Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Hermansyah
"ABSTRAK
Layanan jasa sewa aplikasi dengan domain bisnis area gedung perkantoran merupakan alternatif solusi terhadap kebutuhan investasi teknologi informasi bagi perusahaan-perusahaan yang berada di area tersebut. Namun untuk dapat menyediakan layanan ini tidak mudah karena penyedia jasa akan menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan latar belakang bisnis dan kebutuhan aplikasi perusahaan pelanggan yang berbeda-beda.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, penulis mencoba menyusun suatu strategi implementasi, yang diarahkan sebagai acuan bagi penyedia layanan agar secara bijaksana dapat menentu.kan kebijakan manajemen sistem informasi serta prioritas investasi teknologi informasi yang akan dilakukan. Strategi implementasi disini ditentukan dengan melakukan analisa terhadap lingkungan bisnis dan SI/TI dari area gedung perkantoran yang akan dijadikan kasus penelitian.
Analisa dilakukan dengan menggunakan tool maupun teknik analisa bisnis yang ada. Tool-tool analisa bisnis yang dimaksud adalah Porter's Five Competitive Forces, Porter's Generic Competitive Strategies, Porter's Value Chain, SWOT Matrices, McFarlan 's Strategic Grid, dan BCG 's Business Segment Framework. Setelah strategi implementasi tersebut ditentukan, penulis mencoba membuat suatu indikasi keberhasilan sebagai tolak ukur keberhasilan dari implementasi yang akan dilakukan.

ABSTRACT
Application service provider is an alternative information technology investment solution for companies resides in the close building area. In order to provide these services, provider will face a lot of problems from prospects customer, which related to business background and various needs. Therefore, to solve this problem, writer comes out with strategies for the service provider regarding to Management Information System policy and Information Technology investment priority. The strategy is fonnulated by analyzing business and IS/IT environment from the office building that are used as a research case.
Writer used business analyzing tools such as Porter's Five Competitive Forces, Porter's Generic Competitive Strategies, Porter's Value Chain, SWOT Matrices, McFarland's Strategic Grid, and BCG 's Business Segment Framework. Once the implementation strategies was defined, the next step is defined a successful indications as a benchmark to the strategies that will be implemented."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Sri Restanti
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting dalam penyebaran informasi. Pada saat ini dunia kepustakawanan sedang mengalami masa transisi yang sangat besar dilihat dari sisi koleksi, SDM, dan fasilitas fisik perpustakaan. Perubahan ini merupakan penyesuaian kebutuhan pemustaka karena permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini. Terdapat beberapa layanan jasa informasi dalam sebuah perpustakaan perguruan tinggi. Salah satu diantaranya adalah layanan referensi. Menurut Tao (2009), penggunaan perpustakaan secara fisik telah bergeser ke format online sehingga berimbas pada menurunnya transaksi pada layanan jasa referensi. Artikel ini membahas layanan referensi virtual beserta perencanaan dan strateginya. Selanjutnya artikel ini disusun berdasarkan studi literatur yang mendukung pokok bahasan. Berdasarkan studi literatur, dapat diketahui bahwa layanan referensi virtual adalah salah satu strategi perpustakaan dalam memberikan layanan referensi. Selanjutnya perpustakaan dapat menghadirkan layanan referensi dalam genggaman tangan sehingga layanan referensi tidak ditinggalkan oleh pemustaka."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Uvi Fauziah
"[Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik merupakan pedoman hukum bagi setiap badan publik untuk menghindari terjadinya pelanggaran hak masyarakat atas informasi sekaligus menjadi jaminan agar keterbukaan tidak merugikan kepentingan pihak lain Sasaran Pemkot Depok dalam menjalankan amanat UU KIP adalah tercapainya 100 layanan informasi publik dan menjadi badan publik terbaik dalam implementasi UU KIP Namun sayangnya pelayanan informasi publik yang dilakukan oleh Pemkot Depok saat ini belum optimal Hal ini ditunjukkan antara lain dengan belum terpenuhinya penyediaan informasi publik sesuai ketentuan dan belum maksimalnya penanganan permohonan informasi serta pengaduan dari masyarakat Kendala yang dihadapi seperti keterbatasan SDM keterbatasan penguasaan informasi dan kendala koordinasi internal dan lintas unit organisasi menyebabkan belum tercapainya sasaran yang telah ditetapkan Penelitian ini akan fokus pada bagaimana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan terkait pelayanan informasi publik sehingga Pemkot Depok dapat meraih tujuan strategisnya Penelitian ini menggunakan matriks IFE EFE dan analisis PEST untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal matriks SWOT untuk perumusan alternatif strategi dan QSPM untuk pemilihan prioritas strategi Analisis terhadap faktor faktor internal dan eksternal menghasilkan 10 strategi pemanfaatan TI untuk membantu Pemkot Depok meraih sasaran dalam pelayanan informasi publik dengan meningkatkan kualitas informasi publik meningkatkan kualitas pelayanan dan mempermudah serta mempercepat akses informasi publik.

