Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Connell, Evan S.
New York: The Viking Press, 1963
811.54 CON n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie P. Pratiknyo
"Jakarta telah kehilangan Pantai Publik. Pembangunan di Kawasan Pantai Jakarta diprioritaskan pada konteks nasional dan regional, seperti pengembangan Pelabuhan dan Industri. Pantai Ancol sebagai pantai yang tersisa pun tidak bisa diakses dengan cuma-cuma, setiap orang yang akan masuk ke kawasan wisata itu harus membayar tiket masuk untuk orang maupun kendaraan. Dimana pantai seharusnya menjadi milik publik dan tidak bisa diprivatisasi.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mencoba kaitkan antara Teori Pantai Publik, Persepsi Masyarakat tentang Pantai Publik, Kebijakan Pantai Publik yang dibuat oleh Pemda DKI Jakarta, dan kemungkinan pengadaan Pantai Publik untuk Rekreasi pada Pantai Privat Taman Impian Jaya Ancol.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif dan Kuantitatif. Dengan pengumpulan data melalui cara : Kuesioner pada masyarakat dan Wawancara Berpedoman kepada Pemerintah Daerah, Ahli Lingkungan, LSM, dan Perusahaan Rekreasi.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata Pantai Publik belum menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat Jakarta, hanya 38% responden menyatakan bahwa pantai merupakan tujuan wisata yang paling diminati. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah terbiasa akan ketiadaan pantai yang siap menjadi pantai publik dan karena pemerintah tidak menyediakan pantai publik. Wawancara Berpedoman kepada para stakeholder (Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta) menghasilkan usulan kebijakan Pantai Publik untuk rekreasi bagi masyarakat Jakarta, dan dukungan untuk segera mewujudkan Pantai Publik untuk rekreasi di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.

Jakarta has lost its Public Beach. Development has been prioritized at Jakarta beach area on national and regional context, such as harbor / port and industry development. Ancol Beach which is a remaining beach is unable to be entered free of charge, or in other words, the general Public must pay in order to be allowed to enter Ancol Beach. Those who wish to enter this tourism area must buy tickets/must pay for admission fee for both persons and vehicles. As a matter of fact, beach should belong to the general public and must not be privatized.
Therefore this research has been aimed at observing and trying the relationship among Public Beach Theory, society's perception pertaining Public Beach, Public Beach policy which is determined by regional government of DKI Jakarta and the possibility of the provision of Public Beach for recreation at private beach, Taman Impian Jaya Ancol.
The research method which is used is qualitative and quantitative method, by data collection through : Questionnaire to society, Guiding Interview to regional government, Expert in Environment, Society Resource Institute and Recreation Company.
Based upon the research results, as a matter of fact, Public Beach has not become an urgent necessity of Jakarta's society yet. Only 38% of the society respondents who say that the beach is the tourism which is the most interested. This is because the society has got accustomed to the inexistence of beach which is ready to be Public Beach and the government does not provide Public Beach. The Guiding interview to stakeholders (regional government of DKI and the privates) has brought about this suggestion regarding Public Beach policy pertaining recreation for Jakarta society and support of realizing Public Beach immediately for recreation at Taman Impian Jaya Ancol.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Pantai , wilayah yang terletak antara daratan dan lautan , sangat dinamis karena dipengaruhi oleh daratan dan laut. Indonesia dengan panjang garis pantai sekitar 80.570 km, memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, dimana pada wilayah tersebut ada sekitar 60 % (140 juta penduduk) dan 80 % dari kegiatan industri ada di pesisir , karena akses transportasinya lebih mudah ke pusat perdagangan dunia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"After completion of the shore protection works, the structural and the sand fill components are susceptible to damaga. Therefore, continuing monitoring needs to be prpgrammed comprehensively...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The Southern part of The Yogyakarta Special Province and The Central Java Province mostly consist of coastal alluvial plain and beach ridges lying from Parangtritis in the east to Cilacap in the west. Hydrogically the area is characterized by fairly good condition of groundwater. Some part of the area where the studied was conducted is lying between the Serang River and Bogowonto River. The possible groundwater utilization in the future re for the agricultural, domestic and tourism needs. As the area will grow it is neccesary to asses the groundwater condition, because the groundwater is one of the possible water supply sources for the future. The study was conducted to a). identify groundwater condition of the area lying between Serang river and Bogowonto River, including water balance of the area, b). identify possible salt water intrusion into the aquifer of the area especially in the beach ridges close to the sea."
GEOUGM 27:69 (1995)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jaila Muhardila
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang interioritas yang terjadi di ruang terbuka kota melalui kegiatan piknik. Studi kasus piknik yang terpilih berlokasi di Kolam Pantai, Taman Impian Jaya Ancol. Aktifitas makan biasanya dilakukan di ruang dalam (interior). Makan yang dilakukan pada piknik dilakukan di ruang luar. Alasan kegiatan makan dilakukan di ruang interior adalah adanya kebutuhan kualitas interior seperti aman dan nyaman untuk berkegiatan. Berkegiatan pada ruang luar, khususnya ruang terbuka kota, memunculkan isu akan kebutuhan kualitas interior tersebut sehingga piknik membutuhkan pertimbangan terhadap penentuan lokasi. Perasaan nyaman dan aman tiap individu bergantung pada subyektifitas manusia. Ruang terbuka kota berisikan elemen lingkungan. Strategi yang dilakukan tiap individu terhadap elemen lingkungan ruang luar menjadi penting agar tercipta rasa aman dan nyaman ketika berkegiatan di ruang luar. Subyektifitas manusia terjelaskan melalui interioritas manusia. Interioritas terjelaskan melalui keintiman dan kedekatan. Salah satu bentuk keintiman adalah privasi. Kondisi intim terjelaskan melalui batasan tak terlihat.
