Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wenas, Annabelle Karyanti Amor
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan moderasi tingkat materialisme pada pengaruh jenis barang dan tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Variasi jenis barang adalah tabu dan reguler, dan variasi tipe relasi adalah communal sharing dan market pricing. Partisipan dari penelitian adalah 145 mahasiswa dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sesuai dengan prediksi, tingkat materialisme memoderasi pengaruh jenis barang terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Partisipan dengan tingkat materialisme tinggi (materialis) bersedia membayarkan uang yang lebih banyak dan menunjukan tingkat kegeraman moral yang lebih rendah pada transaksi jenis barang tabu dibanding partisipan dengan tingkat materialisme rendah. Namun tingkat materialisme tidak terbukti memoderasi pengaruh tipe relasi terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral. Analisis tambahan yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara jumlah uang yang bersedia dibayarkan dan tingkat kegeraman moral.

This study aims to examine the moderating impact of materialism level on the type of goods and type of relations effect on willingness to pay and moral outrage. Variations of type of goods are taboo and regular. Moreover, variations of type of relations are communal sharing and market pricing. Participants of this study are 145 students from Faculty of Psychology and Faculty of Economics Universitas Indonesia. As predicted, level of materialism moderates type of goods influence on willingness to pay and moral outrage. Participants with high materialism level (materialists) show higher willingness to pay and less moral outrage on taboo goods transaction compared to participants with low materialism level. However, materialism level doesn't moderate type of relations influence on willingness to pay and moral outrage. Additional analysis shows significant correlation between willingness to pay and moral outrage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzi
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar (WTP) pelanggan rumah tangga yang terkait dengan layanan UPT PAM. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi di Kota Metro Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan Contigent Valuation Method (CVM). Data primer diperoleh dengan wawancara terhadap responden melalui daftar pertanyaan. Sedangkan data sekunder bersumber dari UPT PAM Kota Metro dan dokumen kebijakan pemerintah serta sumber lain maupun literatur pendukung lainnya. Teknik analisa probit bertingkat digunakan dalam menganalisa WTP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 (tujuh belas) variabel yang diteliti terdapat 7 (tujuh) variabel yang signifikan secara bersama berpengaruh terhadap kesediaan membayar pelanggan rumah tangga UPT PAM di Kota Metro yaitu tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pengeluaran keluarga, kontinuitas pelayanan air, kepemilikan sumur, dan kepemilikan rumah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan bahwa Pemerintah Kota Metro khususnya UPT PAM Kota Metro perlu mempertimbangkan variabel-variabel yang signifikan berpengaruh terhadap kesedian membayar pelanggan sebagai dasar dalam penentuan besaran tarif layanan, disamping itu UPT PAM Kota Metro perlu meningkatkan kontinuitas pelayanan.

The objective of this thesis is to analyze factors that influence the Household customer?s willingness to pay (WTP) related to the service of clean water. This research takes Kota Metro, Lampung Province as case study. This research uses Contigent Valuation Method (CVM). Primary data were collected by interviews with respondents through a questionnaire. While secondary data obtained from the UPT PAM Metro City and government policy documents and other sources as well as other supporting literature. Ordered probit technique is used to analyze the WTP.
The results show that of 17 (seventeen) variables only 7 (seven) variables are having collectively significant effect on household?s willingness to pay in UPT PAM Metro City. They are education level, family size, family income level, the level of household expenditures, the continuity of water services, ownership of wells, and home ownership. Accordingly, this study recommends that the Government of Metro City needs to consider those variables that significantly affect customers' willingness to pay as the basis in determining the tariffs of services. Furthermore UPT PAM Metro City needs to improve continuity of service."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27968
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Rahmah
"Pertumbuhan penjualan pasar barang mewah Indonesia saat ini mencapai 6,6% per tahun. Di Indonesia, terjadi perubahan kelompok usia pembeli barang mewah ke yang lebih muda, dari Generasi X dan Y ke Generasi Z. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, pertumbuhan penjualan barang mewah pun semakin pesat. Hal ini bertentangan dengan nilai Islam yang diajarkan dalam hidup untuk tidak materialistis. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to pay a premium Generasi X, Y dan Z untuk membeli barang fashion mewah. Metodologi purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 490 responden yang pernah membeli barang mewah di level masstige selama tiga tahun terakhir. Dengan model Theory of Reasoned Action dan pendekatan kuantitatif melalui metode Partial Least Square, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude towards behavior, subjective norms memiliki pengaruh positif signifikan terhadap purchase intention, sementara pengaruh religiosity ditemukan tidak signifikan. Religiosity memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap attitude towards behavior, subjective norms, dan willingness to pay a premium. Brand value dan purchase intention memiliki pengaruh positif signifikan terhadap willingness to pay a premium.

