Ditemukan 61701 dokumen yang sesuai dengan query
Sandhamurti Prabastiwi
"Sering terjadinya kasus kelongsoran timbunan sampah di Indonesia membuat analisis stabilitas timbunan menjadi salah satu upaya penting dalam pemenuhan aspek keamanan bagi tempat pembuangan sampah. Namun, kurangnya data mengenai parameter kuat geser sampah yang sesuai dengan karakteristik sampah Jakarta membuat analisis tersebut sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik stabilitas timbunan sampah TPST Bantar Gebang dengan menggunakan program Slope/W untuk memperkirakan parameter kuat geser sampah. Parameter kuat geser sampah diantaranya dipengaruhi oleh komposisi sampah dan umur sampah tersebut. Semakin tua umur sampah, maka semakin kecil nilai kohesi dan semakin besar nilai sudut geser. Faktor keamanan yang didapatkan pada studi parametrik dengan metode Morgenstern-Price lebih besar dibandingkan metode Ordinary, Janbu, Bishop, dan Finite Element. Selain itu, juga dilakukan simulasi kondisi kritis dan simulasi geometri timbunan sampah. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kadar air, sudut kemiringan, dan tinggi timbunan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil. Hasil tersebut dapat menjadi saran bagi pengelola TPST Bantar Gebang.
Frequent occurrence of landfill landslide cases in Indonesia make stability analysis be one of the important efforts to fulfill safety aspect for landfill. However, the lack of shear strength parameters data according to the characteristics of the Jakarta Municipal Solid Waste (MSW), makes the analysis difficult to do. This study aims to conduct a parametric study of stability on Bantar Gebang landfill by using program Slope/W to estimate shear strength parameters. Shear strength parameters are influenced by the MSW composition and the age of the waste. The older age of the waste, makes the cohesion is smaller and the friction angle is greater. Safety factor which is reached on parametric study by Morgenstern-Price method is greater than Ordinary, Janbu, Bishop, and Finite Element method. This study also conducts the critical condition simulations and landfill’s geometry simulations. The results show that the increase in water level, slope angle, and height of the slope, make the slope becomes more unstable. It may be suggestion for the managers of TPST Bantar Gebang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rachma Yuliana
"Seiring tingkat konsumsi yang terus naik, kebutuhan masyarakat terhadap tempat pembuangan sampah juga meningkat. Namun, pengadaan lahan secara vertikal terkadang belum memperhatikan keamanannya, sehingga sering ditemui kasus kelongsoran lereng sampah di Indonesia. Kurangnya data terkait parameter kuat geser yang sesuai dengan karakteristik sampah di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam perancangan TPA yang mendukung stabilitas lerengnya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis balik pada timbunan TPST Bantar Gebang dengan bantuan program PLAXIS untuk memodelkan kondisi timbunan sampah, sehingga dapat diperkirakan besar nilai kohesi, sudut geser, dan unit weight sampah.
Berdasarkan hasil simulasi dan perbandingan dengan penelitian lain yang menggunakan program SLOPE/W, ditemukan bahwa parameter kuat geser sampah meningkat seiring umur dan kedalaman timbunan. Dilakukan pula simulasi variasi kondisi untuk melihat kondisi kritis timbunan. Dari seluruh simulasi tersebut, terlihat bahwa semakin tinggi sel sampah akan membuat lereng semakin curam sehingga memperkecil nilai faktor keamanan lereng, serta peningkatan kadar air dalam badan timbunan akan membuat timbunan menjadi lebih tidak stabil.
