Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA716
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Resnamurti
"Briket Sampah Padat berupa campuran kertas, karet -kulit, kain clan kayu, dapat menjadi alternatif yang baik untuk menanggulangi masalah kebutuhan energi listrik dan sekaligus masalah sampah di kota Jakarta. Energi panas hasil pembakaran briket sampah padat dikonversikan menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik didalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sampah Kota. Sekitar 6,1% dari volume sampah Jakarta yang mencapai 27.966 m3 atau sekitar 37.194,8 ton per hari dapat dibentuk menjadi briket sampah padat yang dapat digunakan untuk pembangkitan daya listrik sebesar 85 MW atau energi listrik sebesar 734,4 GWh per tahun, dengan asumsi produksi listrik, 24 jam selama 360 hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Santoso
"Indonesia di masa yang akan datang diprediksi akan mengalami krisis energi nasional sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan sumber energi fosil adalah dengan mencari sumber energi terbarukan. Mikroalga mempunyai potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena mikroalga mempunyai keuntungan akibat produktivitas yang tinggi dan ramah lingkungan. Walaupun demikian biaya produksi biomassa mikroalga masih tinggi dan nilai NER (net energy ratio) relatif rendah apabila dibandingkan biaya produksi dan NER biomassa yang lain seperti minyak kelapa sawit, biji jarak dan jenis umbi-umbian.
Berdasarkan hasil studi literatur terungkap bahwa metode perhitungan LCA (life cycle assessment) pada proses produksi biodiesel belum memperhitungkan variabel komoditas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi metode perhitungan LCA dengan menambahkan variabel komoditas lingkungan yaitu biaya sosial, nilai lahan dan biaya lingkungan. Penentuan biaya sosial dihitung berdasarkan nilai potensi konflik sosial yang mungkin terjadi. Nilai potensi konflik sosial diperkirakan dari prosentase nilai investasi total berdasarkan studi dari beberapa sumber. Nilai lahan dihitung dari nilai hasil produksi lahan dan nilai fungsi ekologis lahan. Nilai lingkungan dihitung berdasarkan biaya (nilai kerugian) akibat pencemaran udara. Nilai pencemaran udara ini dihitung dengan menggunakan perangkat lunak Environmental Priority Strategy (EPS) versi 2000 yang sudah disetarakan dengan elastisitas lingkungan Indonesia.
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel komoditas lingkungan yang ditambahkan pada perhitungan LCA metode modifikasi menyebabkan harga produksi biodiesel untuk mikroalga dan kelapa sawit masing-masing naik 3% dan 18% sehingga harganya menjadi Rp. 9.292/liter dan Rp. 9.546,-/liter. Hasil perhitungan NER pada metode LCA existing, dan LCA modifikasi pada produksi biodiesel mikroalga adalah 0,62 ± 0,078 dan 0,60 ± 0,075, sedangkan pada produksi biodiesel kelapa sawit adalah 4,17 ± 0,79 dan 3,22 ± 0,61. Dengan demikian selisih nilai NER antara metode existing dan metode modifikasi pada biodiesel mikroalga adalah 0,021 ± 0,002 dan pada kelapa sawit adalah 0,952 ± 0,181. Rendahnya nilai selisih NER pada biomassa mikroalga menunjukkan bahwa proses produksi biodiesel dari biomassa ini cenderung lebih ramah lingkungan. Hasil perhitungan t-test untuk masing-masing nilai NER mikroalga dan kelapa sawit pada metode LCA existing dan metode modifikasi menunjukkan nilai yang berbeda nyata (signifikan). Demikian juga berdasarkan perhitungan t-test untuk selisih nilai NER LCA existing lebih kecil pada biomassa mikroalga daripada kelapa sawit. Hasil ini membuktikan bahwa perhitungan LCA modifikasi yang memasukkan variabel lingkungan menunjukkan bahwa metode modifikasi memberikan hasil yang signifikan pada proses produksi yang ramah lingkungan (non-eksploitatif) dibandingkan yang tidak ramah lingkungan (eksploitatif).
Hasil analisis keberlanjutan proses produksi biodiesel mikroalga yang dinyatakan dalam nilai total indeks keberlanjutan biomassa adalah sekitar 51,56%, sehingga dapat disimpulkan bahwa proses produksi biodiesel mikroalga mempunyai prospek besar sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan di Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faozan
"ABSTRACT
A crucial aspect of many biological processes at molecular level is the transfer and storage
mechanism of bioenergy released in the reaction of the hydrolysis of Adenosinetriphosphate
(ATP) by biomacromolecule especially protein. Model of Soliton Davydov is a new breakthrough
that could describe that mechanism. There are two model proposed by Davydov
namely that based on: simplified ansatz 2 D and more complicated ansatz 1 D . Here we
have reformulated quantum mechanical the Davydov theory, using least action principle.
