Ditemukan 50094 dokumen yang sesuai dengan query
Pratama Marhadi
2007
TA1539
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jimmy Trisahala
"Laju penguapan pada droplets penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Evaporation rate on the droplets is important to note in doing simulation on combustion. Yosuo Imai Yasuo Moriyoshi and conducts research on measurement of concentration distribution in the fuel vapor pressure in the gas and liquid phase[9]. Christopher J. Rutland and Wang Yunliang simulation of Turbulent liquid spray mixing and combustion by using DNS software[10]. Many combustion simulation using FLUENT software or DNS which uses the analogy of Ranz-Marshall model of stagnant film approach as a basis for calculating the rate of heat and mass transfer. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium and pertamax which has a large Lewis numbers (3-4) and compare with model modification E.A Kosasih[6].This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some velocity and temperature variations. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model E. A. Kosasih has stronger correlation than stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50967
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fiko Satiawan
"Parameter dari kualitas pembakaran pada motor pembakaran dalam dapat dilihat dari perfomanya dan emisi gas buang yang dihasilkan. Salah satu faktornya adalah kualitas bahan bakar yang digunakan. Metode untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan memberi katalis pada bahan bakar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahan bakar mengikat oksigen, sehingga dapat meberikan efek pembakaran yang lebih baik. Tujuan lainnya adalah penggunaan katalis diharapkan dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik. Pengujian ini menggunakan bahan bakar dasar pertamax plus. Katalis yang digunakan antara lain type a (sebut tablet), yaitu katalis dimasukan kedalam tangki bahan bakar. Sedangkan katalis yang kedua type b, katalis yang dipasang pada saluran bahan bakar yang terletak diantara pompa bahan bakar dan karburator. Pegujian juga dilakukan dengan melakukan perpaduan antara kedua katalis. Hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan perpaduan kedua katalis tidak menghaslkan performance yang baik jika dipadukan dengan bahan bakar pertamax plus. Dari hasil yang ada, penggunaan pertamax plus lebih baik daripada menggunakan katalis ini.
The parameters of the combustion quality of the internal combustion engine can be seen from perfomanya and exhaust emissions produced. One factor is the quality of fuel used. Methods to improve the quality of the fuel is to provide a catalyst to fuel. it aims to improve fuel bind oxygen, so it can not give a better burning effect. Other goal is the use of catalysts is expected to save fuel consumption and exhaust emissions better. This test uses the base fuel plus pertamax. Catalysts used include type A (called tablet), the catalyst is inserted into the fuel tank. While the second catalyst type b, a catalyst installed in the fuel line located between the fuel pump and carburetor. Test of also be done through a combination of the two catalysts. Test results show that use of a blend of the two catalysts not menghaslkan good performance when combined with fuel pertamax plus. Of the existing results, use pertamax plus better than using this catalyst."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S58399
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nur Laila Widyastuti
"
ABSTRAKDi Indonesia, konsumen dapat memilih untuk mengkonsumsi jenis bensin bekualitas tinggi (Pertamax), berkualitas menengah dan berkualitas rendah (Premium) sesuai dengan preferensinya. Preferensi tersebut kadangkala dipengaruhi oleh selisih harga antar kualitas tersebut. Perpindahan preferensi konsumsi bensin ke kualitas yang lebih tinggi yang dipengaruhi oleh penuruhan harga relatif dapat menimbulkan fenomena A-A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku konsumen dalam mengkonsumsi bensin sebelum dan sesudah adanya Pertalite serta nilai elastisitas yang memaksimalkan fenomena A-A. Metode estimasi yang digunakan regresi data panel OLS dan
Fixed Effect, Hasil regresi membuktikan terdapat fenomena A-A pada pangsa pasar di Indonesia sebelum dan sesudah adanya Pertalite. Hal ini mengindikasikan bahwa selisih harga relatif bensin berkualitas tinggi terhadan bensin berkualitas rendah berdampak negatif pada konsumsi relatif bensin berkualitas tinggi terhadap rendah. Sebelum adanya Pertalite, konsumen tetap melakukan perpindahan preferensi dari bensin kualitas rendah ke tinggi ketika terjadi penurunan selisih harga relatif walaupun dalam jeda 2 dan 3 bulan. Setelah adanya Pertalite, konsumen tidak cepat melakukan perpindahan preferensi dari Premium ke Pertalite ketika terjadi penurunan harga relatif. Konsumen masih tetap menggunakan Premium daripada Pertalite sehingga fenomena A-A tidak terjadi pada pola konsumsi bensin kelas rendah dan menengah ini. Namun, konsumsi relatif Pertamax terhadap Pertalite mengalami peningkatan ketika terjadi penurunan harga relatif diantaranya sehingga menimbulkan fenomena A-A.
