Ditemukan 154909 dokumen yang sesuai dengan query
Haryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3283
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Haryanto
"Karena semua kanal komunikasi menggunakan pita frekuensi yang sama, jika jumlah pengguna yang aktif bertambah performansi sistem akan menurun, hal ini akan langsung mengakibatkan penurunan kapasitas. Dalam terminologi CDMA suatu Mobile Station (MS) menganggap MS yang lain sebagai sumber interferensi yang mengganggu sinyal yang dikirimkannya. Interferensi dari pengguna lain yang berasal dari sel lain yang berdekatan dapat dikurangi dengan membagi sebuah sel menjadi beberapa sektor yang disebut dengan sektorisasi, namun pembagian sektor tidak dapat sempurna sekali karena sifat radiasi antena tidak dapat membentuk sudut secara lurus serta adanya sidelobe gelombang radio.
Dari hasil analisa menunjukkan, ketidak sempurnaan sektorisasi sel yang ditunjukkan dengan adanya sudut overlap antar sektormengakibatkan penurunan kapasitas sistem karena menimbulkan tambahan interferensi pada sektor yang dioverlap. Dengan mengetahui pengaruh sektorisasi yang tidak sempurna, pada perancangan sistem diharapkan dapat menjaga agar antena per sektor tidak memiliki sudut overlap yang besar serta dapat memperkirakan kerugian pada kapasitas sel yang disebabkan oleh interferensi tersebut.
In this research analyzes the connection Wideband Code Division Multiple Access (W-CDMA) for uplink and downlink with imperfect sectorization.Because all channels are on the same frequency, so when the active user increases, the performance of system will decrease. In other words, it causes the capacity of system will decrease. In CDMA terminology, the other frequency of Mobile Station (MS) will get effect to the active MS. The co-channel interference can be decrease with splitting the cell into several sectors. It called the sectorization. But the sectorization can work well because the antenna radiation can't make the perfect angle and also there is existence of side lobe of radio frequency.The results show, the imperfect sectoration has overlap angle between each sector decrease the capacity system cause more interference to overlapping sector. Now we know the cause of imperfect sectorization effect, so in system model, we have to make each antenna in each sector doesn't have the large overlap angle and we can make the prediction the loss in cell capacity that caused of interference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14647
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sigit Farolan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3275
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dui Kusumayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3269
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dayanti Pratiwi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38435
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Risa Adhipurwanto
"Sistem telekomunikasi selular tak-bergerak dijital adalah salah satu sistem telekomunikasi selular yang banyak mengisi kebutuhan telekomunikasi di Indonesia. Sistem standar yang akan dibahas dalam makaiah ini yaitu DECT (Digital European Cordless Telecommunications). Beberapa parameter perangkat DECT digunakan dalam aplikasinya sebagai sistem standar telekomunikasi tak-bergerak dalam tulisan ini.
Studi penerapan sistem telekomunikasi ini disusun dengan pertimbangan penghitungan propagasi pada daerah pedesaan dan analisis pemakaian jumIah sel yang sekecil-kecdnya dengan menganalisa parameter propagasinya terlebih dahulu berdasarkan teori telekomunikasi selular pada umumnya. Sehingga dalsrn tulisan ini dihasilkan perhitungan untuk menghasilkan jumlah sel minimum dan jumlah sel maksimum yang dipakai pada daerah layanan telekomunikasi telepon selular dijital tak-bergerak DECT pada daerah pedesaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38949
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Setiyo Budiyanto
"Penelitian ini ditujukan guna mengetahui jumlah operator telekomunikasi di Indonesia yang ideal berdasarkan banyaknya pelanggan (konsumen) yang bisa ditampung oleh operator telekomunikasi tersebut serta total pendapatan yang diperoleh masing-masing operator seluler pada tahun 2009. Adapun yang akan diteliti adalah operator seluler yang menggunakan teknologi GSM (Global Systems for Mobile communication) serta teori yang akan digunakan untuk melakukan analisis jumlah ideal operator tersebut adalah chaos theory. Data diambil sampling dengan data pelanggan area Jakarta yang merupakan sentral dari kelayakan usaha telekomunikasi di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa dari 5 operator seluler yang saat ini eksisting terdapat 3 operator yang pada jangka waktu ke depan masih akan tetap mampu bertahan memenangkan pasar.
This study aimed to determine the number of telecommunications operators in Indonesia are ideal based on the number of subscribers (consumers) that can be accommodated by the telecommunications operators as well as the total revenue obtained by each mobile operator in the year 2009. As for who will be investigated is the cellular operators that use GSM (Global Systems for Mobile Communication) and theory that will be used to perform analysis of these operators is the ideal amount of chaos theory. Sampling with data retrieved customer data which is the central Jakarta area of the feasibility of telecommunications in Indonesia. Based on the analysis undertaken, it is known that out of five cellular operators that currently there are three existing operators in the period ahead will still be able to survive to win market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27814
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Rully Subyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3303
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gatot Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3317
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3276
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library