Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luciana Meiranda Purnamasari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana realisasi ungkapan emosi remaja Jepang di Twitter. Fokus penelitian adalah ungkapan emosi yang paling produktif, terdapat dalam data yang telah terkumpul dari berbagai emosi yang muncul, yaitu emosi senang, sedih, dan marah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dari hasil penelitian, diketahui bagaimana keterbukaan remaja Jepang dalam mengekpresikan emosinya di Twitter. Twitter menjadi salah satu sarana remaja Jepang untuk mengekspresikan emosinya, diungkapkan baik secara eksplisit, implisit, maupun eksplisit-implisit sekaligus. Keterbukaan remaja Jepang di Twitter diharapkan tetap memperhatikan dampak yang akan muncul dalam menggunakan Twitter, mengingat penyebaran informasi di jejaring sosial sangat cepat dan masif.

ABSTRACT
This research is about realization of expression on Twitter by Japanese adolescent. The focus of this study is the most productive expression in the collected data on respondents’ Twitter account. That’s expression about happiness, sadness, and anger. This research is qualitative descriptive interpretive. Research outcome shows Japanese adolescents, either explicitly or implicitly, express their thought and emotion on Twitter. But, it still needs to notice the impact in using Twitter that any expression posted is not a harmful one, so it can be bad influence to others or themselves, because anything can easily spread on the internet."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremi Kevin
"Twitter merupakan salah satu media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya adalah sebagai media promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberdayaan Twitter sebagai media promosi Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah temuan interaksi antara pustakawan dan pemustaka di Perpustakaan Universitas Indonesia terkait adanya aliran informasi dan komunikasi dua arah melalui Twitter. Perpustakaan Universitas Indonesia belum maksimal dalam memanfaatkan Twitter karena adanya kendala pada pustakawan dalam mempublikasikan hasil pekerjaannya.

Twitter is one of the social media. It is very popular and widely used for various purposes, one of which was as a media promotion. The purpose of this research is to know the empowerment of Twitter as a promotional media Universitas Indonesia Library. This research is qualitative research using the case study method. The results of this research are findings of the interaction between user and librarian at the Universitas Indonesia Library related to the flow of information and two-way communication via Twitter. University Indonesia Library have not been fullest in utilizing Twitter due to constraints on librarians in publicizing the results of its work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Alifia Chasanah
"Kemunculan akun base di Twitter, seperti akun auto base Tubirfess memudahkan penggunanya untuk saling berinteraksi dan menyebarkan serta menghasilkan informasi. Akun auto base Tubirfess adalah akun base yang menyediakan fasilitas mengirim menfess anonim melalui direct message untuk akun Twitter yang sudah diikuti balik oleh admin. Praktik yang dilakukan oleh pengikut Tubirfess menghasilkan berbagai macam pola, dimulai dari mengirim sampai merespon menfess. Akan tetapi, pengikut Tubirfess dalam praktiknya dibatasi oleh sebuah struktur, yaitu peraturan yang dibuat oleh admin dan harus ditaati supaya mengirim dan merespon menfess berjalan lancar. Pemaknaan tanda (trigger word) yang ada pada akun auto base Tubirfess dimaknai berdasarkan pengetahuan masing-masing pengikutnya sehingga menghasilkan makna yang berbeda. Semuanya bergantung pada agensi yang dimiliki oleh pengikut Tubirfess sehingga mereka dapat melakukan praktik dan memaknai tanda berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi digital dengan wawancara mendalam dan observasi pada akun auto base Tubirfess, menfess, dan respon followers Tubirfess untuk menjelaskan fenomena lebih detail.

