Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2052
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pramana
"ABSTRAK
IP (Internet Protocol) adalah protokol lapisan tiga OSI (network layer) yang digunakan di jaringan Internet. Salah satu hal penting dalam implementasi IP dalam jaringan adalah perancangan dan penerapan routing protocol pada jaringan tersebut.
Routing adalah suatu proses untuk menentukan kemana kita harus mengirim paket data yang ditujukan ke suatu alamat yang berada di luar segmen jaringan lokal kita. Dalam hal ini, perangkat router membuat dan memelihara (me-maintain) informasi routing agar dapat mengirimkan dan menerima paket data. Secara konseptual, informasi routing tersebut disimpan dalam sebuah routing table. Router harus dapat membuat dan memelihara routing table tersebut secara dinamik, untuk mengakomodasi perubahan pada konfigurasi jaringan. Pemeliharaan routing table tersebut diatur dengan sebuah protokol yang dinamakan routing protocol.
Saat ini, ada beberapa jenis routing protocol yang digunakan untuk suite IP. Routing protocol untuk IP secara umum dibagi atas dua kategori, yaitu interior gateway protocol (IGP) dan exterior gateway protocol (EGP). IGP biasanya digunakan untuk routing antar jaringan yang masih dalam satu pengelolaan administrasi, sementara EGP digunakan untuk routing antar jaringan yang berbeda pengelolaan administrasi. Protokol yang termasuk ke dalam interior diantaranya adalah Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) dan Open Shortest Path Protocol (OSPF). Sedangkan protokol yang termasuk ke dalam eksterior diantaranya adalah Exterior Gateway Protocol (EGP) dan Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI bergerak di bidang jasa pelayanan internet (ISP - internet service provider), dimana hampir seluruh jaringannya menggunakan IP di lapisan tiga OSI-nya. Dengan arsitektur jaringan yang cukup luas di tiga kota besar di Indonesia, banyak masalah routing yang dialami oleh PT RMI, yang membutuhkan perancangan dan perencanaan routing protocol yang baik. Hal ini disebabkan arsitektur jaringan PT RMI yang cukup kompleks, dimana selain mempunyai kantor cabang di Surabaya dan Bandung, PT RMI juga mempunyai banyak POP {point of presence) di beberapa titik lokasi di Jakarta.
Tesis ini melakukan tinjauan terhadap arsitektur jaringan internet PT RMI, serta menganalisa masalah-masalah yang terjadi pada jaringan tersebut. Berdasarkan analisa masalah, dilakukan analisa kebutuhan dari jaringan tersebut, yang akan lebih dikhususkan kepada kebutuhan akan routing protocol di jaringan PT RMI. Tesis ini akan melakukan perancangan dan penerapan routing protocol yang paling tepat untuk diimplementasikan di jaringan PT RMI, berdasarkan macammacam jenis routing protocol yang tersedia, untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.

ABSTRACT
IP (Internet Protocol) is an OSI third layer (network layer) protocol, which is widely used on the internet. One of the most important things in implementing the IP on a network is the design and implementation of routing protocol on the network.
Routing is a process of determining where to send data packets destined for addresses outside the local network segment. In this case, routers gather and maintain the routing information to enable the transmission and receipt of such data packets. Conceptually, the routing information takes the form of entries in a routing table. Routers should be able to create and maintain the routing table dynamically, to accommodate any network changes. The maintaining of the routing table is handled by a protocol called routing protocol.
Right now, there are many routing protocols used for IP suite. IP routing protocols are broadly divided into two classes: interior gateway protocol (IGPs) and exterior gateway protocol (EGPs). IGP is usually used for routing networks that are under a common network administration, while EGP is usually used to exchange routing information between networks that do not share a common administration. Some of the IGPs include Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) and Open Shortest Path First (OSPF), while some of the EGPs include Exterior Gateway Protocol (EGP) and Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI is an internet service provider, which almost all of its network are using IP on the OSI third layer. With a big network architecture covering three big cities in Indonesia, there are many routing problems on PT RMI's network, which will need a good design and implementation of routing protocol. This is due to PT RMI's quite complex network architecture, which instead of having branch offices in Surabaya and Bandung, PT RMI also have many POPs (point of presences) in some location point in Jakarta.
