Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Eru Wibowo
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
D1796
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Cytotoxicity tests on ethanol extract of aglalia elliptica blume leaves and its fractions on cervical cencer cell line (HeLa) were carried out. Dried powder of Aglaia elliptica leaves was extracted using ethanol and then fractionated by n-hrxane, ethyl acetate and buthanol extraxt solvents. The cytotoxicity tets using MTT method (prolipheration inhibition tests on HeLa cell lines were conducted for ethanol extract, n-hexana ethyl acetate and buthanol fractions. The results showed that the ethanol extraxt of aglaia elliptica and its fractions have inhibition effect againts HeLa Cell line with IC50 of 282.44 ppm,177.64 ppm, 16.03 ppm,211.77 ppm, 181.33 ppm. 181.33 for ethanol extracts ,n-hexane(Heal extract , ethyl acceate, buthanol,and water fractions respecively."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Maida
"Daun girang (Leea indica. Merr) merupakan salah satu tanaman
yang biasa digunakan sebagai tanaman obat tradisional, mengandung senyawasenyawa
dari golongan flavonoid, polifenol, saponin dan terpenoid. Senyawasenyawa
ini memiliki potensi sebagai senyawa aktif antlkanker.
Uji aktivitas antikanker menggunakan sel leukemia L12i0 dilakukan
dengan cara menghitung daya hambat (aktivitas inhibisi) pertumbuhannya oleh
senyawa kimia dalam ekstrak kasar. Aktivitas inhibisi dinyatakan dengan ICso
sebagai konsentrasi ekstrak dalam pg/mL medium yang dapat menghambat
perkembangbiakan sel sebanyak 50 % setelah masa inkubasi 48 jam. Ekstrak
kasar yang memiliki nilai IC50 lebih kecil dari 20 pg/mL diklasifikasikan memiliki
potensi sebagai antikanker dengan sel leukemia L1210.
Hasil uji aktivitas ekstrak kasar daun girang memiliki nilai IC50
17,63 pg/mL. Ekstrak kasar dibagi ke dalam tiga fraksi berdasarkan perbedaan
kelarutan senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya yaitu fraksi polar,
semi polar dan non polar. Hasil uji aktivitas tiga fraksi tersebut berturut-turut
adalah : 10,47 pg/mL; 13,36 pg/mL dan 16,18 pg/mL. Terhadap fraksi polar
yang memiliki potensi paling besar sebagai antikanker dilakukan pemurnian
terhadap fraksi tersebut sampai didapatkan senyawa mumi.
Dengan menggunakan spektrofotometer FTIR dan spektrometer GC-MS,
senyawa yang didapat dari fraksi etanol diduga adalah p-amirin yaitu senyawa golongan triterpenoid pentasiklik dengan rumus molekul C30H50O dengan berat
molekul 426 dan mempunyai titik leleh 198-201,1 °C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kusrini
"Senyawa kimia yang terkandung dalam daun pacar cina (Aglaia odorata L) diekstraksi dengan n-heksana. Senyawa tersebut dipisahkan dan diisolasi dengan cara kromatografi (KK,KCKT). Struktur dari senyawanya ditentukan dengan menggunakan data spektroskopi (IR,MS,1H-NMR, 13C-NMR), sedangkan aktivitas biologi dari senyawa-senyawa tersebut di test terhadap ikan guppy (Lebistes reticulates) dan larva nyamuk (Culex quinquefasciatus).
Isolasi dan pemurnian memberikan hasil senyawa A dan B, didasarkan atas data spektroskopi. senyawa a adalah suatu flavonoid dan di identifikasi sebagai Naringenin -7.3'.4'-trimetil eter, senyawa B adalah suatu triterpenoid dan di identifikasi sebagai 24,25-dihidroksi dammaran -20-en-3-one.
Pengujian aktivitas biologi ekstrak n-heksana menunjukkan kemampuan toksik terhadap ikan guppymaupun larva nyamuk., Senyawa B (24,25-dihidroksi dammaran-20-en-3-on) menunjukkan efek toksik terhadap ikan guppy dengan LC-50 : 93 ppm.

Structural Determination And Biological Activity Of Pacar Cina Leaves ( Aglaia Odorata Lour)Chemical constituents contained in Pacar cina leaves (Aglaia odorata Lour) were extracted by 'n-hexana. The compounds were separated and isolated with chromatography (CC, HPLC). the structure of the compounds were established using spectroscopy data (IR,MS, 1H-NMR, 13C-NMR, while biological activities of the compouds were adminestered to guppy fish (Lebistes reticulatus), mosquitus larva (Culex quinquefasciatus).
The isolated and purified compounds give rise compound A and B, based on spectroscophy data compund A is a flavonoid and identified, as Naringenin 7,3',4'-trimetil eter, compound B is a tritepenoid and identified as 24,25-dihidroxidammaran-2-en-3-one.
