Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Bagus Indrajati
"ABSTRACT
Lampu LED memiliki konsumsi daya yang lebih hemat dibandingkan dengan lampu jenis lainnya. Karena itu lampu LED sangat cocok digunakan pada pembangkit listrik tenaga matahari. Namun saat ini banyak produsen yang mengeluarkan produk lampu LED yang spesifikasinya tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera. Penggunaan lampu LED yang baik akan mempengaruhi biaya investasi pembuatan sistem rumah berpanel surya. Maka dilakukan penelitian dengan cara mengukur konsumsi daya dari lampu LED dengan sumber dari PLN dan inverter. Dari hasil percobaan didapatkan lampu LED yang beredar dipasaran memiliki perbedaan dengan hasil percobaan yaitu sebesar -0,37W untuk lampu LED A, -5W untuk lampu LED B, -0,33W untuk lampu LED C, -0,69 untuk lampu LED D dan +0,665W untuk lampu LED E. Biaya investasi pembuatan sistem rumah berpanel surya dengan beban lima lampu LED B akan lebih boros sebesar 694,70%, lima lampu LED C lebih boros sebesar 550,13%, lima lampu LED D sebesar 0,27% dan lima lampu LED E sebesar 259,42% dibandingkan dengan biaya investasi pembuatan sistem rumah berpanel surya dengan beban lima lampu LED A sebesar Rp. 17.950.000,-.

ABSTRACT
LED lamps have greater saving power consumption as compared to other types of lamps. Therefore, LED lamps suit to beused in solar power plant. But nowadays many manufacturers that emit an LED lamp product which its specifications do not match with the specifications provided. The well-use of LED lamps will affect the investment cost in making solar home system. The research was conducted by means of measuring the power consumption of the LED lamp using source from PLN and inverter. From the experiment results it was found that the LED lamps circulating in the market have a difference with the experiment results namely -0.37 W for LED lamp A, -5 W for LED lamp B, -0.33 W for LED lamp C, -0.69 W for LED lamp D and +0.665 W for LED lamp E. The investment cost in making solar home system using five LED lamps B will be more inefficient 694.70%, using five LED lamps C 550.13%, using five LED lamps D 0.27% and using five LED lamps E 259.42% compared to the investment cost in making solar home system using 5 five LED lamps A IDR 17.950.000."
2014
S56617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndaru Setyawan
"Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan prasarana publik yang dibutuhkan khususnya malam hari. Agar efisien dalam pengoperasian dan pengawasan, maka sistem lampu jalan pintar dirancang dapat menyesuaikan keadaan lingkungan sekitar dan terdapat sistem monitoring. Dalam penelitian ini penulis membuat sistem lampu jalan pintar berbasis mikrokontroler yang dapat menyala secara otomatis pada malam hari, keadaan gelap, dan dapat dikendalikan oleh server. Lampu pada sistem ini hanya menyala dengan terang apabila terdapat gerakan manusia di sekitar lampu jalan untuk menghemat energi. Selain tenaga surya, sistem memiliki sumber cadangan PLN. Sistem ini dapat memilih secara otomatis sumber daya mana yang harus digunakan berdasarkan level tegangan baterai. Dari hasil pengujian, sensor gerak dapat mendeteksi gerakan hingga jangkauan jarak 12 meter pada sudut 90°. Rata-rata kesalahan pada sensor arus sebesar 1,32 ± 2,75 % sedangkan pada sensor tegangan sebesar 4,73 ± 12,61 %. Sistem dapat mengirimkan data melalui komunikasi serial mengenai level tegangan baterai, arus dan tegangan pada lampu, status nyala lampu, waktu, tanggal, sumber daya yang sedang digunakan, serta peringatan apabila terjadi kerusakan pada lampu.
