Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Respati Widiastomo
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Austin Dini Gusli
"Teknologi informasi telah menjadi kebutuhan bagi organisasi yang besar. Pemanfaatan teknologi informasi memampukan organisasi untuk mengolah data dengan lebih baik sehingga meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Manfaat yang maksimal akan diperoleh jika teknologi informasi ini dibangun selaras dengan kebutuhan bisnis. Di PT PQR, kebutuhan bisnis dapat berubah-ubah dengan cepat. Karena itu, teknologi informasi yang digunakannya pun harus mampu diubah dengan cepat. Salah satu langkah yang dapat meningkatkan kelincahan TI adalah dengan menggunakan Service-Oriented Architecture (SOA).
Keberhasilan penerapan SOA sangat dipengaruhi oleh tata kelolanya. Tata kelola untuk SOA berbeda dengan tata kelola organisasi dan tata kelola TI. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata kelola SOA yang sesuai dengan kebutuhan PT PQR. Perancangannya didasarkan pada kerangka kerja tata kelola SOA yang dikembangkan oleh TOGAF serta tata kelola SOA menurut SOA Governance Program. Melalui Forum Group Discussion, hasil rancangan tata kelola SOA bagi PT PQR berupa identifikasi area inti rencana penerapan tata kelola SOA serta rencana transisi yang perlu dilakukan PT PQR.

Information Technology (IT) has become a need for large enterprise. By using IT, the enterprise can manage the data better thus improving the quality of decision making. Maximum benefit from IT can be obtained if it is aligned with business requirements. Business requirements in PT PQR can change rapidly. Therefore, PT PQR needs its IT to be agile. One of the solution to increase the agility is by using Service-Oriented Architecture (SOA).
The successful rate of implementing SOA is strongly influenced by its governance. SOA Governance isn’t the same as enterprise governance or IT governance. This research aims to design an SOA Governance for PT PQR. The design is based on SOA Governance Framework made by TOGAF and the framework made by SOA Governance Program. Through a Forum Group Discussion, this research identifies the core SOA governance areas and defines the transition plans required to deliver the defined objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Mudrik
"ABSTRAK
Ditengah ketatnya persaingan industri perbankan dan tantangan perekonomian yang penuh ketidakpastian, perbankan harus mampu mencari strategi untuk bertahan sambil terus-menerus berinovasi terhadap berbagai produk dan layanannya. Service Oriented Architecture SOA sebagai salah satu konsep yang bisa menjawab tantangan tersebut telah hadir di Bank Muamalat Indonesia sejak tahun 2014. Dalam penerapannya sejauh ini, pendekatan pembangunan SOA yang per proyek menyebabkan populasi servis terus bertambah namun nilai tambah yang dimiliki oleh SOA kurang tercapai. Sedangkan posisi SOA semakin strategis karena sudah menopang operasional Bank. Dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model hadir sebagai solusi untuk mengevaluasi penerapan SOA dan memberikan langkah rekomendasi untuk perbaikan proses untuk peningkatan kematangannya. Dengan metode wawancara dan dipandu dengan karakteristik domain di setiap tingkat kematangan, diketahui tingkat kematangan SOA di BMI berada pada tingkat 2 systematic . Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi aktifitas remediasi pada ke 8 domain yang ada. namun prioritas rekomendasi aktifitas remediasi diberikan kepada 2 domain terendah, yaitu domain proyek dan domain tata kelola.

ABSTRACT
In the midst of intense banking industry competition and uncertain economic challenges, banks must be able to find a strategy to survive while continuously innovating their products and services. Service Oriented Architecture SOA as one concept that can answer the challenges that have been present at Bank Muamalat Indonesia since 2014. In its application so far, the SOA development approach that per project has led to a growing service population but the added value of SOA is lacking. While the position of SOA is more strategic because it supports the Bank 39 s operations. An evaluation mechanism is needed to improve the existing conditions. Oracle SOA Maturity Model comes as a solution to evaluate the application of SOA and provides a recommendation step for process improvement and improved maturity. With interview method and guided by domain characteristic in every levelof maturity, concluded SOA maturity level in BMI is at level 2 systematic. The results of this study provide recommendations on remediation activities to the 8 domains. But priority recommendations for remediation activities are given to the two lowest domains, the project domain and the governance domain"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Rahardja, Author
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
"[ABSTRAK
Service Oriented Architecture SOA merupakan salah satu penerapan infrastruktur TI untuk mendapatkan infrastruktur yang adaptif SOA memungkinkan suatu organisasi untuk menerapkan proses bisnis yang fleksibel dan lincah Namun sayangnya seringkali perusahaan menerapkan SOA dengan harapan yang berlebih dan tidak disertai dengan pengukuran keberhasilan Sejak diimplementasikan pada tahun 2008 penerapan SOA di Bank XYZ belum pernah dievaluasi Seiring dengan semakin tingginya penggunaan service sebagai pondasi infrastruktur TI di Bank XYZ maka semakin penting untuk mengukur tingkat kematangan SOA Penelitian ini menggunakan OSIMM yaitu sebuah metode penilaian yang menggunakan kuesioner Hasil penelitian ini menunjukkan Bank XYZ berada pada tingkat dua atau integrated Berdasarkan hasil penelitian dua rekomendasi telah disusun beserta langkah langkahnya untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan Rekomendasi pertama adalah memenuhi tingkat dasar service foundation levels dengan memperbaiki tingkat kematangan dimensi dimensi terlemah menjadi tingkat tiga componentized Rekomendasi kedua adalah memperbaiki dimensi dimensi terkuat menjadi tingkat lima atau composite services.