This thesis reviews the PT RMI's internet network architecture, and analyzes the problems on the network. Based on the problem analyzes, the thesis also does a need analyzes of the network, which will be concentrated on the needs of routing protocols in PT RMI's network. This thesis will design and implement the best routing protocol to be implemented in PT RMI's network, based on the list of the routing protocols available, to solve all the routing problems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nurviyandari
"Internet of things (IoT) bertujuan untuk membuat dunia cerdas dimana realita dan virtual bersatu untuk membuat lingkungan pintar dengan cara menyediakan kemampuan lebih pada bidang daya, kesehatan, transport, kota, industri, bangunan dan lainnya dalam kehidupan sehari - hari. IPv6 sudah menjadi standar de-facto untuk aplikasi Internet of Things (IoT) terutama pada sistem automasi perumahan dan bangunan dan LLN adalah salah satu perangkat jaringan sensor nikabel dengan daya rendah yang mendukung IoT. Pada penulisan ini dijelaskan rancang bangun pengembangan dari Routing Protocol for Low Power and Lossy Network (RPL), yang merupakan protokol routing yang menggunakan metode Destination Oriented Directed Acyclic Graph (DODAG) dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sistem LLN. Desain sistem ini menggunakan penggabungan objective function zero dan algoritma ME trickle bertujuan untuk menurunkan penggunaan daya. Perancangan dan simulasi dilakukan dengan software Contiki OS: Cooja simulator yang merupakan simulator jaringan yang dirancang khusus untuk jaringan sensor nirkabel. Kinerja sistem dievaluasi berdasarkan parameter konsumsi daya, Packet Delivery Ratio, latensi dan Convergence time pada jaringan. Hasil simulasi menunjukan bahwa sistem dengan OF trickle modification dapat mereduksi convergence time hingga 15%, konsumsi daya 8% dan latensi 9%. Sistem ini juga tetap memberikan performa yang efisien dengan rata – rata PDR 93.8%.

Internet of things (IoT) aims to create a smart world where reality and virtuality unite to create smart environments by providing more capabilities in the fields of energy, health, transportation, cities, industry, buildings and more in everyday life. IPv6 has become the de-facto standard for Internet of Things (IoT) applications, especially in residential and building automation systems and LLN is one of those low power device that support IoT. This paper explains the enhancement design of Routing Protocol for Low-Power and Lossy Networks (RPL), which is a routing protocol that uses the Destination Oriented Directed Acyclic Graph (DODAG) method to improve the performance of LLN system. The system design uses a combination of objective function zero and the ME trickle algorithm aims to reduce power usage. The design and simulation is done with Contiki OS software: Cooja simulator which is a network simulator designed specifically for wireless sensor networks. System performance is evaluated based on parameters of power consumption, Packet Delivery Ratio, latency and convergence time on the network. Simulation results show that a system with OF trickle modification can reduce convergence time by 15%, power consumption by 8% and latency by 9%. This system also continues to provide efficient performance with an average PDR of 93.8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Arief Wibowo