Street light is public infrastructure that needed in the evening. To reach efficiency of operation and monitoring, so street light system is designed to adapt with environment condition and monitoring system. This research design smart street light system based on microcontroller that can turn on automatically in the evening, in the dark, and controlled by server. The lamp only reach its maximum brightness if the motion detector sensing object to save energy. Except solar power, this system using back up power which is PLN. This system can choose automatically which resources should be used based on the level of battery voltages. By testing this system obtained motion detector can detect maximum range 12 meters at 90°. Error tolerance of current sensor is 1,32 ± 2,75 % and voltage sensor is 4,73 ± 12,61 %. The system can transmit data through the serial communication about the level of battery voltages, current and the voltage at the lamp, lamp state, time, date, resources are being used, and send a warning if the lamp is broken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Duli Asih
"Teknologi semakin berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, demikian pula dengan semakin tingginya kebutuhan akan energi. Namun, kebutuhan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang ada. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian yang mendalam dan meluas mengenai kemungkinan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan. Teknologi panel surya diprediksi akan dapat mengatasi masalah energi khususnya energi listrik. Dalam tulisan ini, sebuah penelitian dilakukan untk menganalisis kinerja panel surya PV-A 255W yang dioperasikan pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia dimana temperatur udara dan radiasi yang relatif tinggi akan mempengaruhi temperatur panel dan karakteristik secara signifkan. Pengaruh temperatur dan radiasi akan direpresentasikan dalam kurva karakteristik I-V dan P-V. Karakteristik PV tersebut akan dianalisis menggunakan pemodelan pada MATLAB Simulink berdasarkan persamaan matematis yang membentuk kurva karakteristik PV.
Berdasarkan hasil simulasi, diketahui nilai koefisien arus I­SC­, tegangan VOC dan daya Pmax secara berturut-turut sebesar 0,56%/oC, -0,31 %/oC dan -0,4%/oC. Koefisien tersebut dapat digunakan untuk mengkalkulasi rentang perubahan arus, tegangan, daya dan energi keluaran panel surya pada temperatur dan radiasi tertentu pada suatu titik di permukaan bumi. Diketahui bahwa sebuah PV-A 255W dapat menghasilkan energi listrik maksimum sebesar 308,2 kWh.. Selain itu, penggunaan karakteristik panel dapat mebantu dalam menentukan dan membandingkan konsep konfigurasi sistem PV-Inverter seperti Central Inverter, String Inverter dan AC-Module yang dihubungkan untuk menyuplai sistem beban 5 kWac khususnya pada daerah beriklim tropis.

The technology has been extremely developed over the years and for that reason, the demand of energy availability is also increasing. In contrast, it is not comparable to the availability of energy. This problem has led to the needs of further yet comprehensive researches in the possibility of usage of new and renewable energy source. Solar panel technology (Photovoltaic) has been predicted to be able to resolve future's energy problem and supply in electricity. A research has been conducted in order to analyze solar panel performance of PV-A 255W which is operated in tropical areas like Indonesia in which relatively high ambience temperature and average radiation significantly affect PV's temperature and characteristics, those will be represented on I-V and P-V characteristics curve. PV's characteristics on high temperature would be analyzed using PV modeling through MATLAB Simulink based on mathematical equations that form PV's characteristic curve.