ABSTRACT
Service Oriented Architecture SOA is one of IT infrastructure implementation in order to gain adaptive infrastructure SOA enables an organization to implement flexible and agile business processes But unfortunately companies are often implement SOA with excessive expectations and without considering any measurements of success rate Since it rsquo s initial implementation in 2008 Bank XYZ 39 s SOA has never been evaluated The increasing use of services resulted in a growing importance of doing the SOA maturity assessment This research uses OSIMM which is an assessment method that use a questionnaire The result of this research shows that Bank XYZ 39 s maturity level is at level two or integrated There are two recommendations based on the assessment result Each recommendation consist of specific steps to achieve the desired maturity level The first recommendation is fulfilling the service foundation levels by improving the weakest dimensions to level three componentized The second recommendation is improving the strongest dimensions to level five composite services , Service Oriented Architecture SOA is one of IT infrastructure implementation in order to gain adaptive infrastructure SOA enables an organization to implement flexible and agile business processes But unfortunately companies are often implement SOA with excessive expectations and without considering any measurements of success rate Since it rsquo s initial implementation in 2008 Bank XYZ 39 s SOA has never been evaluated The increasing use of services resulted in a growing importance of doing the SOA maturity assessment This research uses OSIMM which is an assessment method that use a questionnaire The result of this research shows that Bank XYZ 39 s maturity level is at level two or integrated There are two recommendations based on the assessment result Each recommendation consist of specific steps to achieve the desired maturity level The first recommendation is fulfilling the service foundation levels by improving the weakest dimensions to level three componentized The second recommendation is improving the strongest dimensions to level five composite services ]"
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Muttaqin
"ABSTRAK
Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable .Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable.

ABSTRACT
Indonesia has a wealth of traditional knowledge that is very diverse. However, this traditional knowledge is known by the local community who has such knowledge, so that it can not be controlled and monitored by the location of its distribution. So also what data is collected, the data processing flow and the organization that has the data is not known clearly. In addition, digitalization data of traditional knowledge is dispersed and stored in stand alone systems. Therefore, data integration is needed to avoid duplication of traditional knowledge data. This research aims to develop a model and architecture of web based GIS distribution of traditional knowledge in Indonesia using soft system methodology and service oriented architecture. The contribution of this research is to combine the approach of soft system methodology SSM and service oriented architecture SOA approach to build web based GIS and provide recommendations of traditional GIS web based knowledge model in Indonesia. From the results of efficiency testing with the response time aspects of web based GIS system built using GTmetrix obtained an average value of 3.042 second. This value if represented using response time range proposed by Anna Bounch get good rating. From the results of usability testing using questionnaire system usability scale obtained value of 73.07. This value if represented using the range of values suggested by John Brooke can be categorized as acceptable."
