Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Natasya
"Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Cina, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Pengaruh Cina kental sekali terdapat pada instrumennya sukong, tehyan dan kongahyan serta penggunaan tangga nada pada gambang kromong yang menggunakan tangga nada pentatonik Cina.

Gambang Kromong (or written gambang keromong) is similar to the gamelan orchestra that combines Chinese musical instruments, such as sukong, Tehyan, and kongahyan. The title was taken from Gambang Kromong two percussion instruments, namely the gambang and kromong. There is a strong Chinese influence on the instrument such as sukong, tehyan and kongahyan and the scales they use on gambang kromong is using Chinese pentatonic."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sugihartati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8268
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sugihartati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8272
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Firman Muntaco, 1935-1993
Depok : Suluh Indonesia, 2006
808.3 FIR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kusuma Putra
"ABSTRAK
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing dan disesuaikan dengan kaidah dan sistem ejaan bahasa Indonesia. Kata serapan terjadi akibat adanya suatu kontak bahasa. Penelitian ini memaparkan kata serapan bahasa Belanda yang terdapat dalam buku berdialek Betawi Gambang Jakarte (2006) karya Firman Muntaco yang menitikberatkan pada kelas kata serapan bahasa Belanda. Kata serapan dari bahasa Belanda dalam penelitian ini dikhususkan hanya pada kata-kata yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu mengumpulkan kata serapan dari bahasa Belanda kemudian mengelompokkan kata-kata tersebut ke dalam kelas kata bahasa Indonesia. Dari penelitian ini didapatkan lima klasifikasi kelas kata, yaitu kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), konjungsi, dan preposisi. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat 10 kata serapan dari bahasa Belanda yang sering digunakan dalam Gambang Jakarte (2006) karya Firman Muntaco. Pengaruh bahasa Belanda tampak cukup kuat di kalangan masyarakat Betawi atau Jakarta, terutama pada tahun 1950-an Hal ini disebabkan posisi Jakarta dijadikan sebagai pusat pemerintahan sejak zaman kolonial. Sepuluh kata tersebut ada yang masih digunakan sampai saat ini seperti kantor dan bioskop dan ada yang digunakan pada bidang tertentu seperti trem, serta ada kata yang sudah jarang digunakan dan digantikan dengan padanan kata lainnya dalam bahasa Indonesia.

ABSTRACT
Loanwords are words that come from foreign languages and are adapted to Indonesian language rules and spelling systems. Loanwords occur due to a language contact. This study describes what loanwords are contained in the book with Betawi dialect Gambang Jakarte (2006) by Firman Muntaco which focuses on the class of Dutch absorption words. The loanwords from the Dutch language in this study are devoted only to words that have been absorbed in Indonesian. This study used qualitative method by collecting Dutch loanwords then classified them onto Indonesian word classification. From this study, five words classification were obtained, namely noun, verb, adjective, conjunction, and preposition. The conclusion from this study that there are 10 loanwords from Dutch which used frequently in Gambang Jakarte (2006) by Firman Muntaco. The influence of Dutch language is quite strong among Betawi or Jakarta society, especially in the 1950s. This is due to Jakarta is being center of administration in colonial period. These ten loanwords are still used until this time like kantor
and bioskop and there is word is used in certain field like trem, and there is loanwords is rarely used and replaced by other equivalent words in Indonesian language."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ulfah Rukoyah
"Jurnal ini meneliti tentang upacara Pattidana yang dilakukan oleh masyarakat Cina yang beragama Buddha di Indonesia. Upacara Pattidana dalam agama Buddha dapat dilakukan kapan saja, namun di Indonesia upacara Pattidana dilakukan dua kali dalam setahun, yakni berdekatan dengan Cheng Beng dan Ullambana. Di Indonesia upacara Pattidana dilakukan mendekati Cheng Beng dan Ullambana karena berdasarkan hasil penelitian penulis hal tersebut dipengaruhi tradisi Cina, hal inilah yang menjadi fokus penulisan jurnal ini. Melalui studi pustaka, jurnal ini akan menjabarkan pengaruh tradisi Cina dan memaparkan makna sesajian pada upacara Pattidana yang telah mendapat pengaruh dari tradisi Cina.

