Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manoppo, Pieter George
"Tulisan ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan Interactive Problem Solving Workshop sebagai pendekatan baru resolusi konflik komunal berdimensi psikososial. Sasarannya diarahkan terutama terhadap perubahan persepsi, kognisi sosial, emosi, dan perilaku konflik partisipan BakuBae Maluku. Penerapannya dilakukan melalui pelaksanaan Lokakarya Pemecahan Masalah oleh LBH BakuBac Maluku.
Pendekatan Interactive Problem Solving Workshop ini berbeda dengan pendekatan konvensional resolusi konflik internasional dan sosial. Pendekatan konvensional lebih memberikan tekanan pada aspek diplomasi pemaksanaan dan kekerasan (mengambil bentuk Peace Keeping Force) dan legal (pengadilan, negosiasi, arbitrase). Perubahan pada level psikososial amat terabaikan. Akibatnya situasi konflik secara substansial tetap tidak berubah (settle)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmaryanti Sumaryo
"Sebagai perusahaan yang berusaha untuk bertahan menghadapi berbagai perubahan baik perubahan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang kita ketahui sangat pesat, PT. SCF bersepakat untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dengan menerapkan manajemen sumber daya manusia yang 'up to date' salah satunya adalah ménerapkan sistem pengelolaan kinerja (performance management system) dengan pendekatan MBS (manajemen berdasarkan sasaran). Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Kinerja (SPK) di PT. SCP yang baru memasuki periode ke2 (l,5 tahun) ini masih dirasa kurang efektif. Perusahaan masih berada dalam taraf pembelajaran dan pembiasaan antara lain dengan melakukan sosialisasi atas konsep ini. Diharapkan setelah tahun ketiga (2005) pcrusahaan dapat memasuki taraf pemantapan. Dari ketiga tahap pelaksanaan SPK yang terdiri dari tahap perencanaan kinerja (performance planning), tahap bimbingan (day-to-day coaching) dan tahap penilaian kinerja (performance appraisal), tahapan perencanaan kinerja merupakan tahapan yang paling kritis karena sebagaimana dikatakan oleh Bacal (1999). Selain merupakan tahapan paling awal dari satu periode pelaksanaan yang tentunya sangat mempengaruhi tahapan-tahapan selanjutnya, dalam perencanaan kinerja, seluruh karyawan (level manajerial maupun pelaksana) dituntut untuk mampu menetapkan sasaran individu yang terkait dengan sasaran perusahaan Melalui proses menurunkan (cascading), sasaran perusahaan (RKAP) diturunkan menjadi sasaran divisi/unit / area (RKAS) dan sasaran individu. Untuk itu dituntut suatu ketrampilan agar dapat menulis sasaran ~ sasaran (goals) dengan jelas sehingga dapat dijadikan arah dan patokan baik bagi karyawan (bawahan) yang bersangkutan maupun bagi atasannya. Sasaran yang jelas hanya mungkin dicapai jika ditulis dengan mengacu pada konsep SMART yaitu Spesific (spesifik), Measureable (dapat diukur), Accurare (berada dalam ruang lingkup langsung jawabnya}, Realistis (yakin dapat dicapai) dan Time bound (menunjukkan satu periode waktu tertentu). Ketrampilan sebagaimana diungkapkan oleh banyak ahli dapat diperoleh melalui pelatihan namun tentunya elemen - elemen yang membangun satu pelatihan harus disesuaikan dengan tujuan dan sasaran dari pelatihan itu sendiri. Untuk itulah, penulis berkeyakinan untuk meningkatkan ketrampilan karyawan PT. SCF dalam menuliskan sasaran sesuai dengan konsep SMART dapat melalui pemberian workshop atau yang dapat diistilahkan dengan workshop goal- setting. Karena keahlian timbul dari salu kebiasaan. maka sebaiknya workshop tidak hanya diberikan satu kali. Diharapkan dengan semakin trampilnya para karyawan dalam menuliskan sasaran-sasaran kerja muka semakin mudah proses pencapaian sasaran itu. Karyawan mengetahui dengan jelas apa yang ditunlul darinya dan para alasan dapat lebih mudah memantau, membimbing dan memberikan penilaian kinerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keedy, Mervin L.
