Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan perawat dalam melaksanakan tugasnya dengan menggunakan metoda tim. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan jumlah responden 155 perawal yang terbagi dalam 9 ruang rawat inap.Waktu penelitian dilaksanakan pada minggu pertama sampai minggu kedua bulan Desember 2004 di Rumah Sakit PMI Bogor. Hasilnya menunjukkan tingkat kepuasan perawat terhadap metoda tim di Rumah Sakit PMI Bogor adalah sebagai berikut: sangat puas 19,3 %, puas 69 %, km-ang puas 11,7 %, dan tidak puas 0 %. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan perawat terhadap metoda tim di Rumah Sakit PMI Bogor cukup tinggi. Rekornendasi hasil penelitian ini adalah penelitian tentang perbandingan tingkat kepuasan perawat antara metoda tim dengan metoda Iainnya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5427
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Puspasari
"Sumber Daya Manusia didalam sebuah organisasi menempati kedudukan yang strategis dan vital bagi kemajuan organisasi.
Untuk dapat mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia, rumah sakit perlu memperhatikan kepuasan sumber daya manusianya agar dapat meningkatkan kinerja dan memberikan kepuasan kepada pelanggan .
Keikatan pada organisasi telah menjadi masalah utama yang diperhatikan oleh organisasi sehubungan dengan usaha Untuk menciptakan kualitas hubungan yang memuaskan antara karyawan dan organisasi. Keikatan pada organisasi dianggap sebagai cerminan sikap karyawan terhadap berbagai kondisi dari organisasi. Sehingga adanya sikap negatif dari karyawan yang tampil dalam bentuk rendahnya keikatan organisasi akan menimbulkan dampak negatif yang salah satunya adalah turn over.
Dari rata-rata angka turn over karyawan di rumah sakit Puri Cinere sebesar 10,4 %, ternyata terbesar adalah dari bagian keperawatan, yaitu rata-rata sebesar 54,75%.
Angka turn over perawat yang tinggi merugikan rumah sakit karena akan dibutuhkan proses recruirmen dan seleksi karyawan baru, program orientasi, pendidikan dan latihan lagi yang akan memakan waktu dan biaya cukup mahal. Apalagi perawat adalah tenaga inti di pelayanan rumah sakit, sehingga bila turn over tinggi, kinerja perawat menjadi turun, pelayanan kepada pasien berkurang dan akhirnya mutu pelayanan medik menjadi turun.
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perawat yang telah bekerja lebih dari satu tahun yaitu sejumlah 119 orang dan akan dilihat hubungan antara karakteristik individu yaitu umur, pendidikan, lama kerja, status pekawinan dan tempat kerja dengan kepuasan kerja perawat terhadap enam komponen kepuasan kerja yaitu upah, wewenang, tuntutan tugas, kebijakan organisasi, interaksi dan status profesional.dan hubungan komponen kepuasan kerja perawat dengan keikatan organisasi.
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain cross sectional , Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner pengukuran kepuasan kerja Index of work satisfaction .
Dari hasil penelitian didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna dari karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat . Upah dipersepsikan paling penting, tetapi dari tingkat kepuasannya dipersepsikan paling tidak memuaskan. Secara keseluruhan didapatkan 52,1 % responden menyatakan tidak puas.
Dari variable kepuasan kerja, didapatkan komponen upah, tuntutan tugas dan kebijakan organisasi mempunyai hubungan bermakna dengan keikatan organisasi, dan komponen kebijakan organisasi yang paling besar pengaruhnya terhadap keikatan organisasi.
Disarankan agar managemen rumah sakit memperhatikan dan meninjau kembali sistem kompensasi yang berlaku , bagian keperawatan membuat pedoman test untuk jenjang karier, menyesuaikan tiap perubahan jenjang karier yang telah dibuat dengan sistem kompensasinya , melaksanakan rotasi perawat secara teratur , meninjau kembali struktur organisasi bagian keperawatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan keikatan terhadap organisasi perawat di rumah sakit Puri Cinere.

