Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA366
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu efek yang terjadi pada termoelektrik adalah efek Peltier, yang menyatakan bahwa dari dua kawat material berbeda-dalam hal ini adalah kawat temnokopel- di mana masing-masing ujung kawat material tersebut membentuk sambungan satu sama lainnya yang apabila diberi perbedaan tegangan, maka akan menghasilkan perbedaan temperatur di kedua titik persambimgan tersebut. Perbedaan temperatur yang dihasilkan ini sebanding dengan jumlah arus searah yang dialirkan sehingga nantinya akan ada sambungan yang menyerap kalor (sambungan panas) dan ada sambungan yang melepaskan kalor (sambungan dingln). Dengan efek Peltier yang dapat menghasilkan efek pemanasan dan pendinginan pada sambungan kawat inilah kita dapat membuat sebuah pemanas ataupun pendingin.
Dengan penggunaan kawat konstantan yang dipasangkan dengan material tembaga yang terdapat pada Printed Circui! Board (PCB) menjadi pasangan kawat termokopel yang membentuk termopil, melalui pengujian akan dilihat beda temperatur maksimum antara kedua permukaan modul yang dapat dicapai. Di samping itu pula, akan diketahui arab aliran fluida dari fan yang dapat menghasilkan beda temperatur maksimum tersebut.
Hasil yang diperoleh dari pengujian modul adalah bahwa modul telah bekerja sesuai dengan prinsip efek Peltier, di mana beda ternperatur maksimum yaing terjadi antara kedua permukaan modul tanpa menggunakanfan adalah 1,40 C. Sedangkan dari beberapa variasi arah aliran fluida darifan didapat bahwa beda temperatur rnaksimum yang dapat dieapai adalah sebesar 4° C dan 4,5° C pada suplay tegangan 1 volt dan arus 2 ampere, yaitu pada kondisi perrnukaan modul cold side ditiup dan dihisap oleh fan sementarafan pada permukaan modul hot side dirnatikan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Chandra Jumawa
"ABSTRAK
Teknologi dan metode pengukuran merupakan salah satu hal yang fundamental dalam riset maupun dalam pendidikan. Tingkat keakurasian pengukuran sangat diperhatikan pada suatu alat ukur. Dan pengukuran temperatur adalah pengukuran yang sering digunakan, karena sifat panas yang selalu ada dalam tiap objek di bumi. Dalam mengukur temperature diperlukan alat ukur yang akurat dan presisi, salah satunya adalah termokopel dan RTD. Termokopel memiliki tipe berdasarkan logam pembentuknya, sehingga kemampuan pengukurannya pun berbeda. Namun tiap termokopel berlandaskan pada hukum seebeck , dimana dua logam dibuat menyatu dengan tiap ujungnya mengukur pada temperatur yang berbeda sehingga menimbulkan gaya gerak listrik. Untuk itu sambungan ujung termokopel perlu diperhatikan agar mendapatkan performa terbaik. Terdapat tiga jenis macam dalam penyambungan dalam penelitian ini yaitu sambungan tik, lilit, dan solder, yang masing-masing jenis sambungannya dilakukan pada termokopel tipe J, T, dan K pada rentang diameter 0,2−0,7 𝑚𝑚.. Sambungan tik menunjukkan tingkat kesesuaian yang lebih baik dibanding solder pada termokopel dengan logam berdiameter kecil. Sedangkan pada logam berdiameter besar , sambungan solder menunjukkan tingkat kesesuaian linieritas yang lebih baik. Simpangan rata-rata paling kecil ditunjukkan pada tipe sambungan solder. Dan pengukuran temperatur pada ambien memberikan hasil delta temperatur yang berbeda antar termokopelnya selama satu hari penuh, dimana pada rentang waktu tertentu terdapat delta perubahan yang lebih rendah dibanding rentang waktu lain. Serta termokopel lebih akurat dibanding RTD ketika mengukur temperature pada rentang −200−2000𝐶.

