Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Puskesmas adalah suatu unit pelayanan kesehatan yang berada di tingkat kabupaten atau kota yang memberikan pelayanan di suatu wilayah kerja. Kepuasan terhadap pelayanan puskesmas dipengaruhi oleh demografi dan 5 dimensi kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakal terhadap pelayanan kesehatan puskesmas di Kecamatan Beji Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah metode non random accidental sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Beji. Hasil penelilian menunjukkan bahwa masyarakat Beji puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Beji berdasarkan 5 dimensi kcpuasan, dimensi yang paling tinggi tingkat kepuasannya adalah dimensi empati sebesar 97,2%, dimensi yang paling rendah tingkat kepuasannya adalah dimensi kehandalan sebesar 72,9%. Penelitian ini direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas sehingga status kesehatan masyarakat Beji Iebih baik dari sebelumnya.

Health care centers (PUSKESMAS) is a unit of health care which located in the district of city to give health service in work area. Satisfaction of health care centers be affected by demography and five level quality of service dimension. This research is aimed to determine the level of community satisfaction towards health care centers (PUSKESMAS) in the District of Beji Depok. The design of this research was used simple description design. The method used by this research is non random sampling method, more specified is accidental sampling. This research was convicted at the health care centers (PUSKESMAS) Beji. The result shows that the civil Community of Beji was satisfied with the health services provided bv health care Centers (PUSKESMAS) Beji based on the five level quality of service dimension, the highest dimension of satisfaction in this research is emphaty dimension 97.2% and the lowest is reliability dimension 72,9%. This research is recommended to improve the health care centers (PUSKESMAS) level quality of services, furthermore the health status of Beji civi community health can be maintained and improved accordingly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
16-24-43472875
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Era globalisasi menuntut penyedia layanan kesehatan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain. Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih kurang/tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan/atau masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepuasan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan pada 170 responden di UPT Puskesmas Kecamatan Beji, dan telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien sebesar 41,8. Hubungan karakteristik pasien dan tingkat kepuasan dan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kritis penilaian kepuasan yang diberikan terhadap kinerja pelayanan kesehatan, cara pemabayaran asuransi lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, semakin tua usia akan lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, dan pasien yang puas terhadap kinerja pelayanan kesehatan cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan.

The era of globalization requires healthcare providers to provide quality services and be able to compete with other health care providers. The reality of the field shows that most government owned health care facilities are still under utilized by the community. One reason is that generally the quality of health services administered by health care facilities owned by the government still has not or does not meet the expectations of patients and or the community.
This study aims to determine the characteristics and level of satisfaction with the desire to reuse the service to 170 respondents in UPT Puskesmas Beji District, and has been implemented in May June 2017. The research design used is descriptive quantitative with cross sectional approach.
The results showed the patient satisfaction level of 41.8 . The relationship of patient characteristics and level of satisfaction and with the desire to reuse health services is the higher the level of education the more critical the assessment of satisfaction given to the performance of health services, the way of insurance delivery is more likely to have high desire to reuse health services, the older age will be more likely to have High desire to re utilize health services, and patients who are satisfied with the performance of health services tend to have a high desire to reuse health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Salah satu indikator yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah perkawinan adalah kepuasan didalam perkawinan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaran gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji, Depok. Populasi penelitian ini yaitu kader PKS Beji yang telah menikah dan memiliki usia perkawinan 1 tahun. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 responden yang terdiri dari 37 responden laki-laki dan 32 responden perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaraan gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji.

