Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahadi Sudarsono
"ABSTRAK
Permasalahan yang dihadapi Polri di bidang Sumber Daya Manusia salah satunya adalah adanya kesenjangan atau 'gap performance' antara kinerja Polri dengan harapan masyarakat sebagai stake holder. Secara internal Polri telah melakukan perubahan-perubahan melalui aspek-aspek struktural, instrumental dan kultural. Namun perubahan pada aspek kultural dirasakan berjalan lambat dibandingkan dengan aspek lainnya.
Berdasarkan temuan dari penelitian Lembaga Manajemen UI (2005), pada aspek perilaku mahir, terpuji dan patuh hukum dapat diidentifikasikan bahwa yang menjadi salah satu penyebab adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dan kondisi obyektif pelayanan Polri adalah rendahnya kemampuan anggota Polri dalam penggunaan komunikasi yang efektif yang dijiwai sikap kesediaan membantu (prososial) dalam konteks norma hukum yang berlaku.
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, pendekatan program pelatihan sikap prososial dan komunikasi efektif diajukan untuk pencapaian pengetahuan, peningkatan keterampilan dan perubahan sikap bagi anggota Polri. Pelatihan ini diprioritaskan untuk Bintara Polri mengingat mereka secara langsung melayani masyarakat serta sebagai ujung tombak tugas Kepolisian. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan dengan pokok bahasan sikap prososial, pemahaman terhadap norma dan HAM serta komunikasi yang efektif sesuai paradigma baru Polri. Sebagai indikator keberhasilan program pelatihan, dilakukan evaluasi yang meliputi penilaian terhadap reaksi peserta pelatihan, hasil belajar, perilaku dan hasil pelatihan itu sendiri. Evaluasi terhadap output pelatihan dilakukan selama kegiatan berlangsung, sedangkan evaluasi outcome sebagai dampak jangka panjang dilakukan oleh atasan langsung atau berdasarkan laporan masyarakat pada Irwasum, Propam dan Divisi Hukum Polri. Sebagai rekomendasi, penyelenggaraan pelatihan sikap prososial dan komunikasi efektif ini ditetapkan sebagai kebijakan Kapolri dan dituangkan dalam program kerja Deputi Sumber Daya Manusia Polri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Novlindah
"Penelitian ini membahas pengaruh gaya kepemimpinan otokratik, demokratik, laissez faire, transaksional, transformasional, karismatik, dan iklim komunikasi terhadap kinerja anggota tim di tim audit AKN II BPK RI. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kepada 101 responden (anggota tim audit AKN II BPK RI) dengan menggunakan kuesioner online dalam aplikasi google documents. Analisis data yang digunakan adalah analisis data multivariat dengan menggunakan analisis path.
Dari hasil analisis diketahui bahwa gaya kepemimpinan demokratik, transaksional, transformasional, karismatik memiliki pengaruh terhadap kinerja anggota tim baik secara langsung maupun melalui iklim komunikasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan otokratik dan laissez faire tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja anggota tim baik secara langsung maupun tidak langsung.

This research explores the influence of leadership styles (autocratic leadership style, democratic leadership style, laissez faire leadership style, transactional leadership style, transformational leadership style, charismatic leadership style) and communication climate on the performance of team members in the auditing team of AKN II, The Audit Board of The Republic of Indonesia. This research used a quantitative approach with the positivist paradigm. The researcher conducted a survey on 101 respondent (the audit team members of AKN II BPK RI) to collect the data used in this research, using an online questionnaire in google docs application. Data analysis used in this research is multivariate data analysis using the analysis path.
The result indicates that democratic leadership style, transactional leadership style, transformational leadership style, and charismatic leadership style have an effect on the team member’s performance either directly or through the communication climate. The result also shows that autocratic leadership style and laissez faire leadership style have no effect on the performance of team members either directly or indirectly.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Artha Margareth
"Kinerja perusahaan ditentukan oleh kontribusi dari masing-masing kinerja individu. Keadaan lingkungan tempat bekerja, kepemimpinan dalam organisasi, faktor individu berupa motivasi pada kajian sebelumnya akan meningkatkan kinerja. Penitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
Penelitian dilakukan pada karyawan Human Capital Management Group PT Telekomunikasi Selular. Jumlah sampel penelitian adalah 48 orang karyawan. Instrumen berupa kuesioner digunakan untuk mendapat data penelitian. Data teknik pengujian analisa regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa persepsi mengenai Kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, begitu juga lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Organizational performance can be determined by contribution of individual performance. Work environment, organization leadership, and individual factor like motivation in previous research could increase employee's performance. This research will examine the influence of leadership, motivation, and work environment on employee's performance.
