Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Irana Krisiana
"Kebutuhan energi listrik untuk kehidupan sehari-hari akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Kebutuhan energi listrik tersebut dipenuhi oleh pembangkit-pembangkit listrik berkapasitas besar yang umumnya terletak jauh dari titik beban. Dengan melewati sistem transmisi dan sistem distribusi, tak jarang akan menimbulkan banyak gangguan baik dari faktor internal maupun eksternal. Hal ini akan menurunkan tingkat keandalan sistem tenaga listrik dalam menyediakan kebutuhan listrik kepada konsumen. Demi meningkatkan keandalan sistem distribusi, dipasanglah pembangkit terdistribusi atau Distributed Generation sebagai alternatif pembangkit yang berkapasitas kecil dan dapat dipasang di jaringan distribusi. Menghitung keandalan sistem distribusi ini dilakukan menggunakan metode simulasi menggunakan ETAP dengan hasil peningkatan keandalan yang paling bagus sebesar 78,23 pada SAIFI dan 57,44 pada SAIDI ketika DG dipasang di setiap feeder yang berbeda di dalam satu gardu distribusi yang sama.

The need for electrical energy for everyday life will continue to increase along with population growth. The demand for electrical energy is met by large capacity power plants that are generally located far from the load point. By passing the transmission system and distribution system, sometimes there will be many disturbances both from internal and external factors. To reduce disturbance in order to improve the reliability of the distribution system, a Distributed Generation is installed as an alternative to a small capacity plant and can be installed in a distribution network. Calculating the reliability of the distribution system was performed using a simulation method using ETAP with the best result of reliability improvement of 78.23 at SAIFI and 57.44 on SAIDI when DG installed in each different feeder in the same distribution substation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rinaldi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2172
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Ariani
"Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembangkitan, transmisi dan distribusi daya listrik. Adanya gangguan pada salah satu sistem tenaga listrik tersebut akan berpengaruh terhadap sistem lainnya. Analisis yang akan dilakukan adalah pengaruh adanya gangguan pada sistem saluran transmisi jaringan 150 kV terhadap kinerja sistem proteksi pada pembangkit listrik, khususnya di PLTGU UBP Priok, yang mengakibatkan beberapa unit trip bahkan padam total disebabkan oleh jatuh tegangan sesaat akibat gangguan yang terjadi. Menganalisis unjuk kerja dari sistem proteksi yang ada di PLTGU UBP priok yaitu relai proteksi numerik REG216 untuk memproteksi generator dan transformatornya, serta relai MVAG sebagai relai proteksi jatuh tegangan disisi 6 kV terhadap gangguan yang terjadi disistem transmisi. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi 150 kV, relay proteksi yang bekerja adalah relai under voltage, yang telah mencapai waktu pick-up 4 detik.
Hasil dari analisis ini menunjukan kinerja sistem proteksi pembangkit di PLTGU Priok secara koordinasi antar sistem belum mampu memenuhi konsep operasi sistem pembangkit.Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pembangkitan, transmisi dan distribusi daya listrik. Adanya gangguan pada salah satu sistem tenaga listrik tersebut akan berpengaruh terhadap sistem lainnya. Analisis yang akan dilakukan adalah pengaruh adanya gangguan pada sistem saluran transmisi jaringan 150 kV terhadap kinerja sistem proteksi pada pembangkit listrik, khususnya di PLTGU UBP Priok, yang mengakibatkan beberapa unit trip bahkan padam total disebabkan oleh jatuh tegangan sesaat akibat gangguan yang terjadi. Menganalisis unjuk kerja dari sistem proteksi yang ada di PLTGU UBP priok yaitu relai proteksi numerik REG216 untuk memproteksi generator dan transformatornya, serta relai MVAG sebagai relai proteksi jatuh tegangan disisi 6 kV terhadap gangguan yang terjadi disistem transmisi. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi 150 kV, relay proteksi yang bekerja adalah relai under voltage, yang telah mencapai waktu pick-up 4 detik. Hasil dari analisis ini menunjukan kinerja sistem proteksi pembangkit di PLTGU Priok secara koordinasi antar sistem belum mampu memenuhi konsep operasi sistem pembangkit. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Faradilla
"Pemilihan lokasi dan desain sistem energi surya merupakan tahapan yang sangat penting dalam memastikan kelayakan, keberlanjutan, dan operasional yang optimal suatu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasinya, seperti posisi (spasial) dan kondisi suatu wilayah (geospasial). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan skema atau rancangan pengambilan keputusan untuk pemilihan lokasi PLTS yang sesuai, khususnya di desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia dengan metode yang digunakan adalah kombinasi Geographical Information System (GIS) dan pendekatan pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM), serta optimisasi desain sistem PLTS dengan menggunakan perangkat lunak HOMER untuk daerah paling sesuai berdasarkan analisis geospasial GIS-Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil yang didapatkan adalah kriteria yang paling berpengaruh adalah kriteria iklim (GHI 32%, temperatur 21%, dan kelembaban 5%). Daerah yang paling sesuai untuk PLTS adalah Desa Kalibagor, Desa Tulamben, Desa Tolada, Desa Kotaraja, Desa Talaga Tomoagu, Desa Maronge, dan Desa Nelelamawangi, sedangkan desa 3T yang sesuai untuk PLTS adalah Desa Kafelulang, Desa Pendulangan, dan Desa Sampuro. Kapasitas PLTS di daerah paling sesuai berada pada rentang 45,7 s/d 2.973 kW dengan produksi listrik yang dihasilkan sebanyak 69.718 s/d 4.457.825 kWh/tahun, sedangkan di desa 3T 79,4 s/d 146 kW dengan produksi listrik yang dihasilkan sebanyak 97.685 s/d 247.234 kWh/tahun. Rentang nilai Levelized Cost of Electricity (LCOE) untuk daerah paling sesuai adalah Rp4.119/kWh s/d Rp4.639/kWh, sedangkan untuk desa 3T adalah Rp4.201/kWh s/d Rp4.808/kWh.

