Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1995
TA225
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wisudana Nugroho
"Telah dibuat sebuah Prototipe Modul Sensor Gaya yang mampu memberikan output tegangan yang analog dengan besarnya gaya yang bekerja pada Prototipe Modul Sensor Gaya. Prototipe Modul Sensor Gaya ini menggunakan force transducer berprinsip cantilever dengan bahan alumunium, dan menggunakan sensor gaya piezoresistif berupa Felxiforce Tipe A-201 dengan kemampuan maksimum 110 lbs. Flexiforce akan mengalami penurunan resistansi secara logaritmik saat gaya yang diberikan pada Flexiforce meningkat. Suatu rangkaian pengkondisi sinyal dibuat untuk mengubah resistansi menjadi tegangan, serta untuk mengkondisikan sinyal output dari transducer agar dapat terbaca oleh SST DAQ. SST DAQ yang digunakan adalah versi AV32. DAQ akan mengubah data tegangan yang masuk menjadi data digital dan mengirim ke komputer, Microsoft Visual Basic 6 dan Adobe Flash CS3 secara simultan menjadi GUI untuk menampilkan data pembacaan Prototipe Modul Sensor Gaya. Prototipe Modul Sensor Gaya ini telah diuji untuk karakterisasi dan telah diaplikasikan dalam eksperimen mekanika. Hasil karakterisasi Prototipe Modul Sensor Gaya adalah sebagai berikut, range kerja dibatasi antara 0 N - 24.5 N, akurasi dan repeatibility 3.8%, sensitivitas 50 gram (perubahan 0.01volt), muncul histerisis, dan waktu respon adalah 15 detik. Eksperimen yang telah dilakukan untuk menguji Prototipe Modul Sensor Gaya adalah eksperimen Komponen Gaya Pada Bidang Miring, eksperimen Hukum Hooke, eksperimen Osilasi Pegas. Dari hasil eksperimen tersebut disimpulkan bahwa Prototipe Modul Sensor Gaya dapat bekerja dengan cukup baik sesuai kebutuhan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Wajdi
"Fotoproduksi Eta-Meson menggunakan partikel Gamma untuk mencari Gamma yang terhambur. Kanal yang digunakan adalah kanal-s dan kanal-u. Nilai yang dicari adalah nilai Penampang Lintang Diferensial, nilai Penampang Lintang Diferensial total dan nilai Polarisasi dari Fotoproduksi Eta-Meson dengan menggunakan Model Isobar. Variasi energi yang dipakai adalah 800 MeV, 1000 MeV, dan 1200 MeV. Lalu digunakan Amplitudo CGLN untuk mecari Amplitudo Kuadrat. Setelah itu memplot grafik antara Penampang Lintang Differensial dengan Sudut Hambur, Penampang Lintang Differensial Total dengan Sudut Hambur, dan Polarisasi dengan Sudut Hambur. Digunakan juga Faktor Bentuk untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S54556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randi Azmi
"Limbah industri tekstil dengan intensitas warna yang tinggi dan bersifat toksik jika tercampur dengan air. Metode advance oxidation processes (AOPs) digunakan untuk mengatasi permurnian air dari limbah industri tekstil. Metode ini menggunakan material semikonduktor sebagai fotokatalisator. Salah satu semikonduktor yang menjanjikan digunakan sebagai fotokatalisator adalah semikonduktor ZnO. Hal ini dikarenakan semikonduktor ZnO memiliki energi gap yang cukup besar dan juga merupakan material yang lebih stabil dan tidak beracun. Untuk dapat meningkatkan aktivitas fotokatalitik semikonduktor ZnO dilakukan panambahan logam transisi sebagai doping dan penambahan material zeolit alam.
Pada penelitian ini telah disintesis sampel Mn doped ZnO dengan penambahan zeolit alam dengan metode ko-presipitasi. Variasi konsentrasi atom mangan sebagai dopan yang diperoleh dari hasil pengukuran yakni 3, 4, 6 dan 15 atomik persen. Selanjutnya semua sampel akan dikarakterisasi dengan menggunakan energy dispersif X-ray (EDX), X-ray diffraction (XRD), filed emission scanning electron microscopy (FESEM), fourier transform infrared (FTIR) dan electron spin resonance (ESR) untuk menguji struktur sampel dan UV-Visible diffused reflectance spectra untuk menguji sifat optis sample.