Human resources hold a strategic and vital function in an organization. To optimize the human resources performance, the satisfaction of human resources has to be considered in order to uphold their performance and the customer's satisfaction.
Organizational bonding is one of the issues towards creating a satisfying relationship between the employee and the organization, Organizational bonding is a reflection of its employee in relation with the organization's conditions. A negative attitude in form of low organizational bonding within the employees creates a negative effect such as turnover.
Among the 10.4% of the total turnover in Puri Cinere Hospital, 54.75% were nurses. The alarming rate of the nurse's turnover has to be paid expensively due to the high cost of recruitment, selection, orientation, education and training for new employees, not to mention the time wasted in its process. Since nurses are the major resource in delivering service, a high rate of nurse turnover can trigger a low nurse's performance. This low performance influence the service delivery for patients that can eventually lower the medical services itself.
A cross sectional survey research was carried out by gathering primary data using questionnaire to score work satisfaction using Index of work satisfaction. The research covered 119 nurses that have been working for Puri Cinere Hospital for over one year. The research itself surveys the relationship between individual characteristic (age, length of career, education, marital status and place of work) with the nurse's work satisfaction toward six component of work satisfaction (authority, job demand, organizational policy, interaction and professional status) and the relation of this six component with organizational bonding.
There were no significant relationships between individual characteristics with nurse's work satisfaction. Wage was the most perceptively considered in terms of level of importance, but least perceptively considered in relation with level of satisfaction. There were around 52.1% nurses who find themselves not satisfied with their work.
Wage, job demand and organizational policy were among the variables of work satisfaction that had a significant relationship with organizational bonding where organizational policy came out as the biggest influence.
It is advisable that the hospital management reconsiders the compensation system. Nursing department should create test guidance for career development, adjust changes in career development in line with compensation system, rotate nurse regularly, reconsider the organizational structure in nursing division so that the organizational bonding of nurses in Puri Cinere Hospital can be optimized.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasniaty A.G.
"Kepuasan kerja perawat pelaksana mencakup aspek keragaman tugas, pengawasan, relevansi dengan minat, umpan balik dan pertumbuhan pribadi. Kepuasan kerja perawat pelaksana dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan supervisi ditentukan oleh kompetensi supervisi kepala ruangan. Kompetensai supervisi mencakup kompetensi entrepreneurial, intelektual, emosi dan interpersonal. Hubungan kepuasan kerja perawat pelaksana dengan kompetensi supervisi kepala ruangan dapat dipengaruhi oleh karakteristik perawat pelaksana tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RS OMNI Medical Center Jakarta, dengan jumlah sample 128 perawat pelaksana. Hasil analisis dengan table silang atau uji kai kuadrat didapatkan empat subvariabel kompetensi supervisi kepala ruangan (entrepreneurial, intelektual, emosi dan interpersonal) semua berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Sedangkan hubungan karakteristik perawat pelaksana (usia, pendidikan, jertis kelamin, status perkawinan, lama kerja dan pelatihan) dengan kepuasan kerja perawat pelaksana hanya variabel pendidikan yang berhubungan secara signifikan. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik ganda didapatkan variabel karakteristik perawat pelaksana yang diprediksi sebagai variabel pengganggu temyata tidak benar, sehingga variabel kompetensi supervisi merupakan variabel utama yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Variabel intelektual dan emosi merupakan variabel yang paling signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana dan variabel intelektual yang paling besar berkontribusi terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana.
Disarankan kepada RS CMNI Medical Center Jakarta untuk menggunakan hasil penelitian ini guna perbaikan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya yang berhubungan dengan kepuasan perawat.

The Relation between Supervision Competences of Head Nurse with Nurse Work Satisfaction in OMNI Medical Center Hospital Jakarta 2002The nurse work satisfaction consists of aspects of job variety, supervision, relevance with interest, feedback and personal development. Nurse work satisfaction could be influenced by the supervision implemented by head nurse, which give a great impact of a success. Head nurse must entrepreneurial, intellectual, emotional and interpersonal competence to achieve a success. Nurse characteristics could also influence the relation between head nurse supervision and nurse work satisfaction.