Indonesia's luxury goods market sales growth currently reaches 6.6% per year. In Indonesia, there has been a change in the age group of buyers of luxury goods to younger ones, from Generations X and Y to Generation Z. Considering that Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world, sales of luxury goods are growing rapidly. This is contrary to Islamic values which are taught in life not to be materialistic. Therefore, the purpose of this research is to analyze the factors that influence the willingness to pay a premium of Generations X, Y and Z to buy luxury fashion goods. The purposive sampling methodology used in this study involved 490 respondents who had purchased luxury goods at the masstige level in the last three years. With the Theory of Reasoned Action model and a quantitative approach through the Partial Least Square method, the results of this study indicate that attitude towards behavior, subjective norms have a significant positive effect on purchase intention, while the effect of religiosity is found to be insignificant. Religiosity has a significant negative effect on attitude towards behavior, subjective norms, and willingness to pay a premium. Brand value and purchase intention have a significant positive effect on willingness to pay a premium."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Paramita
"Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengembangkan berbagai solusi dan alternatif untuk menjawab permasalahan transportasi, diantaranya melalui penyediaan transportasi publik berupa Bus Trans Anggrek Circle Line. Pada Tahun 2016, Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan menghapus subsidi sehingga tarif bus yang awalnya gratis menjadi tidak gratis lagi.
Tesis ini bertujuan untuk menduga Willingness to Pay (WTP) dan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP pengguna Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan Contigent Valuation Method (CVM). Data primer diperoleh dengan wawancara terhadap responden melalui daftar pertanyaan kuesioner sedangkan data sekunder bersumber dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan dokumen kebijakan pemerintah serta sumber lain maupun literatur pendukung lainnya. Teknik analisa regresi bertingkat digunakan dalam menganalisa WTP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 (enam belas) variabel yang diteliti terdapat 4 (empat) variabel yang signifikan secara bersama berpengaruh terhadap kesediaan membayar pengguna Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan yaitu alokasi biaya transportasi, dummy pendidikan perguruan tinggi, jumlah anggota keluarga dan keselamatan.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu mempertimbangkan kesediaan membayar pengguna sebagai salah satu bahan pertimbangan penetapan tarif Bus Trans Anggrek Circle Line di Kota Tangerang Selatan pada Tahun 2016, disamping itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu meningkatkan fasilitas Bus Trans Anggrek Circle Line.

South Tangerang City Government to develop a variety of solutions and alternatives to address the problems of transport, including through the provision of public transport such as Bus Trans Anggrek Circle Line. In the Year 2016, South Tangerang City Government will remove the subsidies so the bus fare that were initially free becomes not free.
The objective of this study is to analyze Willingness to Pay (WTP) users of Bus Trans Anggrek Circle Line in South Tangerang City and factors which influence that. The study located in South Tangerang City, and uses Contigent Valuation Method (CVM). Primary data were collected by interviews with respondents through a questionnaire. While secondary data obtained from South Tangerang City Government and government policy documents and other sources as well as other supporting literature. Ordered regression technique is used to analyze the WTP.
The results show that of 16 (sixteen) variables only 4 (four) variables are having collectively significant effect on users? willingness to pay in Bus Trans Anggrek Circle Line. They are allocation of cost transportation, level of education (dummy university), family size and safety.
