Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA920
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA984
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S29766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S30118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Suryo Kusumo
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S30217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Hertanto
"ABSTRAK
Senyawa organotimah mempunyai banyak manfaat di berbagai bidang.
Salah satunya adalah penggunaan senyawa organotimah dalam bidang wood
preservative. Senyawa organotimah yang umum digunakan adalah TBTO (Tributil
timah Oksida). Hasil penggunaan senyawa ini sebagai pengawet kayu cukup
efektif, walaupun di kemudian hari dilarang penggunaanya di berbagai negara,
karena dianggap mencemari lingkungan dan dapat meracuni manusia. Oleh
sebab itu, digunakan senyawa organotimah dalam bentuk yang lain, yakni
trifeniltimah asetat, yang relatif aman terhadap lingkungan dalam batas-batas
tertentu. Walaupun senyawa ini masih mempunyai potensi yang cukup nyata,
dapat mencemari lingkungan dan meracuni manusia. Berdasarkan pemikiran
tersebut dilakukan sintesis TPTA(trifeniltimah asetat), karena selain banyak
digunakan sebagai insektisida, namun juga berfungsi sebagai fungisida. Senyawa
TPTA ini disintesis dengan 2 metode yang berbeda. Masing-masing metode ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, pada % hasil dan kemurnian produk TPTA
yang didapatkan. Pada metode I, yakni sintesis TPTA secara langsung
menggunakan TPTCl dan garam NaOCOCH3 berlebih didapatkan rata-rata hasil
produk yang didapatkan sebesar 79,6 % atau 1,268 gram. Selain itu pada proses
karakterisasinya, dengan uji titik leleh,didapatkan bahwa produk refluks 3 jam I,
sebagai produk dengan probability TPTA yang besar, sehingga kemudian produk
ini dikarakterisasi lebih lanjut dengan spectrometer FTIR dan GCMS. Hasilnya pada FTIR menghasilkan spectra pada bilangan gelombang 1737 cm-1 dan 1355
cm-1, yang merupakan spectra gugus O-C-O serta spectra di bilangan gelombang
576,72, yaitu ikatan antara Sn-O. Hal ini menunjukkan telah terbentuk ikatan
atom-atom tersebut pada senyawa TPTA yang dihasilkan. Selanjutnya pada
kromatogram GCMS, ada satu peak yang dominan pada waktu retensi 14,94
menit, dan fragmen-fragmen di m/z 351 m/z 274 m/z 197
m/z 120. Pada masing-masing fragmen, dapat dianalisi bahwa terjadi kehilangan
gugus fenil. Sedangkan pada metode II, yaitu sintesa TPTA menggunakan metode
Bock, didapatkan produk TPTA sebesar 83,33 % hasil atau 0,5 gram. Sintesa
dengan metode Bock, dilakukan 2 tahap; dimana dihasilkan TPTOH terlebih
dahulu. Selanjutnya TPTOH ini kemudian direaksikan dengan asam asetat glasial
berlebih menghasilkan senyawa trifeniltimah asetat (TPTA). Uji karakterisasi
produk sintesa Bock, memberikan hasil positif, yakni pada kedekatan temperatur
titik leleh dengan titik leleh literatur pada uji titik leleh, maupun pada pengukuran
FTIR dan GCMS. Pada pengukuran FTIR ini, produk sintesa Bock menghasilkan
spektrum pada bilangan gelombang 1738 cm-1 dan 1356 cm-1, yang merupakan
spektrum khas ikatan O-C-O maupun spektrum pada bilangan gelombang 559,68
cm-1, yang merupakan spektrum khas ikatan Sn-O. Keberadaan spektrum khas ini
merupakan petunjuk adanya senyawa TPTA. Selanjutnya pada karakterisasi
dengan GCMS, dihasilkan peak yang dominan pada waktu retensi 14,91 menit
dan fragmen di m/z 410 m/z 351 m/z 274 m/z 197
m/z 120. Adanya fragmen di m/z 410, memperkuat dugaan bahwa produk hasil
sintesis benar mempunyai TPTA. Selanjutnya produk hasil sintesa Bock kemudian
diaplikasikan pada kayu sebagai bahan anti rayap. Dengan dasar pertimbangan
bahwa produk sintesa Bock memiliki kemurnian yang tinggi, dikaji dari hasil
karakterisasi. Hasilnya terjadi penurunan % kehilangan berat kayu, kenaikan
mortalitas rayap dan penurunan derajat serangan rayap secara sigifikan, melalui
uji statistik yang dilakukan. Selain itu terjadi peningkatan ketahanan kayu sebesar
2 tingkat, dari kelas V menjadi kelas III. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa TPTA merupakan bahan anti rayap yang cukup efektif."