One of the indicators that determine the success or failure of a marriage is the satisfaction in marriage. This thesis is the result of quantitative research that aims to see how the relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji, Depok. The population in this study are Beji PKS cadres who have been married and have a 1 year old marriage. The number of samples in this study are 69 respondents consisting of 37 male respondents and 32 female respondents. The results of this study indicate that there is a positive relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enok Mamah Siti Murtasimah
"Tanpa dipengaruhi pengalaman sebelumnya, primigravida sering mengalami kebingungan dan kecemasan dalam melalui adaptasi kehamilan dan memilih penolong persalinan. Penolong persalinan memegang peranan penting dalam membantu primigravida menjaga kehamilan dan persalinan yang aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik penolong persalinan yang dipilih primigravida. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sederhana. Sebanyak 47 kuesioner disebarkan. Hampir seluruh primigravida telah memilih tenaga kesehatan (bidan dan dokter kandungan) sebagai penolong persalinan namun tidak ada primigravida yang memilih perawat maternitas. Masih ditemukan primigravida yang memilih dukun beranak. Usia penolong persalinan tidak menjadi alasan primigravida memilih penolongnya. Pengalaman dan jenis kelamin perempuan menjadi faktor utama dalam memilih penolong persalinan. Tempat praktik pribadi penolong persalinan menjadi pilihan primigravida. Serta pelayanan yang memuaskan menjadi pilihan dari karakteristik sikap penolong persalinan. Kualitas pelayanan penolong persalinan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan rasa aman pada primigravida.

Regardless of previous experience, primigravid often experience confusion and anxiety through pregnancy adaptation and choosing labor helper. Labor helper play an important role to help primigravid to maintain maternal and labor safety. The purpose of this study was to identify the characteristics of labor helper selected by primigravid. This study used simple descriptive approach. As many as 47 questionnaires were distributed. Almost all primigravida had chosen health workers (midwives and obstetricians) as a labor helper. However, there is no primigvida who choose maternal health nurse. There are some primigavida who were still choosing witchdoctor. The age of labor helper didn't bother promigavid in choosing their helper. Experience and female gender were major factors in choosing labor helper. The practice place of helpers and satisfy service became primigravid options. Labor helper service quality need to be improved to provide more secure feeling among primigravid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42785
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Febiyanti Norman
"ABSTRAK
Kepatuhan pasien hipertensi masih cukup rendah. Peningkatan kepatuhan dapat
menurunkan mortalitas yang disebabkan penyakit kardiovaskular. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan adalah dengan
ceramah kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh ceramah
terhadap kepatuhan dan tekanan darah. Selain itu juga dianalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan pasien. Metode penelitian ini adalah Pre-
Experimental dengan desain One Group Pretest-postest. Pengambilan sampel
dilakukan secara consecutive sampling. Pasien yang ikut dalam penelitian adalah
pasien yang telah menderita hipertensi minimal tiga bulan sebelum penelitian,
berumur ≥ 30 tahun dan bersedia menjadi responden. Kepatuhan diukur dengan
kuesioner Morisky 8-items. Data tekanan darah didapat dari data rekam medik
pasien. Ceramah kesehatan diberikan satu kali oleh Apoteker. Pasien yang
bersedia ikut dalam penelitian berjumlah 112 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepatuhan pasien sesudah mengikuti ceramah sebagian besar
(95,5%) memiliki kepatuhan tinggi. Nilai rerata tekanan darah sistol sesudah
ceramah sebesar 143 ± 13,96 mmHg dan nilai diastol sebesar 86 ± 10,78 mmHg.
Hasil uji Wilcoxon signed rank menunjukkan bahwa ceramah memiliki pengaruh
terhadap peningkatan kepatuhan dan penurunan tekanan darah. Hasil uji kai
kuadrat menunjukkan sosiodemografi dan regimen obat tidak memiliki pengaruh
yang nyata terhadap kepatuhan. Kesimpulan yang diperoleh adalah ceramah
kesehatan dapat meningkatkan kepatuhan dan menurunkan tekanan darah pasien.