This journal examines the Pattidana ceremony conducted by Chinese Buddhist communities in Indonesia. The Pattidana ceremony in Buddhism can be carried out any time. But in Indonesia, the Pattidana ceremony is held twice a year, around the time of Cheng Beng and Ullambana. In Indonesia, the Pattidana ceremony is done approaching Cheng Beng and Ullambana because based on the author rsquo;s research, the ceremony is influenced by Chinese tradition. This is the focus in writing this journal. Through literature study, this paper will describe the influence of Chinese culture on Pattidana and explain the meaning of its offerings that have gained Chinese cultural influences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Dian Ardiati
"Pada akhir periode pemerintahan Dinasti Qing, terdapat dua buah peristiwa besar yang memiliki peran penting terhadap runtuhnya sistem kekaisaran Cina selama berabad-abad lamanya. Kedua peristiwa tersebut antara lain Pemberontakan Taiping (1850-1864) dan Revolusi Xinhai (1911) yang merupakan respon terhadap perubahan sosial dan ekonomi dan ideologi di Cina saat itu. Penelitian ini akan menganalisis keterkaitan antar kedua peristiwa ini terhadap revolusi modern Cina 1911 dengan melihat dari kondisi politik dan ideologi Cina di akhir periode kekaisaran Manchu. Melalui pengamatan dari aspek-aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua peristiwa ini memiliki keterkaitan berupa pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap terjadinya revolusi modern Cina. Pengaruh langsung dapat dilihat dari ideologi “Tiga Prinsip Rakyat” yang dicetuskan oleh Sun Yat-sen sebagai dasar awal berdirinya Cina sebagai negara republik. Sedangkan pengaruh tidak langsung dapat dilihat dari menurunnya pengaruh pemerintah pusat (sentralisasi) Dinasti Qing dan menguatnya kekuatan lokal (desentralisasi). Penulis menggunakan metode kualitatif dan teknik deskriptif serta pendekatan sejarah.

At the end reign of the Qing dynasty, there were two major events which played an important role in the collapse of the Chinese imperial system over the centuries. The two events included Taiping Rebellion (1850-1864) and Xinhai Revolution (1911) which were a response to social economic changes and ideology in China at that time. This study will analyze the relationship between these two events to the Chinese modern revolution in 1911 by looking at the political and ideological conditions of China at the end of Manchu Empire. Through observations of these aspects, it can be concluded that these two events were related in the form of a direct and indirect influence on the occurrence of the modern Chinese revolution. The direct influence can be seen from the ideology of the "Three Principles of the People" which was initiated by Sun Yat-sen as the initial basis for the establishment of China as a republic. Meanwhile, the indirect effect can be seen from the decline in the influence of central government of Qing Dynasty (centralization) and the strengthening of local power (decentralization). The author uses qualitative methods with descriptive techniques and historical approaches."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Sahal
"Penggunaan dialek Jakarta dalam karya sastra bukanlah sesuatu yang baru dalam kesusastraan Indonesia. Sejak karya sastra masih ditulis tangan dalam bentuk naskah, dialek Jakarta sudah dipergunakan oleh beberapa sastrawan yang hidup di Jakarta. Naskah karya sastrawan tersebut masih dapat kita jumpai di Museum Nasional Jakarta saat ini, Sebagai contoh berikut ini saya kutipkan bagian dari Lakon Jaka Sukara yang disunting oleh Dewaki Kramadibrata: Maka sahut Nala Gareng, Sebab bapaku kedua kakang Grubuk tiada bisya' bujuk. Jikalau bapat kedua kakang bisya' bujuk laga-lagain, niscaya dia tiada mengadu. Maka sahut Angliya', Hai Gareng, menga-paka dahulu kamu sendiri tiada mau bujuk-bujuk supaya ia jangan mengadu? Maka sahut si Gareng, Hai kakang, pegimana aku bole bisya membujuk, karna aku masi kebelon perna aku dibujuk ole orang tua-tua abang. Sebab aku masi kecil menangis minta pisang, sampai sore aku menangis, orang tua tiada ambil pusing dan tiada ambil peduli padaku. Hingga aku sengaja, mengira yang pikiranku bapa' datang membujuk aku dari sore sampai pagi, sampai aku berdiam sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>