Based on PV simulation, it is known then that temperature-dependence coefficients of short circuit current, open circuit voltage (VOC), and maximum output power (Pmax ) consecutively as high as 0,56%/oC, -0,31 %/oC and -0,4%/oC. Those coefficients can be used to calculate the ranges of change in PV current, voltage, output power and average output energy of certain data temperature and radiance at earth's surface's certain point. It is acquired that a single PV-A 255W module could generate up to 308,2 kWh of electricity on average. Besides that, using PV's characteristics could enable in configurating and comparing suitable PV-Inverter system concept like Central Inverter, String Inverter and AC-Module to be connected to supply 5 kWac system or load in tropical areas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Adhitya Ardiansyah Ramadhan
"ABSTRAK
Elektrifikasi yang rendah dan terbatasnya penyediaan akses air terkendala untuk didaerah pedalaman atau jauhnya tempat resapan dengan objek tempat yang diairi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini, salah satu solusi alternatif yang kami usulkan adalah sistem terintegrasi pompa bertenaga surya dengan konsep DC. Kami menginvestigasi sistem yang optimum dana efisiensi keterkaitan daya pada pompa bertenaga surya sebelum dan sesudah dipasangnya solar panel. Adapun beberapa kriteria yang menjadi perhatian, pada konfigurasi sistem sebelum pemasangan solar panel untuk mengetahui keterkaitan ketinggian atau total head terhadap laju alir dimana ketinggian total lift sebagai variabel bebas (variasi pertambahan setiap 1 meter) dan daya diasumsikan sebagai variabel tetap (suplai daya hanya berasal dari baterai). Dengan skema ini, didapatkan efisiensi dari empat kondisi dimana nilai efisiensinya berturut-turut sebagai berikut 2.73%, 12.21%, 18.44% and 15.34%; Sementara itu, pada konfigurasi sistem sesudah pemasangan solar panel dengan variabel bebasnya adalah daya (4x30 Wp, dan 6x30 Wp) dan variabel tetapnya adalah = 1.33 m, diketahui nilai efisiensi berturut-turut sebagai berikut ; 11.92% and 11.78%.

ABSTRACT
In a rural area, where electricity supply is limited, water accessibility for the society generally becomes a major concern. Here, we proposed the alternative solution which is an integrated solar-powered water pump system using the DC concept. We investigated the optimum condition and the power conversion before and after the installation of photovoltaic (PV) panels. The correlation between the total water lift and flow rate has been determined as one the parameter designing the PV panel integration by assuming the total water lift as independent variables (H0, H1, H2, and H3 with 1-meter increment) and the electrical power as a dependent variable (the power supply only comes from battery). Using these schemes, we calculated the efficiency of these four different conditions were 2.73%, 12.21%, 18.44%, and 15.34%, respectively. Meanwhile, after PV panel integration in which the total head H1 =1.33 meter as dependent variables and PV modules as independent variables, the efficiency of the submersible Water DC pump powered by a PV module of 4x30 Wp and 6x30 Wp reached 11.92% and 11.78% subsequently."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Romasindah
"Photovoltaics atau panel surya telah banyak dikembangkan baik dalam bidang keilmuan maupun teknologi terapan. Panel surya memberikan pendekatan baru dalam perancangan bangunan sebagai sumber listrik yang ramah lingkungan. Di Indonesia, penelitian mengenai penggunaan panel surya sebagai teritisan belum pernah dilakukan. Semua penelitian panel surya yang pernah dilakukan mengenai optimasi kinerja panel surya pada atap miring dan kemiringan optimal panel surya pada atap miring dan kemiringan panel surya dengan sistem stand alone. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja panel surya yang optimal sebagai teritisan untuk menekan biaya listrik bangunan.
Kinerja yang optimal berarti susunan panel surya yang efektif menghasilkan energi terbesar. Efektivitas panel surya bergantung pada orientasi panel, kemiringan panel, bayangan pada panel, debu pada permukaan panel, dan jarak panel ke inverter. Dimensi bangunan, kondisi sekitar bangunan, dan total area untuk panel surya merupakan data penting yang dimasukkan ke dalam simulasi PVSYST untuk analisis.
Engineering center Universitas Indonesia dipilih sebagai studi kasus karena orientasi bangunan utara-selatan, terbebas dari bayangan bangunan sekitar, dan kebutuhan energi listrik di atas 80.000 watt. Bangunan dengan orientasi utara, teritisan tipe horisontal dengan kemiringan panel 25º menghasilkan energi lebih besar daripada orientasi timur, barat, atau selatan, serta teritisan tipe vertikal dengan kemiringan 10º atau 30º.
Pengaturan sel surya ada panel tidak ebrgantung pada ruang yang tersedia pada panel itu sendiri. Dengan ukuran 5,75 cm/sel, sel surya bisa digunakan pada semua elemen bangunan, terutama teritisan. Dengan menggunakan simulasi Autocad, panel dimensi 40 cm x 40 cm (36 sel surya) mampu menghasilkan 36% energi dari total kebutuhan energi.
