Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Horry Andres
"Proses kerja dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan membutuhkan kinerja otot yang maksimal. Proses pekerjaan pembuatan sandal kulit banyak dilakukan secara manual sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Penelitian ini dilakukan pada perajin sandal kulit di Bengkel Reza Leather Kranggang, Bekasi Tahun 2014 untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode REBA dan keluhan MSDs. Responden sebanyak seluruh perajin (16 orang). Dari hasil penelitian didapatkan tingkat risiko pekerjaan dari 24 aktivitas pekerjaan yang ada yaitu risiko tinggi (high) 3 pada aktivitas kerja pewarnaan sandal, penggarisan pola mukaan, dan pencucian sol. Kemudian risiko sedang (medium) terdapat 10 aktivitas kerja, dan risiko rendah (low) 11 aktivitas kerja. Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui bahwa keluhan MSDs yang dirasakan perajin pada leher bagian atas dan leher bagian bawah (93.75%), kemudian pinggang bagian bawah (87.5%) serta punggung (81.25%). Keluhan yang dirasakan berupa rasa pegal-pegal, sakit/nyeri, kaku dan kesemutan serta kram/kejang. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu faktor risiko pekerjaan yang terdiri dari posisi kerja dan pencahayaan, serta karaktersitik individu yang terdiri dari umur, masa kerja, jam kerja per hari, indeks masa tubuh, dan kebiasaan merokok.

The process of working with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance. The process of making leather sandals much work is done manually so that to induce risk of musculoskeletal disorders (Musculoskeletal Disorders / MSDs). The research was to do craftsman leather sandals at Reza Leather Workshop, Kranggan, Bekasi in 2014 to describe the level of ergonomic risk based methods REBA of musculoskeletal disorders and complaints. Responden of all craftmans (16 persons). From the results, the risk level of work activity of 24 existing jobs are high risk (high) 3 to the work activity staining sandals, hatching patterns of the surface, and leaching sol. Then the risk of moderate (medium) contained 10 work activities, and low risk (low) 11 work activities. The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint musculoskeletal disorders that be perceived craftmans to upper neck and lower neck (93.75%); and then the lower back (87.5%); and the back (81.25%). The complaints is stifness, painful, tingling, and cramps/spasms. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors work consists of working positions and lighting, as well as an individual characteristic consisting of age, length of service, hours worked per day, body mass index and smoking habit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Futry Dwi Fermana
"PT XYZ merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Dimana dalam pelaksanaan konstruksi banyak terdapat berbagai jenis hazard yang mengancam pekerja, salah satu hazard tersebut adalah ergonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif Muskuloskletal Disorders (MSDs) pada pekerjaan finishing di proyek Bogor Valley Residence & Hotel PT XYZ. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisa univariat. Penilain risiko ergonomi menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Hasil penelitian mengungkapkan dari 5 jenis pekerjaan finishing tingkat risiko ergonomi yang paling tinggi ialah pada pekerjaan plester dan pengacian dengan kategori tingkat risiko very high. Dan adanya postur janggal pada leher, punggung, tangan, dan kaki menambah tingkat risiko terjadinya keluhan MSDs. Keluhan MSDs paling banyak dirasakan oleh pekerja finishing yaitu betis kiri, betis kanan,bahu kanan, pinggang dan bokong.
Berdasarkan hasil analisa perlu adanya perbaikan secara administratif yaitu menyediakan adjustable scafoldng untuk pekerjaan di ketinggian, mesin spray untuk pengecatan yang cukup, dan kneeling creeper untuk pekerjaan yang berada dilantai. Secara admisnistratif, seperti pelatihan ergonomi, sosialisasi ergonomi melalui briefing sebelum bekerja. Kemudian terakhir dari segi APD adalah pengawasan dalam penggunaan APD.