The emergence of base accounts on Twitter, such as the Tubirfess auto base account, makes it easier for users to interact with each other and disseminate and generate information. Tubirfess auto base account is a base account that provides the facility to send anonymous menfess via direct message for Twitter accounts that have been followed back by admins. The practice carried out by Tubirfess followers produces various patterns, from sending to responding to menfess. However, Tubirfess followers are limited by a structure, namely rules made by admins, and must be obeyed to send and respond to menfess smoothly. The meaning of the sign (trigger word) in the Tubirfess auto base account is interpreted based on the knowledge of each follower so that it produces a different meaning. It all depends on the agency that the followers of Tubirfess have so they can practice and interpret different signs. This study uses a digital ethnographic approach with in-depth interviews and observations on the Tubirfess auto base account, Menfess, and Tubirfess followers' responses to explain the phenomenon in more detail."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shera Amalia Khumaira
"Kehadiran internet telah membawa perubahan terhadap pola komunikasi dalam masyarakat. Internet membuat informasi tersebar sangat cepat dan menjangkau khalayak lebih luas. Media sosial sebagai produk dari internet merupakan wadah yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk berkomunikasi secara real- time sehingga menjadikannya media yang efektif bagi pengelolaan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya.
Penelitian kuantitatif ini bertujuan menganalisis efektivitas penggunaan akun media sosial Twitter @TMCPoldaMetro oleh Traffic Management Centre Polda Metro Jaya dengan menggunakan metode content analysis selama satu minggu. Aspek yang diteliti adalah jumlah penambahan followers, jumlah tweet setiap harinya, jumlah retweet, jumlah favorite serta isi setiap tweet-nya. Penulis menyusun panduan analisis untuk menyamakan persepsi mengenai kategori topik tweets, dan menggunakan aplikasi statistik SPSS dalammelakukan perhitungan frekuensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa akun @TMCPoldaMetro dinilai informatif dan mengakomodasi kebutuhan informasi para followers-nya. Ditemukan juga bahwa masyarakat menempatkan informasi tentang lalu lintas di atas informasi-informasi lain yang disampaikan dalam akun @TMCPoldaMetro. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya informasi lalu-lintas tersebut serta pengaruh yang positif bagi kehidupan “jalanan” masyarakat atau followersnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi TMC Polda Metro Jaya untuk memilih informasi yang akan disampaikan melalui akun Twitter-nya.

Presence of Internet has change the patterns of communication in society. Internet makes information spread very quickly and reach a wider audience. Social media as a product of internet is a place that allows all people to communicate in real-time so that makes it an effective medium for management of an organization's relationships with its publics.
This quantitative study was to analyze the effectiveness of using social media Twitter account @TMCPoldaMetro by the Traffic Management Centre Polda Metro Jaya using content analysis method for one week. Studied aspect is number of additional followers, number of tweets per day, number of retweets, number and content of each favorite tweets. The author develop analyzes guidelines to harmonize views on the topics, tweets, and using SPSS statistical applications in calculation of the frequency.
This study concludes that the account @TMCPoldaMetro assessed informative and accommodate the information needs of its followers. It was also found that people put information about traffic above other information presented in the account @ TMCPoldaMetro. Results of this study can be used as a recommendation for TMC police to choose information to be conveyed through its Twitter account.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Adnin R.
"Makalah ini membahas jenis lelucon dan bentuk majas yang terdapat pada akun Twitter @KorteMoppen. Twitter adalah media sosial berbentuk status yang disukai oleh remaja dan hanya menyediakan 140 karakter dalam satu kali mengirim status. Dalam makalah ini, penulis menganalisis bentuk kreativitas akun Twitter @KorteMoppen dalam membuat lelucon dengan keterbatasan karakter pada Twitter. Bentuk kreativitas yang dianalisis berupa majas dan peneliti juga mengidentifikasi jenis lelucon yang dihasilkan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, karena bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk majas dan jenis lelucon yang muncul serta menghitung jenis majas dan lelucon yang paling sering muncul pada Twitter @KorteMoppen. Peneliti menggunakan data berupa 18 kicauan/tweet yang diambil secara acak, kemudian dianalisis dengan menggunakan teori bentuk majas dan jenis lelucon. Setelah dianalisis, jenis majas yang sering digunakan oleh pengguna akun Twitter adalah repetitio, yaitu pengulangan kata atau bentuk yang sama dalam satu pernyataan. Jenis lelucon yang terdapat pada akun Twitter tersebut adalah groteske, woord- en naamgrapjes, ironie, misverstanden, incongruentie, carnavaleske dan taboedoorbrekingen. Taboedoorbrekingen merupakan jenis lelucon yang paling banyak ditemukan. Selain itu penggunaan karakter huruf juga ditemukan dalam lelucon @KorteMoppen. Pada satu buah lelucon memungkinkan adanya lebih dari satu bentuk majas ataupun jenis lelucon dan ditemukan juga bentuk ikon dan simbol. Hal tersebut menujukkan bahwa kreativitas tidak dapat dibatasi oleh jumlah karakter pada Twitter.

