Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ridho Lestari
"Karet sinteris buna-N yang diguna/am sebagai perapa! 0-ring pada plug dari pemegang kupon korosi pada indusiri pengolahan gas alam di pulau Pagerungan Besar seringkali menemui kegagalan berupa pengenaéfran dar-i O-ring sehingga iidak mampu lagi mengikat dengan rapat pada plug, terutama sekali pada lokasi wellsite dan pqva manifold.
Studi pendekaian rmluk mengelahui fakior P610/?bUb kegagalan dilakylran dengan cara mempelcyari kondisi ciyerasi pada /cedua lokasi diaias dan pada tempal-iempar lain dimana 0-king buna-N digunakan, observasi terhadap 0-ring yang gagal, mempelcjari karaklerisiik malerial dan studi literatur yang sesuai.
Dari Studi pendekatan tersebut yang diserlai dengan pengujian, ditemui bahwa saiah sam perqyebab kegagalan pada 0-ring buna-N adalah karena adargla kontak Iangsung anlara O-ring dengan media cairan yakni air Qvroduce wafer) yang didalamnya mengandung unmr-unsur terienm dianlaranya inhibitor korosi Amin, klorida dan minyak."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lucky Abdul Malik
"Penilaian risiko pipa penyalur dilakukan sebagai bagian dari pipeline integrity management. Dengan bertambahnya umur pipa penyalur, maka kemungkinan kerusakan akan semakin meningkat kecuali dilakukan tatakelola yang tepat dalam upaya untuk menekan risiko. Penelitian ini menjelaskan tentang analisis risiko berdasarkan kemungkinan dan konsekuensi kegagalan sejalan dengan korosi yang terjadi pada pipa penyalur. Penentuan laju korosi yang cermat sangat penting untuk mengambil keputusan terkait integrity dan efektivitas dalam memastikan keandalan pipa penyalur. Penentuan laju korosi yang akurat sangat sulit ditentukan karena sejumlah faktor yang mempengaruhi reaksi korosi. Estimasi laju korosi yang umum digunakan pada pipa penyalur adalah dengan alat In-line inspection(ILI). Laju korosi digunakan sebagai dasar untuk estimasi integrity pipa penyalur dalam suatu periode waktu. Sedangkan kemungkinan kegagalan dihitung menggunakan metode distribusi Weibull dua parameter dan estimasi konsekuensi kegagalan disiapkan berdasarkan sejumlah rujukan standar API 581. Dengan memahami tingkat ketidakpastian ILI, maka diharapkan penentuan laju korosi akan dapat lebih akurat sehingga kondisi integrity pipa penyalur di masa depan akan lebih baik termasuk juga mitigasi yang perlu dilakukan. Tesis ini juga dilengkapi dengan studi kasus yang terjadi pada PT. X untuk memahami risiko pipa penyalur terkait dengan degradasi alami material. Berdasarkan perhitungan, pipa penyalur dikategorikan ke dalam peringkat risiko 5C yang berarti dalam kondisi risiko medium-high. Variasi tingkat kegagalan terhadap segmen atau sub segmen pipa penyalur juga diperoleh dengan kemungkinan kegagalan tercepat pada selang waktu kurang dari tiga tahun dan kegagalan
Risk assessment of gas pipeline is carried out as part of pipeline integrity management. As the life of the pipeline increases, the likelihood of failure will increase unless proper governance is carried out in an effort to reduce risk. This study describes the risk analysis based on the likelihood and consequences of failure in line with corrosion that occurs in the gas pipeline. A careful determination of the rate of corrosion is very important to make decisions regarding integrity and effectiveness in ensuring the reliability of the pipeline. Accurate determination of the rate of corrosion is very difficult to determine because of a number of factors that influence a corrosion reaction. Corrosion rate estimation that is commonly used in conduit is by In-line inspection (ILI). Corrosion rate is used as a basis for estimating the integrity of the conduit in a period of time. While the probability of failure is calculated using the two parameter Weibull distribution method and the estimated consequences of failure are prepared based on a number of API 581. Standard references. mitigation needs to be done. This thesis is also complemented by a case study that occurred at PT. X to understand the risks of channel pipes associated with natural degradation of the material. Based on calculations, the pipeline is categorized into a risk matrix 5C which means it is in a medium-high risk condition. Variations in the failure rate of the pipeline segments or sub-segments are also obtained with the possibility of the fastest failure in an interval of less than three years and the longest failure in an interval of 11 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Ambara Jaya
"ABSTRAK
Persaingan di industri migas untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi dan investasi sangat ketat. Masalah ini tidak hanya disebabkan oleh ketidakpastian harga migas, tetapi juga oleh rendahnya tingkat efisiensi perusahaan-perusahaan migas. Masalah ini berpengaruh pada investasi di VICO dimana setiap investasi, termasuk investasi teknologi informasi, memerlukan evaluasi dan justifikasi yang lebih kuat agar dapat disetujui oleh manajemen.