2017
T49161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hodijah
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji model pengembangan perangkat lunak berorientasi service (Service Oriented Architecture / SOA) menggunakan metodologi berorientasi objek (Unified Process / UP). Rincian dari model pada penelitian ini terdiri dari: Proses, Notasi, dan Alat Bantu. Dimana Proses menggunakan Rational Unified Process (RUP); Notasi menggunakan Business Process Modeling (BPM); Alat Bantu menggunakan Business Process Management System (BPMS). Untuk melakukan validasi terhadap hasil rancangan, digunakan validasi pada teori dasar pendukung penelitian dan expert judgement guna pembuktian hipotesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas-aktifitas dalam pengembangan perangkat lunak berorientasi service dapat menggunakan metodologi berorientasi objek dengan melakukan penambahan aktifitas, yakni analisis service dan perancangan service dari konsep BPM. Melalui analisis dari proses bisnis saat ini (as-is) maka akan teridentifikasi rancangan kandidat-kandidat service sesuai model service (to-be) yang akan dikembangkan. Aktifitas tambahan ini dilakukan pada kerja proses Design dan akan terus disempurnakan sesuai iterasi dari setiap fase RUP."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tedy Tri Saputro
"Meskipun tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh inflasi dan kondisi makroekonomi yang tidak menentu di tahun 2022, belanja cloud yang dihabiskan oleh perusahaan end-user di tahun 2023 diperkirakan masih akan tetap tumbuh, dengan proporsi terbesarnya pada Software as A Service (SaaS). Hal tersebut mendorong PT XYZ untuk berencana terjun ke dunia SaaS dengan menjadikan salah satu produknya yaitu Accounting System untuk dijual dengan skema tersebut. Untuk keperluan tersebut PT XYZ melakukan kajian tentang kesiapan produk Accounting System yang eksisting. Hasil kajian kemudian menghasilkan beberapa temuan terkait beberapa hal yang perlu diperbaiki dari produk sebelum dijual dengan skema SaaS yang salah satunya adalah perlunya rancangan arsitektur SaaS untuk product Accounting System. Hal tersebut dikarenakan karakteristik SaaS berbeda dengan perangkat lunak tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan arsitektur SaaS untuk Accounting System PT XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan model driven yang disesuaikan untuk diimplementasikan pada SaaS. Hasil dari perancangan arsitektur selanjutnya divalidasi ke dalam tiga aspek. Pada aspek fungsional, didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi microservice yang dihasilkan memiliki representasi fungsional yang sama dengan aplikasi legacy. Pada aspek non-fungsional, terdapat saran perbaikan yang dapat dilakukan pada pilar system design, keunggulan operasional, security dan realibilitas. Sedangkan pada aspek kelayakan teknis menunjukan bahwa arsitektur yang dirancang memiliki kelayakan secara teknis untuk diimplementasikan pada proyek karena sebagian besar teknologi sudah dipelajari dan diimplementasikan ke dalam proyek sebelumnya. Sedangkan untuk teknologi baru yang belum dipelari memerlukan proses adaptasi yang tidak lama.

Despite the economic pressures caused by inflation and uncertain macroeconomic conditions in 2022, cloud expenditure spent by end-user companies in 2023 is projected to continue growing, with the most significant proportion contributed by Software as a Service (SaaS). This condition has motivated PT XYZ to enter the SaaS market by offering one of its products, the Accounting System, under the SaaS model. For this purpose, PT XYZ conducted research to assess the readiness of its existing Accounting System product. The study results in several findings regarding areas that need improvement before the product is ready to be sold under the SaaS model, including the need for a SaaS architecture design for the Accounting System product. The SaaS architecture design is necessary because SaaS has different characteristics from traditional software. This research aims to develop a SaaS architecture design for PT XYZ's Accounting System. The study adopts a model-driven approach tailored for implementation in SaaS. The architectural design was validated in three aspects. Firstly, from a functional standpoint, it was confirmed that the resulting microservice application has the same functional representation as the legacy application. Secondly, in terms of non-functional aspects, there are suggested improvements that can be made in system design, operational excellence, security, and reliability pillars. Finally, in the technical feasibility aspect, it was demonstrated that the designed architecture is technically feasible to be implemented in the project. Most of the technologies have already been studied and implemented in previous projects, and any new technologies that have not yet been studied require only a short adaptation process."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Amelia
"ABSTRAK
Dalam mencapai visi dan misi, Lembaga XYZ merencanakan transformasi bisnis melalui implementasi paket solusi Commercial Off The Shelf (COTS). Penggunaan SOA kemudian direkomendasikan sebagai arsitektur utama bagi aplikasi COTS maupun aplikasi legacy. Dalam penerapannya saat ini, pengembangan sistem informasi masih dimulai berdasarkan kebutuhan yang terpisah di masing-masing departemen bisnis sehingga dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya duplikasi service. Tujuan implementasi SOA nantinya ialah sebagai role model dalam penerapan SOA Strategy dan SOA Governance yang akan berlaku di Lembaga XYZ. Dalam menjawab permasalahan dan tujuan SOA, dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kematangan di masing-masing domain. Metode penelitian ini menggunakan wawancara berdasarkan karakteristik domain pada setiap tingkat kematangan dan studi dokumen Lembaga XYZ. Hasil penelitian yaitu tingkat kematangan SOA di Lembaga XYZ berada pada tingkat 1 (opportunistic). Artinya, departemen TI mulai mengenal SOA dengan menggunakan dan mengekspos services serta mendapatkan manfaat bisnis yang relatif sedikit seperti penggunaan kembali beberapa logika bisnis yang tertanam dalam sistem legacy. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi peningkatan kematangan pada 8 domain yang ada. Prioritas diberikan kepada 2 domain terendah yaitu business & strategy dan domain organization.