ABSTRACT
Technology and method of measurement is one of fundamental thing in doing research and study. Accuracy in measurement instrument is being concerned to obtain valid data. Temperature measurement is widely used in research as a result of heat transfer process in objects. In temperature measurement, high accuracy instrument is needed. One of the temperature measurement instrument is called thermocouple. Thermocouple has different type based of forming material. This material difference will affect their characteristic. Every thermocouple works based on the seebeck effect, which say that if junctions from two different metal wire are created and has temperature difference, there will be electromotive force. For that reason junction tip of thermocouple must be observe to get better perform. The method of creating junction has three variation, the first method is tik, the second method is twist, and the other is soldered. Concentration will be put on type J, K, T type thermocouple, method of creating junction by tik, twist, soldered, and variety of thermocouple diameter between 0, 2 to 0, 7mm. The result of this experiment gives that tik junction indicates better level of concordance than soldered junction at little wire. However, soldered junction shows better level of concordance at thick wire. Average deviation of soldered junction shows better than other while in measure ambient temperature for one day. And thermocouple shows better than RTD while in use between −200 to 2000𝐶."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Heryanto
"ABSTRAK
Tembaga pengerasan terdispersl' dengan alumina sebagai fase terdispersinya merupakan salah sam paduan yang rnenliliki sffat kestabilan yang rukup bail' pada temperalur ringgi. disampiug kelvectan, konrhdrlivitos listril: dan panasrrya yang cukup baik Paduan ini banyak digrmalcan svbqgai electrode gnu! welding, penyangga kumparan pada lampu pyar, serta beberapa a_p!iJ:asi lain ya»:_g beroperasi pada temperalur tinggi.
Pedal paneffzfan ini diterapiun prases mefaiurgi ser-buf dan akan diiihat szberapa jauh pengaruh dan kampaksi vakum dan relfarz-pancs-filo! pressing) terhadap berat jenfs, kekerasan dan kanfiulslivitas panas dari paduan lembaga pengerasan terdispersi.
Dari peneiirian diperoleh has# bahwa dengan adanya kondisi vabun pada pruses l:ompa1:si didapa! bakalan dengan berat jenis yang lebih tfnggi darf proses kompalsi biaso. Peningkatan Iekanan yang diberikan pada proses lrompalcsi dan prases tekar: panes menyefsabkan frfqadinya has!! optimum dari sxjbt-sifal bahan_ Dari bahan serelah prases tekan panas didapat bchwa bera! jenis oplimum, kekerasan opmnum dan lcandufdivitas panas optimum diperoleh afengan tekanan falcon-panes I0 kN

"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Hendra Wijaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintha Defita Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S38573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irvan Rustam
"Tembaga Penguatan Terdispersi. Alumina merupakan material yang mampu mengatasi rendahnya berbagai karakteristik kekuatan logam murni tembaga tanpa mengurangi sifat konduktifitas listrik maupun panasnya secara berarti. Dalam temperatur yang relatif tinggi pun, material ini mampu mempertahankan karakteristik yang telah terbentuk tersebut dengan cukup memuaskan. Produksi material ini dikembangkan dengan proses metalurgi serbuk, Namun proses ini masih memiliki kendala "klasik" yang sukar dihindari, yaitu tingginya porositas yang dikandung. Oleh karenanya, penelitian tentang penguruh kondisi vakum saat kompaksi ini dilakukan, dengan harapan dapat didasari jalan keluar mengatasi kendala di alas. Bersamaan dengan itu, juga dilihat penguruh keefektifan kondisi tersebut terhadap beberapa variasi temperatur sinter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, ternyata kondisi vakum saat kompakiri selain mampu mangurangi kandungan porositas produk: juga menurunkan gaya tekan optimal kompaksi, yang juga berati terjadi penghematan energi produksi bila diproduksi secara massal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>