Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irine Ayu Triningtyas
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai pengaruh kualitas akrual terhadap biaya utang dan biaya ekuitas. Pada penelitian ini juga dianalisis perbedaan pengaruh antara kualitas akrual innate dan kualitas akrual diskresioner terhadap biaya utang dan biaya ekuitas. Total observasi penelitian ini adalah 1 110 firm years pada tahun 2005-2011. Kualitas akrual dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model Francis et al. (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas akrual baik kualitas akrual innate dan kualitas akrual diskresioner hanya berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya ekuitas. Hasil penelitian lainnya yaitu kualitas akrual innate berpengaruh lebih besar dibandingkan kualitas akrual diskresioner hanya terhadap biaya ekuitas. Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar sumber modal berupa utang pada perusahaan berasal dari private debt dibandingkan public debt.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of accruals quality on cost of debt and cost of equity. Accruals quality is divided into two component which are innate accruals quality and discretionary accruals quality. This research also distinguish the effect of both of accruals quality components on cost of debt and cost of equity. Total observations in this research are 1.110 firm-years from 2005-2011. Accruals quality is measured using accruals quality model from Francis et al. (2005). The result show that the accruals quality which is not only innate accruals quality but also discretionary accruals quality only impact to cost of equity. The other result is the effect of innate accruals quality is higher than discretionary accruals quality only on cost of equity. This finding maybe due to firms have higher proportion of private debt than public debt."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noor Fadhil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh dari tingkat utang bank terhadap kualitas akrual perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel 621 perusahaan-tahun yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat utang bank memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas akrual perusahaan. Peningkatan utang bank yang dimiliki oleh perusahaan menimbulkan bank meningkatkan intensitas pengawasan melalui debt covenant yang semakin ketat yang mengakibatkan perusahaan akan melakukan manipulasi akuntansi melalui kebijakan akrual perusahaan sebagai upaya dalam menghindari pelanggaran atas debt covenant yang semakin ketat.

ABSTRACT
This research aims to prove empirically the effect of the level of bank debt to the firm s accrual quality. This research took sample of 621 firm year which listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012 2014. The results of this research prove that the level of bank debt has a negative effect on the firm s accrual quality. The increase of bank debt held by firms raises the intensity of monitoring from bank through the increasing of debt covenants, which have result to firms will perform accounting manipulation through accrual policies as an effort to avoid a violation of stricter debt covenants."
2017
S66595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rudiyanto
"Dalam menyampaikan informasi keuangan, perusahaan harus mampu mempublikasikan laporan keuangan dengan laba yang bagus untuk menarik para investor. Namun, dan praktik ini dinamakan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh utang jangka pendek terhadap manajemen laba berbasis akrual pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel purposive sampling, dan menggunakan model statistik regresi berganda data panel. Variabel yang digunakan pada pnelitian ini, yaitu accrual earning management (AEM) sebagai variabel dependen, short-term debt (utang jangka pendek) dan square of short-term debt, serta variabel kontrol yang terdiri dari firm size, leverage, return on asset (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, dan board size. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 376 perusahan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 dengan jumlah observasi sebanyak 1788 observasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual jika pada uji hipotesis menggunakan seluruh sampel penelitian. Namun hasilnya berbeda jika di uji dari setiap sektor yang ada dimana tiga sektor, yaitu barang baku, barang konsumen primer, dan transportasi dan logistik memiliki pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Berbanding terbalik dengan 7 sektor lainnya, hasilnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Selain itu, pengujian ini juga diukur dengan tingkat growth opportunities dimana tingkat growth opportunities tinggi memiliki pengaruh signifikan antara yang negatif manajemen laba akrual terhadap utang jangka pendek.