2007
S30655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charis Achmad Tajuddin
"PT. X mengembangkan sistem powderisasi timah (timah putih, Sn) melalui metode atomisasi gas. Sisa output yang off-spec masih memiliki kandungan timah sekitar 98%. Terdapat peluang yang cukup besar dalam pengolahan limbah powderisasi timah ini menjadi senyawa turunan timah bernilai tambah tinggi, salah satunya katalis. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah powderisasi timah menjadi prekursor katalis sulfated tin oxide. Limbah powderisasi timah berupa powder timah yang off-spec dilakukan pretreatment leaching untuk mendapatkan senyawa SnCl2. SnCl2 yang dihasilkan diproses lebih lanjut menjadi SnSO4. Katalis sulfated tin oxide disintesis dari SnSO4 menggunakan metode kalsinasi. Uji aplikasi katalis dilakukan pada reaksi esterifikasi asam asetat. Senyawa turunan timah yang dihasilkan dianalisis menggunakan X-Ray Diffraction, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray, dan Optical Microscopy untuk mendapatkan struktur morfologi kristal dan komposisi senyawanya. Analisis gugus fungsi dilakukan pada uji Fourier Transform InfraRed Spectroscopy sementara sifat termal dianalisis menggunakan Differential Thermal Analysis. Hasilnya diperoleh SnCl2 dengan yield 95%, SnSO4 berbentuk kristal dengan penambahan plasticizer PEG 6000 dengan ukuran 187-329 μm, serta katalis sulfated tin oxide dengan ukuran 27-72 nm. Aplikasi katalis pada reaksi esterifikasi asam asetat dengan etanol menghasilkan konversi sebesar 35,7 % dan 41,5%.

X company developed a tin powderization system through the gas atomization method. The remaining off-spec output still has a tin content of around 98%. There is considerable opportunity in processing this tin powder waste into a high value-added tin derivative, one of which is a catalyst. Therefore, this research carried out the processing of tin powder waste into precursor sulfated tin oxide catalysts. The tin powder waste in the form of off-spec tin powder was carried out pretreatment leaching to obtain SnCl2 compounds. The SnCl2 produced is further processed into SnSO4. The sulfated tin oxide catalyst was synthesized from SnSO4 using a calcination method. The catalyst application test is carried out on the reaction of esterification of acetic acid. The resulting tin derivative was analyzed using X-Ray Diffraction, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray, and Optical Microscopy to obtain the crystal morphological structure and composition of its compounds. Functional group analysis was performed in the Fourier Transform InfraRed Spectroscopy test while thermal properties were analyzed using Differential Thermal Analysis. The results obtained are SnCl2 with a yield of 95%, SnSO4 is crystalline with the addition of PEG 6000 plasticizer with a size of 187-329 μm, and sulfated tin oxide catalyst with a size of 27-72 nm. The application of the catalyst in the esterification reaction of acetic acid with ethanol resulted in conversions of 35.7% and 41.5%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In the future, medium for energy carrier of fossil fuel shoul match the criteria such as energy prices, efficiency, and environment sound to win the competition...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Senyavva monosakaricia, khususnya glukosa, adalah suatu metabolit
primer yang merupakan salah satu sumber energi untuk keperluan hic|up_
Gugus hidroksil glukosa dapat dibuat derivat esternya dengan senyavva asam
vanillat Ester glukovanillat diduga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
Vanillin ciari tanaman Vanilla p/anifo/ia dioksidasi menjadi asam vanillat
ciengan oksiciasi Jones ataupun oksiciasi dengan Ag2O_ Oksidasi Jones
menghasilkan asam vanillat sebanyak 0,1705 g dengan yield 5,07%
sedangkan oksidasi ciengan A920 menghasilkan asam vanillat sebanyak
4,0758 g dengan yield 88,52%_ Dari uji KLT diketahui Rf vanillin yaitu 0,84
dan Rf asam vanillat yaitu 0,80
Esterifikasi dilakukan dengan merefluks asam vanillat dan glukosa
dalam DIVIF dan katalis HQSO4 dengan suhu 100°C sedikitnya 3x24 jam. Uji
KLT hasil refluks menghasilkan bercak ester glukovanillat dengan Rf 0,53
dan 0,34_ Ekstraksi hasil refluks menghasilkan paciatan ester glukovanillat
bervvarna coklat tua sebanyak 0,3077 g dan filtrat sebanyak 0,1028 g."
Universitas Indonesia, 2007
S30329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>