Uji aktifitas fotokatalitik dilakukan untuk menguji aktifitas fotodegradasi larutan methly orange (MO) dan larutan methylene blue (MB) dengan sumber pemaparan yakni sinar UV selama 2 jam. Untuk mengetahui efek penambahan zeolit alam pada aktivitas fotokatalitik sampel Mn doped ZnO nanopartikel dilakukan dengan membandingkan aktivitas fotokatalitik sampel Mn doped ZnO nanopartikel tanpa penambahan zeolit alam.

Textile industry wastewater is well known has highly intensive colour and toxicity to aquatic system. Advance oxidation processes (AOPs) was used for degrading textile waste water in waste water treatment. This method using semiconductor as photocatalysts. One of promising semiconductor was used as photocatalysts is ZnO zemiconductor. This is due to ZnO semiconductor has wide band gap, more stable and non toxic. Many of strategies that has been investigated for improving photocatalytic activity of ZnO semiconductor are doping transition metal and supporting natural zeolite.
In this study, natural zeolite supporting Mn doped ZnO nanoparticle has been synthesized using co-precipitation method. The variation of manganesse as dopant are 3, 4, 6 and 15 atomic persent. The prepared catalyst was characterized using energy dispersif X-ray (EDX), X-ray diffraction (XRD), filed emission scanning electron microscopy (FESEM), fourier transform infrared (FTIR) and electron spin resonance (ESR) for analyze the structur of samples and then UVVisible diffused reflectance spectra for optical analysis.
The photocatalytic activity was done for photodegradation activity of methyl orange (MO) and methylene blue (MB) under UV light irradiation for 2 h. To study effect natural zeolite on Mn doped ZnO nanoparticle was done by comparing the photocatalytic activity of Mn doped ZnO with and without natural zeolite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Syukurilla
"ABSTRAK
Penyelidikan tentang faktor bentuk hadronik pada fotoproduksi kaon telah menghasilkan
model standar terbaik. Model standar terbaik berisi kombinasi faktor
bentuk hadronik untuk masing-masing vertex fotoproduksi kaon yang diselidiki
menggunakan model isobar. Nilai c2=N minimum yang diperoleh dari model
standar terbaik adalah 2.13. Masing-masing vertex fotoproduksi kaon memiliki
kesesuaian penggunaan faktor bentuk hadronik yang berbeda-beda, antara lain
menggunakan jenis dipole, eksponensial, generalized dipole (1), generalized
dipole (2), atau generalized dipole (3). Selain kombinasi faktor bentuk hadronik,
model standar terbaik juga menghasilkan nilai parameter cut-off untuk setiap vertexnya.
Upaya perbaikan terhadap model standar terbaik dilakukan dengan seleksi
data eksperimen berdasarkan analisis konsistensi data dan seleksi berdasarkan
simpangan R. Namun, hasil seleksi data kurang memuaskan karena tidak ada
penurunan nilai c2=N yang signifikan. Parameter cut-off dan konstanta kopling
juga diselidiki pengaruhnya terhadap model dengan cara memvariasikan nilai
keduanya. Variasi parameter cut-off untuk vertex meson K(892) dengan kenaikan
dan penurunan 10% menyebabkan adanya pergeseran hasil fit dari model standar
terbaik. Sementara itu, variasi konstanta kopling tidak menghasilkan perubahan
cukup besar pada model standar terbaik.

ABSTRACT
We have produced the best standard model of kaon photoproduction off the proton
using hadronic form factors. The best standard model, which is investigated using
isobar model, contains combination of hadronic form factors for each vertex in kaon
photoproduction. The value of c2=N achieved in this work is 2.13. Each vertexs
of kaon photoproduction perform different suitability using several hadronic form
factors, those are the dipole, exponential, generalized dipole (1), generalized dipole
(2), or else generalized dipole (3). Furthermore, the best standard model produced
the specific value of cut-off parameter for each vertex. We also try to improve the
best standard model by selecting the experimental data using consistency analysis
method and deviation method. However, both methods perform no improvement. In
the final work, we investigate the effect of cut-off parameter and coupling constant
on the best standard model by varying their values. Cut-off parameter for K(892)
meson show different result from the best standard model after varying its value in
the range of 10%. Meanwhile, variation on coupling constant perform not enough
differences to be noted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rammang, Alvie Ananta
"Fractured Basement adalah batuan beku yang mengalami rekahan sehingga dapat menjadi salah satu jenis reservoar hidrokarbon. Sesar dan rekahan merupakan struktur penting dari reservoar yang menyebabkan terbentuknya porositas sekunder. Reservoar jenis ini salah satunya terletak di basement Pra-tersier pada cekungan Sumatera Selatan. Struktur geologi yang mendominasi daerah ini adalah antiklin, sesar, dan rekahan yang diduga kuat disebabkan oleh beberapa fase tektonik. Sesar serta rekahan tersebut akan dideteksi dengan menggunakan atribut coherence dan curvature.