The type of this research is descriptive study, using the cross sectional approach. The research was implemented at OMNI Medical Center Hospital Jakarta, utilizing 128 nurses as the show samples. The analyze result, using cross table or Chi square show that all four competences of head nurse (entrepreneurial, intellectual, emotional and interpersonal) have significant relation with nurse work satisfaction. The relation between nurse characteristics (age, education, genital status, marital status, work duration, training) and nurse work satisfaction show only variable of education which has a significant relation. The multivariate analyze result with logistic regression indicate that the prediction of nurse characteristics as disturbing variable is not true. Supervision competence is the major variable that has a significant relation with head nurse satisfaction. Intellectual and emotional competences are the most significant variable, related with head nurse work satisfaction. Intellectual competence is the variable having the greatest contribution to nurse work satisfaction.
The researcher recommends that OMNI Medical Center Hospital had better use these results to gain medical service improvement, especially which have relation with nurse satisfaction."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T2926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veenda Herlyna Pertiwi
"Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, Rumah Sakit senantiasa dituntut untuk meningkatkan efektifitasnya. Hal itu mencakup kemampuan Rumah Sakit dalam mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan. Caranya memanfaatkan sumber daya internal secara optimal. Ini penting mengingat, di era globalisasi keunggulan kompelitif dikedepankan dari pada keunggulan komparatif, sehingga Rumah Sakit harus dapat lokal dan berpikir global.
Salah satu bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit, unluk itu Rumah Sakit melakukan upaya-upaya kesehatan yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri dengan fungsi utama adalah penyembuhan dan pemulihan penderita, selain itu diharapkan juga Rumah Sakit dapat memberikan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat.
Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi yang unik dan komplek. Untuk mendapatkan organisasi yang baik dan dapat berkembang dengan cepat dan sukses salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan adalah faktor martabat manusia, faktor ini harus mendapatkan perhatian penuh terutama terhadap kebutuhan para pekerja dalam mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J.M.V. Harijadi
"Krisis ekonomi yang dialami Indonesia dan ketatnya persaingan, menuntut rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanannya di segala bidang. Pelayanan yang diharapkan pasien, dimulai sejak pasien diterima di rumah sakit sampai pasien meninggalkan rumah sakit.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat tergantung pada pelayanan/ asuhan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Citra suatu rumah sakit sangat ditentukan oleh keberhasilan asuhan keperawatannya. Asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Pada penelitian ini hendak diteliti tingkat kepuasan perawat terhadap enam komponen kepuasan kerja menurut Stamps ( 1997 ), yaitu :
1. Upah
2. Wewenang
3. Tuntutan tugas
4. Kebijakan organisasi
5. Interaksi
6. Status profesional
Diharapkan dengan meningkatkan faktor yang dipersepsikan perawat sebagai faktor yang memuaskan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menjaga agar perawat bertahan di tempat kerjanya.
Dari hasil yang diperoleh, status profesional dan wewenang merupakan komponen yang dipersepsikan penting dan memuaskan. Kebijakan organisasi dan tuntutan tugas dipersepsikan sebagai komponen kepuasan kerja yang tidak penting dan tidak memuaskan. Sedangkan upah merupakan komponen yang dipersepsikan penting tetapi paling tidak memuaskan.
Suatu hal yang menarik bahwa hasil yang diperoleh tidak berbeda dengan hasil yang diperoleh pada penelitian Stamps ( 1997) di Amerika.
Kepada Rumah Sakit Atma Jaya disarankan untuk membentuk komite keperawatan, meningkatkan sumber daya keperawatan, menerapkan sistem pemberian asuhan yang memungkinkan perawat mempunyai kemandirian dalam melaksanakan tanggung jawab dan tanggung gugatnya dan melakukan penilaian kepuasan kerja dengan alat ukur IWS secara berkala.

