Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Marica Edelina
Depok: Universitas Indonesia, 1999
TA863
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
TA798
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
TA840
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1507
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Hariani
"Tujuan : (1) mengetahui perubahan kadar gala darah dalam 5 hari pasca serangan stroke; (2) rengetahui faktor risiko, status gizi, asupan energi dan karbohidrat serta pemberian insulin selama dirawat; (3) mengetahui hubungan antara perubahan kadar gula darah dengan faktor risiko, indeks massa tubuh, asupan energi dan karbohidrat serta pemberian insulin pada pasien hiperglikemia.
Tempat : Ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Metodologi : Sebanyak 103 pasien diambil dengan diagnosa stroke iskemik dan hemoragik yang memenuhi kriteria penerimaan. Dilakukan pengukuran antropometri yaitu berat badan dan tinggi badan. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan yaitu kadar gula darah sewaktu hari 1 dan kadar gula darah puasa hari 2 - 5. HbA1. diperiksa pada pasien hiperglikemia. Data asupan energi dan karbohidrat melalui oral, enteral dan parenteral selama 24 jam pads hari I diambil secara recall dan hari 2 -- 5 secara record, hasil dianalisis dengan program food processor II. Perubahan kadar gula darah di uji dengan uji Friedman I uji Wilcoxon. Hubungan antara perubahan kadar gula darah dengan faktor risiko diuji dengan uji Mann Whitney. Hubungan antara perubahan kadar gula darah dengan indeks massa tubuh diuji dengan uji Kruskal Wallis. Korelasi antara perubahan kadar gula darah dengan asupan energi dan karbohidrat di uji dengan korelasi Spearman rank.
Hasil : Hasil penelitian yang diperoleh 51,5% stroke iskernik dan 49,5% stroke hemoragik. Faktor risiko yang di dapat adalah hipertensi, DM, kelainan jantung dan dislipidernia. Faktor risiko dibagi menjadi DM dan non DM. Median asupan energi dan karbohidrat masih dibawah kebutuhan. Pada stroke non DM kadar gula darah puasa tertinggi hari 2, terjadi penurunan bermakna hari 3, dan stabil hari 4 dan 5 sedangkan pads DM tidak ada perbedaan bermakna. Terdapat perbedaan bermakna kadar gula darah antara kelompok stroke iskemik dan hemoragik pads stroke non DM dan tidak bermakna pads DM. Terdapat perbedaan bermakna kadar gula darah puasa antara penderita stroke dengan DM dan non DM. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar gula darah puasa dengan indeks massa tubuh.,Terdapat korelasi lemah sampai sedang negatif antara kadar gula darah dengan asupan energi dan karbohidrat pada penderita non DM dan korelasi lemah sampai sedang positif pada DM. Pemberian insulin sesuai dengan pedoman dapat menurunkan kadar gula darah pada beberapa pasien stroke dengan DM.
Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan kadar gula darah pads pasien stroke. Kadar gula darah puasa tertinggi hari 2 menurun bermakna hari 3 dan stabil hari 4 dan 5. Tidak ada perbedaan bermakna antara kadar gula darah dengan indeks massa tubuh. Terdapat korelasi lemah sampai sedang negatif antara kadar gula darah dengan asupan energi dan karbohidrat pada pasien stroke non DM.

The Changes Of Fasting Glucose And Associated Factors In Stroke Patiens In Ciptomangunkusumo General Hospital 2002Objective : (1) to investigate the changes of blood glucose within 5 days after stroke, (2) to observe the risk factors, body mass index, energy and carbohydrate intake (3) to analyze the correlation between blood glucose with the risk factors, body mass index, energy and carbohydrate intakes and insulin to hyperglycemia patients.
Location: Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta.
Subject and methods : One hundred and three patients with acute stroke were recruited as the subjects of the study. Antropometric assessments i.e. body weight and height were assessed in the 1 0 day of admission. Laboratory assessment i.e. blood glucose at the time in the 1 °' day and fasting blood glucose in the 2nd - 5th days, HbAic to patients with hyperglycemia. Energy and carbohydrate intakes from parenteral, enteral and oral route were calculated in the 10 day by recall and 2"d - 5th day by record and analyzed by food processor II program. The changes of fasting blood glucose was tested using Friedman I Wilcoxon test The correlation between changes of blood glucose with risk factors was tested using Mann Whitney U test The correlation between changes of blood glucose with body mass index was tested using Kruskal Wallis test. The correlation between change of blood glucose with energy and carbohydrate intake was tested using Spearman rank correlation.
