Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Bentoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3423
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Bentoro
"Keuntungan perusahaan konstruksi tidak hanya diperoleh dari pengendalian terhadap total aset dan produksi peralatan raja, melainkan diperoleh dari kemampuan manajemen, sumber daya manusia, kemampuan teknik, penggunaan solusi yang inovatif, sistem infrastruktur, kemampuan untuk menanggapi segala keperluan yang kompleks, kemampuan untuk menerima dan mengelola risiko. jika faktor-faktor tersebut dapat dikelola dan diperhatikan dengan baik, maka besar kemungkinan perusahaan-perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dapat mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing didalam dan diluar negeri. Banyak masalah internal dihasilkan sendiri oleh perusahaan dan sebenarnya ada dalam kendali organisasi perusahaan. Masalah ini biasanya berhubungan dengan lemahnya manajemen perusahaan. Sehingga masalah manajemen adalah salah satu faktor terbesar dibalik banyaknya kegagalan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor dari manajemen perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan jasa konstruksi. dengan analisis statistik diketahui faktor dari manajemen perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan analisis simulasi Monte Carlo diketahui batasan wilayah kesuksesan kinerja perusahaan jasa konstruksi.
Hasil pengolahan data adalah kualitas hasil akhir pekerjaan merupakan faktor dari kualitas manajemen perusahaan yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan jasa konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Winarno
"Pemasaran merupakan kegiatan utama dan pertama dalam perusahaan. Di satu sisi pemasaran dalam perusahaan jasa konstruksi Indonesia sangatlah lemah. Hal ini disebabkan karena lemahnya kinerja perusahaan dalam pemasaran. Sehingga masalah pemasaran adalah satusatunya faktor terbesar dibalik banyaknya kegagalan perusahaan yang menyebabkan perusahaan jasa konstruksi di Indonesia tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang sama dari luar negeri.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mengukur pengaruh faktor-faktor dari manajemen pemasaran yang dapat berpengaruh dalam peningkatan kinerja perusahaan jasa konstruksi. Kinerja perusahaan yang dimaksudkan adalah Keuangan, Proses Bisnis Internal, Pelanggan, Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey keperusahaan kontraktor dan menyebarkan kuesioner serta sedikit wawancara, lalu dilakukan analisa statistik Non Parametrik dan Parametrik. Dari non parainetrik diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara kontrakior Swasta dan BUMN. Parametrik dipakai untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dan yang terakhir dengan menggunakan simulasi Monte Carlo dimana variabel bebas yang terpilih akan dikembangkan sampai 3000 trial untuk mengetahui keadaan perusahaan dan melakukan tindakan koreksi. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa faktor yang sangat menetukan untuk peningkatan kinerja dan memiliki kontribusi terbesar adalah "kualitas menjaring informasi pasar. Artinya informasi dengan teknologi yang berkembang sangat cepat saal ini sangatlah diperlukan strategi tersendiri untuk mendapatkannya.

Marketing is the primary activities and first in the company. In another side marketing in the consrnrction firm is "weak". So that of the lowness performance company's in marketing. construction firm can 't compete with the firm from aboard.
The research would be the analysis for determine the factor which most influence in order ro increase performance to Marketing activities in the firm. The performance firm is financial, Internal Business, Customer and Learning and Growth.
