Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glory Hastanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA3051
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Glory Hastanto
"ABSTRAK
Pentransmisian sinyal video (video signal) membutuhkan lebar pita frekuensi (bandwidth) dan kapasitas memori yang sangat besar. Untuk mengefisienkan penggunaan bandwidth dan kapasitas memori serta mereduksi biaya transmisi perlu dilakukan proses pemampatan (kompresi) pada sinyal video tersebut. Salah satu teknik kompresi yang banyak digunakan adalah Transform Coding berbasis DCT (Discrete Cosine Transform).
Proses transmisi sinyal video dapat dilakukan dengan dua cara yaitu transmisi dengan laju bit yang tetap (Constant Bit Rate/CBR) dan transmisi dengan laju bit yang bervariasi (Variable Bit Rate NBR). CBR digunakan pada proses transmisi menggunakan media transmisi dengan bandwidth yang terbatas, sehingga tidak dapat menampung volume data yang ada. Sedang VBR digunakan pada proses transmisi menggunakan media transmisi dengan bandwidth yang besar sehingga dapat menampung volume data yang ada. Untuk dapat melayani proses transmisi sinyal video VBR diperlukan suatu media transmisi yang mampu memfasilitasi hal tersebut. Salah satunya adalah jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode). Pentransmisian sinyal video VBR melalui jaringan transmisi ATM dilakukan melalui proses pengkodean data pada sinyal video tersebut dan membentuk kode-kode data tersebut ke dalam bentuk struktur sel ATM melalui proses pemaketan (paketisasi).
Proses pemaketan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Layered Coding yang membagi data-data menjadi dua prioritas yaitu data prioritas tinggi (High Priority Data/HPD) dan data prioritas rendah (Low Priority Data/LPD), dimana data HPD adalah data-data yang mengandung nilai informasi yang terbesar. Kemudian masing-masing data tersebut dibentuk menjadi paket-paket (sel) ATM dan ditransmisikan melalui kanal yang berbeda.
Dari simulasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa metode Layered Coding pada pentransmisian sinyal video VBR dapat mempertahankan kualitas gambar yang dikirim dengan mengirimkan data HPD melalui kanal prioritas tinggi (High Priority Channel). Hilangnya (tidak dikirim) data LPD tidak akan berpengaruh besar pada kualitas gambar yang dihasilkan (PSNR 17,2 dB std 26,5 dB), sedangkan hilangnya sebagian kecil (t 1,5%) data HPD akan menimbulkan pengaruh yang besar (degradasi) pada gambar yang dihasilkan (PSNR 8,62 dB).

ABSTRACT
Generally, wide bandwidth and large memory capacities are needed to transmit the video signal. Using bandwidth and memory capacity efficiently and also reducing the transmission cost, the video signal needs a compression process before transmitted. One of the compression technique which is commonly used is Transform Coding based on DCT (Discrete Cosine Transform).
The video signal transmission process could be done in two ways i.e. : constant bit rate (CBR) and variable bit rate (VBR). CBR is a constant rate trans-mission which is used in the transmission process where the bandwidth has incapability to accommodate available data volume. VBR is a variable rate trans-mission which is used in the transmission process where the bandwidth has a capability to accommodate available data volume. ATM (Asynchronous Transfer Mode) network is one of the capable transmission media which is used for transmitting the VBR video signal. The VBR video signal transmission through the ATM network has two processes, coding process and packet process.
A Layered Coding method is used for the data packet process. This method divides the data into two priorities i.e.: high priority data (HPD) and low priority data (LPD). The HPD is used for the important data stream and the LPD is used for the rest of the data stream (unimportant data). The data (HPD and LPD) is performed into the ATM cells structure and transmitted through a different channel.
The simulation results showed that the layered coding method could maintain the VBR video signal quality by transmitting the HPD through a high priority channel. The lost data of LPD does not annoy the reconstructed video quality (PSNR 17.2 dB - 25.5 dB). The lost data of HPD, however, causes degradation in the quality of the reconstructed video (PSNR 8.62 dB)."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimukti S.
"Pengaiokasian bandwidth virtual path merupakan saiah satu faktor yang periu dipertimbangkan dalam menciptakan jaringan ATM dengan utilisasi jaringan yang tinggi dengan tetap mempertahankan mutu pelayanan.
Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat lunak dari dua algoritma pengalokasian bandwidth, yaitu algoritma upper bound of cell loss probability dan algoritma peak rate allocation. Unjuk kerja kedua algoritma ini dilihat dengan membandingkan seberapa besar bandwidth virtual path yang dibutuhkan oleh masing-masing algoritma bila beberapa virtual channel connection dikelompokan ke dalam satu virtual path.
Parameter input yang digunakan pada pengujian kedua algoritma ini adalah :jumlah VCC, peak cell rate, average cell rate, batas atas probabilitas sel hilang. Sernua parameter ini merupakan variabei bebas yang dapat dirubah harganya. Adapun parameter output yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja masing-masing algoritma adalah besar bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing algoritma dan a iisiensi algoritma satu terhadap algoritma lainnya.