Results : The type of stroke determined by clinical diagnosis and CT scan were ischemic stroke 51,5% and hemorrhagic stroke 48,5%. Risk factors found were : hypertension, diabetes mellitus, cardiac disease, dislipidemia and unknown risk factors. The risk factors were grouped into 2 categories : DM and non. DM. The median intake of energy and carbohydrate were below the requirement. Fasting blood glucose higher in the 2nd day, significant decrease in the 3`d day, and constant in the 4t- 5th day in non DM patient whereas in DM not significant There were significant difference in changes of fasting blood glucose between ischemic and hemorrhagic stroke in non DM patient whereas DM no significant There were no significant difference between changes of fasting blood glucose with body mass index. There was weak to moderate negative correlation between of fasting blood glucose and energy and carbohydrate intake using Spearman rank correlation in non DM patient. Insulin to decrease blood glucose for several DM stroke patients.
Conclusions : the current study indicates that there was changes of blood glucose in the stroke patients. There were higher in the 2"' day significant decrease in the 3`d day and constant in the 4d' - 5d' day. There was no significant difference in the changes of blood glucose fasting with body mass index. There was weak to moderate negative correlation between fasting blood glucose and energy and carbohydrate intake in non DM stroke patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T11312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Widyajayantie
"ABSTRAK
Minuman ringan merupakan salah satu dari produk yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat luas karena dapat menghilangkan rasa haus,
memberikan kesegaran dan rasanya yang manis. Untuk menentukan
apakah produk minuman ringan layak dikonsumsi atau dipasarkan, maka
dilakukan penetapan kadar gula sebagai sukrosa , uji cemaran logam (Pb,
Cu, Zn, dan Sn) dan uji kualitatif siklamat. Metode analisis yang digunakan
antara lain penetapan kadar gula sebagai sukrosa dengan metode Luff
Schoorl, uji cemaran logam dengan AAS dan uji kualitatif siklamat dengan
pengendapan. Hasil analisis minuman ringan yang dilakukan pada 6 produk minuman yaitu sampel A dan C yang merupakan sampel dari
minuman teh dalam kemasan, sampel B dan D yaitu sampel dari minuman
isotonik, sampel E yaitu sampel minuman jeli dan sampel F yang
merupakan sampel dari limun dibandingkan dengan SNI 01-3143-1992
(syarat mutu minuman teh dalam kemasan), SNI 01-4452-1998 (syarat
mutu minuman isotonik), SNI 01-3552-1994 (syarat mutu jeli), dan SNI 01-
2972-1998 (syarat mutu limun) dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :
 Kadar gula total yang terkandung pada keenam sampel mengikuti SNI
yang telah ditetapkan yaitu sampel A dan C masing-masing sebesar
11,4% dan 14,668 % dengan syarat mutu minimal 6% (minuman teh
dalam kemasan), sampel B dan D masing-masing sebesar 13,8% dan
12,64% dengan syarat mutu minimal 5% (minuman isotonik), sampel E
sebesar 27,52% dengan syarat mutu minimal 20 % (jeli), dan sampel
F sebesar 14,89% dengan syarat mutu 6-15% (limun) sehingga
seluruh sampel layak untuk dikonsumsi dan dipasarkan oleh
masyarakat berdasarkan parameter % gula total
 Sampel F memiliki % sukrosa yang paling tinggi yaitu 12,825% dan %
sukrosa terkecil terdapat pada sampel C yaitu 4,89%.
 Sampel C dan D positif mengandung siklamat, sehingga hanya sampel
C dan D yang tidak layak untuk dikonsumsi dan dipasarkan oleh
masyarakat.
 Pada uji cemaran logam hanya sampel A dan E yang memenuhi SNI
untuk logam Pb, Cu, Zn, dan Sn, maka A dan E layak dikonsumsi."