ABSTRACT
Compliance of hypertensive patients are still quite low. Improvement of
compliance may decrease mortality rate caused cardiovascular disease. One
method used to improve compliance is using health lecture. This study was
designed to evaluate the influence health lecture of compliance and blood pressure
and also analyze the factors that influence compliance for hypertensive patients.
The method using the Pre-Experimental One Group Pretest-postest Design.
Sampling was conducted by consecutive sampling. Patients in this study were
patients who had hypertension for at least three months before the study, aged ≥
30 years old and willing to be a respondents. Compliance was measured using the
Morisky 8-items questionnaire. Blood pressure data based on data medical records
of patients. Health lectures given only once by pharmacist. Patients who
participated in this study were 112 people. The results showed that patient
compliance after attending health lecture showed majority patients (95.5%) had a
high compliance. Average value systolic blood pressure after the lecture of 143 ±
13.96 and diastolic value of 86 ± 10.78 mmHg. Wilcoxon signed rank test result
showed that the lecture had influence of improvement compliance and blood
pressure. Chi-square test result showed that sociodemographic and drug regimen
does not have real influence to patient?s compliance. Their conclusion is health
lecture can improve compliance and decrease the patient's blood pressure."
Universitas Indonesia, 2012
S42282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Ida Kartanti
"ABSTRAK
Kepuasan kerja merupakan faktor pendorong intensitas tinggal perawat di puskesmas.
Perpindahan dan pergantian perawat dapat mengganggu proses pelayanan kesehatan di
masyarakat. Peran manajer keperawatan diperlukan untuk mendukung iklim kerja yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja perawat di puskesmas. Metode penelitian ini adalah kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional pada 35 puskesmas di Kota Depok dengan total 122 perawat
sebagai responden penelitian. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner kepuasan kerja yang
memiliki nilai reliabilitas 0,930 dan 0,970. Hasil yang dicapai yaitu terdapat hubungan yang
signifikan antara kepuasan kerja dengan kepuasan ekstrinsik (OR=7,222; p= 0,005) dan
kepuasan intrinsik (OR=13,176; p< 0,001) pada perawat puskesmas di Kota Depok. Kepuasan
ekstrinsik yang dimaksud adalah kebijakan organisasi, kebijakan administrasi, supervisi,
penghasilan, hubungan interpersonal, dan kondisi kerja. Kepuasan intrinsik yang dimaksud
adalah pencapaian, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan keahlian.
Determinan dari kepuasan kerja perawat adalah kepuasan intrinsik (OR= 15,199; p<0,001)
setelah dikontrol umur. Hal tersebut dapat memberikan masukan yang baik bagi puskesmas
dan dinas kesehatan untuk meningkatkan kepuasan intrinsik dan ekstrinsik perawat puskesmas,
yaitu dengan menerapkan jenjang karir keperawatan komunitas sehingga peningkatan faktor
keahlian (kepuasan intrinsik) dan pendapatan (kepuasan ekstrinsik) perawat puskesmas dapat
terfasilitasi dengan baik.

ABSTRACT
Job satisfaction is a driving factor of nursing intention to stay at primary health care. Retention
and replacement of nurses can disrupt the process of health services in the primary health care.
The role of the nursing manager is needed to support a work climate that can increase nursing
job satisfaction at primary health care. The aim of this research is to find the determinant of
nursing job satisfaction in primary health care in Depok. This research used cross sectional
quantitative methode in thirty-five primary health care in Depok with a total of 122 nurses as
respondents. The tool used was a job satisfaction questionnaire with a reliability value of 0.930
and 0.970. The results was that there is a significant relationship between job satisfaction with
extrinsic satisfaction (OR = 7,222; p<0.05) and intrinsic satisfaction (OR = 13,176; p<0.01)
for nurses in Depok City primary health care. Subvariables of extrinsic satisfaction are
company policies, administrative policies, supervision, salary, interpersonal relations and
working conditions. Subvariables of intrinsic satisfaction are achievement, recognition, work
itself, responsibility and advancement. The determinant of nursing satisfaction at primary
health care in Depok is intrinsic satisfaction (OR=15,199 p<0.01) after controlled by age
variable. This can provide good input for primary health care and health services to increase
intrinsic and extrinsic satisfaction of primary health care nurses so that there is an increase in
job satisfaction of nurses at the Depok City primary health care in particular and health services
in general.
"
2019
T54909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Persepsi adalah suatu proses identifikasi dan interpretasi terhadap suatu stimulus
berdasarkan infonnasi yang diterima melalui lima panca indra yaitu penglihatan,
pendengaran, perasa, peraba dan penciuman. Persepsi masyarakat ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengalaman, harapan,
kebutuhan, motivasi, emosi dan budaya. Kegiatan penyuluhan Filariasis yang
selama ini dilakukan, dipersepsikau secara berbeda-beda oleh masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui persepsi masyarakat tentang kegiatan
penyuluhan Filariasis di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Beji kota Depok.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif murni."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5929
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Afriani
"Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi pada anak. Belum ada data yang jelas mengenai cakupan Imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak serta pengelolaan vaksin di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok.
Metode penelitian Cross-sectional dengan sampel sebesar 140 orang tua anak umur lebih 9 bulan, alat pengumpul data adalah kuesioner dan KMS, data dikumpulkan pada bulan Desember 2012-Mei 2013. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan analisis regresi logistic bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar orang tua adalah berumur <30 tahun, berpendidikan lanjutan, tidak bekerja, memiliki pengetahuan yang rendah mengenai imunisasi. Kelengkapan imunisasi dasar sebesar (82.9%), tidak lengkap terbesar pada imunisasi campak (15%). Faktor-faktor karakteristik orangtua yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar anak. Pengelolaan vaksin di puskemas dan posyandu untuk penyimpanan setelah penggunaan vaksin di posyandu tidak dikembalikan ke Puskesmas, pencatatan dan pelaporan tidak dilakukan pada buku pencatatan sehingga besar kemungkinan tercecer atau hilang, penannggungjawab dan pengelola vaksin tidak dikerjanakan oleh Apoteker ataupun tenaga kefarmasian.