36% energi dari total kebutuhan energi berarti engineering center Universitas Indonesia membutuhkan 580 panel surya sebagai teritisan. Pada investasi awal, 580 membutuhkan biaya lebih besar daripada listrik konvensional. Pada tahun 2018, pembayaran listrik konvensional dapat ditekan sebesar 30%.

Photovoltaics known as solar panel has been well broad in the research activity as well as practical utilization. Installation of the solar panel gives a new approaching to building design as well as it provides clean energy to building. In Indonesia, research about solar panels as sun shading had never been done. All research that have been done are about the optimize performance solar panels in slopped roof and also the optimum tilt for photovoltaics as stand alone system. So that, the main purpose of this research is finding the optimum performance of solar panel as sun shading to reduce building electricity cost.
Optimum performance means the effective solar panels array which produce the most energy. Solar panels effectivity depend on panels, dust on panel's surface, and solar panels distance to inverter. Building dimension, building surrounding condition, and total area for solar panel are significant datas for PVSYST simulation.
Engineering center University of Indonesia was chosen as case study because of the orientation (north and south), free of building shadow and the energy demand more than 80.000 watt. Building with north orientation, horizontal device sun shading with north orientation, and tilt 25º could produce more energy than east, west or south orientation, and also vertical device sun shading with tilt 10º or 30º.
Solar cell arrangement in modul do not depending on the available space of panel itself. Solar cell dimension is 5,75 cm/cell, so that it can be use in all building element, especially sun shading. By using Autocad simulation in solar cell array, solar panel with 36 solar cell in 40 cm x 40 cm solar panel could produce 36% energy of total energy demand.
36% energy of total energy demand mean that engineering center University of Indonesia need 580 solar panels as sunshading. In the beginning investment, 580 solar panel spend more money than conventional electricity (PLN). In the year 2018, conventional electricity payment could be reduce 34% off.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Udhiarto
"Energi konvensional yang sekarang banyak digunakan memiliki keterbatasan dalam hal kuantitas sehingga seiring dengan penumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri yang semakin pesat, kebutuhan energi yang semakin besar dimasa yang akan datang tidak akan dapat lagi tercukupi oleh energi konvensional. Solar sel merupakan energi altematif yang diyaldni akan memainkan peran yang penting dalam menghadapi permasalahan energi dimasa yang akan datang, karena ia mempakan sumber energi yang berlimpah, biaya operasionalnya rendah, dan ramah lingkungan.
Pada skripsi ini dilakukan perancangan struktur silikon solar sel yang mengintegrasikan perbaikan pada sisi elektrik dan optik untuk meningkatkan elisiensi menjadi Iebih besar dari 24,7 % dibandingkan dengan perancangan yang pemah dilakukan sebelumnya oleh UNSW [l]. Perbaikan pada sisi elektrik dilakukan dengan light trapping lapisan oksida tipis pada kedua permukaan dan pendiffusan dengan doping tinggi secara lokal untuk menurunkan laju rekonilbinasi pennukaan dan persambungan dengan metal.
Perbaikan pada sisi optik dilakukan untuk menigkatkan light trapping dan meminimalisir pemantulan cahaya pada permukaan yang dilakukan dengan cara mentekstur permukaan bagian atas dengan pola piramida terbalik dua ukuran, menyusun divais permukaan bawah dengan susunan perak-oksida-silikon yang bekerja sebagai cermin dan menambahkan lapisan antirejection dengan bahan MgF2. Perbaikan juga dilakukan dengan menentukan jarak finger yang dapat meminimalisir efek mgi Shading dan efek rugi ohmic. Analisa rancangan menghasilkan sebuah disain solar sel yang mampu light trapping efisiensi lebih besar dari 24,7%. Dari analisa hasil simulasi dapat diperoleh jarak Enger dan struktur divais yang optimal untuk mendapatkan silikon solar sel efisiensi tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The study was conducted between September and October 2006 in various sites both inside and outside and outside the taklong Island national marine Reserve (TINMAR),southern Guimars,Philippines,to immediately conduct a rapid 3-month assessment of the impact of the solar I il spill incident which occurred in August 11,2006 in southern Guimaras...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lianita
"Pemakaman San Diego Hills adalah sebuah bentuk pemakaman baru yang cukup menarik saat ini. Bentuk arsitektur yang terdapat pada pemakaman ini berbeda dengan pemakaman-pemakaman yang terdapat di Indonesia pada umumnya. Sehingga skripsi ini bertujuan untuk mengungkap ide-ide arsitektural sebuah pemakaman dari Pemakaman San Diego Hills milik Lippo Grup di Karawang, dikaitkan dengan gejala hiper-realitas yang terjadi ditengah masyarakat.