The research use a method of survey to ronstruction firm, ro spread the Questions also interview with the respondent. The research using analysis Non Parametric and Parametric statistic method. The result of non parametric method describe that there is now difference between BUMN and Private sector. Parametric is used to find the relationship between independent and dependent variable. Monte Carlo simulation is use to develop the dependent variable until 3000 trial to predict the firms condition and need corrective action. Based on the result analysis it is obtained that the most vat table factor to increase the performance and the most significant contribution is "Quality to capture market information. It means to get information with technology we must have a strategy to that.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Sebagai bagian dari ilmu Manajemen, konsep maturity dalam Manajemen Proyek juga banyak persamaan dengan konsep maturity yang diterapkan dalam Manajemen secara umum. Adanya perbedaan dalam kedua konsep tersebut lebih dikarenakan adanya keunikan manajemen proyek itu sendiri dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu manajemen yang lain. Salah satu persamaan yang prinsipil dalam kedua konsep tersebut adalah memakai "Organisasi sebagai objek yang dipakai untuk mengukur tingkat maturity.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek, tentunya diperlukan suatu metode untuk menentukan positioning perusahaan tersebut dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek. Dengan kata lain, sudah sejauh mana tingkat maturity manajemen proyek pada perusahaan tersebut. Cara yang paling umum adalah dengan melakukan assesment pada perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan secara terus-menerus akan selalu berhadapan dengan tantangan berupa persaingan yang ketat dan lingkungan usaha yang terus berubah. Perusahaan harus secara terus-menerus (continue) beradaptasi dengan lingkungan jika ingin bertahan dan berhasil dengan baik. Pimpinan perusahaan akan selalu dikonfrontasikan dengan tugas-tugas kritis untuk menganalisis dan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk survive dan berkembang dalam iklim dunia usaha yang kompleks dan terus berubah. Banyak perusahaan yang berhasil menggunakan/menerapkan manajemen proyek sebagai strategic tool untuk menjawab perubahan lingkungan ini. Perusahaan yang berhasil menerapkan manajemen proyek sering menjadi perusahan yang agile (gesit) serta tahu cara menghadapi dan mengendalikan perubahan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Atmoko Adi Kusuma
"Dalam mendesain suatu struktur selain untuk dapat berfungsi dengan baik pada kondisi beban-beban yang bekeda juga harus direncanakan agar struktur tersebut mempunyai nilai daya Iayan, kekuatan, fungsi, estetika dan ekonomi yang bersaing. Supaya dapat memberikan Jaya layan dan kekuatan yang baik, struktur beton bertulang harus mempunyai defleksi dan deformasi yang tidak terlalu besar pada kondisi beban kerja. Selain itu terdapat unsur lain yang juga berkaitan dengan kekuatan struktur, yakni daktilitas. Unsur ini penting mengingat struktur harus memiliki perilaku ductile dalam menahan beban luar terutama yang direncanakan untuk menahan beban gempa. Penelitian ini akan melihat pengaruh overreinforced terhadap daktilitas balok. Overreinforced adalah balok yang memiliki persentase tuIangan di atas tulangan balok dalam kondisi balance. Dalam penelitian ini digunakan balok beton _c' = 33,2 Mpa dengan penampang 200x150mm dan bentang 2010mm. Untuk tulangan baja pada balok digunakan tulangan Baja 08mm polos dengan fy = 321,2 Mpa, dan D10mm ulir dengan fy = 535,5 Mpa. Adapun variasi persentase tulangan berdasarkan p adalah p = p..kc , p = 105%pmt, P ` 110%pmak,, p = 115%pmd,, p = 140%per. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola runtuh dari balok overreinforced, hubungan lendutan - beban, regangan, tegangan dan nilai daktilitas dari balok overreinforced Keruntuhan yang terjadi pads saat pengujian bersifat underreinforced, dikarenakan persentase tulangan yang diambil masih kurang dari p balance. Pola keruntuhan yang diperoleh dari penelitian berupa keruntuhan tekan dikarenakan kegagalan lentur (flexural failure). Hubungan lendutan - beban yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar lendutan yang terjadi maka semakin besar beban yang diberikan pada balok uji. Kondisi ini merupakan kondisi balok sebelum mengalami keruntuhan. Kurva lendutan - beban yang terjadi berguna untuk mencari nilai daktilitas dari tiap balok uji. Namun nilai ini bukanlah kondisi struktur yang sebenarnya, karena pada kondisi lapangan kondisi balok belum mengalami keruntuhan. Nilai daktiIitas dari tiap balok uji ini kemudian dibandingkan untuk dilihat balok uji dengan persentase penwnbahan tulangan berapa yang memiliki nilai daktilitas paling tinggi.