This article discusses about types of jokes and figure of speech on Twitter @KorteMoppen. Twitter is a social media that teenagers love. Each tweet allows the user to use up to 140 characters. The focus of this article is on the creative aspects namely the figure of speech and types of jokes shown in such limited space as Twitter @KorteMoppen. Those two elements are then identified as tools of making jokes. Using the qualitative and quantitative methodes, 18 tweets chosen randomly from the Twitter @KorteMoppen are analysed. This study has found that repetitie is the figure of speech that is mostly used on the mentioned Twitter account. Certain words and phrases are repeated in one tweet. The kind of jokes that are found in @KorteMoppen are groteske, woord- en naamgrapjes, ironie, misverstanden, incongruentie, carnavaleske and taboedoorbrekingen. The taboedoorbrekingen happens to occur most frequently. The other major finding is that one joke can consist of more than one figure of speech or more than one type of joke. The usage of icons and symbols can also occur as another type of joke. This article shows that creativity however cannot be restricted by certain amount of characters on Twitter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Nugroho
"Twitter adalah media sosial yang mulai populer pada tahun 2009. Saat ini, penggunanya mencapai lebih dari 600 juta di seluruh dunia. Twitter dibuat sangat simpel yakni menyampaikan pesan untuk menjawab, “apa yang terjadi” dengan 140 karakter saja. Hal ini kemudian menjadi sangat populer karena digunakan untuk berbagai macam tujuan, mulai dari ekspresi, pencarian informasi hingga produksi berita. Sejak konflik di Timur Tengah memanas, Twitter mulai dimanfaatkan sebagai wadah untuk pewarta publik. Mereka dituntut untuk menyampaikan berita seakurat mungkin, dengan disertai gambar dan elemen pendukung lainnya. Hal ini tentunya baik untuk perkembangan masyarakat mengingat keterbukaan akan informasi semakin nyata. Namun hal tersebut terganjal oleh beberapa hal seperti kode etik jurnalistik dan dianggap kurang kredibelnya pewarta publik. Meski demikian, saat ini banyak berita yang diangkat dari topik yang sedang hangat di Twitter.

Twitter is a Social Media has been popular since 2009. Now, the user of this “blue bird” reach about 600 million around the globe. Twitter was born from the idea of Jack Dorsey in 2006 and it is quite simple, to answer the question,”whats happening?”only in 140 character length. Now, this unique characteristic became very popular and has been used for many purposes such as delivering expression through the net, seaching an information, until news production. Twitter also take a part in Middle East conflict, it has been become a channel to deliver information around the world about the conflict. Twitter transformed into citizen journalism (CJ) media. The CJ prosecuted to deliver the information as accurate as possible and also completed with picture and others supporting element. This phenomena shall be good for the people because, it will support the open information. But, the bad news is, CJ is often have a clash with Journalistic Ethic Code and sometime, CJ are considered by public as low in credibility. After all, now we can see so many news that coming from the hot topics in Twitter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kusumodewi
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mikroblog berbasis komunitas dalam mengkostruksi tahapan perubahan tindakan publik untuk merespon bantuan bencana. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analisis isi. Dari penelitian ditemukan bahwa kesuksesan suatu mikroblog berbasis komunitas dalam mengkonstruksi tahapan perubahan publik untuk merespon bantuan bencana dipengaruhi oleh kebenaran, kredibilitas dan pengharagaan pada isi pesan yang berasal dari prinsip komunikasi kedaruratan dalam memberikan informasi pada publik tentang apa yang terjadi, dimana secara hierarki pembentukan pesan signifikan terhadap pembentukan tindakan dalam ranah kognitif, dan indikator kebenaran dan penghargaan pada isi pesan berpengaruh pada konstruksi pembentukan pesan pada ranah afektif.