This research was taken place at Human Capital Management Group PT Telekomunikasi Selular employee. Sample of this research is 48 employees. Questionnaire was used to collect data. Analysis of multiple regressions was applied to test the hypotheses of the research.
Result of the research showed that perception of leadership had positive and significant effect on employee?s performance. Motivation and Work environment also had positive and significant effect on employee's performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilina Sari
"ABSTRAK
Kemampuan untuk memahami apa yang disampaikan oleh
orang lain dan kemampuan untuk mengutarakan isi pikiran kepada orang
lain adalah penting. Petty dan Jensen (1980) menyatakan bahwa
kemampuan berbahasa berkorelasi positif dengan keberhasilan belajar anak.
Untuk dapat dipahami oleh orang dewasa, anak-anak yang menguasai
kebanyakan konsep spontan dapat saja menguasai konsep ilmiah dengan
bantuan guru di sekolah atau melalui interaksi dengan orang dewasa yang
lebih ahli di lingkungannya.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti apakah
ada pengaruh lingkungan belajar terhadap kemampuan bahasa anak usia 8 -
10 tahun yang diukur melalui kompetensi komunikatif. Lingkungan belajar
dalam penelitian ini dibatasi pada lingkungan belajar di rumah dan di
sekolah. Sedangkan aspek-aspek yang terdapat di dalam lingkungan belajar
dibatasi pada aspek : Orang-orang di sekitar anak dan interaksinya,
Aktivitas anak, Fasilitas fisik , dan Komunikasi dan nilai-nilai yang dianut,
seperti yang dikemukakan oleh Bronfenbrenner (dalam Myers, 1992).
Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah siswa-
siswi sekolah dasar berusia 8 - 10 tahun dengan tingkat inteligensi umum
rata-rata. Subyek-subyek penelitian diambil dari 2 lingkungan belajar yang berbeda, yaitu sebanyak 30 subyek berasal dari lingkungan belajar yang
banyak menyediakan stimulus secara kualitatif dan kuantitatif dalam
merangsang kompetensi komunikatif anak (lingkungan belajar A) dan
sebanyak 30 subyek lainnya berasal dari lingkungan belajar yang kurang
dalam menyediakan stimulus secara kualitatif dan kuantitatif dalam
merangsang kompetensi komunikatif anak (lingkungan belajar B). Untuk
mengukur kompetensi komunikatif subyek, subyek diminta untuk
menjabarkan/menjelaskan 9 kata benda target.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak yang
berada di lingkungan belajar yang banyak menyediakan stimulus-stimulus
secara kualitatif maupun kuantitatif dalam merangsang kompetensi
komunikatif anak memiliki nilai kompetensi komunikatif yang Iebih tinggi
secara signifikan daripada anak-anak yang berada di lingkungan belajar
yang kurang dalam menyediakan stimulus. Di samping itu, penelitian ini
juga menunjukkan bahwa walaupun semua aspek-aspek lingkungan belajar
memberikan pengaruh dan berkorelasi positif terhadap kemampuan bahasa
anak yang dalam penelitian ini dikaitkan dengan penguasaan konsep yang
diukur melalui kompetensi komunikatif anak, namun aspek 1 yaitu orang-
orang di sekitar anak dan interaksinya memberikan sumbangan yang paling
besar terhadap kompetensi komunikatif anak. Begitu pula halnya dengan
kata-kata benda target yang dapat dengan sangat mudah dijelaskan/
dijabarkan oleh anak adalah kata-kata benda target yang berada di dunianya
terutama dunia bermain. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya
indikasi bahwa faktor sosial ekonomi juga mempengaruhi seberapa dekat
dan sering anak berinteraksi atau memiliki pengalaman terhadap benda-
benda tersebut sehingga mempengaruhi hasil kompetensi komunikatif.
Sementara itu juga didapatkan hasil bahwa pada anak usai 8 -10 tahun, usia
tidak mempengaruhi kompetensi komunikatif anak secara signifikan.
Sedangkan untuk jenis kelamin didapatkan hasil yang berbeda antara
lingkungan belajar A, di mana jenis kelamin mempengaruhi kompetensi
komunikatif anak secara signifikan, dengan lingkungan belajar B, di mana
jenis kelamin tidak mempengaruhi kompetensi komunikatif anak.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melihat juga
peranan orang-orang di sekitar anak selain orang tua dan guru. Kemudian
dapat juga dilihat hubungan kompetensi komunikatif dengan prestasi siswa,
mengingat kemampuan berbahasa anak berkorelasi positif dengan
keberhasilan belajar anak."