"Internet Protocol version 4 (IPv4) yang telah berusia harnpir dua dekade dirasakan memiliki banyak kekurangan. Internet Protocol version 6 (IPv6) yang dipersiapkan untuk mcnggantikan 1Pv4 ternyata juga menemui kesulitan untuk diimplementasi secara langsung. Untuk memperoleh keungulan TPv6 tanpa meninggalkan IPv4 secara langsung maka diperlukan metode transisi diantara keduanya. Metode tunneling 6ovcr4 dan 6to4 adalah altematif yang diharapkan dapat menjembatani proses transisi dari 1Pv4 ke IPv6. Sebagai metode yang akan menjembatani dua buah platform yang berbeda, metode tunneling 6over4 dan 6to4 harus memiliki interoperabi!i!y yang baik yaitu dapal mcnjalankan fungsi tunnel IPv6 dan pada saat yang sama tetap mampu menjalankan fungsi IPv4. Dalam skripsi ini dilakukan pengujian terhadap parameter round trip time (RTI). latency dan throughput dari kedua metode tunneling ini, dimana terdapat payload IPv4 dan IPv6 dalam jaringan uji coba pada saat yang bersamaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode funneling 6over4 dan 6to4 terbukti tetap dapat mempertahankan RTT dengan nilai latency yang bertambah tidak lebih 5% dan nilai throughput keseluruhan hanya mengalami penurunan rata-rata kuraqg dari 2% dibanding IPv6 murni."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S39288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taofik Haryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muttaqin
"IPv4 selama ini dianggap memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, hingga kemudian dirumuskannya sebuah strmdar baru dengan nama 1Pv6. Transisi _jariugan internet dari 1Pv4 ke IPv6 merupakan proses yang mempunyai peranan sangat penting. Oleh karena ilu diperlukan metode yang dapat membantu proses tersebut. Terdapat tiga jenis metode yang digunakan dalam transisi IPv4 ke lPv6, yaitu Tunneling. Duak Stack dan Translation. Tunneling digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan IPv6 melalui jaringan JPv4. Dalam skripsi dilakukan uji coba dan penelitian terhadap implementasi dua metode tunneling yaitu 6over4 dan 6to4. Analisa dilakukan atas unjuk kerja melode tunneling dibandingkan penerapan murni IPv4 atau IPv6. Dalam pengujian difokuskan pada perbandingan unjuk kerja aplikasi web server. Weh server yang digunakan adalah Apache 2.0.46. Berdasarkan hasil pengolahan duta pada aplikasi weh server diketahui bahwa IPv4 sedikit lebih baik dibandingkan IPv6 sebesar 1% untuk rata-rata koneksi perdetik dan transfer rate, sedangkan untuk implemenwsi merode tunneling menunjukkan penurunan kinerja ±10% dibandingkan metode IPv4 atau IPv6."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S39340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Asadullah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Octavia
"Ketersediaan alamat IPv4 semakin menipis karena IPv4 hanya mempunyai panjang alamat 32 bit. Oleh sebab itulah dikembangkan teknologi guna mengatasi keterbatasan alamat pada IPv4, yaitu Internet Protocol version 6 (IPv6) yang mempunyai panjang alamat 128 bit. Proses transisi IPv4 menjadi IPv6 tak dapat dilakukan secara langsung, sehingga diperlukan metode transisi menuju IPv6. Salah satu metode transisi yang banyak digunakan adalah metode tunneling karena memungkinkan teriadi interkoneksi antar cloud IP.
