Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dyah Listiyaningsih
"ABSTRAK
Human error merupakan salah satu sifat alami yang dimiliki oleh manusia
(human nature) sehingga setiap harinya manusia pasti selalu mengalami error.
Namun biasanya konsekuensi dari human error ini biasanya relatif kecil (minor)
sehingga sering diabaikan. Namun pada kondisi tertentu human error dapat
menimbulkan konsekuensi yang lebih serius (major), misalnya saja ialah human error
yang terjadi pada chemical process industry, nuclear power, health care, dan tentu
saja dalam penerbangan (aviation).
Menurut penelitian Alabama & Northwest Florida Filght Standards District
Office, tingkat kesalahan manusia (human error) pada bidang Air Traffic Control
menduduki persenatase 90%. Selain itu banyak kasus kecelakaan penerbangan yang
menganggap Air Traffic Controller yang bersalah dan menduga sebagai penyebab
kecelakaan, tidak ada kontribusi ?Pilot Error? .
Desain studi dalam penelitian ini bersifat campuran (mix), di mana di
dalamnya dilakukan baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif sekaligus. Unit
kajian ialah mendapatkan besaran persentase dari masing-masing jenis
ketidaksesuaian interaksi dalam perspektif ergonomik dan unsur human error .
Pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapatkan kajian terkait unsur human error
yang terjadi dengan task analysis.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kejadian human error di bidang ATC
Bandar Udara Soekarno-Hatta memang cukup tinggi dengan persentase skill based
error 77,2%, perceptual error 62,3%, decision error 71,1%. Sedangkan untuk hasil
ketidaksesuaian faktor peralatan (mechanical failure), lingkungan (environment),
psikologis (beban kerja mental) masing-masing mencapai 93,9%, 94,7% dan 91,2%.

ABSTRACT
Human error is one of nature which is owned by a man (human nature) so that
every day human being must always be in error. But usually the consequence of
human error is usually relatively small (minor) so often overlooked. However, in
certain conditions of human error can cause more serious consequences (major), such
is human error that occurs on the chemical process industry, nuclear power, health
care, and of course in aviation (aviation).
According to research Alabama & Northwest Florida Filght Standards District
Office, the degree of human error (human error) in the field of Air Traffic Control
persenatase 90% occupied. In addition, many aviation accident cases are considered
Air Traffic Controllers who are guilty and the suspect as the cause of the accident,
there is no contribution "Pilot Error".
Design studies in this research are mixed (mix), where it performed well in
qualitative and quantitative approaches as well. Unit of study is getting a percentage
of the amount of each type of mismatch interaction in perspective ergonomics and
human error element. Descriptive qualitative approach to obtain relevant study
elements of human error that occurs with task analysis.
The study results showed that the incidence of human error in ATC Soekarno-
Hatta Airport is quite a high percentage of 77.2% skill based errors, perceptual errors
62.3%, 71.1% decision error. As for the discrepancy factor of equipment (mechanical
failure), environment (environment), psychological (mental workload) respectively
reached 93.9%, 94.7% and 91.2%.;"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lutfah Humairo
"Skripsi ini membahas manajemen risiko pada divisi Main Power Station PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno Hatta pada tahun 2013 dengan menganalisis bahaya dan risiko pada proses dan lingkungan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian semikuantitatif deskriptif analitik dengan pendekatan observasional dan menggunakan standar AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kerja pada divisi Main Power Station memiliki 52 risiko dengan jumlah risiko tertinggi pada pemeriksaan tekanan udara dan pemeriksaan arus trafo. Risiko tertinggi memiliki nilai 1800 (very high) pada bahaya mekanik dan listrik.

The study focused on risk management in Main Power Station PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport on 2013 in analyzed hazard and risk on process and workplace. The study was conducted by semi-quantitative analitical descriptive with observational approach using AS/NZS 4360:2004 standard. In resulting process and workplace in Main Power Station have 52 risks with the highest number of risk in maintenance air pressure starter and maintenance trafo current. The highest valve of risk was 1800 (very high) in mecanic and electric hazard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Prihandoko
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan penataan dan penyimpanan arsip gambar teknik di Pusat Arsip PTAngkasa Pura II Persero . Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan kegiatan penataan dan penyimpanan arsip gambar teknik yang telah dilakukan oleh Pusat Arsip dan Unit Kerja Teknik Sipil di PT Angkasa Pura II Persero belum sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku. Oleh karena itu, penataan dan penyimpanan arsip gambar tidak berjalan secara optimal sehingga menghambat proses temu kembali arsip gambar teknik saat dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengelolaan arsip gambar teknik yang dihadapi oleh petugas arsip maupun karyawan unit kerja teknik sipil membuat permasalahan ini tidak segera terselesaikan. Pusat Arsip sebagai unit kearsipan di PT Angkasa Pura II harus segera melakukan perbaikan terhadap manajemen kearsipan secara menyeluruh termasuk arsip gambar teknik agar tidak terhambatnya kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan.