In conveying financial information, companies must be able to publish financial statements with good profits to attract investors. However, there are some companies that report earnings that are not in accordance with the company's financial condition and this practice is called earnings management. This study aims to measure the effect of short-term debt on accrual-based earnings management in non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. This study uses a quantitative approach with purposive sampling and uses multiple regression statistical models of panel data. The variables used in this study, namely accrual earnings management (AEM) as the dependent variable, short-term debt (short-term debt) and square of short-term debt, as well as control variables consisting of firm size, leverage, return on assets (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, and board size. The data used in this study are financial statements and annual reports on non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The research sample used consisted of 376 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period with a total of 1788 observations. The results in this study show a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management if the hypothesis test uses the entire research sample. However, the results are different when tested from each existing sector where three sectors, namely raw goods, primary consumer goods, and transportation and logistics, have a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In contrast to the other 7 sectors, the results do not have a significant effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In addition, this test is also measured by the level of growth opportunities where a high level of growth opportunities has a significant effect on the negative accrual earnings management on short-term debt. Meanwhile, the low level of growth opportunities does not have a significant effect between accrual earnings management on short-term debt."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan terhadap biaya utang dan biaya ekuitas perusahaan. Kinerja lingkungan diukur menggunakan hasil dari PROPER yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 50 perusahaan yang merupakan anggota PROPER dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap biaya utang. Hasil penelitian ini berlawanan dengan hipotesis yang diajukan sebelumnya dikarenakan adanya perbedaan konteks antara negara Indonesia dengan negara maju lainnya yang sebelumnya telah melakukan penelitian terkait topik ini. Perbedaan konteks tersebut antara lain adalah law enforcement dan incentive dalam melakukan kinerja lingkungan.

This study aims to examine the effect of environmental performance on cost of equity and cost of debt. Environmental performance, used in this research, is based on PROPER by Kementerian Lingkungan Hidup. Samples used are 52 firms that are PROPER member and listed on Indonesia Stock Exchange during 2011 to 2015. The result of this study shows that environmental performance have a significant positive impact on cost of debt. The result of this study is opposed to hypothesis developed earlier because of some differents between Indonesia and other developed countries that have done related research. The differences are law enforcement and incentive for environmental performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Wulandari
"Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh komitmen pimpinan, SDM, kualitas teknologi informasi serta dukungan konsultan terhadap penerapan akuntansi berbasis akrual pada Pemprov DKI Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan cluster area sampling pada 5 wilayah Kota Administrasi dan penetapan SKPD responden dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu Bagian Keuangan di 5 wilayah Sekretariat Kota Pemprov DKI Jakarta. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner dan 83 kuesioner diisi dengan lengkap dan dapat diolah. Data diolah dengan menggunakan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil penelitian membuktikan bahwa hanya variabel SDM yang memiliki pengaruh positif terhadap penerapan akuntansi berbasis akrual.

This research intends to study the influence of management commitment, human resources, quality of information technology and consulting support to the implementation of accrual accounting in DKI Jakarta Provincial Government. Sampling using cluster area in 5 Municipal Government of DKI Jakarta and holds the respondents by purposive sampling technique in Finance Department. Data collecting using a survey questionnaire and 83 questionnaires filled out completely and can be processed. Data is processed using Binary Logistic Regression Analysis. Research proves that only the human resources variables that have a effect on the implementation of accrual accounting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pelaporan segmen operasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), faktor-faktor dari karakteristik perusahaan yang mempengaruhi, dan dampaknya terhadap biaya modal ekuitas. Penelitian ini menganalisis tingkat pelaporan segmen operasi pada tahun 2010 dan 2011 dari sampel 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan informasi segmen perusahaan di BEI pada tahun 2010 dan 2011 bernilai 65% dari total pengungkapan yang diwajibkan oleh PSAK 5.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan adanya pengungkapan informasi segmen yang lebih luas dari perusahaan yang besar, diaudit oleh KAP Big-4, memiliki tingkat kepemilikan publik yang tinggi, serta tingkat leverage dan likuiditas yang tinggi. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat membuktikan adanya pengaruh yang signifikan pengungkapan informasi segmen terhadap biaya modal ekuitas.