Act on Public Information Openness is a legal guidelines for every public institution to avoid violations of people's right to information as well as a guarantee that the openness does not harm the interests of other parties Depok City Government's target in implementing this act is to achieve 100 public information services and become the best public agency in the implementation of this act Unfortunately public information services by Depok City Government has not conducted optimally This is shown among others by the fulfillment of obligation to provide public informations that has not been in accordance with the provision and public information requests and complaints from the public that haven't been handled maximally Constraints faced such as limited human resources limited mastery of information and constraints in internal and cross organizational coordination become obstacles for achieving the targets This study will focus on how information technology can be used to solve problems related to public information services so Depok City Government can achieve its strategic objectives This study uses matrix IFE EFE and PEST analysis to analyze the internal and external environment SWOT matrix for the formulation of strategic alternatives and QSPM for selection of priority strategies Analysis of the internal factors and external generates 10 IT utilization strategy to help Depok City Government achieve the goal in public information services by improving the quality of public information improving service quality and simplify and speed up access to public information., Act on Public Information Openness is a legal guidelines for every public institution to avoid violations of people 39 s right to information as well as a guarantee that the openness does not harm the interests of other parties Depok City Government rsquo s target in implementing this act is to achieve 100 public information services and become the best public agency in the implementation of this act Unfortunately public information services by Depok City Government has not conducted optimally This is shown among others by the fulfillment of obligation to provide public informations that has not been in accordance with the provision and public information requests and complaints from the public that haven 39 t been handled maximally Constraints faced such as limited human resources limited mastery of information and constraints in internal and cross organizational coordination become obstacles for achieving the targets This study will focus on how information technology can be used to solve problems related to public information services so Depok City Government can achieve its strategic objectives This study uses matrix IFE EFE and PEST analysis to analyze the internal and external environment SWOT matrix for the formulation of strategic alternatives and QSPM for selection of priority strategies Analysis of the internal factors and external generates 10 IT utilization strategy to help Depok City Government achieve the goal in public information services by improving the quality of public information improving service quality and simplify and speed up access to public information ]"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisa untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV, dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan financial option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Pada proyek akhir ini ROV diterapkan untuk menilai investasi push e-mail di PT. Rekind (Rekayasa Industri ).
Hasil yang diperoleh dalam proyek akhir ini menunjukkan bukti dari klaim tersebut di atas. Penghitungan NPV dengan ROV menghasilkan nilai lebih besar daripada NPV biasa, yaitu Rp.169.782.000,- melawan Rp.161.350.000,-. Selisih dari kedua angka tersebut diperoleh dari kemampuan ROV dalam menangani resiko dan fleksibilitas.

Investment study is an analytical activity for assessing benefits and expenses of an investment and can be justification for it. The traditional method of investment study uses financial valuation approach where benefits and expenses are quantified into currency value and then compared. This thing is done in investment valuation using NPV and ROI. ROV (Real Option Valuation) is an alternative financial approach in investment valuation. Coming from the same phylosophy of financial option, ROV has an advantage in managing flexibility, risk, and volatility that probably occur in an investment. Thus, ROV might capture more value from investments that have those characteristics rather than traditional method. In this final project, ROV applied to valuate push e-mail investment in PT. Rekind (Rekayasa Industri).