According to this study recommends that the Government of South Tangerang City needs to consider willingness to pay and those variables that significantly affect users'WTP as one of the basis in determining the services tariffs of Bus Trans Anggrek Circle Line. Furthermore South Tangerang City Government needs to improve the facilities of Bus Trans Anggrek Circle Line.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Triana
"Langit malam dengan kegelapan alami dan penuh bintang merupakan sebuah sumber daya alam milik bersama, dan sebagai barang public merupakan tanggung jawab kita Bersama untuk menjaga nya. Polusi cahaya mengurangi kemampuan kita untuk melihat keatas, kepada langit malam yang penuh keindahan dan menghalangi kita untuk melihat berbagai objek langit seperti bintang dan milkyway, selain itu polusi cahaya memiliki konsekuensi terhadap alam, Kesehatan, energi, dan inspirasi. Agar pemerintah dapat melakukan intervensi secara lebih efektif, analisis ekonomi polusi cahaya berkaitan dengan cost dan benefit perlu dilakukan. Skripsi ini menggunakan metode CVM untuk menempatkan nilai ekonomi pada peningkatan kualitas langit malam melalui penurunan polusi cahaya. Responden diberikan pertanyaan mengenai kesediaan mereka membayar untuk kualitas langit malam yang lebih baik. Modus WTP dakam survey ini adalah Rp0, hal ini disebabkan oleh awareness dan pengetahuan terhadap langit malam dan polusi cahaya masih kurang. Faktor yang paling signifikan mempengaruhi WTP adalah perasaan terganggu oleh keberadaan polusi cahaya dan skyglow, persepsi tentang dampak polusi cahaya terhadap kesehatan, dan persepsi polusi cahaya terhadap lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Estimasi mean dari pengolahan data interval regression menunjukan responden secara rata-rata bersedia membayar sebesar Rp 32774 untuk meningkatkan kualitas langit malam dengan mengurangi polusi cahaya di kawasan Jabodetabek atau rumah mereka. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kunci pembuka bagi penelitian selanjutnya mengenai polusi cahaya di Indonesia.

The night sky with natural darkness and full of stars is a natural resource that belongs to everyone, and as a public good it is our collective responsibility to protect it. Light pollution reduces our ability to look up, to the beautiful night sky and prevents us from seeing various celestial objects such as stars and milkyways, besides light pollution has consequences for nature, health, energy and inspiration. In order for the government to intervene more effectively, an economic analysis of light pollution related to costs and benefits needs to be done. This thesis uses the CVM method to place an economic value on improving the quality of the night sky through reducing light pollution. Respondents were asked questions about their willingness to pay for a better quality of the night sky. WTP mode in this survey is Rp0, this is due to lack of awareness and knowledge of the night sky and light pollution. The most significant factors affecting WTP were feelings of being disturbed by the presence of light pollution and skyglow, perceptions of the impact of light pollution on health, and perceptions of light pollution on the environment. This study concludes that the mean estimation of interval regression data processing shows that respondents are on average willing to pay Rp. 32774 to improve the quality of the night sky by reducing light pollution in the Greater Jakarta area or their homes. This research is expected to be an opening key for further research on light pollution in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Metalia
"Studi kasus ini menunjukkan trangkain survei penilaian yang dapat diselenggarakan di kota-kota di negara-negara berkembang terhadap layanan-layanan publik seperti air minuet, dan informasi yang layak dipercaya tersebut dapat diperoleh melalui beberapa tuntutan rumah tangga terhadap teknologi-teknologi air rninum yang berbeda.
Mengingat air bersih merupakan barang Iingkungan yang merupakan kebutuhan hidup yang pokok untuk masyarakat, maka penilaian ekonomi Atas kuantitas dan kualitas pasokan air bersih dari PDAM oleh pelanggan yang akan menjadi konsurnen menjadi panting. Indikator penilaianlprobabilitas willingness to pay (WTP) pelanggan tersebut. Dengan melihat kenyataan dimana proses penentuan tarif oleh PDAM masih bias dalam menaksir kemampuan pelanggan, maka upaya mengestimasi WTP pelanggan ini menjadi panting dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini antara lain ingin mengestunasi besarnya nilai WTP pelanggan rumah tangga berikut dengan probabilitasnya di kota Bandar Lampung, sebagai respon alas pelayanan pasokan air bersih yang berasal dari PDAM Bandar Lampung, Berta menganalisis faktor-faktor atau variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhinya. Penelilian ini juga mencoba menganalisis apakah trdapat perbedaan yang signifikan dari pengaruh pelanggan yang memiliki sumur dengan pelanggan yang tidak memiliki sumur terhadap besarnya WTP pelanggan dan probabilitasnya, juga melihat implikasi kebijakan pemerintah daerah terutama PDAM dalam menentukan besarnya tarif/harga air yang dikenakan pada pelanggan rumah tangga. Penelitian ini mengaplikasikan survei Contingent Valuation (CV) dengan mengambil sampel 200 rumah tangga dari target population sebanyak 400 di seluruh wilayah kecamatan di kola Bandar Lampung. Teknik sampling yang clipakai adalah kombinasi antara area sampling dan proportionate random sampling, sedangkan slat analisisnya digunakan ekonometrika dengan model probit bertingkat (ordered probit models).