ABSTRACT
In Indonesia, consumers can choose to consume high quality (Pertamax), high-quality and low-quality (Premium) gasoline in accordance with their preference. This preference is sometimes influenced by the price difference between these qualities. Moving the preferences of gasoline consumption to a higher quality that is affected by the relative price decay can lead to the A-A phenomenon. This study aims to determine consumer behavior in consuming gasoline before and after the existence of Pertalite and elasticity value that maximize the phenomenon of A-A. The estimation method used OLS and Fixed Effect panel data regression, Regression result proves that there is A-A phenomenon in market share in Indonesia before and after Pertalite. This indicates that the relatively high price difference between high quality gasoline and low quality gasoline has a negative impact on the relative consumption of high quality gasoline to low. Prior to Pertalite, consumers continued to move preference from low to high quality gasoline when there was a decrease in the relative price difference even in the 2 and 3 month intervals. After the existence of Pertalite, consumers are not quick to transfer preferences from Premium to Pertalite when there is a relative price decline. Consumers are still using Premium rather than Pertalite so that the A-A phenomenon does not occur in this low and middle grade gasoline consumption pattern. However, Pertamax's relative consumption of Pertalite has increased when there is a relative price decline among others that has resulted in the A-A phenomenon."
2017
T52875
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Marulaktua, Arthur
"Laju penguapan pada droplets merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Lots of researchers almost all over the world researching ways to improve efficiency in the use of petroleum fuel. This must be done because the supply of petroleum resources are increasingly few and will one day be exhausted. Therefore, every drop of petroleum is very significant considering oil is a fuel that still can not be replaced in the current fuel use. Simulation - simulation of combustion is currently using software that uses the analogy model Ranz-Marshall and stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study aimed to see whether the analogy model can be used in biopertamax and compare with model modification E. A. Kosasih.This study used a needle tool containing Bio Pertamax. After it dropped into the thermocouple, then the air flow speed and temperature vary. Having analyzed the relationship will be obtained between Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh). Model Modifications by E. A. Kosasih turned out to have a stronger correlation than the stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1332
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ryan Firmansyah
"Banyak peneliti di seluruh dunia meneliti cara untuk meningkatkan efisiensi dalam pemakaian bahan bakar minyak bumi. Hal ini harus dilakukan karena persediaan sumber minyak bumi semakin lama semakin sedikit dan nantinya suatu saat akan habis. Oleh karena itu setiap tetesan minyak bumi sangatlah berarti mengingat minyak bumi merupakan bahan bakar yang masih belum dapat tergantikan dalam penggunaan bahan bakar saat ini. Simulasi - simulasi combustion saat ini menggunakan software yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall dan pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada Biopertamax serta membandingkan dengan model modifikasi E. A. Kosasih. Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi Bio Pertamax. Setelah itu diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.
Lots of researchers almost all over the world researching ways to improve efficiency in the use of petroleum fuel. This must be done because the supply of petroleum resources are increasingly few and will one day be exhausted. Therefore, every drop of petroleum is very significant considering oil is a fuel that still can not be replaced in the current fuel use. Simulation - simulation of combustion is currently using software that uses the analogy model Ranz-Marshall and stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study aimed to see whether the analogy model can be used in biopertamax and compare with model modification E. A. Kosasih. This study used a needle tool containing Bio Pertamax. After it dropped into the thermocouple, then the air flow speed and temperature vary. Having analyzed the relationship will be obtained between Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh). Model Modifications by E. A. Kosasih turned out to have a stronger correlation than the stagnant film model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50909
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Doni Wijayanto
"Transportasi adalah komponen logistik yang mempunyai biaya antara sepertiga hingga duapertiga biaya logistik. Peningkatan efisiensi transportasi akan memberikan penurunan biaya yang cukup signifikan. Salah satu caranya adalah dengan pemilihan rute distribusi yang memiliki lintasan terpendek. PT SPA adalah perusahaan yang setiap hari melakukan pendistribusian bahan bakar minyak jenis pertamax. Metode yang sekarang dilakukan dalam pemilihan rute adalah metode coba-coba, dengan metode ini rute yang dihasilkan belum tentu menghasilkan jarak tempuh yang terpendek. Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan rute berdasarkan pada metode kuantitatif. Distribusi bahan bakar minyak ke SPBU merupakan contoh permasalahan dari Vehicle Routing Problem (VRP). Solusi permasalahan distribusi bahan bakar minyak dapat diselesaikan dengan menggunakan beberapa metode heuristik dan metode metaheuristik. Metode tersebut adalah nearest neighbour, 2-opt, N-insert dan simulated annealing. Metode ini selanjutnya akan dikembangkan ke dalam bahasa pemograman MATLAB 6.5. Pengolahan data dengan metode simulated annealing selanjutnya akan dibandingkan dengan metode perusahaan yang ada sekarang dengan parameter komparasi adalah jarak, biaya dan utilisasi rute. Hasil menunjukan bahwa penggunaan metode simulated annealing ini dapat memperpendek rute hingga 14,15 % dari rute awal serta dapat memberikan penghematan biaya hingga 6,47% dari biaya awal. Hasil lain adalah penyeimbangan beban kerja kendaraan.
