Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1295
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Gde Rai Supartha
Depok: Universitas Indonesia, 2005
TA1289
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S29974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Abadi
"Penggerusan merupakan upaya untuk memperkecil ukuran partikel fase terdispers sampai tercapai ukuran yang optimum dalam suatu preparat emulsi, sehingga pada akhimya akan meningkatkan stabilitas fisikanya selama masa penyimpanan. Untuk keperluan tersebut banyak alat tersedia di pasaran, salah satunya adalah koloid mill (penggiling koloid), yang sering digunakan dalam tahap akhir pembuatan suspensi dan juga dalam pembuatan emulsi. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat penggunaan penggiling koloid terhadap peningkatan kualitas produk (stabilitas fisikanya), maka dalam penelitian ini dibuat dua macam formula emulsi minyak ikan 'dengan kombinasi tragakan, gom arab dan tween 20, span 20 sebagai emulgator, campuran dihomogenkan dengan mortir dan mikser elektrik, kemudian dilewatkan koloid mill melalui ukuran celah tertentu, kemudian dibandingkan sifatsifat fisiknya dengan menggunakan beberapa parameter tertentu. Data yang didapat menunjukkan bahwa pada kedua formula koloid mill dapat mengurangi ukuran par:tikel, meningkatkan homogenitas, meningkatkan derajat sedimentasi, menurunkan viskositas sediaan. Derajat sedimentasi sediaan yang menggunakan emulgator tween 20, spaan 20 lebih kecil dari pada dengan menggunakan emulgator tragakan dan g~m arab, serta memberikan penampilan yang tidak baik dengan teIjadinya pembusaan.

Milling is an effort to decrease dispersed phase size to achieve optimum size in emulsion's preparation, therefore it could increase physical stability in storage. For this purpose, many instrument are available in market, one of them is coloid mill which often use in final stage of suspension's production and emulsion's production. To know how far the utilities of coloid mill improving quality of product (physical stability), in this experiment it had been made two kind of cod liver oil emulsion formulas used combination tragacanth and gum arabic and tween 20, span 20 as emulgator in sequence. The substances in the formulas are homogenized by mortir I and electric mixer, then passed through the colloid mill in a certain width of tunnel, then their physical caracters were compared by some parameter. The result of the experiment showed that in the both formula, coloid mill could decrease particel size, increase homogeneity and sedimentation, and decrease viscosity of preparation. The preparat with tween and span as emulgator has lower sedimentation degree compared to another, and also showed bad performance caused by foaming."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnaen Yusuf
"Pembuatan bahan peledak emulsi dilakukan dengan cara mengemulsikan larutan oksidator yang sangat jenuh dengan fuel oil. Didalam percobaan ini digunakan empat (4) macam emulsifier, komposisi emulsifier yang digunakan adalah 3%, 4%, 5%, dan 6% berat. Bahan peledak emulsi yang terbentuk mempunyai harga RWS (Relative Weight Strength), kecepatan detonasi (VOD=Velocity of Detonation), tekanan detonasi (PD) dan berat jenis tertentu. Pengujian dilanjutkan dengan menguji ketahanan simpan bahan peledak emulsi selama delapan bulan terhadap RWS dan VOD untuk masing-masing komposisi diatas. Bahan peledak yang memenuhi syarat harus mempunyai harga RWS lebih besar dari 45%, dengan VOD sebesar 4500 meter/detik dan ketahanan simpan selama satu tahun dengan harga RWS dan VOD yang tetap."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Purwito
"Pembuatan kopoli(stirena/butil akrilat/metil metakrilat) dilakukan
dengan metode polimerisasi emulsi. Ukuran dan distribusi partikel sangat
menentukan sifat polimer emulsi seperti sifat aliran dan kestabilan polimer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan
konsentrasi surfaktan, konsentrasi inisiator, dan teknik polimerisasi emulsi
terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel kopoli(stirena/butil
akrilat/metil metakrilat). Surfaktan yang digunakan adalah sodium dodecyl
benzene sulphonate (SOBS) dan sodium Iaury/ sulphate (SLS), inisiator yang
digunakan yaitu ammonium persulfat (APS), dan teknik polimerisasi yang
dilakukan yaitu tek!fik semikontinyu, seeding 10%, dan batch. Kopolimer
yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur glass,
spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Penggunaan surfaktan
SOBS memberikan hasil polimerisasi yang kurang sempurna. Pada
pengunaan surfaktan SLS, dengan meningkatnya konsentrasi SLS yang
ditambahkan memberikan hasil solid content yang meningkat, viskositas
larutan yang meningkat, dan ukuran partikel yang mengecil. Hasil
polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan
konsentrasi 20 kali nilai critical micelle concentration (CMC), inisiator APS
sebesar 1 %, dan teknik polimerisasi semikontinyu, dimana pada kondisi ini
-
dihasilkan solid content sebesar 39,6% (mendekati nilai solid content teoritis sebesar 40%), viskositas sebesar 15 mPas, diameter partikel sebesar 47,21