The biological activity to guppy fish, mosquitus larva as well. the compound B showed toxic activity on guppy fish (LC-50 : 93 ppm).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Telah dilakukan uji aktivitas dan isolasi kandungan senyawa dari daun Macaranga hispida, dengan melakukan maserasi dalam pelarut metanol dan partisi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan butanol, didapatkan ekstrak metanol (150 gram), fraksi heksan (31,79 gram), etil asetat (14,36 gram), butanol (29,08gram) dan fraksi air (30,50 gram). Masing-masing ekstrak di uji aktivitasnya sebagai antioksidan dengan metoda DPPH dan bioaktivitas secara BSLT. Pada hasil uji aktivitas antioksidan terlihat bahwa fraksi etil asetat dan butanol memiliki nilai IC50 berturut-turut adalah 26,92 dan 37,15 μg/mL sedangkan pada uji BSLT, pada fraksi etil asetat memperlihatkan hasil yang sangat berpotensi bioaktivitas dengan LC50 <10 μg/mL. Isolasi dilakukan pada fraksi etil asetat dan butanol dengan teknik kromatografi kolom lambat, dengan menggunakan fase gerak secara gradien (heksan - metanol). Didapatkan isolat 1 (5, 7, 3?, 4? tetrahidroksi-6-geranil flavonol) dari fraksi etil asetat, dari fraksi butanol isolat 2 (Skopoletin) dan isolat 3 (Kaempferol-7-O-β-glukosa) yang masing-masing telah diidentifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR, LCMS dan FT-NMR. Hasil uji aktivitas antioksidan senyawa tersebut mempunyai nilai IC50 berturut-turut 2,83; 79,24 dan 13,95 μg/mL, nilai uji BSLT untuk isolat 1 mempunyai LC50 sebesar 350 μg/mL sedangkan untuk isolat 2 dan 3 memiliki nilai LC50 >1000 ppm. Sedangkan nilai sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D untuk isolat 1 dan 2 berturut-turut 48 dan 66,5 μg/mL. Terhadap sel kanker MCF7 untuk isolat 1 dan 2 memiliki nilai berturut-turut 48 dan 51,5 μg/mL sedangkan untuk isolat 3 diuji sitotoksik pada sel kanker murine P388 dengan nilai 101,5 μg/mL.

Isolation of compounds from the leaves of Macaranga hispida, by maceration in methanol and partition with n-hexane, ethyl acetate and butanol, obtained methanol extract (150 grams), hexane fraction (31.79 grams), ethyl acetate (14.36 grams), butanol (29.08 grams) and water fraction (30.50 grams). And their activity test have been done. Each extract were evaluated their activity as antioxidant and bioactivity using BSLT method. The results showed that the antioxidant activity for ethyl acetate and butanol fraction gave IC50 26.92 and 37.15 μg/mL while on BSLT test, shown bioactivity with LC50 <10 μg/mL. Isolation coumpound from ethyl acetate and butanol fractions performed by column chromatography technique, using gradient mobile phase (hexane - methanol). Isolation of ethyl acetate fraction gave 5, 7, 3 ', 4'-tetrahidroksi-6- geranil flavonols as isolate 1, butanol fraction gave scopoletin as isolate 2 and kaempferol-7-O-β-glucose as isolate 3 where their structure identified using UVVis, FT-IR, LC-MS and FT-NMR spectrofotometer. Antioxidant activity test gave IC50 value 2.83; 79.24 and 13.95 μg/mL respectively, bioactivity values for isolates 1 gave LC50 350 μg/mL while isolate 2 and 3 have LC50 > 1000 ppm. Cytotoxic test against T47D breast cancer cell gave IC50 48 and 66.5 μg/mL, and against MCF7 cancer cell gave IC50 48 and 51.5 μg/mL respectively, isolate 3 was evaluated their cytotoxic againt P388 murine leukemia cell line with IC50 value of 101.5 μg/mL."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Wijaya
"Senyawa bioaktif yang berasal dari tanaman sirsak atau Annona muricata telah lama diteliti dan terbukti bersifat antikanker, selain itu juga bersifat antiparasit, insektisida, anticacing, antibakteri, dan antivirus. Senyawa bioaktif, yang diekstrak dari daun sirsak, bernama annonaceous acetogenin dan telah berhasil dilakukan analisa secara kualitatif. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan ekstrak yang kaya akan annonaceous acetogenin melalui maserasi daun sirsak yang sudah kering dengan pelarut etanol 95%, fraksinasi, dan kolom kromatografi. Senyawa annonaceous acetogenin yang terbukti larut dalam fraksi metanol 90% (Fraksi F005) dari tahapan fraksinasi dianalisis dengan LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy) dengan adanya senyawa yang berat molekulnya 612 dan BST (Brine Shrimp Lethality Test) dengan nilai LC50 (Lethal Concentration) di bawah 1000 ppm. Dari kolom kromatografi terhadap fraksi F005 didapatkan 12 botol di antara 15 botol yang terbukti mengandung annonaceous acetogenin dari analisis TLC (Thin Layer Chromatography), LCMS, dan BST, dan selanjutnya dianalisis dengan HPLC untuk mengetahui banyaknya campuran senyawa yang terkandung di dalamnya.