The result obtained in this final project has shown the proof of the claim mentioned above. The NPV calculation with ROV yielded bigger value than of the traditional NPV, which is Rp.169.782.000,- against Rp.161.350.000,-. The margin of the two figures came up from the ability of ROV in managing the risk and flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen yang melaksanakan tugas Pemerintah dalam bidang Perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan,perpustakaandeposit , perpustakaan penelitian perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan,serta berkedudukan di ibukota negara"
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Setijawan
"Penerapan teknologi informasi sebagai sarana utama dan pendukung bisnis bank adalah menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan agar tidak menjadi kendala perusahaan dalam melaksanakan operasional perbankan dan pengembangannya.
Penelitian integrasi teknologi informasi dilakukan pada sebuah bank yang jaringan operasionalnya cukup luas didalam dan luar negeri. Selanjutnya diteliti kemungkinan dilakukannya strategi peremajaan teknologi informasi yang tepat dari seluruh jaringan kerja untuk kepentingan transaksi dan administrasi yang mendukung bisnis perbankan yang canggih.
Fokus dari tulisan ini membicarakan strategi peremajaan dengan pendekatan terintegrasi yang ditinjau dari sisi operasional dan bisnis perusahaan yang diidentifikasikan dalam suatu kebutuhan teknologi informasi untuk jangka pendek dan panjang sebagai upaya untuk mengatasi kendala pulau-pulau teknologi informasi, proses bisnis yang sulit dikembangkan lebih lanjut karena kelemahan dari sisi arsitektur, topologi jaringan, platform dan aplikasi sehingga tidak mampu mengikuti perkembangan bisnis bank dengan teknologi mutakhir yang begitu cepat tanpa harus diikuti perubahan "current sistem" secara mendasar. Dengan strategi peremajaan teknologi informasi ini diharapkan bank dapat memperluas jaringan kerja dengan sistim automasi pelayanan yang memungkinkan dengan cepat dan taktis mengikuti perubahan dan bahkan mampu meluncurkan produk perbankan baru inovatif yang diinginkan pasar.
Strategi peremajaan teknologi informasi dilakukan atas dasar strategi bisnis perusahaan dengan menyusun sebuah rencana jangka pendek dan panjang, mengidentifikasikan layanan yang diperlukan di semua tingkatan manajemen perusahaan. Strategi peremajaan teknologi informasi yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait : perubahan environment di Indonesia, environment teknologi informasi yang ada saat ini, penggantian dengan paradigma baru, visi teknologi, requirement operasional bisnis, arsitektur teknologi strategis.

Implementation of Information Technology as main and supporting infrastructure in banking business is very important. It is expected that the company doesn't have problems for business operational and expansion.
Research of information technology integration was done on Bank B. Bank B has a wide operational network in Indonesia and abroad. Afterwards research of the opportunity of an effective information technology migration strategy for overall network was done in order to support a modern banking business especially in transaction and administration.
This thesis is focused on migration strategy with integration approach of operational and company business. It is identified to an information technology for short and long term requirements for surpassing difficulties of islands of information technology, difficulties in expanding business processes because of weakness in architecture, network topology, platform and application. So bank B can't follow the fast growth in modern banking technology without having to change the basic current system. Bank 13 expects to be able to extend service automation network that follows changing quickly and tactically and Bank B can launch new innovative banking products to adapt to market needs.
