Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA234
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jaffar Gibrani
"Current meter merupakan alat ukur kecepatan air yang paling sering digunakan, namun, alat tersebut membutuhkan baterai maupun listrik untuk bisa digunakan, hal tersebut akan menyulitkan penggunanya untuk melakukan pengukuran di tempat-tempat terpencil terutama yang jauh dari listrik, karena itulah penulis menyarankan alternatif berupa alat ukur kecepatan air pendulum. Untuk membuktikan bahwa alat ukur kecepatan air pendulum benar dapat mengukur kecepatan air, dilakukanlah tiga buah percobaan. Ketiga percobaan tersebut dilakukan pada apparatus Hydraulic Flume di Laboratorium Hidrolika, Hidrologi, dan Sungai FTUI. Percobaan pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa sudut pada pendulum dapat mewakili kecepatan alirannya, dengan cara menurunkan ketinggian aliran mulai dari 12.5 cm hinga 5 cm dimana setiap ketinggian aliran dilakukan pengukuran dengan pembacaan sudut dan dengan current meter sebagai benchmark. Lalu percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui panjang tali berapa yang paling efektif dengan memvariasikan panjang tali menjadi 43 cm, 53 cm, dan 63 cm. Percobaan terakhir dilakukan untuk mengetahui lubang tali mana yang paling efektif dengan memvariasikan lubang tali pengikat 1, 2, dan 3.

Current meter is the most commonly used water velocity measurement tool, however, the device requires batteries and electricity to be used, it will make it difficult for users to take measurements in remote places, especially those far from electricity, thats why the authors suggest alternatives in the form of pendulum as a water measurement tools. To prove that the pendulum water velocity meter can correctly measure water velocity, three experiments were carried out. All three experiments were carried out on the Hydraulic Flume apparatus at the Hydraulics, Hydrology, and River Laboratory FTUI. The first experiment was carried out to prove that the angle in the pendulum could represent the flow velocity, by reducing the height of the flow starting from 12.5 cm to 5 cm where each height was measured by reading the angle and with the current meter as a benchmark. Then the second experiment was carried out to find out which rope length was the most effective by varying the length of the rope to 43 cm, 53 cm and 63 cm. The last experiment was carried out to find out which rope holes were most effective by varying the 1, 2 and 3 strap ties.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Abdiel Toliansa
"ABSTRAK
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah pemenuhan kebutuhan energi listrik yang terus meningkat dengan kondisi sumber energi yang semakin menipis. Salah satu solusi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan pengukuran dan pemantauan penggunaan daya listrik. Salah satunya diterapkan pada perangkat metering PLN. Pemanfaatan modul telekomunikasi dapat diterapkan dalam mengimplemetasikan pada lingkungan perumahan supaya dapat mengoptimalkan pemantauan daya dan energi listrik. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan dan pengimplementasian smart meter dengan modul telekomunikasi ESP32 pada lingkungan perumahan. Penelitian dilakukan untuk mencari nilai keakuratan dari sensor-sensor listrik yang berupa sensor tegangan dan sensor arus listrik untuk menilai apakah smart meter dapat diandalkan dalam melakukan pengukuran besaran listrik jika dibandingkan dengan power meter portable yang dijual bebas di pasaran dan menilai apakah smart meter mampu melakukan monitoring besaran listrik. Berdasarkan studi dan penelitian yang dilakukan, penggunaan sensor arus listrik untuk mengukur arus efektif yang digunakan oleh beban statis mendapat keakuratan pengukuran rata-rata sebesar 99,84%. Penggunaan sensor tegangan listrik untuk mengukur tegangan efektif sistem yang digunakan oleh beban statis mendapatkan keakuratan pengukuran rata-rata sebesar 99,85%. Pengukuran faktor daya listrik dengan sensor-sensor listrik mendapatkan keakuratan pengukuran rata-rata sebesar 92,51%. Pengukuran daya aktif pada beban dengan sensor-sensor listrik mendapatkan keakuratan pengukuran rata-rata sebesar 94,38%. Selanjutnya, dilakukan juga pengujian smart meter untuk melakukan pengiriman data yang berisi besaran listrik. Untuk pengiriman data dengan modul ESP32 via WiFi mendapatkan jarak maksimal komunikasi sebesar 12 meter. Dengan menggunakan MQTT sebagai protocol pengiriman, CloudMQTT sebagai server dengan ESP32 yang terhubung jaringan internet via WiFi, didapatkan keberhasilan pengiriman antara 98% hingga 100%.