nm, dan distribusi ukuran partikel yang monodispers"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA816
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembuatan kopolimer (Vinil asetat / Veova 10) dilakukan dengan metode polimerisasi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi monomer dan jenis surfaktan menggunakan teknik semikontinyu. Surfaktan yang digunakan adalah alkohol ethoxylate 30 EO dan alkil eter sulfat 7 EO. Inisiator yang digunakan adalah ammonium persulfat. Variasi monomer veova 10 yang dilakukan yaitu: 15%; 20%; 30%; 40%; dan 50%. Proses polimerisasi menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO tetap sebesar 29,10 g, sedangkan untuk alkil eter sulfat 7 EO sebesar 29,10 g; 43,65 g; dan 58,2 g. Kopolimer vinil asetat dengan veova 10 yang dihasilkan ditentukan kandungan padatan, pH, viskositas, Tg, FTIR, dan ukuran partikel. Hasil kopolimerisasi emulsi optimal pada variasi 15% veova 10 baik yang menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO atau alkil eter sulfat 7 EO. Pada 15% veova 10 menggunakan alkohol ethoxylate 30 EO dihasilkan nilai kandungan padatan 51,58%, nilai Tg 25,82°C, dan nilai viskositas 22,1 cPs. Pada 15% veova 10 menggunakan alkil eter sulfat 7 EO pada konsentrasi 1,5 X dihasilkan nilai kandungan padatan 49,84%, nilai Tg 25,33°C, dan nilai viskositas 403,2 cPs, sedangkan untuk konsentrasi 2 X dihasilkan kandungan padatan 50,69%, nilai Tg 21,02°C, dan nilai viskositas 813,6 cPs. Penggunaan alkil eter sulfat 7 EO lebih stabil daripada alkohol ethoxylate 30 EO, terlihat dari grid yang dihasilkan berkurang. Ukuran partikel yang dihasilkan bimodal dengan ukuran partikel yang besar, ini terjadi karena terbentuknya secondary nucleation."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S30664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Amalina
"[Minyak bumi merupakan salah satu komoditas yang paling penting di dunia dan
khususnya di Indonesia. Selain karena menjadi bahan konsumsi masyarakat,
minyak bumi juga merupakan salah satu faktor produksi penting di hampir semua
negara. Di Indonesia, permintaan masyarakat akan minyak dan gas bumi
sangatlah besar yang ditandai dengan besarnya impor komoditas minyak dan gas
bumi, dimana pada tahun 2012 share impor minyak dan gas mencapai 22,53%
dari total impor. Namun berbeda dengan negara lainnya, Indonesia memiliki
keunikan dimana pemerintah melakukan intervensi yang besar pada harga bahan
bakar minyak domestik. Hal ini dapat menyebabkan hasil empiris di Indonesia
menjadi kurang dapat diidentifikasi dan dapat tidak sesuai dengan teori yang
disampaikan. Penelitian ini akan mencoba melihat dampak dari perubahan harga
minyak dunia terhadap perekonomian, melalui efeknya terhadap pertumbuhan
variabel-variabel makroekonomi yaitu industrial production index, produk
domestik bruto, inflasi, nilai tukar, suku bunga, dan pengeluaran pemerintah
dengan menggunakan metoodologi structural vector autoregression. Penelitian ini
menemukan bahwa secara umum, model persaamaan struktural tidak mampu
membuktikan adanya pengaruh goncangan harga minyak dunia terhadap variabel
makroekonomi secara signifikan. Hal ini kemungkinan terjadi karena pemerintah
masih memberikan subsidi yang cukup besar bagi harga minyak domestik serta
permintaan domestik yang cukup besar sehingga dapat membantu produksi
industri. Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena adanya keterbatasan data, baik
secara kuantitas maupun kualitas., Crude oil is one of the most important commodities in the world, especially in
Indonesia. Moreover, oil is used across most of the industries, both as a
consumption goods and factor of production. In Indonesia itself, the demand for
oil and gas is really enormous that the share of imports of oil and gas in 2012 had
reached 22,53% from total imports. However, the case of oil price in Indonesia is
rather unique because the government has a very large intervention in the
domestic oil price where they subsidize most of the price and maintain a fix oil
price in the domestic market. This can cause the fluctuations of oil price to have
insignificant effect to macroeconomic performance of the country, unlike what the
theory told us. Thus, this research is conducted to find out whether the changes in
oil price can affect macroeconomic performance in Indonesia, a net importer of oil
and small country. The research uses several macroeconomic indicators growth
such as trade balance, government expenditure, inflation, interest rates, and real
effective exchange rates and use structural vector autregression (SVAR) and
analyze the impact through its impulse response. This research found that in
general, the impact of oil price shocks towards macroeconomic variables in
Indonesia using the structural model is proven to be statistically insignificant. This
result probably occurs because of the huge subsidy that the government imposes
in domestic oil price and the relatively high domestic demand that can help to
boost industrial production. Moreover, this can also happen because of the lack of
data, both quantitatively and qualitatively.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>