Economic crisis that Indonesia has experienced and tied competition, demand the hospital to increase the quality of services in various field. The services that were expected by the patient, started from the admission to the hospital until leaving the hospital.
Health care services in the hospital are very dependent on service 1 nursing care which is an integral part of health services. Image of a hospital is very determined by the success of its nursing services. Nursing care is very determined by the quality of human resources.
This research will investigate the level of nurse's job satisfaction on the six components of job satisfaction according to Stamps ( 1997 ), which is :
1. Pay
2. Autonomy
3. Ask requirement
4. Organizational policy
5. Interaction
6. Professional status
It is hoped that increasing factors that the nurses percept as satisfactory factors can increase job satisfaction and retain the nurses in the work place.
The result shows that professional status and autonomy as important and satisfactory components percept. Reversely, Organizational policy and task requirement were percept as unimportant and unsatisfactory components. While pay percept as an important component but unsatisfactory.
There is an interesting that the result of this study is similar with the study conducted by Stamps( 1997 ) in the United States.
To Atma Jaya hospital, it is recommended to establish nursing committee advancing nursing resources, implementing delivery system that enable nurses to have authority in carrying out responsibility and accountability and to conduct a research on nurse's satisfaction using IWS measurement regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Safitri
"Skripsi ini membahas tentang Kepuasan Kerja Perawat di RS Haji Jakarta pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja perawat di RS Haji Jakarta dan Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS Haji Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 6 Faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja perawat Gaji adalah salah satu faktor yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat sedangkan tuntutan tugas, kebijakan organisasi, otonomi, status profesional, dan interaksi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja di mana 5 faktor tersebut dengan uji statistik chi square nilai α < 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian Peneliti menyarankan kepada RS Haji Jakarta agar secara rutin melakukan survei kepuasan kerja dan menyediakan kotak saran dan kritik untuk perawat agar dapat menyampaikan aspirasinya.

This research discusses the Job Satisfaction RS Haji Jakarta Nurses in 2013. This study used a cross-sectional quantitative methods. The purpose of this study is to describe the job satisfaction of nurses in hospitals and Haji Jakarta Factors influencing job satisfaction of nurses in the RS Haji Jakarta inpatient.
The results of this study showed that of the six factors that affect job satisfaction of nurses salary is one factor that does not have a significant relationship with job satisfaction of nurses while the demands of the task, organizational policies, autonomy, professional status, and the interaction has a significant relationship with job satisfaction in where the factor 5 with chi-square test statistic α value of <0.05.
Based on the results of the study also suggested that the RS Haji Jakarta routinely perform job satisfaction survey and provide comments and suggestions box for nurses to be able to express their aspirations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchsin Doewes
"ABSTRAK
Untuk melihat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada para perawat di RSU Islam Kustati Surakarta, telah dilakukan penelitian deskriptif analitik yang bersifat Cross sectional.
"Kepuasan kerja" sebagai variabel babas, terdiri dari faktor-faktor : gaji, pekerjaan itu sendiri, pengawasan, peluang promosi, kelomok kerja dan kondisi kerja; sedangkan "kinerja" sebagai variabel tergantung, terdiri dari faktor-faktor teknis, administratif dan pribadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara kepuasan kerja yaitu pada faktor "gaji" dan "kondisi kerja" terhadap "kinerja" para perawat di RSU Islam Kustati ( p < 0.05); dengan "estimasi resiko relatif (odd-rasio)" sebesar 6.5 : Artinya, perawat yang tidak puas terhadap "gaji" dan "kondisi kerja" mempunyai resiko 6.5 kali untuk menghasilkan "kinerja yang jelek".

ABSTRACT
To see the influence of working satisfaction of toward the performance of the nurses in General Islamic Hospital Kustati Surakarta, an cross sectional research has been conducted.
