Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Rosalina Suarni Nugroho
"Penelitian ini membahas tentang interferensi pelafalan bunyi konsonan dalam siaran program berita berbahasa Jerman oleh penyiar di VOI RRI Jakarta. Tujuan penelitian ini ialah memaparkan bunyi konsonan apa saja yang dilafalkan tidak sesuai dan jenis interferensi apa saja yang sering terjadi, serta penyebabpenyebabnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan memaparkan kemungkinan terdapatnya keterkaitan tulisan dengan interferensi bunyi yang terjadi. Metode deskriptif dan analisis kontrastif dipilih dalam menganalisis penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interferensi bunyi konsonan terjadi tidak hanya karena dipengaruhi bentuk tulisannya saja, namun juga terjadi karena pengaruh tulisan, pengaruh bunyi konsonan sekitar, bunyi konsonan tidak ada dalam bahasa Indonesia, tidak ada gugus konsonan rangkap pada akhir suku kata dalam bahasa Indonesia, salah meletakan bunyi konsonan, kata yang rumit, dan kekeliruan penyiar.

This research discusses about the interference of the consonant sound pronounciation in news program on radio?s broadcast in German by the announcers at VOI RRI Jakarta. The purposes of this research are to explain the consonant sounds which pronounce unappropriate, the interference types that occur oftenly, and also its causes. Besides that, this research aims to explain the possibility of the writing influence toward the interference of the consonant sound pronounciation. Descriptive method and contrastive analysis are chosen to analyze this research.
The results show that the interference of the consonant sound pronounciations are not only caused by the writing, but also caused by writing's effect, effect of consonant sound araound, no consonant sound in Indonesian, no consonant clusters in Indonesian, mistake of placing consonant sound, complex word, and the mistake of announcer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Faisal Loui Farahan
"Setiap bahasa di dunia ini memiliki bunyi bahasa yang berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya. Begitu pula dengan bahasa Jerman dan bahasa Jepang. Kedua bahasa ini memiliki sistem bunyi bahasa dan pelafalan yang berbeda. Interferensi dapat terjadi pada seseorang dalam pelafalan bunyi terutama bunyi bahasa asing, jika ia tidak memperhatikan sistem bunyi bahasa tersebut. Dalam tugas akhir ini dibahas interferensi pelafalan bunyi konsonan dalam bahasa Jerman oleh penyanyi berbahasa ibu bahasa Jepang Cyua dan Mika Kobayashi, yang menyanyikan lagu berbahasa Jerman. Selain itu, dibahas juga jenis interferensi yang dilakukan oleh kedua penyanyi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari lagu yang berjudul Vogel im Käfig dan Bauklötze. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori Weinreich dan Ternes dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada interferensi/penyimpangan dari sistem bunyi bahasa Jerman, dan apa saja bentuk interferensinya pada kedua lagu tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya interferensi pelafalan bunyi konsonan [ç], [h], [k], [ʁ], [ʃ], [ts], [v], [x], [z] dalam bahasa Jerman oleh kedua penyanyi tersebut. Berdasarkan jenis interferensi menurut Weinreich dan Ternes, terjadi 3 jenis interferensi yang dilakukan oleh kedua penyanyi tersebut, yaitu penggantian bunyi [ʁ], [ʃ], [ts], [v], [z], penghilangan bunyi [ç] dan [x], dan penambahan bunyi [h] dan [k].

