Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yus Prihatinina
Depok: Universitas Indonesia, 2004
TA240
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sayidah Sulma
"ABSTRAK
Penelitian kerentanan pesisir Surabaya dan sekitarnya terhadap kenaikan muka air
laut difokuskan pada perhitungan indeks kerentanan fisik dan sosek dengan
pendekatan metode Coastal Vulnerability Index (CVI) dan Social Vulnerability
Index (SoVI) yang distandarisasi dengan Multi Criteria Analysis (MCA) sesuai
daerah kajian, serta menganalisis variabel yang paling berkontribusi terhadap
variasi indeks kerentanan dengan menggunakan Map Removal Sensitivity Analysis
(MRSA). Berdasarkan hasil analisis, daerah pesisir Kabupaten Gresik, Kota
Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo memiliki tingkat kerentanan pesisir terhadap
kenaikan muka air laut pada kategori sangat rendah hingga tinggi. Wilayah
dengan tingkat kerentanan tinggi secara fisik merupakan wilayah dataran rendah
dengan kondisi pantai langsung menghadap Laut Jawa dan merupakan wilayah
permukiman dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup besar. Di seluruh
daerah penelitian diketahui berada pada kategori kerentanan tinggi sebesar 11,86
% yang sebagian besar terdapat di bagian utara Selat Madura (Kabupaten Gresik).
Sementara itu, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo yang kondisi pantainya
relatif lebih terlindung memiliki tingkat kerentanan sedang, rendah dan sangat
rendah. Kondisi fisik yang paling berkontribusi terhadap tingginya variasi indeks
kerentanan di pesisir Gresik, Surabaya dan Sidoarjo adalah kondisi elevasi pantai,
sedangkan berdasarkan faktor sosial ekonominya adalah persentase penduduk
miskin. Kondisi fisik yang paling berkontribusi terhadap tingginya tingkat
kerentanan pesisir di daerah kajian adalah elevasi pantai sedangkan berdasarkan
kondisi sosial ekonomi adalah penggunaan lahan.

Abstract
The study for coastal vulnerability to sea level rise was carried out in Surabaya
and its surrounding area, it has focused on calculations of the physical and socioeconomic
vulnerability index based on Coastal Vulnerability Index (CVI) and
Social Vulnerability Index (SoVI) methods. It was standardized by the Multi
Criteria Analysis (MCA) approach according to the study area. The Map Removal
Sensitivity Analysis (MRSA) was applied to the most contribute variables of
vulnerability index variations as well. Result of this study shows that the coastal
vulnerability of Gresik, Surabaya and Sidoarjo is very low to the high level.
Physically, the lowland areas that direct look out on the Java Sea, as well as
settlements with high density population have a high vulnerability category. The
high level vulnerability was found located in the northern of Madura Strait
(Gresik Distract) that overlooks to the Java Sea is about 11, 86% from the entire
of study area. Meanwhile, the moderate, low and very low levels of vulnerability
were located on Surabaya and Sidoarjo District that have more protected coastal
area, relatively. According to physical condition, the coastal elevation is the most
variable that contributes to the high variations of vulnerability index in the coastal
of Surabaya and Sidoarjo District, while the percentage of population poverty is a
socio-economic factor that caused the high variations of vulnerability index in the
coastal too. Respectively, both the coastal elevation and land use coverage are
most variables that contribute to the high of coastal vulnerability level."
2012
T31816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulia Maulida Windiani
"Indonesia sebagai negara yang terletak pada garis ekuator dan diapit oleh dua samudera besar menjadikan perubahan iklim berlangsung relatif cepat sehingga pembangunan berketahanan iklim sangat penting. Dampak negatif yang terjadi dapat berupa kerugian fisik, material dan adanya peluang hilangnya mata pencaharian masyarakat. Perubahan iklim juga mempengaruhi sistem pengolahan limbah cair, khususnya daerah yang kerap tergenang air laut pasang seperti Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Jakarta Utara memiliki daratan yang lebih rendah daripada wilayah DKI Jakarta lainnya yaitu 0-2 mdpl. Dengan demikian, kemungkinan untuk terdampak kenaikan muka air laut akan lebih besar dan permasalahan yang dihadapi tidak hanya perbaikan sistem pembuangna limbah cair domestik saja, perencanaan SPAL yang tahan perubahan iklim juga perlu dilakukan. Oleh karena itu dilakukannya penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengolahan limbah cair domestik di Jakarta Utara dan mengidentifikasi pilihan sistem pengolahan limbah cair domestik yang berketahanan kenaikan muka air laut. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, didapatkan dari penelitian terdahulu, hasil observasi lapangan, wawancara dengan metode in-depth interview responden. Hasil yang didapatkan belum ada pengolahan limbah cair domestic yang dilakukan di RT5 RW22 dan di RW001 hanya 65% responden memiliki jamban, dengan sistem yang disarankan yaitu SPALD-S.