Site selection and solar energy system design are very important stages in ensuring the feasibility, sustainability, and optimal operation of a Solar PV Power Plant. Many things need to be considered in the evaluation, such as the position (spatial) and condition of an area (geospatial). Therefore, this study aims to develop a decision-making scheme or design for the selection of suitable solar PV locations, especially in disadvantaged, frontier, and outermost (3T) villages in Indonesia. The method used is a combination of Geographical Information System (GIS) and a multi-criteria-decision-making approach (MCDM), as well as optimization solar energy system design using HOMER software for the highly suitable area based on GIS-Analytic Hierarchy Process (AHP). The results obtained are the most influential criteria are climate (GHI 32%, temperature 21%, and humidity 5%). The highly suitable areas for solar PV power plant are Kalibagor Village, Tulamben Village, Tolada Village, Kotaraja Village, Talaga Tomoagu Village, Maronge Village, and Nelelamawangi Village, while the 3T villages that are suitable for PLTS are Kafelulang Village, Pendulangan Village, and Sampuro Village. Solar PV capacity in the highly suitable area varies between 45.7 and 2,973 kW with electricity production of 69,718 to 4,457,825 kWh/year, while in 3T villages varies 79.4 to 146 kW with electricity production of 97,685 to 247,234 kWh/year. Levelized Cost of Electricity (LCOE) in the highly suitable area varies between 4,119 IDR/kWh to 4,639 IDR/kWh, while in 3T villages varies 4,201 IDR/kWh to 4,808 IDR/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Caesario Isak Cornelis
"Gas alam sebagai sumber energi lebih diinginkan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara dan minyak bumi dikarenakan lebih ramah lingkungan. Isu besar yang muncul adalah pemilihan pembangkit listrik baru, apakah menggunakan gas alam atau batu bara sebagai sumber energi. Untuk membuat pembangkit listrik dengan bahan bakar gas alam lebih diinginkan, beberapa tahap harus diambil, salah satunya adalah dengan optimisasi. Penelitian ini akan mengoptimisasi lokasi dari lima pembangkit listrik beserta rute optimalnya dari sebelas lokasi dan dua sumber gas, agar panjang pipa dengan pembebanan menjadi minimum. Sehingga, sebuah model matematis dibangun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, yang merupakan masalah Mixed Integer Non Linear (MINLP). Optimisasi dua tahap digunakan untuk mendapatkan solusi. Tahap pertama digunakan untuk memperoleh lokasi dan rute pipa yang optimal, tahap kedua digunakan untuk memperoleh diameter pipa dan konfigurasi kompresor yang optimal. Elemen pembebanan ditambahkan kepada panjang pipa untuk mengakomodasi perbedaan diameter pipa. Tiga skenario dibangun pada penelitian ini untuk memberikan kemungkinan lokasi dan rute yang berbeda menurut skenario masa depan yang dapat terjadi. 