Fokus pembahasan tesis ini adalah penerapan metodologi Information Economics untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi proyek VICOPIMS (VICO Pipeline Information Management System). Pada analisis manfaat tangible, dievaluasi manfaat pengurangan biaya langsung. Pada analisis manfaat quasi tangible, dievaluasi efek investasi teknologi informasi pada kinerja bisnis. Pada analisis manfaat intangible, dievaluasi keselarasan antara business objective dan VICO Information Technology Strategic Plan dengan VICOPIMS. Kontribusi terbesar VICOPIMS terdapat pada manfaat quasi tangible value linking, yakni peningkatan akurasi corrosion analysis yang dapat mencegah kebocoran pipa.
Information Economics adalah sekumpulan teknik perhitungan untuk mengkuantifikasi manfaat tangible, quasi tangible dan intangible dari suatu investasi pada proyek teknologi informasi. Teknik tersebut terdiri atas cost-benefit analysis, value, linking, value acceleration, value restructuring, innovation valuation, business domain value, dan technology domain value.

ABSTRACT
Competition in oil and gas industry to increase efficiency of operational expense and investment is tough. This problem is happened not only due to uncertainty of oil-gas price, but also due to low efficiency level of oil-gas companies. This problem has influenced VICO investment so all investments, including information technology investment, need stronger justification to have management approval.
This thesis focuses on implementation of Information Economics methodology to evaluate the cost and benefit of VICOPIMS (VICO Pipeline Information Management System) project investment. In tangible benefit analysis, evaluation is done on direct cost reduction. In quasi tangible benefit analysis, evaluation is done on information technology investment effects on the business performance. In intangible benefit analysis, evaluation is done on alignment between business objective and VICO IT Strategic Plan with VICOPIMS. The major contribution of VICOPIMS is found on quasi tangible value linking benefit, i.e. increasing corrosion analysis accuracy that prevents pipeline leakage.
Information Economics consists of measurement tools to quantify the tangible, quasi tangible, and intangible benefit of information technology investment. The tools are costbenefit analysis, value linking, value acceleration, value restructuring, innovation valuation, business domain value, and technology domain value."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Purnomo
"Meningkatnya kebutuhan energi nasional masih menjadi permasalahan dengan didominasi oleh energi fosil sebesar 90,7%. Lapangan AP merupakan lapangan minyak dan Gas yang berada di Utara Jawa Barat. Sejak tahun 2016 tidak memiliki kegiatan pengeboran sumur baru sehingga produksi terus menurun. Optimasi dilakukan dengan memanfaatkan lean gas pengolahan gas bumi sebagai pengumpan pada 5 sumur sembur buatan tipe gas lift. Simulasi kelayakan ekonomi menggunakan 4 alternatif skenario yaitu, skenario 1, Gas lift menggunakan kompresor kepemilikan dengan gas terproduksi yang disirkulasikan kembali di unit pengolahan gas; skenario 2, Gas lift menggunakan kompresor secara kepemilikan dengan gas terproduksi langsung yang dialirkan ke konsumen; skenario 3, Gas lift dengan menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi yang di sirkulasikan kembali ke unit pengolahan gas; skenario 4, Gas lift menggunakan kompresor secara sewa dengan gas terproduksi langsung dialirkan ke konsumen. Evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan simulasi perangkat lunak antara lain PIPESIM 2021 dan UNISIM R390.1, sedangkan analisa kelayakan ekonomi dilakukan dengan metode Levelized Cost. Skenario terbaik berdasarkan pertimbangan nilai Cummulative Cash Flow serta NPV, IRR dan Payback Period adalah Skenario 4 yang memberikan Cummulative Cash Flow sebesar IDR 519.117.184.085, NPV IDR 249.981.597.550, IRR 109,54% dan Payback Period selama satu tahun empat bulan.