Melalui studi kasus yang dilakukan, bentuk keintiman piknik yang ditemukan adalah orientasi yang berhadapan dan jarak yang dekat ketika makan dan mengobrol sesama anggota keluarga. Batasan yang tercipta saat piknik adalah selalu berubah menurut pergerakan dan perpindahan yang dilakukan berdasarkan waktu dilaksanakannya piknik, yaitu dapat diperluas, diperpanjang, dipersempit dsb. Ruang interior yang telah terbentuk di ruang terbuka kota harus mempertimbangkan keinginan, kebutuhan, pengalaman, indera dan persepsi manusia sehingga kehidupan kota menjadi lebih humanis dan layak untuk dihuni.

ABSTRACT
This paper discusses the interiority that occurred in the city open space through picnic activities. Case studies of picnic are located in Beach Pool, Taman Impian Jaya Ancol. Meal activity usually done in the interior. Meal activity in picnic is done in exterior. The reason why dining activities carried out in the interior space because there is interior quality requirements such as safe and comfortable for doing activities. Doing activities in exterior, particularly the open spaces of the city, raised the issue of the need for the interior quality, so picnic requires consideration of location determination. Feeling comfortable and secure of each individual relies on human subjectivity. The action strategy through the open space environment elements of exterior space becomes important in order to create a sense of security and comfort when doing activities in exterior space. Human subjectivity explained through human interiority. Interiority explained through intimacy and closeness. One form of intimacy is privacy.
Intimate conditions explained through an invisible boundary.
Through case studies were carried out, the form of intimacy at a picnic that was found was the opposite orientation and proximity when eating and chatting among family members. Space boundaries created at the picnic is always changing according to the movement and displacement which is based on time of execution of the picnic, which can be expanded, extended, etc. narrowed. The interior space that has formed in the open space the city should consider the wants, needs, experiences, senses and human perception that city life is becoming more humane and decent to live.
;;"
2016
S64667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartini Aulia
"Dasar Pemikiran - Pantai merupakan kenampakan yang memiliki sifat dinamis karena memperlihatkan perubahan bentuk yang relatif cepat, baik itu secara meneqak maupun mendatar. Kecepatan perubahan pantai secara mendatar dinyatakan oleh perubahan bentuk garis pantai dan secara menegak oleh bentuk morfologi pantai. Segara Anakan yang terletak dibagian Selatan P. Jawa merupakan pantai yang berbentuk landai dan merupakari rataan lumpur yang luas, berbeda dengan pantai di Selatan P. Jawa lainnya yang berbentuk curam. PantEd ini dipengaruhi oleh pasang yahg kuat tetapi tidak sekuat bagian pantal lainnya, karena terlindung oleh P. Nusakambangan. Di dalam perkembangannya bentuk pantai dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan (Bird 1984) yaitu faktor alami dan -faktor manusiai (Ongkosongo, 1980).
Tujuan Penelitian ingin mengetahui bentuk pantai Segara Anakan serta untuk melihat kaitan antara -faktor lingkungan dengan perkembangan bentuk pantai Segara Anakan.
Masalah: Bagaimanakah perkembangan bentuk pantai Segara Anakan secara menegak dan mendatar ? Bagaimana kaitan antara faktor lingkungan dalam perkembangan bentuk Segara- Anakan ?
Batasan: Faktor alami meliputi faktor sedimentasi, biologi pantai berupa hutan mangrove, daerah aliran sungai , arus pasang-surut dan kiatan vulkanisme dalam bentuk letusan gunung Gal unggung. Faktor manusiawi berupĂ  penggundulan hutan di hulu Ci Tandui."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"After completion of the shore protection works, the structural and the sand fill components are susceptible to damage. Therefore, continuing monitoring needs to be programmed comprehensively. Operational monitoring consists of periodic inspection and measurement performed to obtain information necessary to make an updated assessment of the project state on a periodic basis. Periodic inspection includes visual survey, terrestrial photograph, and walking inspection, while measurement includes shoreline and cross-section of structures. Based on the result of the data analysis of Sanur beach year 2004-2006, the shoreline suffers deterioration and loss of beach fill from the condition before the handing over of the project compared to the monitoring result on September 2006. The average loss of beach fill is 15.52% (49.747 m3) compared to year 2004 (before handing over the project). The greatest shoreline recession happened at area L84-G32 with the rate of 8.65 m from shoreline when the project was finished (2004). The recession is estimated due to an offshore transport of material beach fill because of the presence of a trough in front of the coastal structure. Entirely, the rate of shoreline recession at Sanur beach reaches 1.28 m per year."
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>