Atribut coherence pada dasarnya menghitung kesamaan trace dengan trace tetangganya, sehingga apabila ada ketidakkontinuan trace maka akan memberikan nilai similarity yang rendah, sedangkan curvature menghitung kelengkungan kurva pada suatu titik di kurva tersebut. Jenis curvature yang dipakai adalah most positif curvature dan most negatif curvature karena keefektifannya dalam mendeteksi sesar. Parameter atribut coherence, yaitu time gate, dan parameter curvature, yaitu stepout, akan divariasikan untuk mendapatkan parameter dengan hasil terbaik dalam mendeteksi sesar. Penerapan dip-steering cube pada atribut dan proses Fault Enhacement Filter akan meningkatkan kualitas dari hasil atribut coherence dan curvature.
Hasil akhir dari atribut baik coherence dan curvature ini adalah penyebaran arah sesar pada horizon top basement Pra-tersier dengan orientasi dominan yaitu barat lauttenggara. Curvature ternyata dapat memetakan sesar lebih baik dari coherence karena baik major fault maupun minor fault dapat terdeteksi secara detil dengan curvature, sedangkan coherence tidak dapat mendeteksi sesar sedetil curvature. Secara kualitatif, arahsesar ini akan dikorelasikan dengan orientasi sesar dan rekahan yang terekam pada log FMI dalam bentuk diagram Rose, yaitu diagram yang dapat memetakan orientasi strike sesar. Didapat kesamaan orientasi sesar, yaitu barat laut-tenggara, dari hasil atribut curvature dan diagram Rose FMI yang menunjukkan keefektifan atribut ini dalam mendeteksi sesar.

Fractured Basement is the fractured igneous that can be one of hydrocarbon reservoir type. Faults and fractures is an important structure of the reservoir that forms the secondary porosity. One of these type of reservoir is located in the Pre-Tertiary basement in the South Sumatra basin. Geological structures that dominate this area are anticlines, faults, and fractures caused by some tectonic phases. Fault and fracture are detected using coherence and curvature attributes.
Coherence attribute basically calculates similarities of the trace with their neighbors, so if there is a discontinuities of the trace, it will provide a low similarity value, while curvature is calculating the curvature of the curve at a point on the curve. Type of curvature that is used is most positive and most negative curvature due to its effectiveness in detecting faults. Coherence attribute parameters, namely time gate, and the curvature parameter, namely stepout, will be varied to obtain the parameters with the best results in detecting faults. Applying dip-steering cubein attributes and Fault Enhacement Filter will improve the quality of the results of coherence and curvature attributes.
The end result of both coherence and curvature attributes are the dispersion of fault lineaments on the top horizon Pre-Tertiary basement with a dominant orientation is northwest-southeast. Curvature can map the faults better than coherence because both major and minor faults can be detected in detail with curvature, whereas coherence can not detect faults as precisely as curvature. Qualitatively, the direction of this fault will be correlated with the orientation of the fault and fracture recorded on FMI logs in the form of Rose diagram, ie a diagram can map the fault strike orientation. Obtaining similarity fault orientation, ie northwest-southeast, between the curvature attributes and Rose FMI diagram showing the effectiveness of this attribute in detecting faults.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Christy
"ABSTRAK
Lapangan ?X? terletak di Cekungan Sumatera Selatan tepatnya pada Formasi Talang Akar. Telah teridentifikasi sebelumnya bahwa pada lapangan ini tersaturasi hidrokarbon berupa condensate dan minyak. Zona target berupa paket-paket reservoir karena sistem pengendapannya berada pada lingkungan delta. Inversi simultan akan menghasilkan impedansi P, impedansi S, dan densitas. Dengan menggunakan parameter Zp, Zs, dan densitas, dapat diketahui persebaran zona hidrokarbon secara lateral. Impedansi P sensitif terhadap identifikasi hidrokarbon dikarenakan mengandung komponen inkompresibilitas. Sementara parameter impedansi S digunakan untuk identifikasi litologi karena mengandung komponen rigiditas yang sensitif terhadap matriks batuan. Untuk mengontrol inversi seismik, digunakan informasi dari log sumur. Analisis krosplot dari parameter fisis sumur dilakukan guna mengetahui anomali persebaran data. Anomali ini biasanya menandakan zona hidrokarbon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persebaran litologi dan zona hidrokarbon teridentifikasi dengan cukup baik dengan parameter Zp, Zs dan densitas.