PT XYZ is a national private company engaged in construction services. Where in construction there are many kinds of hazards that threaten workers, one of them is ergonomics hazard. The purpose of this research was to determine how the level of ergonomic risk and subjective complaints Muskuloskletal Disorders (MSDs) in the finishing work on the Bogor Valley Residence & Hotel Project PT XYZ. This research used a cross-sectional study design with univariate analysis. Ergonomic risk assessment using the Rapid Entire Body Assessment (REBA).
The results of the research revealed 5 types of finishing work, ergonomic risk level is the highest in the plaster work and pengacian with very high risk category. And the presence of awkward postures of the neck, back, arms, and legs increase the level of risk of MSDs complaints. MSDs grievances felt by most workers are finishing the left calf, calf right, the right hand shoulder, waist and buttocks.
Based on analysis, that needs improvement administratively to provide adjustable scafoldng to work at height, spray machine to paint enough, and kneeling creeper for a job that is on the floor. In admisnistratif, such as ergonomics training, ergonomics socialization through briefings before work. And the last in terms rom PPE is supervision in the use of PPE.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azelytta Adriani
"Perkembangan teknologi dapat membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam dunia usaha. Akan tetapi, perkembangan ini dapat berdampak negatif apabila tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan pekerja. Salah satu risiko akibat ketidaksesuaian tersebut adalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini menilai postur pada pekerja di Sentra Industri Tas PATRIA tahun 2013 yang bekerja dengan posisi duduk dengan jumlah responden 20 orang. Faktor lain yang berkaitan dengan postur adalah durasi, frekuensi dan beban yang dinilai menggunakan RULA. Penilaian ini dilengkapi menggunakan QEC untuk mendapatkan skor per bagian tubuh. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, IMT, perilaku merokok, perilaku olahraga yang berkontribusi terhadap terjadinya MSDs. Penelitian ini menilai keluhan MSDs menggunakan kuisioner NBM. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan disain studi cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko MSDs sangat tinggi pada seluruh proses pembuatan tas dan agenda yaitu pemotongan, penempelan, penjahitan pola dan finishing. Keluhan terbanyak adalah pada bagian leher bagian atas (60%), bahu kanan, punggung dan pinggang (masing-masing 50%). Untuk itu diperlukan upaya pengendalian secara ergonomi berupa perbaikan disain tempat kerja dan administrasi seperti pembatasan jam kerja, penyuluhan cara bekerja yang ergonomi dengan melibatkan pemiliki usaha dan Puskesmas setempat serta melibatkan pekerja secara aktif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan MSDs.

Technological development can help improve the effectiveness and productivity. However, these developments could have a negative impact if it is not in accordance with the characteristics and capabilities of workers. One such discrepancy is due to the risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study assesses posture on workers in industrial centers PATRIA bag in 2013 working in a sitting position with the number of respondents 2013. Another factor is related to postir duration, frequency and workload was assessed using RULA. This assessment was completed with using the QEC to get a risk index score on the body. This study also present the individual characteristics such as age, gender, years, body mass index, smoking and exercise behaviors that contribute to the occurrence of MSDs. This assessment also assessed MSDs complaints using a questionnaire NBM. This study is a descriptive observational cross-sectional study design. the results of this study showed a very high risk of MSDs in the whole process of bag making and agenda that is cutting, pasting, sewing and finishing. Most complaints are on the upper neck (60%), right shoulder, back, and waist (50%). for it, necessary control measures with improved ergonomic design and administrative work such as restrictions on hours of work, work ergonomics extension method involving local business owners and health centers as well as actively involving workers ringkat to reduce the risk of MSDs and complaints."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daden Areistheika Dhelinthea
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat hampir semua aktifitas manusia berhubungan erat dengan berbagai macam alat dan mesin. Tidak terkecuali dalam dunia industri yang terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan manusia. Namun dalam interaksi antara manusia, mesin dan lingkungan tempat kerja terdapat berbagai risiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kecelakaan bagi manusia. Salah satu penyakit akibat kerja yang kerap diderita oleh pekerja adalah penyakit yang berkaitan dengan otot serta rangka, atau lebih dikenal dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini dilakukan pada pekerja produksi Rumah Potong Ayam (RPA) X Kota Bogor tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko MSDs pada tubuh bagian atas dan gejala MSds yang dialami oleh pekerja. Metode penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden berjumlah 30 orang pekerja produksi yang berada di lokasi Bojong Bawah. Tingkat risiko ergonomi dinilai dengan menggunakan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Quick expossure Checklist (QEC). Penilaian menggunakan RULA mendapatkan hasil 2 tahapan pekerjaan (16,7%) termasuk dalam kategori medium atau masuk action level 2, 5 tahapan pekerjaan (41,7%) termasuk dalam kategori high atau masuk action level 3 dan 5 tahapan pekerjaan lainnya (41,7%) termasuk dalam kategori very high atau masuk action level 4. Penilaian menggunakan QEC mendapatkan hasil 5 tahapan pekerjaan (41,7%) termasuk dalam kategori high atau masuk action level 3 dan 7 tahapan pekerjaan lainnya (58,3%) termasuk dalam kategori very high atau masuk action level 4. Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan MSDs yang dirasakan pekerja dan didapatkan hasil 100% pekerja mengeluhkan mengalami gejala MSDs. Keluhan terbanyak dirasakan adalah pegal dan rasa sakit pada tubuh bagian atas pekerja seperti bahu, pinggang, punggung dan juga pergelangan tangan.