Temperature effect has been inserted using standard method of statistical mechanics for 1 D
and using Langevin equation for 2 D . Dynamical aspect of the model is analyzed by
numerical calculation. We found two dynamical cases: the traveling and pinning soliton that
are related to the energi transfer and storage mechanism in the protein. Traveling and pinning
soliton can be controlled by strength of coupling parameter and the appropriate initial
condition. In 3- channel (chain) approximation, we found the breather phenomena in which
its frequency is determined by interchain coupling parameter. The 1 D and 2 D models
have the same dynamical characteristics at zero temperature, but at finite temperature 1 D
more reliable than 2 D ."
2007
T21209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Indrianto
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi bioetanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bioetanol terkesan mahal. Olehkarenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi etanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi. Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada genset berbahan bakar bensin. Digunakan injeksi distillate sebesar 10%, 20% dan 30% setelah kaburator sebelum ruang bakar, kemudian diukur prestasinya untuk dibandingkan dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through the bioethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bioethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation. This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on gasoline genset. It was used the istillate injection in the amount of 10%, 20% and 30% after the carburator before the combustion chamber, then the performance was measured to be compared and analyzed on the occuring affects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Wahyu Prasetyo
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pemanfaatan gas biometan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta berdasarkan potensi sampah organik Pasar Induk Kramat Jati dan dari aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, dengan potensi sampah organik di Pasar Induk Kramat Jati sebesar 40.763 ton/tahun, dapat dihasilkan potensi biogas sebesar 5.656.040 m3/tahun, dan potensi gas biometan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta sebesar 2.381.680 m3/tahun, dengan potensi pengurangan emisi karbon sebesar 2.927,89 tCO2/tahun. Sedangkan berdasakan analisis kelayakan keuangan diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 6.313.952.701,-, Payback period sebesar 7,49 tahun, dan nilai IRR sebesar 13,02%, maka dapat dikatakan pemanfaatan gas biometan sebagai bahan bakar Bis Transjakarta layak untuk dilaksanakan.

This research aimed to analyze the use of biomethane gas as transjakarta bus fuel based on the organic waste potential at Pasar Induk Kramat Jati, its environment and the economy aspects. The findings demonstrate that, from 40,763 tons/year organic waste at Pasar Induk Kramat Jati, one can generate 5,656,040 m3/year biogas potential, and 2,381,680 m3/year biomethane gas that can be used as transjakarta bus fuel, with carbon emission reduction of 2.927,89 tCO2 per year. While from financial feasibility analysis, it results NPV as much as Rp. 6.313.952.701,-,with 7,49 year payback period and 13,02% IRR. It can be concluded that the use of biomethane gas as transjakarta bus fuel is highly feasible to implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40897
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyadi
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi terbarukan seperti bioethanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis Indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bioethanol terkesan mahal. Oleh karenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi ethanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi.
Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada motor Honda Revo 100 cc berbahan bakar bensin. Pencampuran bioethanol dengan bensin dilakukan langsung pada saat pengkabutan di ruang venturi karburator melalui lubang main jet dan pilot jet. Variasi kadar bioethanol 80%, 85%, 90% dan 95% digunakan untuk mengukur prestasinya untuk dibandingkan power, emisi gas buang dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through renewable energy like bioethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bioethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation.
This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on Honda Revo motorcycle 100 cc. Fuel mixing bioethanol and gasoline can be made immediately when sprayer in ventury chamber of carburator through main jet and pilot jet orifice. Distillate content of bioethanol 80%, 85%, 90% and 95% will be used to measure the performance then compared power, exhaust emission and analyzed on the occuring affects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Nur Nafi
"Terus meningkatnya angka konsumsi bahan bakar oleh masyarakat Indonesia dalam kurun waktu tahun 2008-2011 patut dikhawatirkan mengingat tingginya ketergantungan ketahanan energi Indonesia pada bahan bakar minyak dan gas bumi. Dari sektor minyak bumi saja, sejak tahun 2008, kuantitas produksinya justru makin menurun dari tahun ke tahun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu langkah solusinya adalah memanfatkan bioethanol sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan bioethanol pada motor bakar 4 langkah berfokus pada pencampuran bensin dan bioethanol dengan sistem yang sederhana namun memungkinkan kontrol volume sebagai variabel penelitian. Desain penelitian ini memanfaatkan pencampuran bioethanol dengan bensin yang langsung dilakukan pada saat pengkabutan di ruang venturi karburator. Tujuan dari perancangan sistem pencampuran bahan bakar ini nantinya akan digunakan pada penelitian mengenai pengaruh pencampuran bahan bakar bioethanol pada emisi gas buang serta konsumsi bahan bakar dengan variabel berupa kontrol volume bioethanol (7%, 10%, 13%,16%, 20%).