2007
TA1449
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Syafitri Cayadewi
"Glikosuria merupakan suatu kondisi ketika terdapat kandungan gula di dalam urine. Umumnya, penderita glikosuria adalah pasien diabetes. Kandungan gula diatas 11,10 mmol/L mengindikasikan pasien tersebut menderita diabetes. Menurut data dari International Diabetes Federation, sekitar 537 juta orang dewasa mengidap penyakit diabetes. Ibu hamil pengidap diabetes berpeluang untuk melahirkan anak dengan diabetes, hal tersebut dapat memengaruhi tumbuh kembang anak sehingga berpotensi mengidap stunting. Pada penelitian ini, dibangun sistem estimasi berbasis kolorimetri dan arsitektur CNN-AlexNet dari citra strip uji. Sistem akuisisi citra dilakukan di dalam kotak uji dengan sumber pencahayaan LED, barcode uji, dan papan warna referensi. Citra barcode uji diakuisisi dengan menggunakan kamera ponsel pintar Huawei Nova 5T, Samsung Galaxy A72, dan Vivo Y12. Citra dikoreksi menggunakan model Polynomial Color Correction (PCC) orde 9. Warna referensi yang digunakan untuk mengoreksi citra dilakukan evaluasi terhadap warna-warna yang berpengaruh dalam proses koreksi warna. 16 warna referensi dipilih dengan warna yang digunakan adalah warna grayscale, warna primer RGB, dan beberapa warna natural. Validasi dengan urine asli menggunakan arsitektur CNN-AlexNet menghasilkan performa pada model klasifikasi adalah 0,96 dan pada model regresi adalah 0,93. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sistem estimasi berbasis citra ponsel pintar dengan prinsip kolorimetri dapat digunakan untuk menentukan kelas dan mengukur kadar gula urine.

Glycosuria is a condition characterized by the presence of sugar in the urine. Diabetic patients are more likely to have glycosuria. Diabetes is indicated by a sugar content greater than 11.10 mmol/L. According to the International Diabetes Federation, approximately 537 million adults have diabetes. Pregnant women with diabetes have the potential to have children with diabetes, which can affect their growth and development, potentially leading to stunting. In this study, an estimation system based on colorimetry and CNN-AlexNet architecture was built from test strip images. The image acquisition system is performed in a test box with LED lighting source, test barcode and reference color board. The Huawei Nova 5T, Samsung Galaxy A72, and Vivo Y12 smartphone cameras were used to capture the test barcode image. The image is corrected using a 9th order Polynomial Color Correction (PCC) model. The reference color used to correct the image is evaluated for the colors that affect the color correction process. Grayscale colors, RGB primary colors, and a few natural colors are used as the 16 reference colors that were chosen. Validation with urine using the CNN-AlexNet architecture resulted in a classification model performance of 0.96 and a regression model performance of 0.93. These results indicate that an estimation system based on smartphone imagery with colorimetric principles can be used to determine the class of sugar content and measure urine sugar levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tyas Priyatini
"Tujuan : Mengetahui kadar gula darah, insulin dan leptin pada wanita hamil dan hubungan antara leptin dan kadar gula darah, insulin serta sensitivitas insulin pada wanita hamil.
Rancangan : Studi potong lintang, deskriptif analitik
Tempat : Poliklinik kebidanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Bahan dan cara kerja : Selama bulan Agustus 2004 didapatkan 80 sampel yang memenuhi kriteria penerimaan. Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa dan UTGO, insulin puasa dan UTGO serta kadar hormon leptin. Dicari sebaran responden, rerata kadar gula darah, insulin, leptin, serta hubungan antara leptin dengan kadar gula darah, insulin, serta sensitivitas insulin pada kehamilan berdasarkan indeks sensitivitas QUICKI dan rasio gula darah terhadap insulin.
Hasil : Data yang diperoleh memiliki banyak nilai ekstrem sehingga pada pengolahannya nilai ekstrem dikeluarkan sehingga sampel berkurang menjadi 45. Didapatkan rerata kadar gula darah puasa 61,91 ± 6,81 mg/dl, gula darah UTGO 96,84 ± 14,63 mg/dl, rerata kadar insulin puasa 5,99 ± 4,45 insulin UTGO 60,83 ± 34,34 µU/ml, rerata kadar Leptin 20,95 ± 17,54 ng/ml. Didapatkan indeks QUICKI 0,41 ± 0,05, rasio glukosa terhadap insulin puasa 16,7 ± 11,48 serta rasio glukosa terhadap insulin UTGO 2,23 ± 1,75. Didapatkan hubungan bermakna antara leptin dan insulin puasa maupun UTGO, serta leptin dengan sensitivitas insulin (r = -0,459, p = 0,001).
Kesimpulan : Tidak didapat perbedaan bermakana rerata kadar gula darah, insulin, dan leptin wanita hamil di RSCM pada ketiga trimester. Terdapat hubungan bermakna antara leptin dengan insulin serta sensitivitas insulin dalam kehamilan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>