Reading, MA: Addison-Wesley, 1986
512.9 KEE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Polya, George
New York: John Wiley & Sons, 1981
510.76 POL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dunlop, David L.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1983
510 DUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Grogono, Peter
Reading Mass: Addison-Wesley, 1982
005.133 GRO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Halimun Muhammad
"Kajian literatur ini bertujuan memetakan pemikiran dan tindakan yang telah berkembang mengenai isu pembangunan berkelanjutan. Kajian ini mengidentifikasi dua pendekatan besar dalam memahami pembangunan berkelanjutan. Pendekatan problem-solving lebih memperhatikan teknis pengelolaan manfaat dan resiko dari daya guna lingkungan hidup bagi pembangunan melalui proses pembuatan dan penerapan keputusan pada tingkatan internasional, domestik negara, maupun daerah. Sedangkan pendekatan kritis lebih menelisik relasi power dalam globalisasi pola produksi dan konsumsi yang mempengaruhi posisi berbagai pihak yang berbeda dalam merasakan manfaat dan resiko dari daya guna lingkungan. Kedua pendekatan tersebut tidak selalu terpisah atau bertentangan. Namun pembagian tersebut dapat memudahkan sebagai acuan untuk membingkai bagaimana hubungan antara pembangunan dan lingkungan hidup telah diperlakukan dalam sistem hubungan antar negara-bangsa.

This literature review is intended to lay out ideas and actions that have been developed concerning the issue of sustainable development. This review identifies two general approaches in understanding the relations between development and environmental condition in sustainable development. Problem-solving approach is more concerned with technical management of benefits and risks in utilizing the environment for development purposes, through decision making and implementation processes at international, domestic, and local levels. While critical approach investigates power relations in the globalized patterns of production and consumption which affect the position of various actors in experiencing the benefits and risks from the utilization of the environment for development. The two approaches are not mutually exclusive, but the categorization may help to frame how the relations between development and the environment have been treated in the system of inter-state relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Gloria Natalina
"MP merupakan sebuah organisasi yang menjual jasa pendidikan yang didirikan pada tahun 1982. Perusahaan ini memiliki akreditasi dengan predikat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Program-progam yang ditawarkan adalah program-program yang bergelar dan nir-gelar.
Sampai dengan Juni 2005, jumlah karyawan MP mencapai 106 orang, yang terbagi atas pengajar yang disebut dengan Faculty Member (FM) dan pendukung yang disebut dengan Supporting Member (SM). Jumlah FM 34 orang, dan SM 72 orang. FM bergelar akademis mulai dari S2 sampai Doktor dan 4 orang di antaranya memperoleh gelar Profesor dari Pemerintah (Dirjen Pendidikan Tinggi DIKTI), dan SM bergelar akademis mulai dari SMA sampai S2.
MP belum melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan baik, seperti perencanaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, seleksi, penempatan yang terstruktur, pelatihan yang terencana, dan belum memiliki sistem evaluasi kinerja. Meskipun menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya manusia, namun waktu dan perhatian manajemen masih terpusat pada usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memajukan perusahaan.
Saat ini terjadi beberapa pelanggaran di MP, antara lain problem absensi, lembur dan pemakaian kendaraan kantor untuk keperluan pribadi, hilangnya bebe¬rapa barang milik perusahaan, dan lain-lain. Di antara problem-problem tersebut, absensi adalah problem yang terjadi berulang kali yang melibatkan baik FM maupun SM. Yang dimaksud dengan problem absensi (ketidakhadiran) di MP adalah datang terlambat atau pulang lebih awal dari jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, jam 8 pagi sampai 5 sore. Jika karyawan datang jam 8.30 dan pulang jam 17.30, tetap dianggap melanggar jam presensi (kehadiran) oleh Bagian Administrasi SDM (Personalia).
Problem absensi mulai diperhatikan pads tahun 1990. Manajemen melakukan berbagai upaya untuk memecahkan problem tersebut, yaitu dengan pemberian reward dan punishment, namun hingga kini pelanggaran absensi tersebut masih terus berlangsung.
Setelah menganalisis situasi dan kondisi perusahaan maupun karyawan MP serta membandingkan beberapa alternatif yang mungkin dilakukan, Penulis mengusulkan agar MP menerapkan systems thinking dalam problem solving absensi.
Systems thinking adalah usaha untuk memahami suatu perilaku dengan memeriksa secara holistik sebab-sebab dad perilaku tersebut serta kaitan di antara sebab-sebab tersebut. Jadi bukan sekadar menganalisis perilaku tersebut sepotong demi sepotong.
Yang sangat berperan dalam proses ini adalah Manajemen MP dan Bagian SDM. Proses ini melibatkan komunikasi yang berkesinambungan antara pimpinan dan karyawan, baik secara formal maupun informal.
Dalam komunikasi tersebut perlu brainstorming yang tidak untuk mencari-cari kesalahan karyawan. Keterbukaan dalam komunikasi akan sangat menunjang keberhasilan brainstorming tersebut. Semua upaya yang dilakukan dalam proses systems thinking dalam problem solving absensi tersebut pada pokoknya adalah untuk mencapai peningkatan efektivitas dan kualitas kinerja karyawan sesuai dengan visi dan misi perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertson, S. Ian
East Sussex: Psychology Press, 2001
153.43 ROB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>