ABSTRACT
In order to achieve its vision and mission, XYZ Institutuion has developed a business transformation plan through implementing a solution package named Commercial Off The Shelf (COTS). The use of SOA is recommended as the main architecture for COTS applications or legacy applications. At the current state condition, information system development in XYZ Institution is initiated based on different requests from each business department that can lead to the possibility of duplicate services. In fact, the goal of SOA implementation expected to be a role model in implementing SOA Strategy and SOA Governance at XYZ Institution. To answer the problem and the goal of SOA, an evaluation method is needed to improve existing conditions. Oracle SOA Maturity Model is expected to be the basis for assessing the level of maturity in each domain. This research uses interview method as research methodology, which based on domain characteristics at each level of maturity. Research result is the SOA maturity level at XYZ Institution is in level 1 (opportunistic). It means, IT departments are being familiar with SOA by using and exposing to SOA services, in which the benefits are still relatively small such as reusing some business logic embedded in legacy systems. This research also provides recommendations for increasing maturity in 8 existing domains. Priority is given to the two lowest domains, namely business & strategy and domain organization."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia
"Sebuah perusahaan dinilai memiliki competitive advantage jika memiliki bisnis yang unik (unique core business) dan teknologi pendukung yang fleksibel serta dapat diandalkan. Salah satu cara perancangan arsitektur dan solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan adalah dengan memanfaatkan teknologi SOA. Kajian ini berisi mengenai cara analisa dan desain SOA. Adapun metodologi yang digunakan adalah metodologi yang disusun oleh Thomas Erl. Thomas Erl menawarkan suatu metodologi analisa dan desain yang berorientasi service yang dikenal dengan metodologi agile (meet in the middle). Metodologi ini menggabungkan dua pendekatan metodologi analisa dan desain konvensional, yaitu top down (pendekatan analisa dari kebutuhan bisnis) dan bottom up (pendekatan analisa dari aplikasi / sistem yang sudah ada). Tujuan penggunaan metodologi ini adalah mempercepat waktu yang dipergunakan dalam analisa sekaligus mendapatkan analisa yang mendalam. Proses analisa dan desain berorientasi service ini terdiri atas pengumpulan kebutuhan bisnis, pemodelan service, dan desain lapisan service. Kedua proses ini mengawali proses desain dan pengembangan sistem yang sudah dikenal dalam metodologi tradisional (SDLC). Prinsip SOA yang diterapkan selama proses ini adalah autonomy, reusability, discoverability, dan statelessness. Prinsip ini harus dapat diuji dari hasil desain yang diperoleh selama penerapan metodologi agile. Adapun hasil dari kajian ini adalah desain lapisan service dan desain service yang dapat diterapkan di KBI. Beberapa hal yang dapat disimpulkan selama proses ini adalah penerapan desain berorientasi service perlu memperhatikan sistem yang sudah diimplementasikan, metodologi yang digunakan, dan manfaat yang dapat diperoleh dengan implementasi berorientasi service.

A company will have competitive advantage in its business if it has a unique core business and robust technology that supports the business. One methode to design an adaptive and flexible architecture is using SOA. This paper is about the design of a service oriented architecture using an agile methodology. The methodology used for designing the service oriented architecture is the agile methodology suggested by Thomas Erl, also known as Meet in the Middle methodology. This methodology combines two traditional methodology approaches: Top Down and Bottom Up. One advantage using agile methodology is to get deep level of analysis from business user?s perspective but relatively short time to design the service from technical perspective. Analysis and Design in SOA consist of few steps: user requirements, service modelling, and service layers design. These processes begin before traditional development (SDLC) starts. SOA?s principles used in these processes are autonomy, reusability, discoverability, and statelessness. These principles will be tested to ensure that the design results are correct. Results of the paper are design of service layers and the services involve in each layers, which represent current KBI business process. The design process takes into account the existing systems, the methodology used, and the benefit gained from the service oriented implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>