Hasil analisa menunjukkan bahwa probabilitas pelanggan rumah tangga akan mempunyai keinginan untuk membayar (WTP) maksimum per bulan berturut-turut, dibawah Rp 15.000,00 adalah 24%; antara lip 15.000,00 hingga kurang dari Rp 20.000,00 adalah 58,6%; antara Rp 20.000,00 hingga kurang dari Rp 25.000,00 adalah 11,2%; antara Rp 25.000,00 hingga kurang dari Rp 30.000,00 adalah slam 4,5% dan di atas Rp 30.000,00 adalah 1,7%. Terdapat delapan variabel yang secara signifikan mempengaruhi nilai dart probabilitas WTP, yakni lama tinggal, tingkat pendidikan formal, jumlah anggota keluarga, total pendapatan keluarga per bulan, sesuai tidaknya biaya pemasangan akan dibayar, cara pembayaran yang akan dilakukan, tahu tidaknya pelanggan tentang informasi air PDAM, serta jarak rumah dengan sambungan instalasi terdekat. Hasil ird dapat membantu PDAM dalam menemukan keseimbangan tarif air bersih."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Syarizka
"Biaya operasional jurnalisme yang tak lagi dapat mengandalkan pendapatan dari iklan, akhirnya turut mendorong berbagai pengelola media digital di dunia, termasuk di Indonesia, untuk melahirkan keran pendapatan baru, yaitu sistem berlangganan. Tantangan dari implementasi sistem berlangganan adalah kesediaan khalayak dalam mengeluarkan uangnya untuk mengakses berita digital, terlebih di era internet ketika khalayak telah terbiasa mengonsumsi berita secara gratis. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pengaruh kepuasan, intensitas penggunaan media, dan sosiodemografi pengguna terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital berbayar. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap 160 responden generasi milenial di Jakarta yang telah berlangganan media digital selama setidaknya satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosiodemografi pengguna dan intensitas penggunaan media memiliki pengaruh signifikan terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital berbayar, sedangkan kepuasan menjadi faktor yang kurang signifikan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa meskipun memberikan kepuasan kepada khalayak, namun keberadaan media digital berbayar tidak menggantikan kebutuhan khalayak terhadap media digital gratis. Penulis menyarankan adanya penelitian lanjutan untuk mencari tahu faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kesediaan khalayak untuk berlangganan media digital, demi menganalisis sejauh mana prospek model bisnis ini bagi media digital Indonesia di masa depan.

The operational costs of journalism, which can no longer rely on revenue from advertising, have finally contributed to encouraging various digital media publishers in the world—including Indonesia—to make a new revenue stream, which is the subscription system. The challenge of implementing this new model is the audience’s willingness to pay for online news, especially when the audience are used to access free online news. This study aims to determine the effect of satisfaction, intensity of media use, and sociodemography on the audience’s willingness to pay for subscription news. This study used the survey methodology with 160 millenilal respondents in Jakarta who had subscribed to online news for at least one month. The result showed that the audience’s sociodemography and the intensity of media use had a significant effect on the audience’s willingness to pay, while satisfaction was a less significant factor. This research also revealed that although it gives satisfaction to the audience, the existence of subscription news does not replace the audience’s need for free online news. Thus, the author suggests further research to examine other factors that effecting the audience’s willingness to pay, in order to analyze the prospect for this business model for Indonesian digital media industry in the future."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karunia Armadhita
"Penelitian ini meneliti tentang pengaruh brand experience yang terdiri dari empat dimensi yaitu intellectual terhadap kesediaan membayar harga premium (willingness to pay a price premium) melalui variabel mediasi brand credibility dan perceived uniqueness pada pengguna iPhone 12. Dalam penelitian ini, diperoleh data dari penyebaran kuesioner sebesar 130 responden yang pernah membeli iPhone 12 dalam kurun waktu satu tahun kebelakang yang berumur 17-40 tahun dan berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Melalui analisis data deskriptif dan analisis data inferensial menggunakan uji regresi linear sederhana dengan SPSS 25.0 dan uji sobel, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif diantara variabel brand experience terhadap variabel willingness to pay a price premium, pengaruh positif diantara variabel brand experience terhadap willingness to pay a price premium melalui brand credibility dan pengaruh positif diantara variabel brand experience terhadap willingness to pay a price premium melalui perceived uniqueness pada pengguna iPhone 12 di Jabodetabek.