The purpose of this study is to analyze the level of operating segment disclosure for firms listed in Indonesia Stock Exchange (BEI), the factors of firm`s characteristic that can influence their disclosure level, and the implication of segment disclosure to firm`s cost of equity capital. This study analyzes firm`s segment disclosure in year 2010 and 2011 from 100 sample of manufacturing firms that listed in BEI.
The results show that the average level of segment disclosure in sample firms in 2010 and 2011 was 65% from total mandatory disclosures based on PSAK 5. This study also finds that there are greater segment disclosures from larger firms, as well as firms audited by Big-4 Audit firm, firms that have more public sharesholders, highly leverage and highly liquidity. However, this study cannot find the evidence that segment disclosures can significantly influence BEI-firm`s cost of equity capital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaulia Riskiana Tuasikal
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persiapan penerapan akuntansi akrual di Kementerian Pertanian serta untuk melihat kendala yang menghambat persiapan penerapan akuntansi akrual tersebut. Penerapan akuntansi akrual di Kementerian Pertanian ini didorong oleh adanya reformasi sektor publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Berdasarkan studi kasus yang dilakukan, ditemukan hambatan dalam proses persiapan penerapan akuntansi akrual yakni rendahnya mental birokrasi di Biro Keuangan dan Perlengkapan serta kurangnya perhatian Menteri dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dalam persiapan penerapan akuntansi akrual.

This study aims to analyze the preparation on accrual accounting implementation in the Ministry of Agriculture as well as to see the obstacles that hinder the preparation of the accrual accounting implementation. Application of accrual accounting in the Ministry of Agriculture has been encouraged by the public sector reform and Government Regulation Number 71 Year 2010 concerning the Government Accounting Standards (GAP). Based on case studies carried out, it found the obstacles in the process of preparation of accrual accounting implementation are lower bureaucracy mental on Bureau of Finance and Equipment and the lack of attention of the Minister and the Secretary General of the Ministry of Agriculture in preparation for the accrual accounting implementation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hammam Al Hashfi
"Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan agresivitas pelaporan keuangan atau earning management dengan agresivitas pajak atau penghindaran pajak. Penelitian ini mengulang penelitian yang dilakukan oleh Frank et al. (2009) dengan beberapa modifikasi atau mengganti accrual earning management (AEM) dengan real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) melalui aktivitas abnormal cash flow from operation, overproduction, dan discretionary expense, mengganti ukuran AEM dengan model Kothari et al (2005), dan mengganti ukuran penghindaran pajak dengan abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). Sampel dalam penelitian terdiri dari 671 perusahaan-tahun dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2021. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan resiprokal antara manajemen laba akrual dengan penghindaran pajak. Selain itu, real earning management melalui overproduction juga berhubungan positif dan resiprokal terhadap penghindaran pajak. Sementara itu, real earning management melalui abnormal cash flow from operation tidak berhubungan terhadap penghindaran pajak. Di lain sisi, real earning management melalui discretionary expense berhubungan negatif terhadap penghindaran pajak. Adapun accrual earning management lebih dapat menjelaskan ABTD dibandingkan real earning management dan ABTD lebih dapat menjelaskan real earning management dibandingkan dengan BTD.