Metode analisa yang digunakan dalam pembahasan Pemakaman San Diego Hills pada skripsi ini lebih melihat pada citra dan budaya pemakaman yang terdapat di beberapa tempat serta bentuk hiper-realitas pada arsitektur makam yang mempengaruhi perilaku masyarakat di dalamnya, yang berhubungan dengan teori tentang kapitalisme, citra, dan representasi.
Hipotesis dari skripsi ini adalah bahwa Pemakaman San Diego Hills ini merupakan salah satu bentuk dari kapitalisme yang memicu terjadinya gejala hiperrealitas. Pada akhirnya, kondisi-kondisi inilah yang membuat masyarakat percaya bahwa Pemakaman San Diego Hills adalah bentuk pemakaman yang ideal saat ini.

San Diego Hills Funeral Park and Memorial Homes is new attractive funeral architecture nowadays. Architectural form in this funeral is different with the other commonly funeral architecture in Indonesia. So, this thesis is offer to pronounce the architectural idea of funeral in San Diego Hills as the fate of Lippo Group, Karawang, connected to hyper-reality symptons that happens in people life.
The method of analysis which used in the discussion of San Diego Hills of this thesis is by seeing the images and funeral cultures from several places and hyper-reality in funeral architecture that influence the life style of society inside, related to the capitalism, images and representative theory.
The hippotesis of this thesis is San Diego Hills which has been a part of capitalism, be able to stimulate hyper-reality. In the end, all of these conditions make people believe that San Diego Hills is the ideal of funeral architecture form nowadays.
"
2008
S48401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan mesin diesel dewasa ini telah berkembang dengan pesat.
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor terutama kendaraan bermesin diesel mengakibatkan polusi udara yang diselinglakan oleh gas buang mesin diesel
SOX, Hidrokarbon dan Partikulat (PM-10).
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang dapat mengurangi laju polusi dengan cara melakukan perbaikan terhadap kualitas pembakaran pada mesin diesel dan hahan bakar solar. Salah satu faktor yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan Cerane Number (CN) pada minyak solar. CN yang tinggi berarti waktu tunda penyalaan lebih singkat dan jumlah solar yang dibutuhkan untuk pembakaran menjadi lebih sedikit. Kenaikan harga CN akan menyebabkan penurunan emisi NOX, partikulat serta menurunkan getaran dan suara berisik mesin.
Salah satu cara untuk meningkatkan CN adalah dengan penambahan aditif/cemne improver pada minyak solar. Dalam penelitian ini dilakukan sintesa cetane improver dari minyak kelapa sawit dengan penambahan gugus nitrat melalui jalur substitusi halida menggunakan CH3l dan AgNO3. Senyawa nitrat yang terbentuk yaitu metil ester nitrat diharapkan dapat meningkatkan CN pada minyak solar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Metil ester nitrat terbentuk sebagai hasil sintesis yang ditunjukkan dengan adanya peak N03 pada spektra IR.
- Yield 10,92 %.
- Penamnbahan 1% metil ester nitrat pada solar meningkatkan CN sebesar 47,63 "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walsh, Jolleen
London: J.B. Lippincott, 1987
362.16 WAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>