ABSTRAK
The purpose of this research is to describe implementation of the arrangement and storage of architectural archives in PT Angkasa Pura II Persero Record Center. This study uses a descriptive research method in the form of a case study with qualitative approach. Researchers used data collection techniques through interviews, observations, and document studies. The results of this study indicate that the arrangement and storage of architectural archives carried out by the Record Center and the Civil Engineering Unit at PT Angkasa Pura II Persero is not in accordance with the guidelines and the applicable standards. Therefore, the arrangement and storage of the archives are not sorted optimally, thus inhibiting the process of retrieving the architectural archives when required. Due to the lack of knowledge and understanding of managing the architectural archives, the complications encountered by archival officers and employees of the civil engineering work unit have not been promptly resolved. The Record Center, as the archive unit in PT Angkasa Pura II, should immediately make improvements to the archive management as a whole, including the architectural archives so as not to hinder business activities undertaken by the company."
2017
S67055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puspa Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran internal audit dalam pelaksanaan audit keselamatan bandar udara studi kasus pada PT Angkasa Pura II (Persero). Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan membandingkan antara konsep, teori, dan standar dengan implementasi audit keselamatan. Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan terhadap literatur yang mendukung, wawancara langsung pada unit perusahaan, serta pengamatan langsung atas dokumen pendukung. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa peran internal audit terhadap pelaksanaan audit keselamatan terlihat dari pelaksanaan audit atas risiko keselamatan yang bernilai tinggi, namun terdapat beberapa yang perlu disempurnakan. Adanya unit lain dalam organisasi bernama Airport Safety yang melakukan audit keselamatan selain internal audit, mengakibatkan pelaksanaan audit keselamatan menjadi kurang efektif dan efisien. Hasil penelitian menyarankan internal audit melakukan koordinasi dengan unit Airport Safety agar audit keselamatan lebih efektif dan efisien

study at PT Angkasa Pura II (Persero). This research used descriptive analysis method, by comparing the concepts, theories, and standards with the implementation of a safety audit. This research was conducted by collecting data through literature study of the supporting literature, direct interviews with company units associated with this research, This conclusion of this research, that the role of internal audit on the implementation of safety audits seen from safety audit conducted by a high safety risks, but there are still need an improvement. The existence of other units in the organization named Airport Safety who conduct safety audits in addition to internal audit, lead to the implementation of safety audits to be less effective and efficient. The researcher suggests internal audit units need to coordinate with the Airport Safety that safety audits are more effective and efficient"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Saputra
"PT Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kebandarudaraan. Perusahaan ini mengelola 13 bandara yang berada di wilayah Flight Information Region (FIR) wilayah barat Indonesia. PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyusun misi perusahaan yang mencakup semua stakeholders perusahaan yaitu mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam usahanya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, PT Angkasa Pura II (Persero) setiap tahunnya melakukan survei kepuasan pelanggan. Survei dilaksanakan atas empat jenis layanan, yaitu penumpang, airline, konsesioner, dan kargo sesuai dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan.
Berdasarkan laporan hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2009 sampai dengan tahun 2012, terdapat penurunan indeks kepuasan pelanggan dalam 1 tahun terakhir. Indeks kepuasan seluruh layanan tahun 2012 menurun dibandingkan tahun sebelumnya dengan penurunan rata‐rata sebesar 0,3%. Hal ini disebabkan salah satunya oleh proses bisnis penanganan keluhan pelanggan belum terintegrasi atau masih parsial.
Penelitian ini difokuskan pada analisis kebutuhan fungsional aplikasi CRM di PT Angkasa Pura II (Persero). Tahap awal penelitian dilakukan dengan melakukan pengumpulan data awal, menentukan pertanyaan penelitian, melakukan tinjauan pustaka, menyusun kerangka pemikiran dan menyusun metodologi penelitian. Tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data lanjutan untuk keperluan analisis kebutuhan fungsional aplikasi CRM. Analisis yang dilakukan adalah melakukan identifikasi proses bisnis, pemetaan aplikasi saat ini, pemetaan proses bisnis dengan fungsi CRM service automation, dan membuat kuesioner untuk menentukan urutan kebutuhan proses bisnis manage customer service. Penelitian ini menghasilkan 13 (tiga belas) CRM Function dari service automation yang dibutuhkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