Beberapa metode tunneling yang telah berkembang antara lain: Tunnel Broker, 6over4, 6to4, dan ISATAP. Jaringan test-bed IPv6 yang akan digunakan merupakan sebuah jaringan lokal dengan 7 buah PC dimana 1 buah PC sebagai DNS, 2 buah PC sebagai router, dan 4 buah PC sebagai host. Pengujian dilakukan berurutan dari topologi jaringan IPv4 murni, IPv6 murni, IPv6 tunneling 6to4, dan IPv6 tunneling ISATAP. Parameter yang digunakan adalah pengiriman paket dasar pada layer jaringan TCP/IP yaitu ICMP serta aplikasinya berupa FTP. Analisa dilakukan berdasarkan perbandingan parameter Round Trip Time (RTT), latency, dan throughput.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa jaringan IPv6 tunneling 6to4 dan ISATAP dapat menurunkan nilai RTT sampai 14,28% dan meningkatkan latency sampai 14,6% serta meningkatkan throughput sampai 1,36% apabila dibandingkan dengan jaringan IPv6 murni. Tingginya nilai throughput secara keseluruhan pada jaringan IPv6 tunneling ISATAP dibanding dengan IPv6 murni dan IPv6 tunneling 6to4 mencapai 1,22% dan 1,33%, membuktikan bahwa metode tunneling ISATAP memiliki interoperability lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Ibnu Sina
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan performa protokol routing dan codec pada aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) berdasarkan parameter Quality of Service (QoS). VoIP termasuk salah satu aplikasi yang paling sering digunakan saat ini. Karena berkembangnya berbagai aplikasi yang membutuhkan dukungan bandwidth yang tinggi, maka pengukuran parameter QoS seperti delay, jitter, packet loss, dan throughput pada berbagai aplikasi tersebut juga perlu untuk dilakukan. Oleh karena itu, pengujian ini berfokus pada pengecekan QoS VoIP, dimana dibangun sebuah topologi jaringan dengan berbagai protokol routing yang diimplementasikan. Protokol routing tersebut diantaranya adalah Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). Dengan protokol routing tersebut, nilai QoS dipantau dalam berbagai jenis codec, seperti G.711 dan GSM, dan dijalankan dalam keadaan trafik 0 (tanpa trafik lain), trafik 50 Mbps, dan trafik 100 Mbps, dengan teknik priority queuing diimplementasikan pada router. Hasil dari analisis digunakan untuk membandingkan pada protokol routing, codec, dan trafik seperti apa dihasilkan nilai persentase QoS yang lebih baik, serta performa dari teknik priority queuing terhadap nilai parameter QoS yang diperoleh. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa EIGRP dan G.711 (u-law) adalah protokol routing dan codec yang terbaik dalam komunikasi VoIP.


ABSTRACT

This research aimed to analyze the performance comparison of routing protocols and codecs on Voice over Internet Protocol (VoIP) application based on the parameters of Quality of Service (QoS). VoIP is one of the applications which are most used nowadays. Due to the growth of applications that require high bandwidth support, then the measurement of QoS parameters, such as delay, jitter, packet loss, and throughput, also needs to be done. Therefore, this research focused on checking the performances of VoIP based on these parameters. The network topology was made with variety of routing protocols and codecs. The routing protocols used were Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), and Enhanced Interior Gateway Protocol (EIGRP). With the routing protocols, QoS values were monitored in various types of codec, such as G.711 and GSM, and were executed in zero traffic, 50 Mbps traffic, and 100 Mbps traffic, with priority queuing techniques were implemented on the router. The results of the analysis were used to compare the routing protocols and codecs as what percentages of the value of better QoS, also priority queuing techniques performances toward the QoS parameters values obtained. In this research, data showed that EIGRP is the best for routing protocol implementation and G.711 (u-law) is the best for codec used in VoIP communication.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adiguna
"Internet di kereta api merupakan suatu konsep yang sedang marak dalam beberapa tahun terakhir. Percobaan di beberapa Negara telah membuktikan kemungkinan adanya akses internet bagi penumpang kereta api, namun tak satu pun dari percobaan tersebut yang menggabungkan akses broadband, skalabilitas, handover yang mulus, dan jaminan kualitas layanan dalam satu solusi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arsitektur jaringan internet baru dan solusi mobilitas antarkerja yang memungkinkan. Salah satu mobilitas antarkerja yang memungkinkan adalah Mobile IP (MIP). Pada skripsi ini, akan disimulasikan bagaimana MIP menangani handover dan menjamin paket sampai ke tujuan. Hasil simulasi menunjukkan paket dapat terkirim.

Internet-on-the-train is a rising concept in the last few years. Several trials in different countries have proved the feasibility of offering internet access to train commuters, but none of them combines broadband access, scalability, seamless handover and quality of service guarantees in one solution. Therefore, new internet network architecture and possible inter-working mobility solution is needed. One of possible inter-working mobility solution is Mobile IP (MIP). In this thesis, how MIP handle handover and ensure packets to reach its destination will be simulated. The result shows that packets are successfully delivered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>