The increase in national energy demand is still a problem, with fossil energy being dominated by 90.7%. The AP field is an oil and gas field in North West Java. Since 2016 there have been no new well-drilling activities, so production has declined. Optimization is done by utilizing natural gas processing lean gas as a feeder for five gas lift-type artificial wells. The economic feasibility simulation uses four alternative scenarios. Namely, in Scenario 1, Gas lift uses a proprietary compressor with produced gas which is recirculated in the gas processing unit; in Scenario 2, Gas Lift uses a proprietary compressor with produced gas delivered directly to consumers; Scenario 3, Gas lift uses a compressor on a lease basis with produced gas recirculated to the gas processing unit; Scenario 4 Gas Lift uses a compressor on a lease basis with produced gas flowing directly to consumers. Technical evaluation is carried out using software simulations, including PIPESIM 2021 and UNISIM R390.1, while an economic feasibility analysis is carried out using the Levelized Cost method. The best scenario based on cumulative cash flow and NPV, IRR and payback period is Scenario 4, which gives a cumulative cash flow of IDR 519,117,184,085, NPV of IDR 249,981,597,550, IRR of 109.54% and a payback period of 1 year and four months."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra C. Baskara
"Gas alam Indonesia yang selama ini menjadi komoditi ekspor, sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik , baik sebagai bahan bakar (pembangkit tenaga listrik) atau sebagal bahan baku (industri pupuk dan petrokimia). Selama ini pasar domestik yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia dipasok secara terbatas oleh lapangan lapangan gas yang terdapat di sekitar lokasi industri tersebut.
Perusahaan Gas Negara (PGN) mengantisipasi kondisi ini dengan rencana pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas alam yang terintegrasi secara bertahap dan akan mencakup sebagian besar kawasan Indonesia bagian barat. Pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk dalam rencana PGN tersebut. Pembangunan jaringan transmisi dan distribusi di pulau Jawa ini akari membuka peluang bagi pengembangan lapangan gas dengan cadangan marjinal (<600 BCF) yang selama ini dianggap tidak ekonomis.
Tiga lapangan gas di pulau Jawa, saw lapangan terletak di lepas pantai (offshore) dan dua lapangan terletak di daratan (onshore), dianalisis dengan menggunakan metode capital budgeting untuk mengetahui apakah laparigan lapangan gas marjinal tersebut bisa dikembangkan sebagai lapangan gas berproduksi. Perhitungan tingkat produksi menggunakan metode kurva penurunan eksponensial, mengingat data yang tersedia relatif terbatas. Hash perhitungan tingkat produksi ¡ni selanjutnya digunakan dalam perhitungan cash flow.
Hasil analisis dengan menggunakan metode capital budgeting ketiga lapangan tersebut menunjukkan bahwa ketiga lapangan gas tersebut bisa dikembangkan secara ekonomis. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan Net Present value (NPV) yang positif, Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dan cost of capital, Profitability Index (PI) Iebih besar dan 1 dan Payback Period antara 4 sampai 9 tahun. Besarnya NPV dan ketiga lapangan gas ¡ni dlsebabkan oieh tidak diperhitungkannya biaya eksplorasi (dianggap TMsunk costt?) dan rendahnya biaya investasi untuk pemasangan pipeline, khususnya lapangan yang terletak di dekat jaringan transmisi dan distribusi gas PGN.
Analisis sensitivitas yang juga dilakukan menunjukkan bahwa dari tiga variabel yang mempengaruhi perubahan NPV yaitu harga, operating cost dan cost of capital, vaniabel harga adalah yang paling sensitif dengan pengaruh positif terhadap perubahan NPV. Variabel yang paling kurang sensitif adalah operating cost, dimana variabel Operating cost dan variabel cost of capit mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan NPV.
Keterbatasan data dalam melakukan analisis yang akurat dapat diatasi dengan menggunakan data terinci dan Pertamina melalul prosedur yang sudah ditentukan. Data terinci yang dimaksud adalah data terinci mengenai karakteristik reservoir dan suatu lapangan gas yang sangat berpengaruh dalam perhitungan tingkat produksi. Perhitungan tingkat produksi yang akurat akan menghasilkan perhitungan capital budgeting yang akurat pula dan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk melakukan investasi atau tidak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Amrad Amarala
"ABSTRAK
Peran serta Perusahaan Swasta Dalam Pengembangan Masyarakat Desa di dalam tesis ini, merupakan suatu studi kasus Pengembangan Masyarakat Desa yang diterapkan oleh ARCO Indonesia di desa Pagerungan Besar.Dimana ARCO sebagai suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pencaharian rainyak dan gas, ikut berusaha mengembangkan masyarakat yang sebagian besar bermata pencarian sebagai nelayan.
Penelitian peran serta perusahaan swasta dalam hal ini ARCO Indonesia, diteliti dari segala macam aspek yang ada, begitu juga dengan pengembangan masyarakat desa Pagerungan Besar.
Penelitian yang dilakukan ini bersifat eksploratif, yakni menganalisa data-data yang memperlihatkan peran serta dan pengembangan masyarakat yang ada, dan melihat juga hubungan variabel - variabel, antara peran serta ARCO Indonesia dengan pengembangan masyarakat dari sudut pandang pendidikan, agama, kesehatan dan ekonomi.
Penelitian peran serta ARCO Indonesia dibatasi hanya pada sebagian kecil saja dari bantuannya baik moril maupun materiel, berupa beberapa sarana penunjang terutama dalam bidanng pendidikan, agama, kesehatan serta ekonomi.