ABSTRACT
Field "X" is located in the South Sumatra Basin precisely in Talang Akar Formation. Have been identified earlier that the field is saturated by hydrocarbons in the form of condensate and oil. Target zone in the form are packets of reservoir because the deposition system on this field are in the delta environment.Simultaneous inversion will generate impedance P, S impedance, and density. By using the parameter Zp, Zs and density, hydrocarbon zone can be seen spread laterally. Impedance P sensitive to the identification of hydrocarbon-containing due components of incompresibility . While the S impedance parameter is used to identify lithology because it contains components of rigidity that are sensitive to matrix of rock. In addition, information from well logs are used to control the seismic inversion. Crossplot analysis of the physical parameters of the wells was conducted to determine the distribution of data anomalies. This anomaly usually indicates a hydrocarbon zone.The results showed that the distribution of lithology and hydrocarbon zones identified quite well with Zp, Zs, and density.
"
2015
S60200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Handayani
"Studi biodistribusi radiofarmaka 99mTc-Red Blood Cells merupakan parameter kualitas produk kit radiofarmaka dan berguna sebagai tinjauan dosimetri radiasi internal. Injeksi 99mTc-RBC dilakukan melalui intravena telinga kelinci dan dilanjutkan dengan scanning PA dinamik dan statik selama 80 menit. Biodistribusi menunjukkan nilai tangkapan radiofarmaka tertinggi terdapat pada jantung (100%) pada periode 10-15 menit, diikuti dengan organ hati (81.93%), ginjal kanan (70.92%), dan ginjal kiri (45.51%).
Organ dengan waktu eliminasi obat paling cepat dibuktikan dengan nilai konstanta laju eliminasi (k) terbesar, yakni terdapat pada organ jantung (1.94 x 10-2/menit), sedangkan nilai terkecil pada organ ginjal kiri (5.0 x 10-3/menit). Perhitungan dosimetri internal menghasilkan nilai 6.517 x 10-4 mGy/mCi pada jantung, 6.259 x 10-4 mGy/mCi pada ginjal, 1.677 x 10-4 mGy/mCi pada hati, dan 2.244 x 10-3 mGy/mCi pada kandung kemih. Implementasi perhitungan laju eliminasi diwujudkan dalam bentuk kalkulator evaluasi laju eliminasi organ pasien.

The study of biodistribution and dosimetry testing for 99mTc-Red Blood Cells has been done to assess the quality of product and predict internal patient’s dose. Tc-99m RBC were injected at intravenous of rabbits and periodically scanned with PA planar imaging for several interval times up to 80 minutes after 99mTc-RBC injected. Biodistribution shows the highest activity percentage in the heart (100.0%) at period 10 - 15 minutes, followed by liver (81.93%), right kidney (70.92%), and the left kidney (45.51%).
Organ with the most rapid drug elimination is evidenced by the largest elimination rate’s value (k) which is present in the heart (1.94 x 10-2 /minutes), while the smallest is left kidney (5.0 x 10-3 /minutes). Internal dose calculation shows 6.517 x 10-4 mGy/mCi for heart, 6.259 x 10-4 mGy/mCi for kidney, 1.677 x 10-4 mGy/mCi for liver, and 2.244 x 10-3 mGy/mCi for bladder. Implementation of the elimination rate calculations realized in the form of organ elimination rate calculator to patient evaluation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efrin Ramania
"Desain Seismik survey merupakan tahapan yang paling penting sebelum melakukan survey seismik, terutama untuk daerah yang memiliki keadaan kompleks. Pada lapangan 'X' memiliki keadaan kompleks dengan topografi yang bervariasi, lapisan loose sand dan keberadaan lapisan batubara. Permukaan tanah yang di lapisi oleh lapisan loose akan menyebabkan absorbsi dan atenuasi pada gelombang refleksi seismik. Topografi yang bervariasi akan membuat koreksi statik yang dilakukan tidak optimal. Serta keberadaan batubara dianggap akan menyebabkan absorpsi pada gelombang yang dihasilkan oleh sumber. Keadaan ini sangat memungkinkan menyebabkan kurangnya kualitas data seismik dengan S/N ratio yang rendah.