Each language has its system, phonetically. Just like German, it has a phonetic system that can be interfered with when pronouncing it if the phonetic system is ignored. This research aims at the interference of German consonant pronunciation by Japanese singers, Cyua and Mika Kobayashi, who sing German songs. In this research, the types of interference according to Weinreich and Ternes will be discussed. This research uses a descriptive qualitative method to describe the interferences happened by both singers. The results of this study shows that the interference in the pronunciation of German consonants by both singers, such as [ç], [h], [k], [ʁ], [ʃ], [ts], [v], [x], [z] occurred. Based on the types of interference according to Weinreich and Ternes, there are 3 types of interference made by the two singers such as phone substitution ([ʁ], [ʃ], [ts], [v], [z]), phone omission ([ç] and [x]), and the addition of the phone ([h] and [k])."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muniefatul Barroroh
"Skripsi ini membahas interferensi pelafalan vokal , o:, , dan : dalam bahasa Jerman oleh pembelajar bahasa Jerman yang berbahasa ibu bahasa Jawa. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Bahasa angkatan 2008 di SMAN 1 Sukoharjo. Selain itu dibahas juga jenis interferensi yang dilakukan oleh informan dan penyebab terjadinya interferensi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data diambil dari hasil rekaman pelafalan kata-kata yang mengandung vokal , , , dan  dalam bahasa Jerman oleh informan.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya interferensi pelafalan oleh informan. Berdasarkan jenis interferensi menurut Ternes, terjadi 2 jenis interferensi yang dilakukan oleh informan, yaitu identifikasi dan penggantian fonem dengan fonem lain. Penyebab terjadinya interferensi karena informan belum memahami sistem bunyi bahasa Jerman. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar siswa lebih sering berlatih mendengarkan dan melafalkan katakata dalam bahasa Jerman.

This essay discusses the interference of vowel pronunciation on , o:, , and : in German by the German learner whose mother tongue are Javanese. In this essay, the informants are 12th grade students of language major study at SMAN 1 Sukoharjo. Besides that, the kinds of interference being done by the informants and the cause of it are also discussed. The method of this essay is qualitative. And the sources are taken from the record of words pronunciation by the informants that contain , o:, , and : in German.
The result of this research shows that there is an interference conducted by the informants in pronouncing those vowels. According to kind of interference by Ternes, there are two kinds of interference conducted by the informants, such as: Identification, and the change of phoneme with another phoneme. This interference is caused by the lack of knowledge about the German sound by the informants. Based on the result of this research, the students are suggested to practice more on listening and pronouncing the German words.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Dewina S.
"Penelitian mengenai Tindak Tutur, Fungsi Bahasa, dan Alih Kode pada ujaran penyiar radio siaran berbahasa Inggris. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tindak tutur dan fungsi bahasa apa yang dominan mendorong dilakukannya alih kode dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh penyiar. Setiap ujaran penyiar dianalisis menurut tindak tutur dan fungsi bahasanya kemudian dilihat tindak tutur dan fungsi bahasa apa yang dominan dimiliki oleh ujaran penyiar ketika alih kode dilakukan.
Hipotesis dari penelitian ini ialah bahwa alih kode dilakukan pada fungsi bahasa dan tindak tutur yang bertujuan untuk membuat percakapan lebih akrab dan lebih personal. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam di atas pita kaset radio acara siaran percakapan penyiar dengan pendengar yang menelepon ke radio tersebut. Acara ini menggunakan bahasa Inggris dan hanya ada beberapa stasiun radio swasta yang menyelenggarakan acara seperti ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 ZUL s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Putriyana
"Bahasa dalam suatu iklan merupakan hal yang penting. Penggunaan jenis dan bentuk kalimat yang tepat serta pemilihan kata yang juga tepat dan menarik dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Komposita merupakan suatu cara yang tepat untuk membuat kata di dalam iklan media cetak menjadi padat, singkat dan jelas. Komposita adalah pembentukan dua kata atau lebih sehingga membentuk kata-kata baru. Komposita yang dibahas adalah komposita yang terdapat dalam iklan kosmetik di media cetak karena kosmetik merupakan produk yang sering diiklankan di media cetak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis komposita apa saja yang sering muncul dalam iklan kosmetik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang ditunjang oleh data kepustakaan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komposita nominal merupakan jenis komposita yang paling sering muncul dalam iklan kosmetik di media cetak. Komposita nominal tersebut dibutuhkan untuk menggambarkan keunggulan dari produk sehingga pembaca merasa tertarik terhadap produk tersebut.