1998
S2731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunilia Juhana
"ABSTRAK
Sejalan dengan era globalisasi maka persaingan pada dunia industri menjadi semakin ketat. Setiap organisasi perusahaan berperan secara aktif untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Adanya faktor pendukung dari sumber daya manusia menjadi hal penting agar tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berpotensi menjadi kebutuhan mutlak. Dalam hal ini banyak perusahaan yang memiliki sumber daya yang berpotensi dibidangnya kurang dapat memahami tujuan organisasi perusahaan. Pada kenyataannya sumber daya manusia yang ada kurang dikelola dengan manajemen yang efektif. Manajemen yang dipimpin oleh adanya manajer berperanan penting dalam mempengaruhi karyawannya menampilkan kerjasama yang optimal dalam menyelesaikan tugas.
Sejak berdirinya sekitar empat tahun yang lalu PT. PCN selaku perusahaan berbasis jasa teknologi informasi dengan skala perusahaan swasta kecil dengan karyawan tidak lebih dari 25 (duapuluh lima) orang memiliki manajer-manajer yang kurang terampil dalam memimpin bawahannya. PT. PCN yang berorientasi pada memuaskan pelanggan melalui hasil jasanya saat ini kurang didukung oleh kinerja karyawan yang optimal dalam bentuk semangat kerja dan kerjasama. Faktor keterampilan manajer dalam memimpin untuk mempengaruhi bawahan bekerja tampaknya masih kurang disadari.
Adanya keterampilan manajer dalam memimpin terutama yang berkaitan langsung dengan bawahan khususnya melalui interaksi dalam bentuk pola komunikasi verbal tampaknya masih kurang disadari keberadaaannya. Ketidak terampilan manajer dalam berkomunikasi dapat dikatakan sebagai tidak terjadinya komunikasi efektif yang dapat menyebabkan karyawan tidak dapat mengerti maksud manajer, serta salah menginterpretasikan pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya.
Sebagai konsekuensinya hal ini dapat juga berakibat pada menurunnya semangat kerja karyawan untuk menuntaskan tugas dalam kerjasama.
Sebagai usaha mengatasi masalah yang ada sertaberdasarkan berdasarkan analisis kebutuhan maka program pelatihan keterampilan komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi salah satu persoalan manajer berkomunikasi dalam mempengaruhi bawahannya. Keterampilan komunikasi efektif tersebut dapat diberikan oleh lembaga yang terbiasa menangani kegiatan pelatihan. Durasi pelatihan dilakukan dalam satu setengah hari. Setelah pelatihan akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas kegiatan pelatihan itu sendiri, yaitu pada tahap reaksi, evaluasi untuk mengetahui adanya proses belajar pada tahap learning dan evaluasi untuk melihat dampak perubahan pada peningkatan kinerja yaitu pada tahap behavior. Kegiatan evaluasi ini selanjutnya diikuti dengan kegiatan transfer of training untuk melihat pelaksanaan pengetahuan, keterampilan yang didapat dari pelatihan ke situasi kerja sehari-hari."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Susilowati
"Tesis ini bertujuan untuk melihat peningkatan kompetensi komunikasi interpersonal dan kinerja pre ops pilot dengan memberikan pelatihan komunikasi interpersonal yang efektif. Berdasarkan penggalian data awal melalui wawancara dengan asisten manajer training dan chief pilot fixed wing, diketahui bahwa sampai saat ini belum pernah dilakukan pengukuran terhadap kinerja dan kompetensi komunikasi interpersonal pada pre ops pilot. Mereka juga mengeluhkan bahwa pre ops pilot yang ada di perusahaan memiliki kinerja yang belum maksimal, dimana komunikasi interpersonal merupakan aspek yang masih perlu dikembangkan. Sebanyak 7 pre ops pilot di PT. X menjadi sampel di penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi komunikasi interpersonal dengan kinerja. Bentuk hubungan tersebut bersifat positif, dimana semakin tinggi kompetensi komunikasi interpersonal, maka semakin tinggi kinerja mereka. Selain melihat hubungan, peneliti juga melihat efektivitas dari pelatihan komunikasi interpersonal yang diberikan terhadap kompetensi komunikasi interpersonal dan kinerja. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan tersebut efektif dalam meningkatkan kompetensi komunikasi interpersonal, tetapi belum efektif dalam meningkatkan kinerja pre ops pilot di PT. X.