Transportation is one of the logistics element which cost between one-third until two-third of the total logistic cost. The Increase of transportation efficiencies will give a significant decrease of total cost. One of the solution is to have a shortest travel distance path. PT SPA is an oil fuel distribution company. Every day, oil fuel according to its customer demand (oil fuel station). The current methods which company used to make the distribution route is by trial and error. By using this method, it is possible that the company will not get shorthest travel distance path. Because of this reason the company need to use a quantitative methods. Oil fuel distribution to fuel station is one example of the Vehicle routing problems. Several heuristic methods and metaheuristik methods can be used for thesolution. The heuristic methods used in this paper are nearest neighbour, 2-opt and N-insert whereas the metaheuristic methods used is simulated annealing. This methods will be developed by Matlab 6.5 software to have a shorter computation time. The purpose of this paper is to get comparation between company methods and simulated annealing method. The parameter of the comparation are traveling distance, traveling cost and route utilitzation. The result show that by using simulated annealing methods a 14,15% cut of the travel distance was earn and it also give a 6,47 % cost saving. The other result is work load balance of the vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50056
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luthfie Ahmaddani
"Indikator kualitas dari motor pembakaran dalam adalah performa dan gas buang. Salah satu faktor yang mempengaruhi kuaitas adalah bahan bakarnya. Metode untuk menaikkan kualitas bahan bakar yaitu dengan menambahkan katalis ke dalamnya. Tujuannya adalah untuk mengikat molekul oksigen dengan mudah sehingga mendapatkan proses pembakaran yang lebih baik. Tujuan lain yaitu untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi yang baik untuk lingkungan. Penelitian ini menggunakan bensin (Pertamax) sebagai bahan bakar. Tipe katalis A dimasukkan kedalam tangki bahan bakar. Tipe katalis B diletakkan saluran bahan bakar antara karburator dan pompa bahan bakar. Pengujian juga menggunaka kombinasi keduanya. Hasil penelitian dari penggunaan kedua jenis katalis tersebut menunjukkan peningkatan Daya (BHP), efisiensi Thermal, dan pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
The indicators quality of internal combustion engines are performance and exhaust gas condition. One of the factors is the quality of fuel that is used. The method to increase fuel quality is by added fuel with catalyst. The purpose is the fuels can bind oxygen easily and get the better combustion process. Other purposes are to decrease fuels consumption and good for the environment. This research use gasoline (Pertamax) as fuels. The type of catalyst is A that is input to fuel tank. The second type is B, which is passed by fuel and is located between carburetor and fuel pump. The experiments also use both of fuel catalyst combination. The result of experiments indicates that utilization both of catalyst combination can increase BHP average and thermal efficiencies. The results also show that decrease the specific fuel consumption and emission compare to gasoline result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50951
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Ekstraksi informasi citra atau identifkasi objek yang berada di bawah permukaan air laut khususnya terumbu karang dapat dilakukan baik dengan berbagai cara antara lain: Cara superposisi antar band spektral yang biasanya disebut komposisi R (red) G (green) B (blue) kemudian dinalisis secara visual atau dengan cara digital biasanya klasifikasi. Dalam paper ini diterangkan metode analisis multispatial yaitu analisis dengan menggunakan data resolusi yang berbeda. Analisis yang didasarkan pada pendekatan digital (analisa spektral dan klasifikasi Lyzengga) dengan menggunakan Landsat-5 tahun 1996 (resolusi 30 meter) dan analisis visual dengan menggunakan SPOT-5 pansharpen tahun 2003 (resolusi 2.5 meter) dan pansharpen QuickBird image tahun 2006 (resolusi 0.6 meter). Hasil yang diperoleh adalah Pulau Bokor mengalami penurunan luas sebesar 27% dalam kurun waktu 10 tahun. Hutan dan pasir mengalami penurunan luas sebesar 50,6% dan 38 % dalam kurun waktu 7 tahun (1996-2003), dalam kurun waktu 2003-2006 hutan dan pasir mengalami penurunan sebesar 10,5% dan 4%. Sedangkan untuk mangrove mengalami penambahan luas sebesar 70,7% dalam kurun waktu 7 tahun, akan tetapi kemudian pengalami penurunan sebesar 31 % dalam kurun waktu 3 tahun"
620 DIR 3:4 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Dipaparkan rancangan eksperimen sederhana untuk mempelajari stralctur hiperhalus dari atom rubidium dengan menggunakan laser dioda. Rancangan tersebut didasarkan pada teknik eksitasi kecepatan terpilih dari pelebaran Doppler (spektroskopi saturasi). Komponen-komponen hiperhalus dari transisi 5p2P3r2 -4 5s2P1n untuk kedua isotop 85Rb and "Rh dapat terpisahkan dan terlabelkan"
JURFIN 3:9 (1999)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library