Demikian pula penelitian yang dilakukan terhadap adanya pengembangan masyarakat di desa Pagerungan Besar yang berkisar hanya di bidang-bidang tersebut di atas sehingga dapat jelas dilihat berbagai sifat, jenis dan hubungan antar bvariabel yang dapat saling membantu dalam rangka memahami berbagai gejala sosial dalam masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun ada perbedaan yang menyolok antara kedua kelompok yang diteliti, ternyata dengan terdapatnya hubungan-hubungan variabel yang ada diantara keduanya, maka peran serta perusahaan swasta dan pengembangan masyarakat dapat mendukung program yang telah direncanakan semula sehingga lebih efektif dan efisien.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachyandi Nurcahyadi
"Salah satu lapangan minyak dan gas yang dioperasikan oleh perusahaan di Indonesia telah berproduksi lebih dari 40 tahun dan mengalami 384 kebocoran pada 94 pipa penyalur di lapangan tersebut. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan Risk Based Inspection (RBI) dengan metode semi-kuantitatif untuk memitigasi hal tersebut. Namun karena banyaknya pipa berisiko tinggi dan hasil dari metode tersebut tidak memiliki hasil dalam bentuk angka, perusahaan tidak dapat menentukan skala prioritas untuk membuat strategi mitigasi. Dalam penelitian ini dilakukan penilaian risiko kuantitatif dengan metode distribusi Weibull yang dimodifikasi untuk menghasilkan risiko dengan angka finansial agar risiko bisa diurutkan. Mitigasi yang diajukan adalah dengan perbaikan pipa dan meningkatkan efektivitas inspeksi untuk menurunkan nilai POF. Dalam penentuan strategi mitigasi risiko, didapatkan evaluasi risiko menggunakan plot risiko dengan garis iso-risk lebih efektif dibandingkan dengan matriks karena hanya terdapat 133 segmen yang perlu dimitigasi, hanya membutuhkan 201 kegiatan mitigasi risiko, ranking risiko yang konsisten sesuai prioritas serta hasil risiko sisa yang semuanya dibawah batas toleransi risiko. Penelitian ini juga melihat bagaimana pengaruh harga minyak terhadap hasil risiko dan mitigasi yang diperlukan dan dapat disimpulkan bahwa metode ini dapat diterapkan sebagai solusi untuk manajemen risiko pada lapangan minyak dan gas tua.

One of oil and gas field operated by a company in Indonesia has been producing hydrocarbon for more than 40 years and facing 348 leak incidents at 94 pipelines operated in the field. Previously, the field operator had conducted a semi-quantitative Risk Based Inspection (RBI) method to mitigate the problems. Since there are many high-risk pipeline segments and the result from the method are unclear to describe the risk priority, the company was unable to make the priority rank for proper mitigation strategy. In this research, quantitative risk assessment method using modified Weibull distribution is used to obtain financial value risk for proper ranking. The mitigation action proposed are segment repair and increasing inspection effectiveness to reduce POF value. To determine the risk mitigation strategy, the evaluation using risk plot with iso-risk line is more effective compared to the risk matrix because there are only 133 segments need to be mitigated, only 201 mitigation actions required, more consistent rank for the risk priority and all residual risk is below the company tolerable risk. In addition, this research also analyzes the implication of oil price change to the risk result also the mitigation action required and it is concluded that this method can be implemented in the company risk management as robust solution for mature oil and gas field pipeline."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 51-56
An important phase in endodontic treatment is the irrigation of the root canal system. Desirable function of irrigation are antimicrobial activity, dissolution of necrotic tissue and nontoxicity to the periradicular tissue. Toxicity of NaOCl solution on vital tissue is still controversial. Severe compilations may occur if this solution is inadvertently exposed to the oral mucosa, and it is very hazardous. The purpose of this paper is to caution dentists on the hazards of using NaOCl irrigation in endodontic treatment. A case is presented in which 2.5% NaOCL solution was accidentally streaming into patient's throat because the irrigating needle was not securely attached to the syringe, with the result that the patient had difficulty in breathing. The patient was promptly taken to a pulmonologist, internist, and ENT. The patient was given dexamethasone 10 mg iv injection, delladryl 1cc iv, and nebulizer with 1 ampoule of steroid, 1 ampoule of ventolin and 5cc NaCl 3x within 24 hours, and after 24 hours the condition was increased. From this case it is concluded that the 2.5% NaOCl solution is very alkaline and irritating resulting in edema of the larynx and plugging up of the respiratory system. Clinicians need to be cautious in using NaOCl solution to avoid_endangering the patient's life."
Journal of Dentistry Indonesia, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>