Bioactive compound from soursop plants or Annona muricata has been investigated for a long time and proven to act as an anticancer, furthermore as parasiticidal, insecticidal, antibacterial, and antiviral. This bioactive compound, which is extracted from soursop leaves, is annonaceous acetogenin and suceeded in qualitative analysis. This aim of research is to get a rich content of annonaceous acetogenin by macerate the soursop leaves with ethanol 95%, fractinate, and isolate with column chromatography. Annonaceous acetogenin is proven to be soluble in methanol 90% fraction (Fraction F005) from fractination step which analyzed using LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy) with 612 for its molecular weight and BST (Brine Shrimp Lethality Test) with LC50 below 1000 ppm. From column chromatography for fraction F005, it gave 12 bottles among all 15 bottles which are proven to contain annonaceous acetogenin by analyzing them using TLC (Thin Layer Chromatography), LC-MS, and BST, furthermore by HPLC to give knowledge about the mixture of compounds contained in them."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1216
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sismita Avelia
"Garcinia lateriflora Blume dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dengan nilai IC50 berturut-turut pada ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana bagian daun sebesar 6,18; 8,03; dan 156,8 µg/mL. Sementara, belum ada literatur yang menyatakan pernah dilakukan penelitian penghambatan aktivitas lipoksigenase oleh tanaman ini. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data aktivitas antioksidan dan menilai potensi penghambatan aktivitas lipoksigenase dari tiga ekstrak daun Garcinia lateriflora Blume. Metode pengujian meliputi, aktivitas antioksidan dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power), penghambatan aktivitas lipoksigenase secara in vitro, analisis kualitatif flavonoida dengan kromatografi lapis tipis, serta penetapan kadar flavonoida total menggunakan metode kolorimetri AlCl3 pada ekstrak teraktif. Hasil uji menunjukkan aktivitas antioksidan dengan metode FRAP dari ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksana daun Garcinia lateriflora Blume, memiliki nilai EC50 berturut-turut 9,567; 16,555; and 50,550 µg/mL µg/ml dan aktivitas penghambatan lipoksigenase dengan nilai IC50 berturut-turut 0,693; 0,793; and 1,316 µg/mL. Ekstrak teraktif pada kedua uji adalah ekstrak metanol yang memiliki kadar flavonoida total sebesar 6,298 mg QE/g (quercetin equivalent). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksana daun Garcinia lateriflora Blume memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan lipoksigenase, serta ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif memiliki kandungan flavonoida terbesar.

Garcinia lateriflora Blume has been reported have antioxidant activity using DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) method with IC50 of methanol, ethyl acetate and n-hexane leaves extract were 6.18; 8.03; and 156.8 µg/mL, repectively. Meanwhile, there has been no literature which stated have done research about lipoxygenase inhibition activity by this plant. The aim of this study is to determine the potential antioxidant activity and lipoxygenase inhibition activity from three leaf extract of Garcinia lateriflora Blume. Test methods cover, antioxidant activity assessed using FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) method, in vitro lipoxygenase inhibition activity, qualitative analysis of flavonoid using thin layer chromatography and total flavonoid content using AlCl3 colorimetric method of the most active extract. The results showed that EC50 for antioxidant activity using FRAP method of methanol, ethyl acetate and n-hexane Garcinia lateriflora Blume leaves extract were 9.567; 16.555; and 50.550 µg/mL and IC50 for lipoxygenase inhibition activity were 0.693; 0.793; and 1.316 µg/mL, respectively. The most active extract on both of test is methanol extract which has total flavonoid content, 6.298 mg QE/g (quercetin equivalent). Based on test results can be concluded Garcinia lateriflora Blume leaves extract has antioxidant and lipoxygenase inhibition activities, with methanol extract as most active extract that contains most flavonoid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian potensi aktivitas antikanker metabolit sekunder fungi
endofitik telah dilakukan pada bulan April 2007 hingga Januari 2008 di
laboratori um Mikrobiologi, Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT Serpong .
Sebanyak 30 isolat fungi endofitik difermentasi dengan metode kultur
terbenam. Hasil fermentasi diekstraksi dengan n-butanol, etil asetat, dan
diklorometan sehingga diperoleh 90 ekstrak kasar. Ekstrak diencerkan
hingga konsentrasi 1.000 ppm, 100 ppm, dan 10 ppm. Pengujian
sitotoksisitas dilakukan dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT).
Hasil pengujian menunjukkan 84 ekstrak tergolong sitotoksik. Toksisitas
tertinggi dihasilkan oleh ekstrak etil asetat dari isolat ENMK 63-5d dalam
konsentrasi 10 ppm dengan mortalitas 75,98% . Isolat ENMK 63-5d
dideskripsikan sebagai Fusarium solani (Mart.) Sacc. Ekstrak etil asetat dari
F. solani difraksinasi dengan kromatografi cair vakum menggunakan fase
gerak n-heksan, etil asetat, dan metanol. Pengujian sitotoksisitas
menunjukkan bahwa toksisitas tertinggi dihasilkan oleh fraksi metanol dengan
LC50 sebesar 5,15 ppm (setara dengan 1,19x10-3 mg daunomisin)."
Universitas Indonesia, 2008
S31551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>