The purpose of this study is to see an increasing of interpersonal communication competence and performance in pre ops pilots by giving an effective interpersonal communication training. Based on the initial data through interviews with the assistant manager training and chief pilot fixed wing, the company haven't been conducted performance appraisal and interpersonal communication competency in pre ops pilot. They also complained that the existing pre ops pilot doesn't have an optimized performance, where interpersonal communication is an aspect that needs to be developed. Seven pre ops pilot at PT. X participated in this study.
The result indicated that there is a significant relationship between interpersonal communication competency and performance. The form of the relationship is positive, where the higher interpersonal communication competence that they have, the performance is also high. In addition, the researcher also examined the effectiveness of interpersonal communication training toward interpersonal communication competence and performance. The result showed that training is effectively improve interpersonal communication competence, but not in the performance of pre ops pilot in PT.X.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30992
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvennia
"Penelitian ini berfokus pada assesmen kebutuhan pelatihan komunikasi interpersonal pada bebcrapa posyandu di wilayah Jakarta Timur untulc mendapat gambaran mengenai ketemmpilan komunikasi interpersonal Rader posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Model operasional assesmen menggunakan metode wawancara pada pam ibu dengan balita status gizi kurang atau buruk yang datang ke posyandu dan focus group discussion pada sej umlah kader posyandu. Responden wawancara beljumlah 4 orang dan partisipan Focus Group Discussion bezjumlah [4 orang. Setelah data didapat, dilalmlran analisis wawaneara dan Focus Group Discussion untuk melihat kebutulmn pelatihan komunikasi interpersonal bagi kader posyandu.
Dari analisis terhadap basil wawancara, disimpulkan: 1) keterampilan komunikasi interpersonal balk verbal maupun non verbal perlu untuk ditingkatkan; 2) respondcn mendukung bila kader posyandu dan bidan mendapatkan pelatihan komunilcasi interpersonal. Sementara dari basil analisis terhadapjbcus group discussion, disimpullcanz 1) partisipan mengalami lcesulilan dalam melakukan petsuasi pada pam ibu untuk mjin datang ke posyandu; 2) partisipan merasakan adanya kebutuhan pelatihan komunilcasi interpersonal untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kinder posyandu. Hasil assesmen akan diteruskan dengan rnelakukan pelatihan komunikasi interpersonal bagi kaderdan bidan di posyandu serta menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dengan meneliti aspek-aspek lainnya selain komunikasi interpersonal yang ikut menentukan kcputusan ibu unmk datang ke posyandu.

The focus of this research is a need assesrnent for interpersonal communication skill training at several posyandus in %t Jakarta with objective to gain informations regarding interpersonal oommtmication skill within posyandu cadres This research is a qualitative research. Assessment operational model applies a general interview guide approach method to mothers of under nutrition children and focus group discussion to posyandu cadres. Participants for the interview are 4 persons while participants for the focus group discussion are I4 persons.
The following are the interview research results: 1) verbal and non verbal interpersonal skill needs enhancement; 2) training for poqrarrdu cadres and midwives in interpersonal communication skill are needed, while the focus group discussion research results are: 1) participants are facing difficulties in persuading mothers' of children to participate in posyandu activities; 2) lack of interpersonal communication skill training in order to improve quality and ability of posyandu cadres. This research suggests a follow up research focused on other aspects which reinforce mothers' decisions to participate in posyandu activities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Daru Priliantari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28522
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Julia T., 1950-
"Award-winning author Julia T. Wood presents a pragmatic introduction to the concepts, principles, and skills of interpersonal communication?helping you build the skills you need to become a better communicator. You'll also read about such timely issues as the ethical challenges and choices that affect interpersonal communication, emotional intelligence and forgiveness, interracial relationships, safe sex, dealing with abuse from intimates, race-related differences between conflict styles, the power of language, and more! -- Product Description."
Jakarta: Salemba Empat, 2010
153WOOK001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Julia T., 1950-
"Award-winning author Julia T. Wood presents a pragmatic introduction to the concepts, principles, and skills of interpersonal communication?helping you build the skills you need to become a better communicator. You'll also read about such timely issues as the ethical challenges and choices that affect interpersonal communication, emotional intelligence and forgiveness, interracial relationships, safe sex, dealing with abuse from intimates, race-related differences between conflict styles, the power of language, and more! -- Product Description."
Jakarta: Salemba Empat, 2010
153WOOK002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>