Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfina Kharisma Wibowo
"Laboratorium memiliki potensi bahaya dan risiko yang cukup tinggi karena dalam aktivitas pekerjaannya terkait dengan penggunaan bahan-bahan dan peralatan yang berbahaya. Tidak terkecuali di Laboratorium FKUI yang dalam proses kerjanya sering menggunakan bahan-bahan kimia dan biologi. Terdapat berbagai macam upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi risiko K3 di tempat kerja, salah satunya adalah dengan cara memberikan pelatihan K3 guna meningkatkan skill dan pengetahuan para pekerja tentang K3. Sebelum melaksanakan suatu pelatihan maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisis kebutuhan pelatihan.
Analisis kebutuhan pelatihan terdiri dari tiga tahap analisis, yaitu analisis organisasi, analisis personal dan analisis tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan pelatihan K3 yang diperlukan oleh para Laboran sehingga pelatihan K3 yang akan diberikan dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat menjawab permasalahan terkait K3 di Laboratorium. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat 8 informan yang diambil dari 6 Departemen-departemen preklinik FKUI. Metode pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai 8 informan, observasi di Laboratorium dan telaah dokumen dari Laboratorium atau Departemen.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi telah mendukung pelaksanaan K3 di Laboratorium meskipun belum secara maksimal dan merata di semua Laboratorium. Terdapat 4 jenis tugas utama Laboran yaitu membantu praktikum mahasiswa, maintenance rutin alat, administrasi dan membantu penelitian Dosen atau Departemen serta sudah dapat menggambarkan jenis pelatihan yang dibutuhkan. Terkait aspek personal didapatkan bahwa pengetahuan dan keterampilan Laboran akan bahaya dan risiko yang ada di Laboratorium sudah cukup baik. Berdasarkan ketiga hal tersebut, pelatihan yang harus segera dilaksanakan adalah Chemical Hazards, Chemical Hygiene Plan, Develop Controls, General Laboratory Safety, Hazardous Materials, Job Safety Analysis, Laboratory Hygiene, Material Safety Data Sheet (MSDS), dan Safe Storage.

Laboratory has a potential of occupational health and safety (OHS) hazards and risks because of the usage of hazardous materials and dangerous equipments. Laboratories of Faculty of Medicine University of Indonesia (FKUI) for instance use number of chemicals and biological materials and thus reduction of OHS risks is necessary. Training is one method of risk control by improving the OHS skills and the OHS knowledge of the workers. Prior to the training implementation, assessing the need of training is necessary.
Training needs analysis consists of three stages which are organizational, personal and task analysis. The purpose of this study was to analyze the need of OHS training for the Laboratory Assistants in order to have an effective and efficient training programs that can address the OHS related issues in the Laboratory. The research design was descriptive qualitative. There were 8 informants sampled from 6 FKUI preclinical Departments were interviewed . Observation and document analysis were also done to collect data.
The results of this study was shown that the organization has supported the OHS implementation in the Laboratories although not optimally and evenly distributed in all Laboratories. There were 4 Laboratory Assistant main types of tasks that consists of help students practice, routine maintenance tools, administration and assist Departments and Lecturer’s research and was able to describe the type of training required. Related to personal aspects obtained that Laboratory Assistant’s knowledge and skills about hazards and risks in the Laboratories were good enough. Based on those three, the training must be implemented was Chemical Hazards, Chemical Hygiene Plan, Develop Controls, General Laboratory Safety, Hazardous Materials, Job Safety Analysis, Laboratory Hygiene, Material Safety Data Sheet (MSDS) and Safe Storage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi, analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan.
Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum.
Hasil penelitian ini adalah matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014.
The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes.
Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general.
This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
"Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Najmi Laila
"Laboratorium X adalah salah satu fasilitas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta yang menunjang fasilitas belajar dalam pendidikan. Berdasarkan hasil pendataan awal, terdapat 120 bahan kimia yang terdapat dalam laboratorium X ini. Hasil studi pendahuluan belum memadainya upaya pengendalian yang dijalankan seperti belum tersedianya MSDS (Material Safety Data Sheet) secara lengkap di Laboratorium X, pelabelan yang belum tepat, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang belum sesuai dan lain-lain diperkirakan dapat meningkatkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Laboratorium X ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, analisa dan evaluasi manajemen laboratorium pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium X FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 dengan menggunapan beberapa standar acuan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara serta telaah dokumen. Penelitian ini dilakukan dari bulan April-Juni 2016.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa elemen masih belum sesuai dengan standar manajemen laboratorium yaitu belum tersedianya draft sistem manajemen dan system manajemen mutu laboratorium, belum adanya sistem transportasi dan penerimaan bahan kimia, lemari penyimpanan bahan kimia yang belum sesuai, sistem tanggap darurat yang belum lengkap, belum dilakukannya penilaian manajemen resiko dan biomonitoring pada pekerja.
Saran yang dapat diberikan yaitu Penting harus segera dilakukan adalah menyusun kembali system manajemen lab, Menyusun system manajemen mutu, Menyusun Sistem Tanggap Darurat dan Pelatihan keadaan darurat di Lab, Melakukan Penilaian Risiko yang ada di lab secara menyeluruh dan Melakukan pemeriksaan kesehatan pada pegawai secara berkala.

