Ditemukan 14028 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2005
TA724
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2010
TA549
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2005
TA606
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Wahyudi
"Telah dibuat alat simulasi pengendalian intensitas cahaya (lampu 12 V) dalam suatu ruang (kotak hitam).dimana intensitas cahaya tersebut terkendali pada suatu intensitas yang telah ditentukan dengan menggunakan sistem pengendali P.I.D Analog, Simulasi dilakukan dengan memberikan intensitas yang diinginkan selanjutnya diberikan pula intensitas cahaya lain sebagai intensitas cahaya gangguan dengan Amplitudo dan Frekuensi yang berbeda pada masing-masing bentuk sinyal gangguan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA680
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Matondang, Maya Rosa Nelsari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA735
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Nastasha Constantine
"
ABSTRAKTelah Dirancang suatu alat yang dapat mengukur intensitas cahaya matahari. Alat Intensitas Cahaya Matahari ini dirancang dapat memantau besarnya intensitas cahaya matahari pada waktu tertentu. Rancang Bangun Alat intensitas cahaya matahari dibuat agar sensor yang berada didalamnya terlindungi dari panas dan hujan. Rangkaian utamanya menggunakan sensor OPT 101 yang merupakan salah satu jenis sensor photodiode. Sistem ini menggunakan mikrokontroler sebagai jalur perpindahan data dan pengontrolan pembacaan intensitas cahaya. Penyimpanan data menggunakan memory external type RAM 62256. Dengan menggunakan komunikasi serial RS-232 dan dihubungkan ke komputer sentral. Agar lebih mudah dalam pemantauan tanpa terkena langsung cahaya matahari."
2007
TA751
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yanu Ahmad Hariyoso
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA530
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1994
TA138
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"One of factors that could influence the degree of degree of conversion of composite restorative material is light intensity. Many researchers have done investigation on the degree of conversion of hybrid, microfiller and microhybrid composite. However, there are still minimum researches on the influence of light intensity on the degree of conversion of nano particle composite which is one of the universal composite that has been developed in dentistry. The used material was Supreme XT nano particle composite (3M ESPE German). Cylindrical specimens with 33 mm in diameter, 2 and 3 mm thickness were prepared. Specimens were cured by Light Emitting Diode (LED) with light intensity variation of 1120, 1040, 800, 560 and 480 mW/cm2, and then incubated for 24 hours at 37°C. Fourier Transform Infra Red (FTIR) was used to determine the degree of conversion. The data were analyzed statistically by using two-way anova and tukey post hoc test. Based on statistic result at a = 0.05 light intensity variation gave significant difference on the degree of conversion of nano particle composite. The highest degree of conversion was achieved with 800 mW/cm2 light intensity, which is 89.67%. The 2 and 3 mm thickness gave no significant difference on the degree of conversion. This research shows that the variation of light intensity has significant influence towards the degree of conversion of nano particle composite."
[Fakultas Kedokteran Gigi, Journal of Dentistry Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Januar Arif Fatkhurrahman
"Lateks merupakan bahan baku berbagai hasil karet alam. Lateks yang baru disadap dari kebun umumnya bersifat tidak stabil atau cepat mengalami penggumpalan. Lateks dikatakan stabil apabila sistem koloidnya stabil, yaitu tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan. Dalam pengolahan karet sheet, lateks kebun ditambahkan zat antikoagulan yang berfungsi mencegah terjadinya prakoagulasi selama di perjalanan dari kebun ke pabrik. Zat antikoagulan (pengawet) yang sering dipakai adalah amonia dengan kadar 20%. Kadar Karet Kering (KKK) menjadi salah satu ukuran kualitas lateks karena KKK menggambarkan besar kandungan air dalam lateks. Penggunaan teknologi berbasis light scattering (hamburan cahaya) sebagai dasar penentuan kadar karet kering dalam lateks merupakan inovasi dalam pengembangan alat ukur KKK yang memanfaatkan gradasi berkas cahaya sebagai KKK. Sebagai langkah awal pemanfaatan teknologi tersebut, dilaksanakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui performa gradasi berkas warna lateks yang ditangkap oleh kamera per satuan waktu, sehingga dapat ditentukan waktu kestabilan lateks uji, analisis menggunakan aplikasi Mathematica 9.0 dibandingkan dengan analisis KKK metode ISO 126:2005.
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kuantitatif. Variabel tetap adalah tegangan laser sebagai sumber cahaya, jenis kamera dan jarak antara sensor terhadap kamera. Variabel berubah adalah lateks dan waktu. Hasil analisis KKK pada metode ISO 126:2005 menunjukkan angka KKK relatif stabil selama 120 menit, sementara analisis KKK menggunakan light scattering menunjukkan bahwa gradasi berkas cahaya yang diamati menunjukkan kestabilan selama kurun waktu 40 menit, dan selanjutnya gradasi berkas cahaya menunjukkan pola kecerahan yang meningkat. Sehingga waktu pengukuran KKK yang ideal menggunakan teknologi berbasis light scattering dilakukan selama maksimal 40 menit sejak lateks ditempatkan pada kontainer lateks, baik pada perlakuan dengan penambahan amonia maupun tanpa penambahan amonia sebagai pengawet."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library