Hasil simulasi menunjukan bahwa algoritma upper bound of cell loss probability dapat mengalokasikan bandwidth secara iebih efisien dibandiingkan algoritma peak rate allocation dengan kondisi input yang diubah-ubah. Adapun perubahan kondisi input yang dimaksud adalah perubahan jumlah VCC, perubahan burstiness (peak cell rate dibagi average cell rate), dan perubahan batas atas probabilitas hilang set."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amdoda Rahmah
"ABSTRAK
Dalam tesis ini, dibahas suatu pembangkit trafik yang digunakan untuk membangkitkan variable bit rate (VBR) trafik. Model yang digunakan untuk VBR trafik ini adalah voice VBR traffic. Sinyal suara dikodekan dalam bentuk variable bit rate. Jumlah sel yang dibangkitkan tergantung dari durasi waktu pembicaraan, durasi waktu jeda dan nilai inter-cell time T yang digunakan. Unjuk kerja pembangkit trafik dievaluasi dengan menggunakan model antrian 2-state MMPP/M/1/K. Batasan nilai waktu jeda dikendalikan untuk menghindari terjadinya loncatan waktu tunda dan peningkatan peluang kehilangan sel karena semakin banyaknya sel yang antri. Unjuk kerja waktu tunda jaringan dipengaruhi oleh durasi waktu pembicaraan, durasi waktu jeda dan inter-cell time T.
Parameter yang dihasilkan oleh pembangkit trafik ini digunakan untuk proses analisis model antrian. Probabilitas tiap state pada setiap model antrian merupakan faktor penentu dalam menghitung peluang kehilangan sel, jumlah sel yang antri , utilisasi dan waktu tunda. Dalam proses perhitungan probabilitas, diagram state model antrian dibuat untuk menentukan susunan matrix transisi dan matrik laju kedatangan yang merupakan ciri utama dari distribusi MMPP. Matrix transisi dan matrik laju kedatangan akan mudah diperoleh bila konsep penggabungan kedua matrix ini yang tercakup dalam matrix Q diketahui.
Proses superposisi dianalisa dengan menggunakan model antrian 2-state MMPP/MI1IK untuk sumber tunggal dan model antrian 3-state MMPPIM111K untuk sumber ganda. Kualitas layanan VBR voice yang dibahas hanya peluang kehilangan sel pada setiap model antrian.
Hasil yang diperoleh adalah perbaikan unjuk kerja pembangkit trafik dengan merubah nilai parameter waktu antar kedatangan sel (inter-cell lime) T menjadi 9 ms sehingga hasilnya mendekati nilai puncak 32 kbps. Dampak perluasan matrik Q sebagai penampung trafik yang disuperposisikan menyebabkan meningkatnya jumlah sel dalam antrian dan peluang kehilangan set. Perbaikan unjuk kerja jaringan diperoleh dengan melakukan penyempumaan melalui re-konfigurasi kapasitas jaringan.

ABSTRACT
This thesis describes a traffic generator that will be used to generate a variable bit rate (VBR) traffic. Traffic model analyzed is VBR voice traffic. Voice signal is coded into a variable bit rate. The cell generating process depends on talk spurt period, silence period and a fixed inter-cell time. A queue model is used to evaluate the performance of traffic generator.
The limitation of the talk spurt period and the silence period is controlled to prevent the spike delay and the cell loss due to many cell waiting in the queue. The time delay performance of the network depends on the value of the talk spurt period, and the silence period and the inter-cell time T.
Parameters generated from the traffic generator are used for the analytical process in the queue model. State probability in the queue model is a dominant factor to describe the value of cell loss probability, the number of cell waiting in the queue, network utilization and the time delay. To find the state probability, a state diagram model should be found first according to a compose transition matrix and arrival matrix. Transition matrix and the arrival matrix are easy to find when the composed Q matrix is known.
Superposition process is analyzed using single VBR voice and two VBR voice source for a 3-state MMPP/M1/K queue model. The quality of the VBR voice traffic considers only the cell loss probability on each queue model.
The results of this thesis are as follows;
-Improvement of traffic generator is obtained by changing a certain value of the inter-cell time T to obtain a peak rate of 32 kbps.
-The impact of expansion Q matrix is investigated to support superposition process. If the number of cell waiting in the queue increase then the cell loss probability increases. Improvement on the network performance is achieved by re-configure network capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prayitno
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan kualitas jaringan IPv4 murni, IPv6 murni, IPv6 dengan Tunneling 6to4 dan ISATAP, khususnya untuk aplikasi video streaming. Analisa didasarkan pada pengaruh bit rate terhadap delay dan packet loss dari video streaming. Rancangan jaringan lokal terdiri dari 2 buah mobile computer yang berfungsi sebagai client dan server dengan platform Windows XP, serta 2 buah Router Cisco 2600 Series sebagai intermediate device. Aplikasi yang akan diimplementasikan pada jaringan lokal adalah aplikasi VideoLAN Client pada sisi client dan server.