Indonesia, as a country that lies on the equator and is flanked by two large oceans, makes climate change occur relatively quickly, so climate resilience development is very important. The negative impacts that occur can be in the form of physical and material losses and opportunities for the loss of people's livelihoods. Climate change is also affecting the liquid waste treatment system, especially in areas that are often inundated by high tides, such as Penjaringan District, North Jakarta. North Jakarta has lower land than other DKI Jakarta areas, namely 0–2 meters above sea level. Thus, the possibility of being affected by sea level rise will be greater, and the problems faced include not only the improvement of the domestic liquid waste disposal system but also the planning of SPALs that are climate change resistant. Therefore, the purpose of this final project is to analyze the existing conditions of the domestic wastewater treatment system in North Jakarta and identify options for domestic wastewater treatment systems that can withstand sea level rise. The approach used is a qualitative one, obtained from previous research, field observations, and in-depth interviews with respondents. The results obtained showed that there was no domestic wastewater treatment carried out in RT5 and RW22, and in RW001, only 65% of respondents had latrines, with the suggested system being SPALD-S."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Wilayah Pesisir adalah daerah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Wilayah
pesisir Cirebon di Jawa Barat, Indonesia adalah dataran rendah daerah pantai yang
merupakan salah satu areal potensial untuk budidaya ikan dan pertanian. Melalui daerah
ini terdapat juga sarana transportasi utama propinsi Jawa Barat untuk seluruh wilayah di
pulau Jawa. Sebagai kota yang terletak di dataran rendah dengan penduduk yang padat
dan kota berkembang, Cirebon sangat rentan terhadap kenaikan permukaan air laut.
Studi geomorfologi, geo-listrik, dan penginderaan jauh dilakukan selama tahun 2008
dan 2009 di wilayah pesisir Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar wilayah pesisir di Cirebon telah longsor pada berbagai skala mulai dari kondisi
rentan menjadi buruk. Air laut telah menembus sampai beberapa kilometer kedaratan.
Kerugian nilai penggunaan lahan diproyeksikan sekitar Rp. 1.295.071.755.150/ha/
tahun akibat naiknya air laut sebesar 0,8 meter yang akan membanjiri berbagai lahan
seperti: tambak udang, ikan, garam kolam, sawah, dan pemukiman"
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) (2010)(2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anshor
"Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri diharapkan dapat menunjang terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja serta terciptanya produktivitas kerja yang optimal. Namun demikian, potensi bahaya dan resiko di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Salah satu keluhan yang sering muncul adalah kelelahan pada pekerja di sektor industri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan kerja (kebisingan dan pencahayaan) dan proses kerja (beban kerja) yang berhubungan dengan tingkat kelelahan pada operator produksi Powder PT. X. Jenis penelitian ini adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Tingkat kelelahan diukur menggunakan kuesioner yang mengacu kepada IFRC (International Fatigue Research Committee) yang dimodifikasi. Beban kerja diukur berdasarkan denyut jantung sedangkan tingkat kebisingan dan tingkat pencahayaan berdasarkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan oleh PT. X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 83,3% mengalami kelelahan (69% kelelahan ringan dan 14,3% kelelahan menengah).dimana gejala kelelahan yang paling banyak dirasakan oleh responden adalah rasa lelah pada sekujur badan dan badan tidak merasa fit. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa hanya pencahayaan yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kelelahan.

Implementation of Occupational Health and Safety program in industry will expected to create safe and healthy working places for worker and optimal productivities. However, hazards and risk on working places can impact to worker healthiness. One of dominant case is fatigue on worker in industries.
This study aims to determine the relationship of environmental factors (noise and lighting) and working process (working load) to the level of fatigue on Powder production operators, This study use cross sectional study with number of sample is 42 people. The level of fatigue was measured using questionnaire refer to modified IFRC (International Fatigue Research Committee). Working load was measured using heart rate monitoring, while noise and lighting base on data from measurement conducted by PT. X.
The result of this research is 83,3% respondents indicate having fatigue (69% is slight level and 14,3% is medium level), while the most widely perceived symptoms of fatigue were feel of tired on the whole of body and feel of un-fit. The result of statistical test showing that only lighting which have significant relationship with the level of fatigue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>