Technological developments that grow rapidly make almost human activities are closely related to tools and machinery. Industrial sectors is one of many sectors that grow rapidly as the human development. However, the interaction between human, machine and workplace environment have many risks that can make occupational disease or injury to the workers. One of the occupational diseases that often suffered by workers is a disease associated with muscle, bones and joints, or known as Musculoskeletal Disorders (MSDs). This research was conducted on chicken slaughterhouse X production workers, Bogor 2012. This research’s purpose are to know the musculoskeletal disorders risk factor on upper body and the symptoms experienced by workers. This research method is semiquatitative with cross sectional design. Respondents of this research were 30 production workers at Bojong Bawah. Ergonomic risk level assessed using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) and Quick Exposure Checklist (QEC). The result from assessment using RULA are 2 task from work process (16,7%) included in the category of medium or action level 2 , 5 task from work process (41,7 %) included in the category of high or action level 3 and 5 task from work process (41,7 %) was included in the category of very high or action level 4 . The result from assessment using QEC are 5 task from work process (41.7 %) included in the category of high or action level 3 and 7 task from work process (58.3 %) included in the category of very high or action level 4. Nordic Body Map (NBM) is used to know the complaints about MSDs from workers, and the result is 100% of worker said that they have some symptoms of MSDs. Most of complaints are on the upper body from workers, such as shoulders, back, low back and wrist."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko ergonomi pekerjaan tenun ulos yang dilakukan dan hubungannya dengan keluhan MSDs pada pekerjaan tenun ulos di Kelurahan Martimbang dan Kelurahan Kebun Sayur Kota Pematang Siantar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Penelitian ini dilakukan pada 42 orang pekerja tenun ulos. Tingkat risiko ergonomi per bagian tubuh terkait postur, beban, durasi dan frekuensi menggunakan REBA serta tingkat keluhan MSDs per bagian tubuh yang dirasakan oleh pekerja menggunakan kuesioner Nordic Body Map.
Hasil analisis risiko ergonomi dengan metode REBA terhadap tahapan pekerjaan tenun ulos memiliki tingkat risiko ergonomi paling tinggi pada tahap menarik kayu. Hasil kuesioner Nordic Body Map, paling banyak merasakan keluhan MSDs pada pinggang belakang (79%), bahu kanan (71%), bahu kiri (62%), pantat (62%), lengan atas kanan (50%) dan betis kanan (50%). Distribusi keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada pekerja umur 30 s/d 45 tahun, berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada perempuan, berdasarkan masa kerja paling banyak pada pekerja dengan masa kerja lebih dari 10 tahun dan berdasarkan kebiasaan olah raga paling banyak pada pekerja yang tidak terbiasa berolah raga.

