan pra hamil (PR=3,8; p=0,013) dan paritas (PR=0,16; p=0,001) dengan risiko KEK. Hasil kualitatif menguatkan faktor (usia, berat badan pra hamil, dan paritas) berpengaruh terhadap terjadinya KEK, hasil kualitatif menunjukkan pendidikan dan pekerjaan dapat berpengaruh terhadap terjadinya KEK, dan memberikan informasi tambahan bahwa pola makan dan stress dapat menjadi penyebab terjadinya KEK. Pencegahan KEK dapat dilakukan dengan intervensi kepada remaja putri dan ibu hamil di trimester awal untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya risiko KEK.

The Risk of Chronic Energy Deficiency In Pregnant Woman is still one public health problem in Indonesia. This study aims to determine the relationship between pre-pregnancy's condition, pregnancy history, and socioeconomic with chronic energy deficiency risk in pregnant women at Puskesmas Cipayung, Depok City in 2016. The study was conducted during January to April 2016 with types of mixed method research. Quantitative research with cross sectional study design, whereas qualitative research with phenomenological approach through in-depth interviews. Study population is pregnant women who visited the health center Cipayung Depok. Samples were pregnant women who visit health centers Poli KIA Cipayung in the period January-April 2016 amounted to 86 people. The informants of this research is a health center midwife, a health cadre and a mothers who have been pregnant with KEK conditions. The proportion of pregnant women at risk CED 17.4%. There is a relationship between age (PR=4,1; p=0,016), pre-pregnant weight (PR=3,8; p=0,013) and parity (PR=0,6; p=0,001) with risk of CED. The results reinforce qualitative factors (age, pre-pregnant weight, and parity) affect occurrence of CED, qualitative results showed education and employment may affect CED, and provide additional information that diet and stress can be a cause of CED.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Armini
Bali: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
306.4 GUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>