ABSTRAK
This research conducted to analyze how the community based micro-blog is constructing the steps of public‟s behavior regarding with their response to the disaster relief. Method of the research is quantitative content analyses. Result of the research shows that the success of the community based micro-blog in constructing public‟s behavior for positive response of the disaster relief determined by the factuality, credibility and showing respect in the message‟s content, this is by giving factual information about the situation and showing respect into public that will be affected into the cognitive level of the hierarchy of message, and the content of the message that showing respect and factual information determined into the affection of the hierarchy of the message in public"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheyla Taradia Habib
"Penelitian ini meneliti penggunaan campur kode dalam Twitter di kalangan mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2010 Universitas Indonesia yang cenderung melakukan code mixing dalam percakapan sehari-hari karena terbiasa menggunakan bahasa Inggris di lingkungan perkuliahan sehari-hari. Namun, fokus penelitian ini adalah komunikasi tertulis pada akun Twitter mereka. Penelitian ini memiliki dua poin utama. Pertama, penjelasan tentang code switching itu sendiri berdasarkan teori “Reasons for Bilinguals to Switch or Mix their Languanges” dari Hoffman (1991). Kedua, alasan mengapa mahasiswa melakukan code switching pada akun sosial media mereka, seperti Twitter. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari tweet sepuluh responden yang merupakan mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2010 Universitas Indonesia. Selanjutnya, responden diwawancara terkait penggunaan campur. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa terdapat enam alasan penggunaan campur kode, yaitu talking about a particular topic, quoting somebody else, being emphatic about something, interjection (Inserting sentence fillers or sentence connectors), pride and limited Words or Unknown Translation. Akan tetapi, persentase penggunaan campur kode yang paling tinggi digunakan adalah interjection karena menurut responden, mereka dapat menunjukkan perilaku bahasa ini sengaja atau tidak sengaja dalam komunikasi tertulis untuk mengungkapkan perasaan mereka.

This paper examines the use of code mixing in Twitter among students of English Studies 2010 at Universitas Indonesia who tend to do code mixing in their daily conversation since they are used to speak English every day in their courses. However, this research focuses more on written communication in their Twitter account. There are two major points that this paper attempts to make. First, the description of code mixing itself according to the theory “Reasons for Bilinguals to Switch or Mix their Languages” given by Hoffman (1991). Second, the reasons why those students use code mixing in their media social account, such as Twitter. In order to get the result, descriptive qualitative method is used to analyzed the data from the twitter account of ten students of English studies 2010 at Universitas Indonesia. Moreover, a structured interview regarding the code mixing practised was conducted. The results of this research indicate that code mixing occurs among students for six reasons: talking about a particular topic, quoting somebody else, being emphatic about something, interjection (inserting sentence fillers or sentence connectors), indicating pride and limited words or not knowing the equivalent word in Indonesian language. However, the most common practice is of code mixing is the use of interjection because according to the respondents, they may show this language behavior accidentally or intentionally in written communication to express their feelings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Apriyanti
"ABSTRAK
63% sumber informasi daring tersedia di Twitter. Hal ini mendorong tingginya proses berbagi
informasi pada situs jejaring sosial tersebut. Ada pun jenis informasi yang memliki kemungkinan
terbesar untuk dibagikan adalah informasi hiburan. Dalam prosesnya, terdapat beragam faktor
yang mendorong pengguna melakukan kegiatan tersebut. Faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi saat berbagi informasi. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi jenis motivasi yang mendorong kegiatan berbagi informasi hiburan di Twitter.
Selain itu, diperiksa juga apakah terdapat perbedaan motivasi antara laki-laki dengan perempuan.
Sampel dalam penelitian ini adalah para mahasiswa sebagai ketegori pengguna terbesar di media
sosial. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan studi kasus pada
mahasiswa di tiga universitas negeri yang ada di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga besar motivasi yang senantiasa mendorong mahasiswa dalam berbagi informasi
hiburan di Twitter, yaitu untuk pembelajaran, altruisme, dan kesenangan. Sementara, dua motivasi
yang tidak banyak mendorong mahasiswa saat berbagi informasi hiburan adalah hubungan timbalbalik
dan memperoleh keuntungan pribadi. Dalam Aldefer ERG Theory, temuan ini
mengindikasikan bahwa mahasiswa lebih condong untuk memenuhi kebutuhan bagi
perkembangan diri mereka (growth needs). Ada pun proses yang terlihat dalam upaya memenuhi
kebutuhan dalam berbagi informasi hiburan adalah peningkatan kepuasan (satisfactionstrengthening).
Pada pemeriksaan motivasi antara laki-laki dan perempuan ditemukan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan terhadap faktor pendorong saat berbagi informasi hiburan di
Twitter.