The pupose of this study was to determine the risk of weaver ulos who carried out the work ergonomics and its relationship with symptons of MSDs in Martimbang and Kebusn Sayur Village Pematang Siantar City. This was an observational study. The population amounting to 42 people. The level of ergonomics risk related to the body posture, weight, duration and frequency using REBA tool, and the level of MSDs complaints that is felt by workers per part of the body using Nordic Body Map questionnaire.
Ergonomics risk analysis results using the method of REBA according to the stages of weaving ulos that pull timber is the highest one. Nordic Body Map Questionnaire results about MSDs complaints were many who complained on the waist (79%), right shoulder (71%), left shoulder (62%), bottom (62%), right upper arm (50%) and right calf (50%). Distribution of MSDs based on age mostly occur on workers aged 30 until 45 years, based on sex mostly occur on female workers, based on working experience mostly occur on workers which has been worked for more than 10 years and based on sport habit mostly occur on workers whish have no habit of working out sports.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31762
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Evelina
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pengrajin sepatu yang ada di Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja.
Desain penelitian ini adalah Cross Sectional yang bersifat Deskriptif Analitik. Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan memberikan kuesioner pada pengrajin.
Hasilnya penelitian menunjukkan tingkat risiko tinggi (skor 9) pada aktivitas pembuatan pola dan penjahitan, keluhan subjektif MSDs terbanyak pada leher bagian atas dan pinggang (77,4%). Gambaran keluhan MSDs berdasarkan umur paling banyak pada kategori < 30 tahun dengan keluhan terbanyak pada bagian leher bagian atas dan pinggang, jenis kelamin pada kategori laki-laki di bagian pinggang, masa kerja pada kategori < 5 tahun di bagian leher atas, dan kebiasaan merokok di bagian pinggang. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam pelaksanaan proses kerja.

This research is conducted on the Shoe craftsman in Bengkel Sepatu Tata Kampung Ciomas, Bogor. The purpose of this research is to analysis of ergonomic risk level and overview of complaint subjective musculoskeletal disorders (MSDs) in the worker.
The design of this study is a Cross Sectional with the Descriptive Analytical research the research was done by observations and giving questionnaires for the craftsman.
Based on data, the high risk level (score 9)of pattern making and sewing the upper shoes. Complaint subjective MSDs langest at upper neck and waist is about 77,4%. Descriptions of MSDs complaints based on workers age category is < 30 years category for the largest MSDs complaints at upper neck and waist, sex category is male workers at waist, working periode category is < 5 years at upper neck and the worker with the smoking habits category at waist. Therefore, necessary changes in the implementation of the work process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Afiani
"Pekerjaan inflate inspection di PT Bridgestone Tire Indonesia tidak terlepas dari risiko ergonomi yang disebabkan oleh aktivitas manual handling. Penilaian faktor risiko ergonomi di tempat kerja dilakukan dengan pendekatan penilaian tingkat risiko pekerjaan dan keluhan subjektif pekerja. Analisis risiko pekerjaan ini menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Didapatkan lima aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi antara lain menurunkan ban dari rak, meletakkan ban ke mesin inflate, memindahkan ban ke meja inspeksi, mengambil ban dan meletakkan ke mesin inflate, dan menyimpan ban ke rak. Tindakan pengendalian yang perlu dilakukan termasuk kategori 3 yaitu secepatnya diubah. Analisis keluhan subjektif Cumulative Trauma Disorders pada pekerja menggunakan kuesioner Nordic Body Map yang dilakukan pada 28 bagian tubuh. Dari hasil penilaian tersebut didapatkan 93,8% pekerja mengalami keluhan pada bagian punggung, pinggang, dan pergelangan tangan kanan.