This study aims to analyze the relationship between the aggressiveness of financial reporting or earning management with tax aggressiveness or tax avoidance. This study repeats the research conducted by Frank et al. (2009) with some modifications or replacing accrual earning management (AEM) with real earning management (REM) Cohen & Zarowin (2010) through abnormal cash flow activities from operations, overproduction, and discretionary expenses, replacing the size of AEM with the Kothari et al model ( 2005), and replacing the measure of tax avoidance with abnormal book-tax differences (ABTD) Tang & Firth (2011). The sample in the study consisted of 671 company-years from manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2011-2021 period. The results of the study show that there is a positive and reciprocal relationship between accrual earnings management and tax avoidance. In addition, real earnings management through overproduction is also positively and reciprocally related to tax avoidance. Meanwhile, real earnings management through abnormal cash flow from operations is not related to tax avoidance. On the other hand, real earnings management through discretionary expense has a negative relationship with tax avoidance. Meanwhile, accrual earning management is more able to explain ABTD than real earning management and ABTD is more able to explain real earning management than BTD."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiddy Nanda
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan
akuntansi berbasis akrual pada laporan keuangan Kementerian ESDM terhadap
proses audit pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus yaitu proses audit atas laporan keuangan Kementerian
ESDM pada Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan
sudah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah basis akrual. Selain itu,
untuk proses audit yang dilakukan oleh BPK telah disesuaikan dengan adanya
perubahan penerapan akuntansi akrual. Untuk meningkatkan pelaporan keuangan
dilakukan dengan peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan
kualitas audit.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the effect of implementation accrual accounting in
financial statements of The Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) on the
process of government audit. This study is qualitative case study approach that the audit
on the financial statements of the Ministry of EMR in 2015. The results showed that the
financial statements has been prepared in accordance with Government Accounting
Standards with accrual basis. For the audit process conducted by BPK had to adjust to
their change into accrual accounting basis. To improve financial reporting can be done by
improving quality of financial statements and improvement of audit quality"
2016
S62985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Farah Syahdina
"Semakin baik kondisi ekonomi suatu perusahaan yang dicerminkan pada laporan keuangan, maka semakin tinggi harga saham perusahaan dan akan berdampak pada tingginya return saham atau deviden yang akan diperoleh investor. Dengan alasan inilah maka perusahaan akan mencoba untuk mernbuat laporan keuangan yang sebaik mungkin apabila akan menerbitkan saham, terutama pada Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dalam proses IPO juga terdapat asimetri informasi diantara pengusaha yang perusahaannya akan go publik dan potensial investor. Matra dalam kondisi ini insentif mungkin muncul bagi perusahaan untuk memanipulasi atau mengelola laba yang dilaporkan. Hal ini juga diutarakan oleh Schipper (1989). Selain itu, adanya kelonggaran yang dinikmati perusahaan dari prinsip akuntansi dan ketentuan PSAK yang dapat diterapkan, membuat perusahaan lebih leluasa untuk melaparkan laporan keuangannya dengan keadaan sebaik mungkin, dalam hal ini melakukan pengelolaan laba atau manipulasi laba Beberapa studi telah menguji pelaporan laba seputar saham IPO. Friedlan (1994); Teoh et al. (1998) dan DuCharme et al. (2001) semua melaporkan bukti empiris dimana terdapat pengelolaan laba untuk perusahaan yang akan go publik Studi lain oleh Teoh et al. (1998b) menyediakan bukti empiris bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara managed accrual yang diukur selama tahun penawaran dengan return saham selama tiga tahun setelah periode IPO. Dalam studi lain, Teoh et al. (1998) juga menemukan bahwa managed accrual pada tahun penawaran berhubungan negatif dengan laba setelah penawaran.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara pengelolaan Iaba melalui akrual yang dilakukan perusahaan sebelum IPO den variabel kontrol lainnya sebagai sinyal kualitas perusahaan dengan harga saham perdana yang diukur berdasarkan PBV. Penelitian ini juga menganalisa dampak negatif pengelolaan laba melalui managed accrual pada kinerja perusahaan setelah IP0 yang diukur berdasarkan perubahan industry adjusted ROE dan abnormal return.