Language in an advertisement is important thing. Use of kind and form proper sentences and word choice is also appropriate and interesting can influence consumers to buy the products offered. Komposita is a great way to make a word in print media advertisements to a solid, concise and clear. Komposita is the formation of two or more words to form new words. Komposita Komposita covered are contained in cosmetics advertisements in print media as a cosmetic product most heavily advertised in print media. The purpose of this study is to determine what kind komposita often appeared in cosmetics commercials. The research method used is descriptive research that is supported by the literature data. The data in this study is qualitative data. The results in this study suggest that a nominal komposita komposita types that appear most frequently in cosmetics advertisements in print media. The nominal Komposita needed to describe the of the product so that the reader is interested in the product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
"ABSTRAK
Sejak diputuskan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, para ahli bahasa sibuk membenahi dan mengembangkan norma-norma bahasa tersebut. keputusan untuk menentukan cara penulisan, tata bahasa dan perbendaharaan kata muncul pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938 di Solo (Java Tengah). Bahasa Indonesia lebih terpacu untuk berkembang pada masa penjajahan Jepang karena bahasa ini merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi dan akhirnva menjadi lambang kesatuan nasional Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting sebagai lambang kesatuan nasional. Sejak dibentuk Komisi Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober 1942. penyempurnaan bahasa terutama normalisasi tata bahasa selalu dilaksanakan. Berkat komisi ini juga pada akhir penjajahan Jepang tahun 1945 bahasa Indonesia diperkaya dengan sekitar 7.000 istilah haru (St. T. Alisjahbana, 1983: 15).
Komisi kerja yang di bentuk pada 18 Juni 1945 berhasil menyelesaikan istilah-istilah ilmiah dan teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima teknik serta mencatat 5.000 kata-kata baru. Setelah perpindahan/serah terima kekuasaan pekerjaan di atas dilanjutkan oleh Komisi Istilah T'eknik yang bertugas menyusun kamus baru dan menyempurnakan yang sudah ada untuk pengajaran."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhea Puti Hariana
"Penelitian ini membahas analisis kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman yang dilakukan oleh anak-anak pada rumah singgah Cahaya Anak Negri pada saat pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil untuk penelitian ini menggunakan metode simak dengan bantuan teknik rekam menggunakan telepon genggam. Hasil dari rekaman tersebut ditranskrip menjadi tulisan fonetis dan kemudian dianalisis menggunakan teori fonetik serta teori kesalahan dari Rues dkk, Dieling dan Hirschfeld, serta Edge. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa responden yang melakukan kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman. Bunyi vokal yang dominan terjadi kesalahan pelafalan adalah bunyi pendek [ʏ], bunyi pendek [œ], dan bunyi [øː]. Kesalahan yang ditemukan berupa penghilangan bunyi, pergantian bunyi, dan penambahan bunyi vokal maupun konsonan lainnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kesalahan yang dibuat oleh responden tergolong ke dalam Irrtümer atau errors, karena responden sudah mempelajarinya selama pembelajaran, tetapi tetap melakukan kesalahan. Ada pula faktor lain yang mendukung terjadinya kesalahan, yaitu perbedaan pada bunyi vokal bahasa Indonesia dan bahasa Jerman, salah satunya terletak pada kuantitas panjang dan pendek bunyi vokal serta grafemnya.

This research discusses the analysis of German vowel pronunciation errors made by children from a shelter house called Cahaya Anak Negeri during learning sessions. This is qualitative research that uses a descriptive approach. The data taken for this research used the listening method and recording techniques with the help of a cell phone. The results of the recording were transcribed into phonetic writing style by the International Phonetic Alphabet (IPA) and analyzed using phonetics and errors theory by Rues et al., Dieling Hirschfeld, as well as Edge. The results showed there are several respondents who make mistakes in the pronunciation of German vowels. The dominant vowel that mistakenly pronounces is a short sound of [ʏ], [œ], dan a long sound of [øː]. The errors were found in the form of omission of the vowel sounds, changes of the vowel sounds, and the addition of the vowel and consonant sounds. Based on the analysis results, the respondents made errors were an error called Irrtümer or error, where the respondents have learned the subject during classes, but still make mistakes. Some factors influence the occurrence of errors, namely the differences in Indonesian and German vowel sounds, one of which lies in the quantity of long and short vowel sounds and their graphemes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>