PT Angkasa Pura II (Persero) is a company that engages in airport services. This company manages 13 airports in western region of Flight Information Region (FIR) of Indonesia. PT Angkasa Pura II (Persero) has compiled a corporate mission including all stakeholders of the company. The mission is to manage a world-class airport services company with emphasis on the level of safety, security, and convenience to improve customer satisfaction. In its efforts to improve customer satisfaction, PT Angkasa Pura II (Persero) annually conduct a customer satisfaction survey. The survey is carried out on four types of services, namely passengers, airlines, concessionaires, and cargo in accordance with the services provided by company.
Based on the results of customer satisfaction surveys from 2009 until 2012, there is a decrease of customer satisfaction index in the last one year. Customer satisfaction index in 2012 is decreased compared to the previous year’s index with an average decline of 0.3%. One of the reasons of this decrease is because the complaint handling business processes are still partial and not integrated yet.
This research focused on the functional requirements analysis of CRM application in PT Angkasa Pura II (Persero). The initial stage of this research is carried out by collecting initial data, determining research questions, conducting literature review, formulating theoretical framework, and formulating research methodology. The next stage is carried out by collecting follow-up data for functional requirements analysis of CRM application. Analysis is conducted to identify business process, mapping the current application, mapping business process with CRM Function of service automation, and make a questionnaire to determine the sequence requirements of manage customer service business process. This research resulted in 13 (thirteen) CRM Function of service automation required by PT Angkasa Pura II (Persero).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Yekti
"Tesis ini membahas tentang penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik Sisi Darat Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung Oleh PT. Angkasa Pura II (Persero). Saat ini Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung tengah menghadapi permasalan over capacity, khususnya terminal dan ruang tunggu keberangkatan sudah tidak seimbang dengan jumlah penumpang pesawat udara. Hal ini mengakibatkan kerawanan letak Bandara Internasional Husein Sastranegara yang berada di pusat kota Bandung dan sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Menyikapi permasalahan tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung menjalankan sistim manajemen keamanan sekaligus untuk mengetahui kelemahan pengelolaan manajemen sekuriti Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung tersebut. Penelitian tesis ini menggunakan metoda kualitatif dengan pendekatan yuridis manajerial, serta penulisan deskriptis analitis melalui penggambaran dan penganalisaan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan penelaahan beberapa dokumen. Sumber data berasal dari informan berupa data primer maupun sekunder. Tinjauan pustaka yang digunakan merupakan beberapa konsep dan dokumen yang menunjang penelitian. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari segi keamanan fisik Bandara Internasional Husein Sastranegara belumlah cukup memadai untuk menyandang predikat bandara internasional mengingat masih banyaknya fasilitas dan peralatan keamanan yang harus dibenahi, selain itu juga kualitas dan kuantitas personel keamanan bandara harus lebih ditingkatkan. Saran yang diajukan merupakan upaya penanganan terhadap penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung saat ini dalam mencegah terjadinya ancaman yang mengakibatkan kerugian serta sebagai masukan penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik bandar udara lainnya di wilayah Indonesia.

This thesis discusses about implementation of physical security management of Husein Sastranegara International Airport located in Bandung by PT. Angkasa Pura II (Persero) as an effective and efficient efforts in protecting state assets in order to avoid the threat of adverse effects. Nowadays Husein Sastranegara International Airport located in Bandung, capital city of West Java Province has a specific status as a civil enclave airport which means a military facility that mostly used for civil travelling purposes is opposing an over capacity issue. Where those departing terminals and waiting rooms have been not equal to the airport passengers particularly. This matter could ignite security threats and other threats to the facilities, passengers, every assets in there and also endanger the airport's surroundings like military and civilian residences around the airport. In this academic research, PT. Angkasa Pura II as the authorized manager of the airport, researcher intend to observe and analyze the airport security management, human resources and assets theoretically, technically and academically, more specifically its physical security. This thesis research uses qualitative methods with a juridical approach managerial, and analytical writing deskriptis through the depiction and analysis. The technique of collecting data through observation, interviews and a review of several documents. The source data came from informants in the form of primary and secondary data. Literature review that used a number of concepts and documents that support research. The research indicate that PT. Angkasa Pura II should improve their airport physical security by redesigning and implementing their measured decisions and policies. Suggestions put forward is the implementation of physical security management of Husein Sastranegara International Airport located in Bandung by PT. Angkasa Pura II (Persero) in preventing the threat that resulted in losses as well as the input for implementation of physical security management of the airport in the territory of Indonesia.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yado Yarismano
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan pada tahap pertama proyek implementasi sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero) yang nantinya bisa digunakan sebagai dasar manajemen risiko pada tahap-tahap selanjutnya implementasi ERP di PT Angkasa Pura II (Persero) dan untuk menunjukkan pentingnya manajemen risiko untuk mengurangi prosentase kegagalan implementasi ERP. Analisis yang dilakukan menggunakan metode Fault Tree analysis untuk menghitung estimasi kegagalan implementasi sistem ERP tahap pertama, lalu melakukan identifikasi faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap implementasi sistem ERP tahap pertama berdasarkan faktor-faktor risiko dari studi literatur, lalu membuat kuesioner untuk menentukan urutan faktor-faktor risiko yang paling berpengaruh tersebut, kemudian dilakukan analisis dari hasil dari survey dan dilakukan estimasi terhadap kegagalan implementasi sistem ERP jika manajemen risiko diterapkan. Penelitian menggambarkan 19 (Sembilan belas) faktor-faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap proyek implementasi sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero) yang apabila tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan kegagalan terhadap proyek.