Working at inflate inspection in PT Bridgestone Tire Indonesia may not be separated from ergonomic risk caused by activity of manual handling. Assessment of ergonomic risk factors at work carried out using the level approach to the evaluation of occupational hazard and subjective complaints of workers. The risk analyzed by using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Obtained five works that are at high risk of ergonomics, there are lower tire off from rack, put the tire to inflate machine, moves the tire to inspection table, took tire and put at inflate machine, and save the tire to the rack. Control measures to be done at category of 3, which becomes necessary soon. Analysis of Cumulative Trauma Disorders subjective complaints using Nordic Body Map questionnaire which conducted in 28 parts of body. From the result of this assessment, there are obtained 93,8% of workers have complaints at the back, lower back, and right wrist."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Fitriana
"Porter merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko terhadap masalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Hal ini dikarenakan pekerjaan manual, postur janggal, beban berlebih, serta aktivitas kerja yang berlebihan. Pekerjaan terdiri atas aktivitas penyimpanan dan pengangkutan barang. Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan MSDs terkait aktivitas manual handling pada porter SBU Garuda Indonesia Cargo tahun 2014, dengan jumlah responden 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Risiko ergonomi dinilai dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk aktivitas manual handling dan NLE (NIOSH Lifting Equation) pada aktivitas mengangkat. Variabel lain yang diteliti yaitu usia, masa kerja, pekerjaan sebelumnya, kebiasaan olahraga, dan kebiasaan merokok. Penelitian menilai keluhan MSDs dengan menggunakan CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) dan CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). Penelitian bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi (skor REBA = 11) untuk aktivitas penyimpanan barang, dan sangat tinggi (skor REBA = 13) untuk aktivitas pengangkutan barang, serta hasil penghitungan NLE menunjukkan kegiatan mengangkut barang dapat menyebabkan risiko MSDs (LI ≥ 1). Keluhan MSDs terbanyak pada tubuh yaitu bagian punggung bawah, lengan atas kanan, dan betis kiri yatu sebanyak 67,31%, sedangkan pada tangan, keluhan terbanyak pada area D (telapak tangan bagian atas) sebanyak 38,46% pekerja untuk tangan kanan, dan 26,92% pekerja untuk tangan kiri. Frekuensi keluhan MSDs terbanyak pada 1-2 kali seminggu, tingkat keparahan cukup tidak nyaman, dan sedikit mengganggu pekerjaan. Karena itu, diperlukan upaya pengendalian secara teknik, administrasi, dan personal untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan MSDs.

Porter is one of a risky job for musculoskeletal disorders (MSDs) problems. This is because of manual work, awkward postures, excessive load, and excessive work activities. The work consists of the activities of storage and build up. This study discusses the overview of ergonomic risk level and musculoskeletal disorders discomfort related with manual handling activities at porter of SBU Garuda Indonesia Cargo 2014, with 52 respondents. Data was collected by observation and interviews using questionnaire. Ergonomic risk assessed by the method of REBA (Rapid Entire Body Assessment) for manual handling activities and NLE (NIOSH Lifting Equation) method for lifting activities. Other variables under study are age, years of service, previous work, exercise habits, and smoking habits. Research assessing MSDs discomfort using CMDQ (Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire) and CHDQ (Cornell Hand Discomfort Questionnaire). The study is a descriptive with cross-sectional study design.
The results showed a high risk (REBA score = 11) for storage activities, and very high risk (REBA score = 13) for build up activities, and the results of NLE indicate if lifting activities can lead to the risk of MSDs (LI ≥ 1). The most MSDs complaints on the body founded on the lower back, right upper arm, and left calf as much as 67,31%, while on the hand, most of complaints in the area D (upper palm) as much as 38,46% for the right hand, and 26,92% for the left hand. The most frequency of MSDs complaints found on 1-2 times per week, with the severity is moderately comfortable, and slightly interfered. Therefore, necessary for a control effort in engineering, administrative, and personnel to reduce the risk and complaints of MSDs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Kirti Dewantoro
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Saputra
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang terdapat pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic pada tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, frekuensi pemajanan dan kemungkinan dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semikuantitatif W.T. Fine untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan pencucian mobil. Penelitian ini mengacu pada teori AS/NZS 4360:2004. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara langsung terhadap pekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa risiko keselamatan kerja tertinggi yang ada pada proses pencucian mobil adalah terkena cairan kimia berupa shampoo dan sabun. Sedangkan risiko yang lain antara terpeleset, terkilir, postur janggal, terkena percikan air, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, serta terkena debu, kotoran dan uap panas. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengendalian berupa engginering, administrative, dan alat pelindung diri (APD).

ABSTRACT
This study discusses the value of the risks inherent in the process of washing the car in Indo Hydraulic Steam in 2014. Risk assessments carried out by analyzing the value of consequences, frequency of exposure and the likelihood of each phase of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitative WT Fine to determine the level of risk involved in any activity carwash. This study refers to the theory of AS / NZS 4360:2004. The collection of data obtained from observations and interviews directly to workers. The survey results revealed that the highest safety risks that exist in the process of washing a car is exposed to chemicals such as shampoo and soap. While other risk between slips, sprains, awkward postures, splash water, exposed to sun exposure, exposed to chemicals, as well as exposure to dust, dirt and steam. Therefore the necessary control measures in the form of engginering, administrative, and personal protective equipment (PPE)."
2014
S55594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>