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian maka dilakukan uji statistik pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta periode 1995 sampai dengan 2000. Sampel yang diperoleh sebanyak 65 perusahaan dengan jumlah 260 data observasi. Model persamaan regresi Iinier berganda digunakan dalam menganalisis basil penelitian. Untuk proxi pengelolaan laba diidentifikasi melalui model Jones dan dua model modibkasi dari model Jones.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara arus kas (CFO) dengan PBV pada kedua regresi balk total akrual dan modal kerja akrual untuk seluruh model. Untuk unmanaged accrual dari total akrual (TAUMA) terdapat bukti adanya hubungan positif dan signifikan pada seluruh model regresi. Hasil ini sesuai dengan penelitian DuCharme et al.(2001). Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan positif dan signifikan antara managed accrual dan total akrual (TAEM) dengan PBV pada ketiga model regresi. Ini artinya perusahaan cenderung untuk melakukan pengelolaan laba oportunistik untuk meningkatkan PBV. Masa ini sesuai dengan penelitian Teoh et al.(1998).
Berbeda dengan regresi total acrual, pada regresi modal kerja akrual, unmanaged accrual dari modal kerja akrual (WCUMA) secara signifikan tidak berpengaruh pada perubahan PBV. Demikian pula dengan managed accrual dari modal kerja akrual (WCEM) dimana tidak ditemukan basil yang signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Many (2001). Adanya perbedaan basil antara regresi pengelolaan laba berdasarkan total akrual dengan modal kerja akrual diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih cenderung untuk melakukan pengelolaan laba yang bersifat jangka panjang.
Untuk variabel kontrol lainnya didapatkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan antara Retained Ownership (RO) dengan PBV pada seluruh model regresi. Begitu pula untuk sinyal kualitas perusahaan yang berkenaan dengan underwriter didapatkan bukti adanya hubungan positif dan signifikan, walupun hanya pada regresi total akrual standard model. Ini artinya perusahaan lebih mernilih menggunakan underwriter dengan reputasi balk. Hubungan positif dan signifikan juga terdapat pada variabel dummy Year yang menggambarkan adanya kecenderungan PBV pada masa non krisis lebih tinggi dari PBV pada masa krisis. Dan untuk variabel pertumbuhan penjualan (GSA.,) dan Auditor keduanya tidak menunjukkan angka yang signifikan untuk seluruh model regresi yang berarti tidak berpengaruh pada variabel PBV. Hubungan yang berlawanan dengan ekspektasi terjadi antara variabel Risk dan PBV, dimana pada penelitian ini didapatkan adanya bukti hubungan positif dan signifikan pada regresi modal kerja akrual standard model. Penelitian Utama (1998) juga mendapatkan basil serupa Selanjutnya peneliti menganalisa dampak negatif pengelolaan laba melalui managed accrual terhadap kinerja perusahaan yang diukur berdasarkan perubahan industry adjusted ROEt+1. Untuk managed total accrual (TAEMt.I) yang dilakukan sebelum IPO mendapatkan hubungan yang tidak signifikan dengan perubahan industry adjusted ROEt+t. Sedangkan pada variabel TAEMt terlihat adanya hubungan yang negatif dan signifikan. Hal ini mencerminkan adanya pengelolaan laba oportunistik untuk meningkatkan laba dan PBV, tetapi laba ini tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya maka adanya proses accrual reverse akan memaksa laba dimasa mendatang turun soma besar dan akan berdampak pada turunnya ROEt+1? Hasil negatif dan signifikan juga terlihat pada akumulasi managed total accrual antara sebelum IPO dan tabula IPD (STAEM).
Selanjutnya dilakukan regresi untuk menganRlisa dua komponen total akrual secara terpisah yaitu modal kerja dan non modal kerja akrual yang bertujuan untuk menguji besamya pengaruh masing-masing kedua komponen tersebut dan melihat komponen yang lebih signifikan mempengaruhi ROE.
Pada regresi pertama pengujian dampak managed working capital accrual (WCEM) dan managed non working capital accrual (NWCEM) yang dilakukan sebelum WO mendapatkan basil adanya hubungan negatif tetapi tidak signifikan. Sedangkan pada pengujian dampak WCEMt terlihat hubungan yang negatif dan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan pengelolaan laba jangka pendek akan merasakan dampak negatifnya terhadap ROE dalam waktu yang relatif pendek yaitu satu tahun setelah IPO.