As the level of consumption continues to rise, community?s demand for landfills also increases. However, the optimization of vertical space in landfill sometimes has not fully considered the safety, so this led to many cases of waste failure in Indonesia. Lack of data on the shear strength parameters of waste that concordant to the Indonesian?s waste characteristic is one big obstacle in designing landfill stability. In this paper, back analysis of Bantar Gebang landfill using finite element method program PLAXIS was conducted in order to predict the value of cohesion, friction angle, and unit weight of the waste. Based on the modeling results and comparisons with other studies using the program SLOPE/W, found that the shear strength parameters of waste increases with age and depth. Studies considering various conditions were also conducted to come across the slope's critical states. So with all the modeling analysis it is shown that, with a higher waste cell the slope would be steeper, also the increment in water content would decrease safety factors thus will make landfill slopes less stable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Letti Annasari
"Air lindi IPAS 3 TPST Bantar Gebang merupakan air lindi dari zona penimbunan sampah yang telah ditutup dan berusia lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Air lindi ini memiliki karakteristik stabil yang ditunjukkan dari rasio BOD5/COD yang rendah, pH cenderung basa, kandungan senyawa organik rekalsitran yang tinggi, kandungan ammonia yang tinggi, dan kandungan logam yang rendah. Pengolahan air lindi eksisiting di IPAS 3 belum efektif karena beberapa parameternya masih melebihi standar baku mutu yang ditetapkan Pemerintah, salah satunya parameter COD. Dalam tesis ini dibahas mengenai penggunaan proses kavitasi ozonasi untuk mendegradasi senyawa organik rekalsitran yang diindikasikan melalui penurunan konsentrasi COD dan peningkatan biodegradabilitas (rasio BOD5/COD) pada air lindi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kondisi pengolahan optimum pada pH 11, debit ozon 3 L/menit, dan waktu kontak 30 menit dengan persentase penurunaan COD sebesar 20,37% dan peningkatan BOD5 sebesar 52,06%. Rasio BOD5/COD meningkat 1,9 kali lipat dari 0,098 menjadi 0,188. Reaksi penyisihan senyawa organik rekalsitran diidentifikasi sebagai reaksi orde 2, dengan laju penyisihan COD (k) sebesar 5x10-8 M-1.s-1.
Landfill leachate from Leachate Treatment Plant 3 TPST Bantar Gebang was produced from the landfill zone that has been closed and ages over 10 (ten) years. It has shown stable characteristics from its low BOD5/COD ratio, alkaline pH, high recalcitrant organic matter concentration, high ammonia concentration, and low metal concentration. Existing landfill leachate treatment has not been effective. Some parameter still exceeds the regulatory limit. This study was focused on the application of cavitation ozonation process to degrade recalcitrant organic matter which showed from a decrease in COD concentration indicator and increase in BOD5/COD ratio indicator. The optimum condition was obtained at pH 11, ozone discharge 3 L/minute, and contact time 30 minutes. COD removal was 20,37%. Increasing in BOD was 52,06%. BOD5/COD ratio increase 1,9 times from 0,098 to 0,188. COD removal reaction is identified as the second-order reaction, with the rate (k) 5x10-8 M-1.s-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45889
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Salma Aqila Husna
"Tanah longsor translasi dianggap lebih jarang terjadi daripada tanah longsor rotasi. Akibatnya, tidak banyak publikasi tentang masalah ini. Menurut penelitian sebelumnya, salah satu program perangkat lunak yang digunakan selama penelitian mengalami masalah. Penelitian ini menguji kompatibilitas dua program perangkat lunak menggunakan dua cara berbeda untuk menghitung nilai faktor keamanan. Seperti untuk Metode Elemen Hingga, MIDAS GTS NX, dan untuk Metode Kesetimbangan Batas, GeoSlope. Fokus hanya pada aspek geometris longsor, seperti sudut kemiringan, elevasi air, dan rasio ketebalan tanah terhadap tinggi lereng. Selanjutnya, penelitian membedakan antara dua jenis tanah. Temuan utama studi ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan pada input perangkat lunak. Sebaliknya, kedua program tidak dikembangkan untuk menghitung faktor keamanan slide translasi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil faktor keamanan mendekati perhitungan manual ketika ilustrasi bidang keruntuhan kritis menunjukkan geseran rotasi. Rekomendasi dari penelitian ini dalam menentukan faktor keamanan longsor translasi adalah dengan Metode Limit Equilibrium menggunakan software GeoSlope karena hasil dari GeoSlope lebih akurat dibandingkan dari MIDAS GTS NX.