Pengujian dilakukan dengan melakukan streaming file berformat .mpg berdurasi 29 detik, berukuran 9285 KB dan frame rate 23,98 fps. Video streaming dilakukan sebanyak 10 kali dengan pengaturan bit rate yang bervariasi untuk video dan audio. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tunneling 6to4 dan ISATAP mempunyai delay lebih besar dibanding IPv4 dan lebih kecil dibanding IPv6, serta mempunyai packet loss lebih kecil dibanding IPv4 dan lebih besar dibanding IPv6. Tunneling ISATAP mempunyai keunggulan dibanding dengan tunneling 6to4 dimana delay pada ISATAP sebesar 0.9149-0.9523 detik dan 6to4 sebesar 0.9276-0.9549 detik, sedangkan persentase packet loss pada ISATAP sebesar 0.08-0.16% dan 6to4 sebesar 0.11-0.18%.

This thesis is purposed to analyze and compare the quality of network on IPv4, IPv6, IPv6 with 6to4 and ISATAP tunneling, especially for video streaming application. Analysis is focused on bit rate influence for delay and packet loss on video streaming. The local network design included 2 mobile computers as client and server with Windows XP platform, and also 2 Router Cisco 2600 Series as intermediate device. The application that implemented is VideoLAN Client at client and server.
The test is done by streaming the .mpg format file with 29 seconds duration, sized 9285 KB, and frame rate 23,98 fps. Video streaming is done 10 times with variation of bit rate for video and audio. The examination result indicate that 6to4 and ISATAP have delay more higher than IPv4 and less than IPV6. And also have packet loss less than IPv4 and more than IPv6. ISATAP tunneling more excellence rather than 6to4 tunneling which delay ISATAP equal to 0.9149-0.9523 seconds and delay 6to4 0.9276-0.9549 seconds. Meanwhile the ISATAP packet loss equal to 0.08-0.16% and 6to4 packet loss 0.11-0.18%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ihtiar Nur
"Skripsi ini menguji coba penerapan video streaming dengan menggunakan aplikasi VideoLAN Client (VLC) dan Helix Streaming Server pada jaringan testbed. Konfigurasi topologi jaringan yang diterapkan adalah jaringan Ipv6, jaringan IPv4, jaringan menggunakan metode tunneling 6to4. Jaringan lokal yang digunakan menggunakan perangkat dua buah mobile computer, router cisco 3800 dan 3700 series, dan sebuah layer 2 switch. Parameter ukur yang diamati dibatasi pada variabel yang mempengaruhi kualitas video streaming seperti bit rate dan frame rate.
Uji coba VLC dilakukan dengan melakukan streaming file berformat .mpg dan .mp4 yang masing-masing berdurasi 60 detik. Streaming dilakukan 10 kali untuk masing-masing file pada tiap konfigurasi jaringan. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa terjadi penurunan bit rate pada sisi client jika dibandingkan dengan bit rate asli pada server. Penurunan bit rate di mana VLC berperan sebagai server adalah sebagai berikut: jaringan IPv4 (11.5%), jaringan IPv6 (9.98%), dan jaringan tunneling 6to4 (11.43%). Sementara frame rate file asli dan hasil streaming tidak mingindikasikan adanya penurunan di mana aslinya memiliki frame rate 29.97 fps dan hasil streaming rata-rata memiliki frame rate 30 fps.
Sementara streaming dengan menggunakan Helix Streaming Server dan Real Player pada client dengan file-file berformat .mp4 dan .rm yang divariasikan besar bit rate dan frame rate-nya. Hasilnya adalah tetap terjadi penurunan bit rate sebesar untuk file .rm (0.29 %) untuk tiap topologi, namun bit rate tetap stabil untuk file .mp4. Sementara untuk frame rate terjadi penurunan pada hasil streaming sebagai berikut: jaringan IPv4 (3%), jaringan IPv6 (4%), dan jaringan tunneling 6to4 (4%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40581
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rasyidi Fakhri
"Simulasi Kompresi Sinyal Video Digital ke Sinyal Audio merupakan suatu sistem kompresi data video digital dengan bitrate yang tinggi menjadi data video digital dengan bitrate yang rendah agar dapat dilewatkan pada transmisi sinyal audio yang bandwidthnya sebesar 64 Kbps. Sistem ini menggunakan kompresi Windows Media Video 9 karena dianggap mampu melakukan kompresi data video digital hingga 64 Kbps. Dengan mode encoding Constant Bit Rate (CBR), bitrate data video akan tetap konstan atau mendekati target bitrate yang sudah diatur sebelumnya.

Simulation of Digital Video Compression Signal to Audio Signal is a digital video data compression system with a high bitrate digital video data to a lower bitrate in order to pass the audio signal transmission bandwidth of 64 Kbps. The system uses Windows Media Video 9 compression because it is able to perform data compression digital video of up to 64 Kbps. With Constant Bit Rate encoding mode (CBR), bitrate video data will remain constant or close to the target bitrate is prearranged."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Reza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>