Laboratory X is one of the facilities in Faculty of Medicine and Health Sciences (FKIK) UIN Jakarta that support learning in educational. Based on the initial data, there are 120 chemicals contained in this X lab. Results of a preliminary study of inadequate control measures undertaken such as the placement of chemical substances that have not been right, not completely of MSDS (Material Safety Data Sheet), labeling is not proper, use of PPE (Personal Protective Equipment) is not appropriate and others are expected to increase the risk of occupational safety and health in this laboratory.
This study was done to identify, analyze and evaluate laboratory management aspects of Health and Safety in the Laboratory X FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2016 with some reference standards. This is a qualitative study by observation, interviews and review of documents. This research was conducted from April to June 2016.
The results showed some elements are still not in accordance with the standards of the laboratory management, such as the unavailability of draft management systems and quality management system of the laboratory, no transport system and acceptance of chemicals, chemicals storage are not appropriate, emergency response system that is not yet complete, never done risk management assessment and biomonitoring of workers.
Faculty is advised that is important has to be done is rearrange the system management lab, Develop quality management systems, Develop Emergency Response System and Training of emergency in the Lab, Conducting Risk Assessment in the lab thoroughly and Perform health checks on employees on a regular basis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Panji Wijayanto
"ABSTRACT
Laboratorium merupakan salah satu temapt kerja yang memiliki potensi bahaya
dan risiko K3 yang cukup besar. Dengan digunakannya berbagai peralatan dan
bahan, para pengguna laboratorium, khususnya Laboratorium Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (FT UI), terpajan berbagai jenis bahaya seperti bahaya
kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu dituntut penerapan metode
pengendalian guna mereduksi potensi bahaya dan risiko K3 tersebut. Pelatihan
adalah salah satu metode control yang dapat diterapkan di laboratorium FT,
bersamaan dengan metode pengendalian lain baik engineering, administratif, atau
dengan alat pelindung diri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan K3 yang
diperlukan oleh pekerja laboratorium sehingga dapat dilakukan program pelatihan
yang efektif dan efisien untuk menjawab permasalahan K3 yang ada di
laboratorium.Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode
wawancara mendalam kepada pekerja laboratorium dan observasi di laboratorium.
Proses analisis laboratorium atau tempat kerja meliputi analisis organisasi,
pekerjaan, dan personal.
Hasil dari analisis organisasi dapat melihat dukungan dari pihak manajemen
terkait pelaksanaan K3 di laboratorium, Hasil dari analisis pekerjaan dapat melihat
bahaya dan risiko dari pekerjaan di laboratorium, serta analisis personal melihat
pengetahuan dan data pelatihan dari pekerja di laboratorium sehingga
menghasilkan matriks pelatihan K3 untuk laboratorium FT UI. Pelatihan yang
lebih dibutuhkan untuk pekerja laboratorium yaitu bersifat konseptual dan
orientasi kepada perilaku K3 di laboratorium.

ABSTRACT
Laboratory is one of the potential workplace that has large hazards and risks of
Occupational Health and Safety (OHS). With the use of a variety of equipment
and materials, particularly Laboratory, Faculty of Engineering, University of
Indonesia (UI FT), laboratory users exposed to various types of hazards such as
health and safety hazards. Therefore, the application of control methods are
required in order to reduce potential hazards and risks of OHS. Training is one of
the control methods that can be applied in the laboratory, in conjunction with
other control methods either engineering, administrative, or personal protective
equipment.
This study aims to analyze the training needs of OHS, required by the laboratory
worker training program so that it can be done effectively and efficiently to
address the problems that exist in laboratorium. This research uses a qualitative
design with in-depth interviews and observation to laboratory workers in the
laboratory. The process of laboratory analysis or analysis covering workplace
organization, work, and personal.
The results of the analysis of the organization can see the support from
management regarding the conduct of OHS in the laboratory, results of job
analysis to see the dangers and risks of work in the laboratory, as well as the
analysis of knowledge and personal look at the data in the training of laboratory
workers resulting OHS training matrix for laboratory in FT UI. More orientation
training is needed for laboratory workers and conceptual to change the behavior of
OHS in the laboratory."
2014
S56065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Saputra
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang terdapat pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic pada tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, frekuensi pemajanan dan kemungkinan dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan pencucian mobil. Penelitian ini mengacu pada teori AS/NZS 4360:2004. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara langsung terhadap pekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa risiko keselamatan kerja tertinggi yang ada pada proses pencucian mobil adalah terkena cairan kimia berupa shampoo dan sabun. Sedangkan risiko yang lain antara terpeleset, terkilir, postur janggal, terkena percikan air, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, serta terkena debu, kotoran dan uap panas. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengendalian berupa engginering, administrative, dan alat pelindung diri (APD).