Demikian halnya NWCEMt terdapat hubungan yang negatif dan signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena pada tahun IPO perusahaan banyak melakukan manipulasi akrual NWCEM yang bersifat jangka panjang yang akan menyebabkan accrual reverse pada tahun berikutnya karena tingginya NWCEM. Pada regresi berikutnya didapat hasil SWCEM mempunyai hubungan negatif tetapi tidak signifikan. Namun pada SWNCEM hasilnya negatif dan signifikan yang berarti akumulasi pengelolaan laba jangka panjang dilakukan pada sebelum dan pada tahun IPO berdampak negatif pada ROE selanjutnya.
Variabel Year yang dihasilkan menunjukkan koefisien positif dan signifikan pada keenam regresi baik berdasarkan total akrual ataupun setelah dibagi menjadi dua komponen akrual, hal ini dapat membuktikan adanya perbedaan besarnya perubahan industry adjusted ROE, dimana pada periode non krisis cenderung lebih tinggi dibanding pada periode krisis.
Berikutnya dilakukan pula regresi untuk menganalisa dampak negatif pengelolaan laba terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui abnormal return perusahaan. Pada variabel TAEMt4 tidak ditemukan hubungan yang signifikan. Sebaliknya untuk variabel TAEMt ditemukan adanya bukti dampak negatif yang signifikan mempengaruhi abnormal return. Ini artinya investor yang pada awalnya mempunyai harapan yang tinggi dari pertumbuhan laba masa depan selanjutnya tidak dapat terpenuhi. Dengan kata lain investor dan para analis telah disesatkan oleh pengelolaan laba yang oportunistik yang dilakukan pada tahun IPO. Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh DuCharme et al. (2001). Tetapi jika pengelolaan laba satu tahun sebelum dan pada saat IPO digabungkan (STAEM) kembali tidak signifikan. Ini mungkin disebabkan TAEM yang tidak signifikan lebih dominan dibandingkan TAEMt yang signifikan.
Hasil yang sama juga didapatkan ketika pengelolaan laba total akrual di pisah menjadi dua komponen yaitu modal kerja dan non modal keija akrual. Dimana pada variabel WCEM dan NWCEM tidak didapat hasil yang signifilkan. Begitu pula. untuk variabel WCEM dan NWCEMt dimana hasilnya dapat membuktikan bahwa pengelolaan laba pada tahun IPO ternyata signifikan mempengaruhi penurunan abnormal retumt+I. Hal yang sama juga terjadi pada akumulasi pengelolaan laba antara sebelum dan pada tahun IPO baik pada SWCEM dan SNWCEM, dimana mendapatkan hasil yang tidak signifikan.
Untuk variabel Year pada keenam regresi yang menghubungkan managed accrual dengan abnormal retum walaupun didapat hubungan positif tetapi tidak signifikan, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara abnormal return periode non krisis dengan krisis. Hal ini mungkin disebabkan perusahaan sampel penelitian adalah perusahaan IPO yang mempunyai kecenderungan berkembang dan tumbuh dengan cepat den berdampak pada tingginya abnormal return. Dan hal ini tidak dipengaruhi oleh keadaan dalarn mesa krisis atau tidak.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin dapat diperbaiki pada penelitian lanjutan yaitu periode pengamatan yang singkat dan sedikitnya jumlah sampel serta adanya kelemahan model Jones dalam mengidentifikasi pengelolaan laba, Perlu juga untuk mengkontrol tingkat disclosure yang berbeda pada tiap perusahaan yang dapat mempengaruhi basil penelitian dan memperluas penelitian dengan menganalisa rasio keuangan lain yang berpengaruh pada pengelolaan laba."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>