Information Technology migration strategy is worked based on company business strategy by arranging a short term and long term plan, identifies service needed for all management level. Information technology migration strategy must consider some aspects: changing environment in Indonesia, current information technology environments, changing to new paradigm, technology vision, business operational requirements, strategic technology architectures.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Mario
"ABSTRAK
Kredit bermasalah atau non performing loan NPL merupakan salah satu indikator penilaian performa sebuah bank dalam menjalankan program kredit kepada nasabahnya. Peningkatan rasio NPL pada PT. Bank XYZ pada tahun 2016 memberikan dampak kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Tinggi atau rendahnya rasio NPL erat kaitannya dengan tingkat kepatuhan debitur dalam menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang ada. Peningkatan rasio NPL tersebut berasal dari berbagai sektor kredit termasuk kredit kepemilikan rumah KPR. Tercatat pada awal tahun 2017 terdapat 16,15 nasabah yang memiliki kredit tidak lancar pada kredit KPR FLPP. Kualitas kredit yang buruk memberikan kerugian pada Bank XYZ. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini digunakan teknik data mining untuk melakukan penilaian risiko calon nasabah kredit. Teknik data mining decision tree, support vector machine dan na ve bayes digunakan untuk melakukan penilaian risiko kualitas kredit calon nasabah. Teknik ensemble classification adaptive boosting dan bagging juga digunakan untuk meningkatkan performa dari model klasifikasi dasar. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan data nasabah KPR FLPP. Evaluasi penelitian dilakukan menggunakan teknik k-fold cross validation. Hasil dari penelitian menunjukkan model klasifikasi yang dihasilkan oleh metode base classification decision tree merupakan model yang terbaik pada kasus ini. Hasil dari pemodelan dapat digunakan dalam menilai potensi calon nasabah apakah akan menjadi nasabah yang mempunyai kualitas kredit baik atau buruk.
ABSTRACT
Non performing loan NPL is one of some indicators that can be used to measure the performance of bank in running a credit program to its customer. Bank XYZ rsquo s NPL rate increased in 2016 brought a huge loss to the organization. High or low NPL rate in the bank is closely related to the level of compliance of its customer in fulfilling their obligation based on agreement. The increment of NPL came from several sectors including the mortgage sector. In the beginning of 2017, there are 16.15 of customer have bad credit performance of FLPP mortgage program. Bad quality can bring loss to the Bank XYZ. To resolve that problem, data mining technique is used in order to assess the credit risk of prospect customer. Data mining techniques such decision tree, support vector machine SVM and na ve bayes are used to score the credit risk of the prospect customer. Ensemble classification technique such adaptive boosting and bagging are used as well to improve the performance of base classification rsquo s model. Modelling uses the historical customer data of FLPP mortgage program. The technique of evaluation in this research uses k fold cross validation. The result of this research shows classifiers from base classification decision tree has the best result amongst the other models in this case. The best models can be used to score the potential of prospect customer whether they will be having good credit or bad credit."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kasfu Hammi
"Hasil yang ingin dicapai pengguna merupakan alasan kenapa mereka membeli atau menggunakan suatu layanan. kondisi yang sama berlaku pada layanan TI . nilai dari suatu layanan TI kepada pengguna sangat bergantung pada seberapa bagus suatu layanan dapat memfasilitasi hasil ini. seiring dengan semakin tingginya tingkat dependensi organisasi kepada layanan TI maka semakin tinggi pula urgensi implementasi manajamen layanan TI. manajemen layanan TI merupakan komponen yang memungkinkan penyedia layanan untuk memahami layanan yang mereka sediakan, memastikan bahwa layanan tersebut benar-benar memfasilitasi hasil yang akan dicapai oleh pengguna dan untuk mengelola biaya serta resiko yang berkaitan dengan layanan tersebut. penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model perencanaan implementasi manajemen layanan TI mengacu pada standard dan kerangka kerja manajemen layanan TI, ISO 20000 dan ITIL.hasil dari penelitian ini mendefinisikan proses-proses apa saja yang harusdilakukan untuk merencanakan manajemen layanan TI yang merupakan bagian dari siklus Plan-Do-Check-Act implementasi manajemen layanan TI.

Results that users want to achieve is the reason why they buy or use a service. The same conditions apply to the IT services. value of an IT service to the user depends on how good a service can facilitate this result. along with the increasing levels of dependency IT organizations to service the higher the urgency implementation of IT management services. IT service management is a component that allows service providers to understand the services they provide, ensuring that the service is actually facilitating the results will be achieved by the user and to manage cost and risk associated with the service. This research aims to formulate a planning model of IT service management implementation refer to the standard framework and IT service management, ISO 20000 and ITIL. the results of this research process-the process of defining what should be done to plan for IT service management as part of the cycle Plan-Do-Check-Act implementation of IT service management."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Luhut P.