Translational landslides are thought to be more uncommon than rotational landslides. As a result, there are not many publications on the subject. According to previous studies, one of the software programs employed throughout the study encountered an issue. This research examined the compatibility of two software programs using two distinct ways to calculate the safety factor value. Such as for the Finite Element Method, MIDAS GTS NX, and for the Limit Equilibrium Method, GeoSlope. Focus solely on the geometrical aspects of the landslide, such as the slope angle, water elevation, and the ratio of soil thickness to slope height. Furthermore, the research distinguishes between two types of soil. The study's primary finding shows that the main issue was not with the software's input. Instead, both programs were not developed to calculate the safety factor of a translational slide. It shows that the result of the safety factor is close to the manual calculation when the illustration of the critical failure plane shows a rotational slide. The recommendation from this study in determining the factor of safety of a translational landslide is by Limit Equilibrium Method using the GeoSlope software since the result from GeoSlope is more accurate than from MIDAS GTS NX. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aryenti
"Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan pengolahan sampah dengan konsep reduce, recycle, reuse (3R) di tempat pembuangan sampah seentara di Kelurahan Banjarsari, Surakarta yang dilakukan oleh masyarakat dan pengangkut sampah skala keluarahan dalam upaya mengurangi sampah sebelum diangkut ke TPA. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, kuisioner, dan wawancara. Analisis data secara deskriptif evaluative terhadap sistem pengolahan sampah di TPST. Dari hasil kajian diperoleh bahwa dengan adalanya peningkatan fungsi dari TPSS menjadi TPST dengan konsep 3R di TPST Kadipiro mampu mereduksi sampah 7% dari jumlah sampah di TPST."
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tibin Prayudi
"Masalah utama tempat pembuangan akhir sampah adalah terjadinya infiltrasi leachate yang akan mencemari tanah dan lapisan air tanah. Pengolahan leachate tanah dilakukan secara kimia atau biologi tergantung dari karakteristik leachate. Kurrangnya kandungan oksigen terlarut akan menghambat proses biodegradasi sehingga kandungan zat organic leachate akan meningkat. Oleh karena itu penelitian ini akan menguji coba pengolahan air leachate dengan teknologi aerasi. Uji coba dilakukan dengan tiga model yaitu aerasi dengan satu kali kebutuhan oksigen, dua kali kebutuhan oksigen, dan satu kali kebutuhan oksigen dengan penyaringan media pasir. Dari ketiga car apengujian, pengolahan secara aerasi dengan dua kali konsumsi oksigen menningkatkan kandungan Ph palin kecil yaitu 4,05% dan pengolahan secara aerasi dengan satu kali konsumsi dan penyaringan merupakan cara pengolahan yang paling tingi menurunkan kandungan warna yaitu 61,54% dan COD 31,22%."
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:1 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sahatua, Alfredno
"Metode resistivitas permukaan umumnya digunakan sebagai teknik pemetaan sepanjang area yang diduga terdapat tanah urukan. Struktur bawah permukaan yang sekiranya dapat bermanfaat untuk diketahui keberadaannya diantaranya adalah keberadaan tanah urukan. Metode Geolistrik adalah metode yang paling efektif karena tingkat sensitivitas akan karakteristik tanah yang cukup tinggi. Dengan mengetahui sifat fisiknya, diharapkan akan diketahui letak dan volum dengan sistem permodelan geofsiika yang merupakan etmpat keberadaan tanah urukan yang dicari.
Dalam metode geolistrik, ada beberapa konfigurasi yang dapat digunakan. Konfigurasi-konfigurasi tersebut dapat digunakan bergantung pada objek yang akan diteliti. Kita dapat memilih konfigurasi mana yang tepat dengan melihat gambaran sensitivitas tiap konfigurasi pada literatur dan mencocokannya dengan objek yang akan diteliti. Untuk metode DC - Wenner Schlumberger cocok untuk perubahan dalam arah vertikal saja, sementara metode dipole-dipole sangat baik mendeteksi perubahan dalam arah horizontal.
Menggunakan metode DC - Wenner Schlumberger dengan bentangan AB 60 meter, jarak antar elektroda (a) 2 meter dan n (maksimum) 14 diharapkan gambaran bawah permukaan yang didapat lebih detail. Hasil dari penelitian ini dapat memetakan struktur bawah permukaan daerah penelitian dan menguatkan hipotesis awal tentang keberadaan tanah urukan.