The purpose of this study is to analyze the risk factors on the first phase of ERP system implementation project in PT Angkasa Pura II (Persero) and the result can be used for the next phase of implementation and to show the importance of risk management in the project to reduce the failure percentage of the ERP Implementation. The method used to estimate the failure percentage of the project is the Fault Tree Analysis (FTA) and by analyzing the credentials of the identified risk factors from the existing literature review. Based on the risk factors identified a questionnaire were made to determine the order of the risk factors that have the most significant impact to the ERP system implementation project and the result were analyzed with the FTA to estimate the failure percentage assuming risk management was being used in the first phase. This study finds that by managing and controlling the identified risk, the failure percentage of the project could be reduced. This study also described the 19 (nineteen) risk factor that have a significant impact in the ERP system implementation project in PT Angkasa Pura II (Persero) that if those risks are not controlled well enough it would cause the project to fail."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gimono Ias
"Banyak pihak yang terkait dengan moda transportasi udara dan secara garis besar pihak tersebut antara lain adalah perusahaan angkutan udara, penumpang, ground handling, penyelenggara bandar udara, pemerintah selaku regulator dan pengguna jasa serta rnasyarakat di sekitar usaha tersebut beroperasi.
Studi ini dimaksudkan untuk meninjau aspek hukum dari usaha jasa kebandarudaraan sebagai salah satu komponen dari terwujudnya moda transportasi udara. Pengelolaan jasa kebandarudaraan di Indonesia dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten 1 Kota) atau Badan Usaha Kebandarudaraan. Dalam pengelolaan jasa kebandarudaraan yang dilaksanakan oleh badan usaha kebandarudaraan di Indonesia adalah Bandan Usaha Milik Negara PT ( Persero ) Angkasa Pura I dan PT ( Persero ) Angkasa Pura 11 yang didirikan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jasa kebandarudaraan, yang sesuai undang undang penerbangan dinyatakan bertanggung jawab alas keamanan dan keselamatan penerbangan dan kelancaran pelayanannya, artinya berkewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah yang harusnya diberikan dengan suatu pelimpahan, padahal realitanya kedua persero ini telah menyelenggarakan jasa kebandarudaraan walaupun secara tegas tidak ditemukan adanya bukti pelimpahan dari pemerintah untuk menjalankan tugas - tugas yang menjadi kewenangan pemerintah yakni tentang keamanan dan keselamatan penerbangan.
Di sisi lain penyelenggaraan jasa kebandarudaraan untuk mencari keuntungan juga menyediakan sarana maupun fasilitas termasuk tanah yang diperuntukkan bagi mitra kerja, mitra usaha dan badan usaha lain dengan sistem sewa menyewa dan atau ikatan kerja yang menimbulkan hak dan kewajiban.Disamping aspek hukum ekonomi tentang hak dan tanggung jawab tersebut, bagi pengguna jasa kebandarudaraan juga berhak atas kerugian yang diakibatkan oleh pemanfaatan jasa bandar udara. Sesuai undang-undang maka tanggung jawab keamanan dan keselamatan serta kelancaran pelayanannya tersebut wajib diasuransikan, namun sejauh ini belum ditemukan data adanya asuransi alas tangghung jawab tersebut, padahal resiko yang mungkin dialami oleh penyelenggara jasa kebandarudaraan sangat besar, seperti kecelakaan pesawat udara, kerugian dan atau ketidak-amanan di bandar udara.
Usaha jasa kebandarudaraan diatur oleh peraturan perundang-undangan, termasuk standar internasional, karena itu usaha jasa bandar udara sarat dengan kcamanan dan keselamatan, sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha jasa pengamanan. Karena itu penyelenggara bandar udara yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancarannya itu perlu diatur secara togas peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat pemerintah dalam keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam mengamankan bandar udara. Hal-hal terpenting adalah : Undang - Undang Pencrbangan, Aspek Hukum Jasan Kebandarudaraan dan Undang Undang POLRI."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>