ABSTRACT
This study discusses the value of the risks inherent in the process of washing the car in Indo Hydraulic Steam in 2014. Risk assessments carried out by analyzing the value of consequences, frequency of exposure and the likelihood of each phase of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitative WT Fine to determine the level of risk involved in any activity carwash. This study refers to the theory of AS / NZS 4360:2004. The collection of data obtained from observations and interviews directly to workers. The survey results revealed that the highest safety risks that exist in the process of washing a car is exposed to chemicals such as shampoo and soap. While other risk between slips, sprains, awkward postures, splash water, exposed to sun exposure, exposed to chemicals, as well as exposure to dust, dirt and steam. Therefore the necessary control measures in the form of engginering, administrative, and personal protective equipment (PPE)."
2014
S55594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachelya Olivya Kartika
"Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan hal penting yang perlu dikendalikan, khususnya pada laboratorium. Kecelakaan kerja harus diminimalisir agar aktivitas laboratorium dapat terus dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan di Laboratorium TPL FTUI dan menganalisis potensi bahaya dan risiko berdasarkan jenis aspek risiko atau jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium TPL FTUI. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, evaluasi risiko lingkungan kerja dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode sampling, observasi langsung, wawancara, dan survei kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fisika memperoleh angka 52,8 dB yang masih memenuhi standar untuk faktor kebisingan, dan 38,2 lux yang tidak memenuhi standar faktor pencahayaan. Untuk aspek biologi ditinjau masih aman dalam hal kualitas udara, namun tidak untuk faktor kelembaban. Pada aspek kimia dapat diketahui bahwa seluruh bahan kimia yang digunakan memiliki karakteristik bahaya dengan angka risiko yang tinggi. Sedangkan pada aspek ergonomi terdapat 8 dari 10 fasilitas telah memenuhi syarat ergonomi dan aspek psikologi diperoleh angka stres kerja laboran pada kategori rendah hingga sedang. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menunjukkan kategori risiko II dan III dari setiap jenis pengujian yang terpilih. Upaya pengendalian dan program K3L perlu ditingkatkan agar bahaya dan risiko dapat dikelola.

Occupational Health and Environmental Safety risk is an important things that needs to be controlled, especially in the laboratory. Work accidents must me minimized so that laboratory activities can continue to be carried out. The aim of this study was to identify the characteristics of the raw materials used in the TPL FTUI Laboratory and analyze the potential hazards and risks based on the type of risk aspects or the type of activity carried out in the TPL FTUI Laboratory. Based on Ministerial Regulation Number 5 of 2018, evaluation of work environment risks can be viewed from various aspects, namely aspects of physics, chemistry, biology, ergonomics and psychology. This research was a quantitative and qualitative study with sampling methods, direct observation, interviews, and questionnare surveys.
The results show that the physical aspect obtained a figure of 52.8 dB which still meets the standard for the noise factor, and 38.2 lux which does not meet the standard for the lighting factor. For the biological aspect, it is considered safe in terms of air quality, but not for the humidity factor. In the chemical aspect, it can be seen that all chemicals used have hazard characteristics with a high risk rate. While in the aspect of ergonomics, there are 8 out of 10 facilities that have met the requirements of ergonomics and from the psychological aspect, the number of laboratory work stress is in the low to medium category. The results of hazard identification and risk assessment indicate risk categories II and III for each type of test selected. OHSE control efforts and programs need to be improved so that hazzards and risks can be managed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Megiwati
"Laboratorium Parasitologi mempunyai risiko tinggi terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang berasal dari sampel infeksius dan penggunaan bahan kimia pada pembacaan sediaan langsung dan pencucian media, kecelakaan kerja sebagai akibat dari alat ? alat mudah pecah dan bervoltase tinggi. Pajanan panas pada saat pembuatan dan pencucian limbah media yang berasal dari autoclave, kitter stirrer, dan oven sterilisator. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko dakam setiap proses pekerjaannya. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada standar ISO 31000:2009.
Dari hasil penelitian diketahui setelah pengendalian risiko yang dilakukan di laboratorium Parasitologi FKUI yaitu administrative control dan penggunaan alat pelindung diri (APD) masih terdapat residual risk yang berada di tingkat risiko issue yaitu bahaya biologi yang berasal dari sampel infeksius, pada saat pembacaan sediaan langsung, pemilahan limbah, dan pencucian limbah media.