ABSTRACT
A number of 63% information sources are available on Twitter. This encourages the high activities of
information sharing on Twitter. A type of information that has the greatest possibility to be shared is
entertainment information. In the process, there are many factors or motivations that affect users to carry
out these activities. The motivations can be influenced by certain situations and conditions. Therefore, the
purpose of this study is to identify the types of motivation that encourage entertainment information sharing
activities on Twitter. Moreover, this research seeks to examine whether there are motivation differences
between male and female users. The samples of this research are college students as the largest user
category in social media. This research approach is quantitative descriptive with case studies on college
students from three state universities in Jakarta. Research results show that there are three major
motivations that highly encourage students to share entertainment information on Twitter. The motivations
are learning, altruism, and enjoyment. Meanwhile, there are two motivations that do not encourage
students when sharing entertainment information, namely reciprocity and personal gain. In Aldefer ERG
Theory, this finding indicates that students are more inclined to meet their growth needs. The process that
is involved in order to meet the needs of sharing entertainment information is satisfaction-strengthening.
Through the examination of differences in motivation between male and female users, the finding shows
that there are no significant differences in the motivation factors when sharing entertainment information
on Twitter."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Purworini
"Adanya emansipasi perempuan membuat perempuan menyadari untuk dapat setara dengan laki-laki. Oleh karena itu banyak profesi laki-laki yang sudah dijalankan oleh perempuan. Misalnya, menjadi pengojek perempuan yang merupakan sebuah pekerjaan yang lebih banyak digeluti oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Namun hal ini berbanding terbalik dengan opini yang berkembang di masyarakat. Opini yang berkembang di masyarakat terutama dalam benak laki-laki bahwa perempuan seharusnya tetap berkiprah di ranah domestik, sedangkan laki- laki yang berada di ranah publik. Kondisi ini memunculkan adanya bias gender. Bias gender dapat menimbulkan ketidakadilan bagi perempuan yang dibentuk oleh konstruksi budaya patriarki. Terkait dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat artikel di tribunnews.com mengenai pengojek perempuan. Untuk itu penulis ingin melihat sejauh mana opini masyarakat yang bersifat bias gender berkembang di media sosial terutama Twitter. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan data sekunder melalui pengamatan terhadap isi tweet pengguna Twitter secara aktif yang bersifat bias gender terhadap profesi pengojek perempuan. Dari 8 tweet yang telah diamati ditemukan ada 4 tweet dari pihak perempuan yang pro dan 4 tweet yang kontra justru berasal dari laki-laki. Hal ini menunjukan, ternyata budaya patriarki masih mendominasi pendapat para netizen yang bersifat bias gender.

Emancipation has led to female acknowledging that they deserve equal rights as compared to men. It's not an uncommon sight nowadays that several professions, previously dominated by men, are also done by female, ojek cabs are one amongst many examples. This however, is opposite to what the society actually believed, that female are supposed to be in charge of domestic affairs, while men would sought for money, thus this creates some sort of a gender bias. Concerning this issue, I would like to discuss an article from tribunnews.com about female ojek cabs. Also, with this in mind, the writer would like to address the extent of gender bias that exists in the society, especially from social medias such as Twitter. In collecting data, I use secondary data from Twitter for further research about gender bias towards female ojek cabs. From 8 tweets that has been observed, I found 4 tweets from woman's side who pro to the issue, while the men's was in the qontrary. This things shows that patriarchal culture still dominate the opinions of netizen that characterize as gender bias."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>