"Working Satisfaction" is the independent variable which consist of the following factors : pay, the work itself, supervision, promotional opportunity, the work group and working condition; while "performance" is dependent variable which consist of: technical, administrative, and personal factors.
The result of the research shows that there was a significant influence of working satisfaction, that were "pay" and "working condition" toward " performance" of the nurses in General Islamic Hospital Kustati. Nurses who were not satisfied with the "pay" and "working condition" had 6.5 times risk to produce "the poor performance".
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan besar dalam proses pelayanan di rumah sakit. Kinerja mereka dapat menjadi representasi citra rumah sakit dimata umum. Oleh karenanya pihak manajemen rumah sakit perlu memberikan perhatian dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, khususnya perawat. Hal penting yang diperhatikan adalah upaya-upaya untuk memelihara hubungan yang kontinu dan serasi terhadap perawat. Upaya tersebut berkenaan dengan kepuasan seorang perawat dalam bekerja. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka.
Disaat pihak Rumah Sakit memerlukan peranan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, di sisi lain perawat di rumah sakit Gunung Jati Cirebon mengeluh tentang adanya ketidakpuasan dalam bekerja.
Penelitian tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dilakukan pada bulan Januari tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon terhadap 216 perawat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kela perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil kepuasan kerja perawat di tiap-tiap unit kerja di Instalasi Rawat Inap. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kerja. Dari seluruh faktor tersebut, yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepuasan kerja adalah faktor kesempatan pengembangan karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan hubungan dengan atasan langsung dengan p = 0,254 ( sig 0,000 ).

In order to improve a hospital's services to public, it is important for the management to continually develop its human resources, especially the nurses. This is because nurses have direct contact to patients in conducting their duties. Consequently, their quality of services creates the entire organization's image to the public. In this sense, the better quality of services will be created if the nurses are well-motivated and find satisfactions in performing their jobs as a result of sufficient supports provided by the management beforehand. Based on those factors, how the management is able to improve its supports and establish positive relationships with the nurses has become a critical task to do in building a hied performance organization.
The Gunung Jati Cirebon General Hospital (GJCGH)'s management has been committed to increase its performance and services to the community. They realized that such a goal can not be achieved without having supports from the entire employees in general, and the nurses particularly. However, it was revealed that many nurses who work in such a hospital frequently have made complaints about their work conditions. They are unsatisfied and tend to be less motivated in conducting their duties.
The nurses' work satisfaction studied done on January 2004 in the GJCGH. A study had been conducted on 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities. This is a description study with quantitative approach, used univariate, bivariate, and multivariate analyses in processing the data. The study was taken to reveal the relationships of the nurses' characteristic, job contents, and job contexts, with the levels of work satisfactions in the Inpatient Facilities of Gunung Jati Cirebon General Hospital.
The study concluded level of satisfaction Inpatient unit. It is also disclosed that there are significant relationships between the nurses' characteristics, job contents, job contexts, and levels of work satisfaction. Among those matters, carrier development (p = 0,282 sig 0,000) and relationships between nurse and supervisor (p = 0,254 sig 0,00), take place as strong factors that create a certain level of work satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Rintowahjudi Sofjan
"Dari hasil residensi ditemukan adanya faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja di kalangan tenaga perawat ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, disisi lain Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati akan menghadapi penilaian akreditasi rumah sakit dengan kendala belum menggembirakannya kualitas tenaga perawatnya dan dalam penilaian akreditasi tersebut, salah satu yang dinilai adalah pelayanan keperawatan.