The geophysical surveys aim is to knowing subsurface structure with the collected data. With that data,hopefully we can know the subsurface geological information.Several geophysical surveys method has been used and applied to detect landfill. Electrical resistivity is the most common used method to mapping and located the anomaly.of landfill. This method hopefulley can describe the subsurface geological settings and the depth of landfill in meassured location. Geoelectrical method is the most effective method to used because of it sensitivity of soil property is high. By knowing the physical properties, it can be show the landfill position with its thickness. There is several configuration that can be used in geoelectrical method. This configuration is used depends on the object itself. We can refers to the literatur to see the sensitivity of configuration so we can use the right configuration for our object. For DC - Wenner Schlumberger method is fit to detect the vertical changes, meanwhil dipole - dipole method is fit to deteect the lateral changes.With AB 60 metre, spacing 2 metre and n (maximum) 14 it can describe the subsurface image more detail. The results of this study can mapping the subsurface resistivity and confirmed the initials hipotesis about the occurance of landfill."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28953
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"It is widely believed that an equilibrium framework based on simple models, such as the representative agent and bilateral bergaining, in a frictioneless economy provides a consistent framework in micro, macro, finance and institutionals economics..."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Simatupang, Feby Lidya
"Metode yang digunakan dalam analisis stabilitas lereng semakin berkembang menyebabkan terdapat lebih dari satu metode yang dapat digunakan dalam menganalisis stabilitas lereng. Saat ini, Limit Equilibrium Method (LEM) dan Finite Element Method (FEM) menjadi metode analisis stabilitas lereng yang paling umum digunakan. Hal tersebut mendasari pertanyaan apakah terdapat perbedaan dari metode tersebut dan bagaimana pengaruh dari hasil analisis stabilitas lereng menggunakan metode tersebut pada permodelan longsor translasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan hasil faktor keamanan dan gambar pola kelongsoran dari penggunaan FEM dengan software MIDAS GTS NX dan LEM dengan software GeoStudio. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sensitivitas kedua metode tersebut terhadap pengaruh dari variasi parameter tanah permodelan longsor translasi. Penelitian perbandingan hasil faktor kemanan terhadap kedua metode dilakukan dengan mensimulasikan metode LEM dan FEM yang terdapat pada kedua software. Hasil perbandingan metode FEM dan LEM untuk permodelan lereng translasi memiliki hasil yang berbeda. LEM memberikan hasil faktor keamanan yang lebih kecil daripada FEM dan nilainya lebih dekat dengan perhitungan manual. Software MIDAS GTS NX menunjukan sensitivitas yang lebih tinggi daripada software GeoStudio. Dari penelitian ini, untuk analisis stabilitas lereng translasi direkomendasikan untuk menggunakan GeoStudio metode Janbu atau metode Morgenstern-Price untuk hasil faktor keamanan yang lebih optimal.
The method used in the analysis to increase growth causes there to be more than one that can be used in the slope. Currently, Limit Equilibrium Method (LEM) and Finite Element Method (FEM) are the most commonly used slope analysis methods. In that case, are there any differences between these differences and what is the effect of the results of the question analysis using the method on translational landslide modeling. The purpose of this study was to compare the results of the safety factor and slide pattern images from the use of FEM with MIDAS GTS NX software and LEM with GeoStudio software. In addition, this study aims to examine the sensitivity of the two methods to the effect of variations in soil parameters in translational landslide modeling. Comparative research on the results of the safety factor against the second method was carried out by simulating the LEM and FEM methods contained in the second software. The results of the comparison of FEM and LEM methods for translational slope modeling have different results. LEM gives a smaller safety result than FEM and its value is closer to manual calculation. The MIDAS GTS NX software shows higher sensitivity than the GeoStudio software. From this research, for slope safety analysis, it is recommended to use GeoStudio Janbu’s method or Morgenstern-Price’s method for optimal safety factor results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Downey, Scott Patrick
"
ABSTRAKStudi ini menggunakan pendekatan behavioural (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2014. Ditemukan bahwa terms of trade, aktiva luar negeri bersih, tingkat bunga riil internasional serta keterbukaan perdagangan merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka menengah-panjang. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibirum selama periode penelitian, dengan perkeculian pada tahun 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) dan setelah terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 (significant undervaluation). Penemuan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks. Studi ini ditutup dengan pembahasan singkat mengenai implikasi kebijakan.
ABSTRACTThis study uses the behavioural (BEER) framework to estimate the quarterly equilibrium exchange rate of the rupiah over the 2000-2014 period. Terms of trade, net foreign assets, the real international interest rate and trade openness are found to be significant determinants of the medium-long run equilibrium exchange rate. Based on the estimated currency misalignment, the rupiah is found to be broadly in equilibrium across most of the period, with notable exceptions in 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) and in the wake of the 2008 global financial crisis (significant undervaluation). Results imply that the rupiah remains vulnerable to undervaluation shocks. The study concludes with a brief discussion of policy implications."
2016
S63833
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library