Pada studi ini ditentukan desain survey seismik melalui analisis forward modeling dan nilai Quality Factor. Forward modeling dibuat berdasarkan parameter seperti data log, data seismik dan laporan dari survey terdahulu. Hasil forward modeling berupa model dari gambaran bawah permukaan. Selanjutnya, atenuasi yang terjadi dapat dilihat melalui analisis nilai kualitas batuan. Nilai kualitas batuan didapatkan dengan menggunakan metode rasio spektral. Melalui kedua analisis tersebut, maka dapat ditentukan parameter akuisisi yang tepat untuk meningkatkan S/N ratio pada akuisisi selanjutnya.

Seismic survey design is the most important step before doing a seismic survey, especially for areas that have complex circumstances. The field 'X' has a complex condition with varying topography, the presence of coal layer and also the surface layer was covered by loose-sand. In this formation, the loose layer caused the absorption and attenuation of the seismic reflection wave. It means that we should give more attention in the seismic survey. The complex topography will cause poor static correction. According to the previous investigation, the coal layer affected the absorption of the seismic wave. This effect will cause the low S/N ratio.
In this study, Seismic Survey design in the field 'X' was determined by forward modeling and Q-Factor analysis. The forward modeling was made by considering parameters such as, log data, seismic data and the observer's report. The result of forward modeling gives a model of the subsurface. Then, the magnitude of attenuation that occurs can also be seen by looking at the value of Q-Factor. This value was obtained by the spectral ratio method. After these analysis then the best acquisition parameter can be determined to increase the S/N ratio in the next acquisition.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniyah Nadhira
"Penelitian efek substitusi Ti pada paduan La0.85Ba0.15Mn(1-x)TixO3 ( x = 0, 0.1, 0.15, and 0.2) dipersiapkan dengan metode mechanical milling selama 25 jam, suhu kalsinasi sebesar 800oC selama 10 jam dan suhu sintering 1200oC selama 12 jam berdasarkan hasil uji TGA dan DSC. Kurva XRD (X-Ray Diffraction) menunjukkan fasa tunggal, sistem kristal monoklinik dengan group ruang (space group) ’I 1 2/c 1’ pada suhu ruang. Terdapat kenaikan pada parameter kisi, volum unit sel, dan ukuran kristalit rata-rata dengan meningkatnya substitusi Ti. Hasil SEM (Scanning Electron Microscopy) menunjukkan morfologi bahan, distribusi ukuran partikel dan porositas pada paduan. Ukuran partikel rata-rata paduan didapatkan dengan menggunakan Particle Size Analyzer (PSA). Rata-rata ukuran partikel meningkat setelah mendapatkan perlakuan pemanasan sintering.

Research on the effect of titanium substitution on the structure and the particle morphology characterization of manganites with La0.85Ba0.15Mn(1-x)TixO3 ( x = 0, 0.1, 0.15, and 0.2) was carried out. Materials were prepared by using a mechanical milling method for 25 hours. The calcination and sintering temperatures attained based on TGA and DSC results were 800o C for 10 hours and 1200o C for 12 hours. X-ray diffraction patterns of the width La0.85Ba0.15Mn(1-x)TixO3 ( x = 0, 0.1, 0.15, and 0.2) showed single phase, monoclinic system and space group ’I 1 2/c 1’at room temperature. Lattice parameters, volume unit cell, and mean crystallite size increased along with increases in Ti substitution. Scanning electron microscopy (SEM) showed the morphology, surface, distribution of particle size, and porosity of the compound. The mean particle size of the obtained compounds was determined by using a Particle Size Analyzer. Mean particle size increased after the use of the sintering process."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>