Natural gas as source of energy is more desirable than other fosil fuel such as coal and oil because of environmental advantage. A big issue comes from the decision of new power plant, whether using natural gas or coal as source of energy. In area such as South East Asia, natural gas prices is higher than coal, hindering such uses. In order to make natural gas power plant more viable, some steps must be taken, such as optimization. This study will optimize the location of 5 power plant and pipeline route between 11 location and 2 natural gas sources, so the weighted length is minimum. Thus, a mathematical model developed to solve the problem, which is a Mixed Integer Nonlinear Problem (MINLP). Two step optimization used to obtain solution. The first step is used to obtaion optimal location and pipeline route, the second step is used to obtain optimal pipeline diameter and compressor configuration. A weighting element added to the pipeline length to accomodate the difference of pipeline diameter. Three scenarios are made in this study to give a different location and routing possibility regarding possible future scenarios."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Sutomo
"ABSTRAK
Perubahan iklim global dan kenaikan jumlah penduduk di perkotaan merupakan salah satu isu yang memberi dampak kepada energi dan kebijakan lingkungan terkait emisi GRK. Permasalahan yang dihadapi di kota BSD Serpong yaitu semakin tingginya kebutuhan energi listrik, gas, dan bahan bakar yang bergantung pada infrastruktur sistem energi nasional, dimana sistem masih mengandalkan energi fosil dan tidak
terintegrasi antar jaringan energi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sistem integrasi pembangkit terdistribusi dan jaringan tenaga listrik yang meminimalkan biaya terendah dan berdampak kepada penurunan emisi GRK dengan menggunakan perangkat lunak LEAP 20.1.7. Hasil optimasi berupa desain sistem energi cerdas yang meliputi bauran teknologi pembangkit energi terbarukan sebesar 55% di tahun 2030 untuk skenario MIT dan MIT RUED. Portofolio teknologi terdiri dari MSW insinerasi, CCHP turbin gas, solar PV atap, dan munculnya kendaraan listrik (BEV) mulai 2020. Sedangkan penyimpan energi (baterai Li-Ion) muncul pada skenario
mitigasi non-constraint mulai tahun 2025. Biaya produksi pembangkit untuk seluruh skenario mitigasi berkisar dari 7-16 cent$/kWh dari 2018-2030. Pada 2030, penurunan emisi GRK sekitar 11-12%, dimana nilai emisi karbon pada skenario dasar BAU sebesar 520 ribu t/CO2e menjadi 464 ribu t/CO2e pada skenario MIT dan MIT RUED serta 456
ribu t/CO2e pada skenario MIT NC dan MIT RUED NC.

ABSTRACT
Global climate change and urban population growth are challenges for energy and environmental regulation of GHG emission. Problem arises in BSD, Serpong is the increasing demand for electricity, gas and fuel which depended on national energy system infrastructure, while it still relies on fossil energy and not mutually integrated between energy networks. This study aims to obtain integration of distributed
generation to power grid with the result of least cost and low carbon emission, which is done by LEAP 20.1.7. The result is obtained include technology mix of BSD smart energy system which the RE penetration is around 55% in scenario MIT and MIT RUED. It shows integration of power grid and generation mix of solar PV rooftop, biomass MSW incineration, gas turbine Combined Cooling Heating Power (CCHP), and electric vehicle (BEV) also started chosen in 2020. In 2025, Li-Ion battery is chosen in mitigation non-constraint scenario. Range of LCOE for overall mitigation scenario is around 7-16 cent$/kWh in 2018-2030. In 2030, GHG emission reduction achieved 11-12%, from 520 thousand t/CO2e in baseline scenario to 464 thousand t/CO2e in
scenario MIT and MIT RUED and 456 thousand t/CO2e in scenario MIT NC and MIT RUED NC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rachma Yunia
"Listrik adalah salah satu kebutuhan yang sangat mendasar pada zaman ini, perannya sangat besar mulai dari listrik untuk rumah penduduk hingga memenuhi kebutuhan skala besar seperti usaha pabrik dan mendukung instansi pemerintahan. Penggunaan bahan bakar yang paling besar untuk pembangkit listrik di Indonesia saat ini masih menggunakan batu bara, sementara batu bara bukan termasuk energi terbarukan sehingga dapat habis di kemudian hari. Photovoltaic sistem adalah sebuah sistem yang menggunakan energi dari cahaya matahari untuk diubah menjadi energi listrik. Photovoltaic sistem ini menggunakan solar sel yang kemudian dapat dibuat dalam skala lebih besar menjadi solar modul atau solar array. Photovoltaic dapat digunakan secara on-grid ataupun off-grid. Kemudian, agar sistem photovoltaic dapat digunakan sebagai pembangkit, sistem ini dapat dihubungkan dengan kontroler Maximum Power Point Tracker (MPPT) dan converter. Dalam skripsi ini jenis MPPT yang digunakan adalah Perturb and Observation (P&O) dan converter yang digunakan adalah dc-dc converter buck-boost. MPPT P&O digunakan karena algoritmanya yang sederhana sehingga banyak digunakan dan buck-boost converter digunakan agar tegangan output yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan beban yang divariasikan.

Electricity is one of the very basic needs of this era, its role is very large ranging from electricity to houses to meet large-scale needs such as factory businesses and supporting government agencies. The use of the largest fuel for electricity generation in Indonesia is currently still using coal, while coal is not included as renewable energy so it can be used up later. Photovoltaic systems are system that uses energy from sunlight to be converted into electrical energy. This photovoltaic system uses solar cells which can then be made on a larger scale into solar modules or solar arrays. Photovoltaic can be used as on-grid or off-grid. Then, so that the photovoltaic system can be used as a generator, this system can be connected to the Maximum Power Point Tracker (MPPT) controller and converter. In this thesis the type of MPPT used is Perturb and Observation (P & O) and the converter used is a dc-dc buck-boost converter. MPPT P & O is used because the its simple algorithm and widely used in othe Solar Power Generation System and the buck-boost converter is used so that the output voltage can be adjusted to the varied load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>