Ever-increasing fuel consumption in Indonesia in span of 2008-2011 should be worried about, considering the high dependency of Indonesian energy sustainability in oil and gas energy. Since 2008, the production quantity in petrolyum sector continue to decline. In anticipation of that, one of the solutions is to utilize bioethanol as a source of alternative energy. The utilization in a 4-stroke engine is to focus on mixing gasoline and bioethanol using a simple system but allowing control volume as research variables. This particular research design utilize the mixing of bioethanol and gasoline which performed directly at the carburateor ventury chamber. This fuel mixer will eventually be used in the correlated research about the effect of controlled-volume bioethanol mix with gasoline towards the engine exhaust gas emission and specific fuel consumption, which varies between 7%, 10%, 13%,16%, 20%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhandi Fadillah Fedrizal
"Kulit kakao adalah produk sampingan utama dari industri kakao, serai digunakan untuk memasak rempah-rempah di Indonesia, namun hanya batangnya yang digunakan, daunnya adalah limbah, dan ampas kopi adalah sisa dari biji kopi setelah digiling dan diseduh, di mana ia juga dianggap sebagai limbah Limbah biomassa ini berpotensi digunakan untuk produksi biogas melalui ko-pencernaan dengan kotoran sapi, karena ko-pencernaan antara limbah pertanian dan kotoran hewan memberikan efek sinergis yang akan menghasilkan hasil biogas lebih tinggi. Namun, limbah biomassa ini adalah bahan lignoselulosa, karena sulit untuk limbah biomassa diuraikan dalam pencernaan anaerob. Cairan rumen sapi telah diusulkan untuk metode biodegradasi biomassa lignoselulosa.
Penelitian ini akan menggunakan limbah biomassa dan akan dicerna bersama dengan kotoran sapi dengan 4 variasi, yaitu: 1: 3, 1: 1, 3: 1, dan 1: 0. Cairan rumen sapi juga akan ditambahkan dalam empat variasi berbeda yaitu 0 g, 50 g, 100 g, dan 200 g. Kondisi operasi untuk produksi biogas juga akan bervariasi pada 25oC, 37 oC, 50 oC, dan 70 oC. Pencernaan anaerob akan dilakukan selama 168 jam, berdasarkan hasil, rasio optimal kulit kakao, serai, ampas kopi dengan kotoran sapi masing-masing adalah 1: 1, 1: 1, dan 1: 3, sedangkan jumlah rumen sapi yang optimal fluida 100 g, dan suhu kondisi pengoperasian optimal pada 37oC.
Hasil metana untuk setiap limbah biomassa optimal adalah 46,05 ml, 33,88 ml, dan 346,3 ml dengan komposisi metana puncak yang sesuai masing-masing 16,64%, 8,45%, dan 57,89% untuk kulit buah kakao, serai, dan ampas kopi. Sementara perbandingan limbah biomassa dan kotoran sapi optimal yang sama tanpa penambahan cairan rumen menghasilkan 1,74 ml, 0,1 ml, dan 3,42 ml metana dengan komposisi metana puncak yang sesuai yaitu 1,56%, 0,03%, dan 23,32% untuk sekam kakao, serai, dan ampas kopi co-digestion masing-masing. Oleh karena itu, hasilnya menyiratkan bahwa penambahan cairan rumen sapi berhasil menurunkan biomassa lignoselulosa dan mempercepat produksi biogas.

Cocoa husk is the primary by-product from the cocoa industry, lemongrass is used for cooking spices in Indonesia, however only the trunks are used, the leaves are waste, and coffee grounds is the reside from coffee beans after it is milled and brewed, where it is also considered as waste These biomass waste has the potential of being used for biogas production by co-digestion with cow manure, as co-digestion between agricultural waste and animal manure gives synergistic effect which would produce higher biogas yield. However, these biomass wastes are lignocellulosic materials, as it is difficult to for the waste biomass to be decomposed in anaerobic digestion. Cow rumen fluid has been proposed for method for biodegradation of lignocellulosic biomass.
The research will use the biomass waste and it will be co-digested with cow manure with 4 variation, which are as follows, 1:3, 1:1, 3:1, and 1:0. Cow rumen fluid will also be added in four different variations which are 0 g, 50 g, 100 g, and 200 g. The operating condition for the biogas production will also be varied at 25oC, 370C, 50oC, and 70oC.