Dengan adanya kendala tersebut, pengelola rumah sakit harus mengambil kebijakan tertentu dan bila melihat rancang model suasana kerja dari Richard Steers, maka kebijakan yang diambil oleh pengelola rumah sakit akan berdampak terhadap suasana kerja yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan kerja dikalangan perawatnya. Oleh karena itu secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak terhadap suasana kerja di ruang rawat inap utama sebagai akibat kebijakan manajerial Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran suasana kerja dan tingkat kepuasan kerja serta ada tidaknya korelasi komponen suasana kerja terhadap kepuasan perawat di ruang rawat inap utama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bersifat cross sectional. Pengambilan.data primer dilakukan dengan mempergunakan kuesioner suasana kerja yang dirasakan dan yang diharapkan dari Litwin Meyer serta kuesioner kepuasan kerja dari De Attitude School Vor industriale Arbeiden dan data sekunder di dapatkan dari pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait. Responden dalam penelitian ini sebanyak 42 orang tenaga perawat ( total populasi ) ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Berdasarkan teori Litwin Meyer yang mengelompokkan faktor suasana kerja dalam faktor "punishme" dan meliputi komponen : "conformity, responsibility, dan standard" ; serta faktor "rewarding" yang meliputi komponen : "reward, clarity, dan team spirit" , terlihat gambaran suasana kerja di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang ditandai dengan lebih menonjolnya faktor "punishment" dibandingkan dengan faktor "rewarding".
2. Terdapat korelasi kesenjangan faktor suasana kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
3. Secara berurut, kesenjangan faktor suasana kerja yang mempunyai korelasi besar terhadap kepuasan kerja adalah : "reward, team spirit, clarity, responsi bility dan standard".
4. Terdapat satu komponen dari faktor suasana kerja yaitu "conformity" yang mempunyai korelasi terhadap kepuasan kerja tetapi secara statistik tidak bermakna.
Saran penelitian ini adalah perlunya dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil faktor "punishme " dan memperbesar faktor "rewarding" sehingga dapat memperbesar tingkat kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Selanjutnya perlu diteliti korelasi kesenjangan komponen suasana kerja terhadap ke puasan kerja di ruang-ruang perawatan lainnya sehingga diperoleh gambaran suasana kerja di masing-masing ruang perawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Mashudi
"Pelaksanaan Jenjang karir perawat untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme melalui peningkatan kompetensi belum sepenuhnya berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh penerapan jenjang karir perawat klinik terhadap kinerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana di IRNA B RSUPF. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran kinerja menggunakan studi dokumentasi penilaian kinerja, kepuasan kerja menggunakan kuesioner kepada 103 perawat secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang sangat bermakna antara jenjang karir PK dengan kinerja perawat pelaksana, tidak terdapat hubungan antara jenjang karir PK dengan kepuasan kerja perawat pelaksana, menggambarkan pengaruh penerapan jenjang karir perawat klinik yang paling kuat berhubungan dengan kinerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana di IRNA B RSUPF Y (Kinerja) = 76,2 + 0,21 lama kerja + 0,60 jenjang karir.
Kesimpulan lama kerja dan jenjang karir dapat memprediksi kinerja perawat pelaksana sebesar 57,9% kinerja perawat pelaksana IRNA B RSUPF.
Rekomendasi pimpinan RSUPF mempertahankan, evaluasi berkala penerapan jenjang karir PK sehingga proses jenjang karir dapat menjadi lebih baik.

Clinic Nurse Career Level Implementation to improve nurses? performance and professionalism has not yet run optimally. The research purpose is to prove the influence of implementing clinic nurse career level on nurses? performance and job satisfaction in IRNA B RSUPF. Descriptive correlative with cross-sectional approach is the method of this research. The measurement of performance uses documentation appraisal performance studies and then the job satisfaction is measured by questionnaires that are done to 103 nurses sampling.
The results showed a highly significant relationship between the career paths of nurses PK with the performance, there was no correlation between PK career paths and job satisfaction of nurses, illustrate the effect of applying clinical nursing careers most strongly related to performance and job satisfaction in IRNA B RSUPF Y (Performance) = 76.2 + 0.21 working period + 0.60 career level.
The conclusion: working period and career level predicts the performance of nurses by 57.9% in IRNA B RSUPF nurses.
The recommendation: RSUPF management have to remain a periodic evaluation of PK career level application in order to maintain the career level process implemented better."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>