This study examines the influence of brand experience which consists of four dimensions: sensory, affective, behavioral, and intellectual on willingness to pay a premium price through the mediation of brand credibility and perceived uniqueness on iPhone 12 users. In this study, data obtained from the distribution of questionnaires to 130 respondents who had bought an iPhone 12 in the past one year, aged 17-40 years and domiciled in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. Through descriptive data analysis and inferential data analysis using simple linear regression test with SPSS 25.0 and the Sobel test, the results of this study indicate that there is a positive influence between brand experience variables on the willingness to pay a price premium variable, a positive influence between brand experience variables on willingness to pay a price premium through brand credibility and the positive influence between brand experience variables on willingness to pay a price premium through perceived uniqueness on iPhone 12 users in Greater Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Wulansari Hasdiansa
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana kecemburuan merek memengaruhi motivasi konsumen untuk membayar harga premium untuk merek tertentu. Penelitian ini juga menguji bagaimana brand love dan materialisme memengaruhi kesediaan calon pelanggan untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk sebuah merek yang mereka inginkan. Survei dilakukan secara online di 3 kota di Indonesia: Jabodetabek, Surabaya, dan Makassar. Subjek penelitian ini adalah pelanggan potensial luxury fashion brand yaitu Coach. Coach digunakan sebagai objek penelitian berdasarkan hasil studi penentuan objek yang dilakukan terlebih dahulu. Pelanggan potensial adalah mereka yang tidak memiliki tas produk dari merek Coach yang mereka inginkan dan sukai, tetapi mereka melihat bahwa orang lain seperti teman atau tetangga mereka sudah memiliki merek tersebut. Data dikumpulkan dari 413 responden dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling SEM untuk menguji 5 hipotesis penelitian. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kecemburuan merek, cinta merek dan materialisme memiliki pengaruh positif terhadap keinginan membayar premium. Hasil penelitian juga memberikan masukan bagi penerapan praktik pemasaran dengan membangkitkan strategi jealousy-inducing dan nilai materialistis dalam program komunikasi pemasaran.

This study attempts to explain how brand jealousy influences the motivation of consumers to pay premium prices to specific fashion luxury brands. This paper also examines whether brand love and materialism will affect willingness to pay premium. Survey was conducted online in 3 cities in Indonesia Surabaya, Makassar and Jabodetabek. The subjects of this research are the potential customer of luxury fashion brand, which is Coach. The potential customers are those who do not have bag from Coach, the brand that they want, but they know and see that others already own the brand. The data were collected from 413 respondents and were analyse using structural equation modelling to test 5 research hypotheses. The findings of this research reveal that brand jealousy, brand love and materialism have a positive influence on willingness to pay premium. The results also ensure applicable insights for marketing practitioners to motivate potential customers pay premium prices to specific brands by evoking jealousy inducing strategies and materialistic values in their marketing communication programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhini Gilang Prasasti
"Salah satu poin penting dari penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah yakni peningkatan peran aktif masyarakat dan komunitas profesional dalam pengelolaan sampah, termasuk di dalamnya kewajiban pengelola kawasan industri, kawasan komersial, kawasan khusus, dan kawasan permukiman elite untuk mengelola sampahnya secara mandiri dan/atau dikerjasamakan dengan badan usaha di bidang kebersihan.
Melalui survey terhadap 95 responden, penelitian ini mencoba mengkaji faktor yang memengaruhi kesediaan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati untuk membayar tarif retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, mengestimasi nilai WTP pedagang terhadap tarif retribusi pelayanan persampahan/kebersihan di Pasar Induk Kramat Jati; serta mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi besaran nilai WTP. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kesediaan pedagang untuk membayar tarif retribusi pelayanan persampahan/kebersihan digunakan metode analisis regresi probit, untuk mengestimasi nilai WTP digunakan metode Contingent Valuation Method (CVM), sementara untuk mengetahui faktor yang memengaruhi nilai WTP, digunakan metode analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan data responden dan hasil perhitungan, diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi kesediaan pedagang yakni pendapatan, lama berjualan, luas kios, tingkat kepuasan, besaran tarif retribusi, serta usia. Nilai rata-rata WTP sebesar Rp 38.000/m2 per bulan. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh faktor-faktor yang memengaruhi besaran nilai WTP pedagang yakni pendapatan, lama berjualan, luas kios, dan tingkat kepuasan terhadap layanan persampahan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>