Anaerobic digestion will be conducted for 168 hours, based on the results the optimum ratio of cocoa husk, lemongrass, coffee grounds to cow manure are 1: 1, 1: 1, and 1: 3, respectively, while the optimum amount of cow rumen fluid is 100 g, and the optimum operating condition temperature is at 37oC. The methane yield for each optimum biomass waste are 46.05 ml, 33.88 ml, and 346.3 ml with corresponding peak methane composition at 16.64%, 8.45%, and 57.89% for cocoa husk, lemongrass, and coffee grounds, respectively. While the same optimum waste biomass to cow manure ratio with no addition of rumen fluid produces 1.74 ml, 0.1 ml, and 3.42 ml of methane with corresponding peak methane composition at 1.56%, 0.03%, and 23.32% for cocoa husk, lemongrass, and coffee grounds co-digestion respectively. Therefore, the results imply that the addition of cow rumen fluid is successful in degrading the lignocellulose biomass and accelerate biogas production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fathurahman
"Tesis ini meneliti tentang strategi elektrifikasi desa terpencil, dengan demografi penduduk yang tersebar, dan kondisi infrastruktur tertinggal dipedalaman pulau Siberut. Serta dilakukan analisa teknik dan finansial terhadap sistem pembangkit listrik yang direncanakan tersebut. Pembangunan listrik pedesaan harus melibatkan masyarakat lokal pada setiap tahapannya, memperhatikan adat istiadat setempat, profesi mayoritas masyarakat, dan potensi energi terbarukan yang terdapat dilokasi, serta kondisi geografis. Hal ini supaya sistem pembangkit energi listrik yang dibangun dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, serta dapat menjangkau warga sebanyak mungkin. Pembangkit listrik sistem gasifikasi biomassa dengan tabung listrik sebagai media distribusi energi listrik kepada masyarakat desa dipilih untuk diterapkan didesa Bojakan. Jenis biomassa adalah kaliandra merah (calliandra calothyrsus) yang mudah tumbuh disegala jenis tanah dan iklim. Hasil proyeksi permintaan energi listrik desa Bojakan tahun 2031 adalah sebesar 134.37 kWh/hari, jumlah rumah tangga sebanyak 428 unit dan fasilitas desa sebanyak 25 unit. Jumlah tabung listrik dibutuhkan sebanyak 906 unit, yang terdiri dari 453 unit utama, dan 453 unit cadangan. Hasil simulasi optimisasi menunjukkan jumlah energi listrik yang diproduksi sebesar 61.164 kWh/tahun, jumlah biomassa yang dibutuhkan adalah sebanyak 64,1 ton/tahun, dan emisi CO2 yang dihasilkan adalah 103 kg/tahun. Analisa finansial dilakukan dengan parameter seperti LCOE, NPV, IRR dan payback period. LCOE yang didapatkan adalah sebesar Rp 2,234.58/kWh atau USD 0.16/kWh, NPV pada posisi positif dengan nilai Rp 99,324,358.-, IRR sebesar 13%, dan payback period selama 7 tahun. Skema usaha yang dikembangkan adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat sesuai dengan keinginan dan keahlian yang mereka miliki mulai dari sektor hulu hingga hilir, sehingga tidak ada pihak yang merasa termarjinalkan dengan hadirnya investasi pembangkit listrik.

This thesis researches the electrification strategy of a rural village with scattered demographics of the population, and bad infrastructure in the Siberut island. As well as conducted technical and financial analysis of the power generation system that was proposed. Rural electricity development must involve the local community at every stage, paying attention to local culture and wisdom, the majority professions of the community, and the potential for renewable energy in the location, as well as geographical conditions. This is so that the electrical energy generation system that is built can run properly and sustainably, and can reach as many residents as possible. A power plant with a biomass gasification system with a portable battery as a media for distributing electrical energy to rural communities was selected to be implemented in the Bojakan village. The type of biomass is calliandra (calliandra calothyrsus) which is easy to grow in all types of soil and climate. The result of the demand projection for electricity in Bojakan village in 2031 is 134.37 kWh/day, the number of households is 428 units and village facilities are 25 units. The number of electric tubes required is 906 units, consisting of 453 main units and 453 backup units. The optimization simulation results show the amount of electrical energy produced is 61.164 kWh/year, the amount of biomass needed is 64.1 tons/year, and the CO2 emissions produced are 103 kg/year. Financial analysis is carried out with parameters such as LCOE, NPV, IRR, and payback period. The LCOE obtained is Rp. 2,234.58/kWh or USD 0.16/kWh, NPV is in a positive position with a value of Rp 99,324,358.-, IRR is 13%, and the payback period is 7 years. The business scheme developed is to provide the widest possible opportunity for the community according to their wishes and expertise from the upstream to downstream sectors, so that no party feels marginalized by the presence of power plant investment."
2022: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>