When designing a structure, besides it has to be functionable for working load condition, it also planed that the structure has to have power service value, function, aesthetics and competitive economic. In order to give service power ang good strength, reinforced concrete structure has to have deflection and deformation which is not to big on working load condition. Besides that there is another element which is related to stuctural strength, called by ductility. This element is important, remembering that the structure has to have ductile behaviour in restraining outside load, especially which is planed to hold up the earthquake load. This research will observe overreinforced influence to beam ductility. overreinforced is a beam that has reinforcement percentage beyond beam reinforcement in balance condition. In this research, concrete beam fc' = 33,2 Mpa with longitudinal section of 200x150mm and landscape of 2010mm is being used For the steel reinforcement in the beam, O8mm plain of steel reinforcement with fy = 321,2 Mpa and DIOmm thread of a screw with fy = 535,5 Mpa is being used. Moreover reinforcement percentage variation based on p is p = p,,,Q"" p = 105fpm,,b, p= l 10%p,,,,ks, p= 115%p..b, p= 1 CIO_/apmaxs Aim of this research is to know collapse pattern from overreinforced beam, deformation - load relation, strain, stress and ductility value from the overreinforced beam. The collapse that occur in the time of testing has underreinforced characteristic, because of reinforcement percentage which is taken is still less than p balance. Achievement collapse pattern from the research shaped of pressure collapse that been caused by flexural failure. Deformation - load relation which is get from the research result showing that bigger deformation occur then bigger load should be given to the testing beam. This condition is a beam condition before collapse occur. Deformation - load curve that occur used to find ductility value from each testing beam. However, this value is not the real conditon of the structure, because in the field condition, bean isn't done the collapse. Ductility value from each testing beam later being compared to see which testing beam with added reinforcement percentage will have the most highest ductility value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauch, Lawrence R.
Jakarta: Erlangga, 1996
658.4 JAU st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Pranata
"Dalam dunia bisnis, strategi pemasaran atas barang yang diproduksi sangatlah penting sebagai bentuk kemajuan sebuah perusahaan, salah satunya adalah pemberian insentif penjualan kepada pembeli (distributor). Di lain hal insentif penjualan merupakan objek pajak, Namun dalam pelaksanaannya lawan transaksi tidak mau dipotong pajak atas insentif yang diterima tersebut. Sehingga PT XYZ melakukan perencanaan pajak atas insentif yang dibayarkannya, dengan mengalihkan ke bentuk pemberian diskon (potongan penjualan). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif melalui studi lapangan dan studi literatur dengan tujuan mengetahui perlakuan perpajakan atas strategi yang dilakukan PT XYZ mengenai pemberian insentif penjualan dalam bentuk pemberian diskon. Dan didapatkan hasil, bahwa pemberian insentif penjualan dalam bentuk pemberian diskon yang dilakukan PT XYZ masih mengandung resiko perpajakan meskipun tidak secara langsung dampaknya. sehingga sebaiknya diskon diberikan setelah target tercapai, tapi jika dilihat dari segi peningkatan penjualan barang dagangan di tiap tahunnya, maka strategi yang dilakukan PT XYZ sangatlah optimal. Sedangkan disisi pemerintahan sebaiknya pemerintah dalam membuat regulasi mengenai pemberian insentif penjualan, lebih memperjelas lagi aturan mengenai insentif dan diskon ,agar tidak timbul dugaan asumsi atau cara-cara dari wajib pajak yang berakibat pada penurunan penerimaan pajak dikemudian hari.

In the business world, marketing strategies for goods produced is very important as a form of company development, one of which is giving sales incentive to the buyer (distributor). On the other hand is a tax object of sales tax incentives, but in actual a customer doesn?t want to cut tax on incentive received. So tha XYZ company on tax planning incentives paid, by diverting to the form of discounting (discount sales). This study used a qualitative descriptive research through field studies and literature studies with the aim of knowing tax treatment of the strategy at XYZ company on sales incentives in the form of discounting. And the obtained results, that the provision of sales incentives in the form of discounting is done XYZ company is still a risk of taxation though not directly affected. so the discount should be given after the target is reached, but if viewed in terms of merchandise sales increased in each year, then performed XYZ company strategy is optimal. Whereas, the government side. the government should make regulations regarding the sales incentives, further clarify the rules again on incentives and discounts, so as not to arise suspicion assumptions or ways of the taxpayer that resulted in a decrease in future tax revenue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Hidayat
"Seperti halnya BUMN perusahaan-perusahaan daerah seperti PDAM
sebagai salah satu wujud BUMD sering diidentikan sebagai unit usaha yang
tidak efisen. Ketidakefisienan tesebut pada PDAM antara lain ditunjukkan oleh
ketidakmampuan perusahaan menangani permintaan konsumen (cakupan
daerah pelayanan yang masih rendah) walaupun pengelolannya bersifat
monopoli, tingkat kebocoran yang masih tinggi, dan masih adanya kapasitas
yang tidak termanfaatkan (idle capacity).