Laboratory of Parasitology has high risk of occupational illnesses from infectious sampels and the using of chemicals in the direct examination and waste media washing, work accident as a result from tools that can break easily and high voltage mechines. Heat exposure which frommaking media and waste media washing from autoclave, kitter stirrer, and oven sterilisator. Therefore, risk assessment in the laboratory is needed in every work processes. Ocupational health and safety risk Assessment refers to the ISO 31000:2009 standard.
From the results of reaserch known, after risk control which have been done in the Parasitology Laboratory that are administrative control and personal protective equipment, there is still residualrisk which in the issue level is biological hazard from infectious sampels, in direct examination, sorting the wastes, and waste media washingRisk assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuniautami
"Penelitian ini untuk bertujuan mengevaluasi Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 2016 dengan mencari besar persentase pemenuhan lima aspek: kebijakan dan komitmen, perencanaan, implementasi, pemeriksaan, dan tinjauan manajemen. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunujukkaan bahwa total pemenuhan SMK3L di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 50,07%. Masing-masing aspek memiliki besar persentase 67% untuk aspek kebijakan dan komitemen, 33% untuk aspek perencanaan, 56,2% untuk aspek implementasi, 23,5% untuk aspek pemeriksaan, dan 0% untuk aspek tinjauan manajemen.

The purpose this research is to evaluate implementation of Safety, Health, and Environment Management Systems (SHEMS) in Faculty of Engineering Universitas Indonesia in 2016 to look for percentage of the fulfillment of the five aspects : policy and commitment, planning, implementation, inspection, and management review. This research is a semi-quantitative descriptive design. Total fulfillment SHEMS is 50,07%, and fulfillment of each aspects is 67% for policies and commitments, 37,1% for planning, 56,3% for implementation, 23,5% for inspection, and 0% for management review."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nuzul Furqon
"Universitas merupakan organisasi yang memiliki potensi bahaya dan risiko yang signifikan. Dengan berbagai kegiatan, bahan dan instrumentasi kerja yang kompleks, maka berpotensi terjadinya cidera dan sakit akibat kerja. Sangat penting adanya pelatihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja khususnya untuk pegawai di lingkungan universitas. Para pegawai yang bekerja di dalam lingkungan akademis harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja sehingga tercipta lingkungan kerja yang selamat dan sehat. Pusat Administrasi Universitas Indonesia merupakan organisasi yang diharapkan memiliki pegawai yang berpengetahuan, bersikap dan berperilaku K3 yang baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Oleh karena itu penyelenggaraan training K3 menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan perilaku K3 tersebut. Namun, analisis kebutuhan pelatihan K3 di PAU penting dilakukan agar pelatihan yang diberikan efektif dan efisien. Training Needs Analysis (TNA) merupakan upaya untuk merencanakan kegiatan pelatihan agar tepat sasaran. Penelitian ini melakukan TNA pelatihan K3 di PAU dengan melakukan analisis terhadap organisasi, tugas dan personal. Jenis pelatihan yang sangat dibutuhkan bagi pegawai PAU adalah pelatihan orientasi antara lain hazard communication,K3 dasar, ergonomi, occupational and health promotion, bahaya psikososial serta hygiene dan sanitasi. Study ini menghasilkan matriks pelatihan K3 untuk staf PAU-UI.

University is one of organization that has the potential of occupational health and safety risks. Due to its variety of activities, materials and complex equipments the occurrence of occupational injuries and illnessis are likely. The provision of OHS training, thus is very important in order to have a healthy and safe working knowledge, skills and attitudes among the worker. The administration centre of Universitas Indonesia (Pusat Administrasi Universitas Indonesia, PAU-UI) is one of organization whithin Universitas Indonesia that is expected to have a good OHS performance and expressed as satisfactory OHS knowledge, skill and behavior among the staffs. Those lead to safe and comfortable working environment. Training Needs Analysis (TNA) of OHS in PAU is important so have effective and efficient trainings. This study performed a TNA of OHS Training in PAU-UI. The assessment was done by analyzing the organization, task and personal competency. The type of training that is necessary for PAU employee are hazard communication, OHS Basic, ergonomics, occupational and health promotion, psychosocial hazards as well as hygiene and sanitation. This study generated OHS training matrix for the PAU-UI staffs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>