"Perkembangan teknologi informasi, baik di bidang hardware maupun software, semakin memudahkan end user dalam membangun dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkannya. Indikasi perkembangan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya aplikasi-aplikasi yang dibangun dan dikembangkan end user di Bapedal. Agar sisi positif perkembangan teknologi ini memberikan kontribusi yang menguntungkan Bapedal dalam upaya pencapaian visi, misi, dan sasarannya, perlu ada suatu mekanisme yang tepat, yang dapat mengendalikan dan mengontrol pengembangan-pengembangan yang dilakukan end user.
Konsep end user computing (EUC) dengan ragam variasi strategi penerapannya, pada dasarnya mengemukakan perlunya ada suatu batasan wewenang yang jelas antara end user dan divisi sistem informasi, kesiapan organisasi, komitmen manajemen, dan konsekuensi divisi sistem informasi. Dalam penelitian ini, penulis menyusun strategi penerapan EUC di Bapedal dengan mendasarkan pada model EUC management research yang dikemukakan oleh Brancheau and Brown (1993).
Model EUC management research memperkenalkan empat komponen utama yang berperan dalam EUC. Keempat komponen itu adalah: (1) context (2) individual EUC management (3) organizational EUC management dan (4) outcome. Dalam setiap komponen terdapat faktor-faktor dan variabel-variabel yang diperlukan dalam penerapan EUC. Analisis dilakukan dengan meninjau ada tidaknya faktor-faktor dan variabel-variabel tersebut. Langkah strategis yang diperlukan merupakan upaya melengkapi faktor-faktor dan variabel-variabel yang tidak ada.
Melalui serangkaian penelitian dan observasi yang tertuang dalam tesis ini, diperoleh bahwa dari sisi kesiapan organisasi dan komitmen manajemen, EUC dimungkinkan untuk diterapkan di Bapedal. Batasan wewenang dan tanggung jawab antara end user dan divisi sistem informasi perlu dituangkan dalam suatu aturan yang formal. Beberapa faktor lain yang perlu dilaksanakan Bapedal sebagai konsekuensi penerapan EUC adalah: (1) restrukturisasi organisasi divisi sistem informasi; (2) pembentukan komite tim pengarah, tim pengumpul data, dan tim analisis sistem informasi lingkungan; (3) pembentukan information center, (4) formalisasi prosedur-prosedur operasional; dan (5) penanaman rasa kepemilikan data dalam wahana end user.

The advancement of information technology, both in hardware and software has eased the end users in developing the needed application on its own. The indication of this development is reflected in the growth of the end user applications development in Bapedal. This positive aspect of information technology development gives a significant contribution toward Bapedal's vision, mission, and target achievement. To avoid chaotic situation, strategy and control mechanism has to be developed.
End user computing (EUC) concept with the variety of its strategy and implementation, basically points out the need to define a clear boundary of authority between end user and the information system division, organization readiness, management commitment, and all of its consequences. This thesis is about EUC implementation strategy based on Bapedal's case. The EUC used is based on Brancheau and Brown's EUC management research model (1993).
EUC management research model introduces four main components that play important roles in EUC. The four main components are (1) context; (2) individual EUC management; (3) organizational EUC management; and (4) outcome. In each component there are factors and variables that are needed in implementing the EUC concept. Looking at the availability of such factors and variables performs analysis. The strategy has to be proposed to fulfil those missing factors and variables.
Based on the case research survey and observation, looking deeply on the organization readiness and management commitment, Bapedal has the strong capability to implement the EUC approach. Boundary of authority and responsibility between end user and the information system division should be stated in a formal rule. Other factors that are needed to be implemented in Bapedal as a consequences of EUC implementation are: (1) restructurization of the information system division; (2) establishment of a steering committee, data collector team, and environmental information analyst team; (3) establishment of an information center; (4) formalization of operational procedures; and (5) promoting the end user data sense of belonging.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Information and communication technology based libraries need supporting from proffesional human resources who are able to manage the technology...."
JUPEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>