ABSTRACT
One of the challenges faced by Indonesia today is the fulfillment of the need for electricity that continues to increase with the condition of depleting energy sources. One solution made by the government to overcome these problems is by optimizing the measurement and monitoring of the use of electric power. One of them is applied to the PLN metering device. Utilization of telecommunications modules can be implemented in implementing the housing environment so that it can optimize monitoring of electricity and electricity. In this study, the design and implementation of smart meters was carried out with the ESP32 telecommunications module in a residential environment. The study was conducted to find the accuracy of the electrical sensors in the form of a voltage sensor and an electric current sensor to assess whether the smart meter can be relied upon to measure electrical quantities when compared to a portable power meter that is freely sold on the market and assess whether the smart meter is capable of monitoring electric scale. Based on studies and research conducted, the use of an electric current sensor to measure the effective current used by static loads has an average measurement accuracy of 99.84%. The use of an electric voltage sensor to measure the effective voltage of the system used by static loads gets an average measurement accuracy of 99.85%. The measurement of electric power factor with electrical sensors gets the measurement accuracy on average by 92.51%. The measurement of active power on loads with electrical sensors gets an average measurement accuracy of 94.38%. Furthermore, smart meter testing is also carried out to transmit data containing electrical quantities. For sending data with the ESP32 module via WiFi, the maximum communication distance is 12 meters. By using MQTT as the shipping protocol, the CloudMQTT as a server with ESP32 which is connected to the internet via WiFi, has achieved successful delivery between 98% to 100%
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA321
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA338
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yanuar Yudha Adi Putra
"ABSTRAK
Pada salah satu fasilitas pipa transmisi terjadi perbedaan pengukuran antara metering system ultrasonik dan orifice, dimana perbedaan nilainya yang semakin besar. Hal ini terjadi ketika pasokan gas alam dari produsen yang jual beli gasnya menggunakan meter ultrasonik dan penyaluran gas ke pelanggan yang jual belinya menggunakan meter orifice. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian guna mencari penyebab dari adanya kecenderungan kenaikan perbedaan
pengukuran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap ketidakpastian pengukuran metering system, dimana terpasang dua jenis metering system yang dipasang secara seri yaitu ultrasonic metering system dan orifice metering system. Hasil analisis ketidakpastian pengukuran untuk periode pengamatan setelah rekalibrasi menunjukkan bahwa profil perbedaan pengukuran antara meter orifice dan meter ultrasonik semakin besar dengan semakin besar kapasitas operasinya,
dimana meter ultrasonik membaca laju alir fluida lebih besar dibandingkan meter orifice, dengan deviasi pengukuran maksimum sebesar -1,6% pada kapasitas maksimumnya. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian jenis metering system yang digunakan.

ABSTRACT
At one of the transmission pipe facility happened difference of measurement between ultrasonic metering system and orifice metering system, where difference of this ever greater value. This matter happened when natural gas supply form producer which is gas sales use ultrasonic metering system and delivery of gas to customer which is sales use orifice metering system. Therefore very require to do
the research to look for cause for existence of tendency of increase of difference of measurement. Method which is used in this research is to analyze the uncertainty measurement of metering system, where installed two type of metering system which ultrasonic metering system in line with orifice metering system. Result of the analysis for the period of observation after recalibration indicate that profile difference of measurement between orifice metering system ever greater and ever greaterly its operation capacities increase, where ultrasonic metering system read flow rate bigger than orifice metering system, with maximum measurement difference equal to - 1,6% at maximum capacities. So that require to be done adjustment of
type of metering system used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setiabudy
Depok: UI Publishing, 2023
621.373 RUD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Jatmika Ndaruhadi
"Salah satu komponen utama meter air Linflow F-13mm adalah rumah meter air yang berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan alat hitung serta untuk menampung aliran air yang diukur dari saluran pipa. Dengan pertimbangan keterbatasan dalam mendapatkan material logam tembaga paduan dengan kadar tembaga minimum 65 % sebagai material/bahan rumah meter air ini, maka dilakukan perancangan dan pengembangan produk rumah meter air Linflow F-13mm dengan mengacu pada standar baik spesifikasi maupun pengujiannya. Metode yang dipakai dalam perancangan dan pengembangan produk adalah metode Karl T. Ulrich, di mana tahapan-tahapan yang dilalui adalah identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan dan pemilihan konsep rancangan produk, pengujian konsep serta penegasan spesifikasi produk sampai dengan mendapatkan prototipe yang teruji. Pengujian rancangan produk dilakukan dengan metode elemen hingga melalui perangkat lunak Ansys5.4. Hasil dari pengujian ini, diteruskan dengan rancangan proses manufaktur, analisa ekonomi teknik dan manajemen proyek pengembangan produk guna mengetahui kelayakan ekonomis serta waktu yang diperlukan dalam pengembangan produk.
Hasil yang diperoleh dari perancangan dan pengembangan produk ini adalah prototipe rumah meter air Linflow F-13mm tipe single jet yang teruji dengan material nylon yang termasuk dalam rekayasa plastik yang diperkuat dan proses manufaktur yang digunakan adalah injeksi cetakan. Harga pokok penjualan rumah meter air Linflow F-13mm hasil pengembangan adalah Rp. 9.000,00 dengan titik impas 101.695 produk, NPV proyek pengembangan adalah Rp. 17 juta serta waktu pengembangan selama 25 minggu.

One of water meter component of Linflow F-13 mm type, is the housing of water meter. The functional of the housing water meter is counter of water flow, with is measured from pipe flowing. Considering the limitation to founded of cooper alloy materials for minimum 65% cooper gross as the housing water meter, then had done of designing and developing for Linflow F-13 mm housing water meter referenced to standarization both of spesification either its tested. The method using by this product designing and developing is Karl T. Ulrich method, however a few stages covered costumer needs identification, measurement of concept and choosing concept. Next step method testing and fitted the product design until ,founded the fixed prototype. The testing of product design had done by finite element method with Ansys 5.4 software.
The result has worked by manufacturing process, engineering economical analysis and product development project management to find out economical feasibility also developing time. The results from this product development is Linflow F-13 mm housing water meter single jet type with nylon material is reinforced engineering plastics and injection mould manufacturing process. Base net is about Rp. 9,000.00 with break event point 101.695 products, NPV is about Rp. 17 millions and takes 25 weeks for developing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T4992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>