Ketidakefisienan suatu perusahaan seringkali yang dijadikan tolok ukur
adalah kinerja keuangan. Mengukur kinerja dari aspek keuangan cenderung
mementingkan hasil jangka pendek dan hanya mengukur harta-harta yang
tampak (tangible), kurang memperhatikan harta-harta yang tidak tampak
(intangible). Demikian pula halnya pengukuran kinerja PDAM Kabupaten DT II
Karawang sebagai salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
menggunakan kinerja tersebut. Memandang kinerja perusahaan dari aspek
kinerja yang menyeluruh (meliputi harta yang tampak dan tidak) boleh
dikatakan hampir tidak ada sama sekali.
Dalam penelitian ini penulis menawarkan alternatif pengukuran kinerja
yang lebih bersifat menyeluruh yaitu berdasarkan pendekatan Balanced
Scorecard (BSC) untuk memecahkan pokok permasalahan pertama yaitu :
Bagaimana kinerja PDAM Kabupaten DT ll Karawang yang telah dicapai.
Pendekatan BSC mengukur kinerja orgnisasi berdasarkan empat perspektif :
Keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta
pertumbuhan organisasi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja perusahaan di sini yaitu metode kuesioner,
wawancara, dan analisis data sekunder.
Sebagai bagian dari evaruasi kinerja penulis juga mencoba memecahkan
pokok permasalahan kedua yaitu meneliti faktor-faktor/strategi yang dapat
meningkatkan kinerja PDAM dalam rangka mengantisipasi era persaingan bebas
(AFTA 2003 dan APEC 2020). Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk
menganalis variabel faktor-faktor/strategi di sini yaitu studi Iiteratur, tehnik
wawancara, dan analisis jawaban kuesioner.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Analisis. Deskriptif
yaitu mencoba memaparkan hasil evalusasi kinerja berdasarkan pendekatan
pengukuran BSC. Analisis yaitu mencoba menganaIisa strategi-strategi apa yang
dapat meningkatkan masing-masing aspek kinerja perusahaan. Tehnik sampling
yang digunakan menggunakan Quota Sampling untuk anggota organisasi
PDAM dan menggunakan Strafified Random Sampiing (Metode Tidak
Berimbang) untuk meneIiti keiompok pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan aspek kinerja (keuangan,
pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan) diperoleh skor
total 85. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengukuran kinerja PDAM
Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang berada datam kriteria penilaian Hampir
Baik (nilai 3 dari 5 kelas interval).
Untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan tersebut pada dasarnya
adalah harus meningkatkan efisiensi dalam segala macam aspek (baik operasi
maupun strategi). Sesuai dengan teori-teori yang direkomendasikan dan hasil
analisis kinerja yang telah dilakukan, maka strategi-strategi yang coba penulis
tawarkan kepada PDAM adalah strategi yang berkaitan dengan peningkatan
efisiensi tersebut."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainaya Chairunisa
"Along with the rapid development of infrastructure in Indonesia, the role of controlling the risk of work accidents is becoming increasingly important. State-Owned Enterprises (BUMN) as companies that dominate infrastructure projects in Indonesia are a large contributor to the number of accidents. Although there are already written regulations governing Occupational Safety and Health (OHS) in construction companies in Indonesia, the reality is that the implementation of safety in the field has not been fully implemented properly. The leadership in the company is one of the important factors in OHS management. The OHS management system is measured by the company's safety performance, where safety performance is driven by the company's leadership factor. Good leadership can regulate and control the occupational safety and health management system so that good safety performance is realized in the company. Therefore, the purpose of this study is to identify the factors that influence the leadership of BUMNs to improve the safety performance of construction projects. This research was conducted by distributing questionnaires to state-owned construction companies in Indonesia. Data analysis was carried out descriptively and also using the Delphi Method involving experts. In addition, the Relative Importance Index (RII) is used to determine the dominant factors that influence leadership to improve safety performance in state-owned construction companies. The results of this study shows that the factors that influence leadership to improve safety performance have been implemented in stateowned construction companies. The dominant factors of leadership in order to improve Safety Performance are the indicators of Safety Coaching that include leaders show commitment, leaders being the role model, and leaders coordinate well with the workers. The results of this study are vi Universitas Indonesia expected to provide further information about improving the construction safety management system through the influence of leadership roles in safety performance.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan yang mendominasi proyek infrastruktur di Indonesia menjadi penyumbang besar angka kecelakaan. Walaupun sudah ada peraturan tertulis yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan konstruksi di Indonesia, namun kenyataannya penerapan keselamatan di lapangan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Kepemimpinan dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan K3. Sistem manajemen K3 diukur dari kinerja keselamatan perusahaan, dimana kinerja keselamatan didorong oleh faktor kepemimpinan perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan BUMN untuk meningkatkan kinerja keselamatan proyek konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada perusahaan konstruksi milik negara di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja keselamatan telah diterapkan di perusahaan konstruksi milik negara. Faktor kepemimpinan yang dominan dalam rangka meningkatkan kinerja keselamatan adalah Safety Coaching yang meliputi, pemimpin menunjukkan komitmen, pemimpin menjadi panutan, dan pemimpin berkoordinasi dengan baik dengan pekerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Anham
"Maintenance Repair Overhaul (MRO) tergolong unik karena melakukan fungsi orientasi produksi untuk menjaga kehandalan sesuai dengan desain awal sekaligus memenuhi fungsi orientasi layanan dalam bentuk jasa pemeliharaan kepada pelanggan. Dengan perkembangan penerbangan yang semakin maju, hal itu juga mempengaruhi strategi manajemen MRO untuk dapat bersaing di dunia global. Manajemen ramping telah dikenal sebagai salah satu strategi bisnis yang paling dapat diandalkan dalam MRO karena manajemen ramping memberikan keuntungan signifikan dalam rantai pasokan untuk mencapai daya saing.
Tinjauan penelitian membuktikan bahwa penelitian yang lebih mendalam dan analisis yang tepat diperlukan untuk memahami konteks penerapan manajemen ramping dalam rantai pasok MRO. Model SCOR (Supply Chain Operations Reference) digunakan sebagai media untuk merancang struktur pengukuran kinerja untuk mengetahui kriteria yang mepengaruhi implementasi manajemen ramping di rantai pasokan MRO dengan mempertimbangkan integrasi aspek orientasi produksi dan kegiatan yang berorientasi layanan. Selain itu, SCOR juga digunakan untuk mengetahui hubungan antara kriteria sehingga dapat dibangun kerangka kerja manajemen ramping yang ideal dalam bentuk strategi manajemen yang diharapkan dapat mendukung fungsi organisasi MRO dalam menghadapi daya saing global.

Maintenance Repair Overhaul (MRO) is unique because it performs a production orientation function to maintain reliability in accordance with the initial design while fulfilling the service orientation function in the form of maintenance services to customers. With the development of increasingly advanced aviation, it also affects the MRO management strategy to be able to compete in the global world. Lean management has been recognized as one of the most reliable business strategies in MRO because lean management provides a significant advantage in the supply chain to achieve competitiveness.
The research review proves that more in-depth research and precise analysis are needed to understand the context of applying lean management in the MRO supply chain. The SCOR (Supply Chain Operations Reference) model is used as a medium for designing performance measurement structures to find out the criteria that affect the implementation of lean management in the MRO supply chain by considering the integration of aspects of production orientation and service-oriented activities. In addition, SCOR is also used to determine the relationship between criteria so that an ideal lean management framework can be built in the form of management strategies that are expected to support the functioning of MRO organizations in facing global competitiveness.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>