Immunization is an effective efforts to prevent vaccines preventable diseases. There is no clear data on the scope of the basic immunization in Beji public health care Depok. This study was to determine the related factors to the Complete of Basic Immunization on children and vaccine management at Beji public primary health care Depok.
Methods Cross-sectional study with a sample of 140 parents of children aged over 9 months, the data collection tool was a questionnaire and KMS, the data collected in December 2012-May 2013.
Data analysis was performed the largest percentage of respondents were aged <30 years, advanced education, it does not work, have a low knowledge about immunization. Completeness of basic immunization in chikdren (82.9%), incomplete biggest measles immunization (15%). With Chi-square test and logistic regression analysis of bivariate factors examined respondent characteristics there was no statisticacally significant correlation with the completeness of basic immunization in chikdren.Vaccine management for storage after use of vaccines in Posyandu not be returned to the Public Primary Health Care, recording and reporting is not done on the book of the records so that the possibility of scattered or lost, and the manager in charge of the vaccine was not done by a pharmacist or pharmacy personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Rahmadiah
"Populasi lanjut usia lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit sehingga mendapatkan terapi obat yang beragam. Hal tersebut memperbesar timbulnya kejadian interaksi obat pada lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi obat yang diresepkan pada pasien lanjut usia di Puskesmas Beji Kota Depok. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian potong lintang cross sectional . Data yang digunakan adalah resep pasien lanjut usia dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif pada bulan Juli hingga Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode systematic stratified random sampling.
Hasil analisis dari 353 lembar resep diperoleh bahwa terdapat 85 lembar resep 24,08 yang memiliki interaksi obat. Kasus interaksi obat yang terjadi sebesar 93 kasus dari total lembar resep yang diambil. Jenis obat yang paling sering diresepkan adalah amlodipin 18,02 dengan hipertensi sebagai penyakit yang paling banyak didertita oleh pasien lanjut usia di Puskesmas Beji Kota Depok, yaitu sebesar 55,08. Interaksi yang paling sering terjadi adalah kombinasi natrium diklofenak dengan deksametason, yaitu sebesar 35,56. Tingkat keparahan terbanyak adalah mayor sebesar 72,04. Prevalensi kejadian interaksi obat pada pasien lanjut usia di Puskesmas Beji sebesar 24,08.

The elderly population more susceptible to various diseases so that geriatric patients require various drug therapy. Due to various drug therapy geriatric patients tend to have a greater chance of drug interaction. The purpose of this research is to analyze drug interactions in geriatric patients at Beji Primary Health Care Depok. The study design was cross sectional and descriptive. The data used was secondary data obained from geriatric patient prescription with a retrospective method in the period July December 2016. Sampling technique using systematic stratified random sampling.
The result of analysis, 85 24,08 out of 353 prescriptions experience drug interaction. Drug interactions result was 93 events out of 353 prescription. The most frequently prescribed drug type is amlodipine 18,02 with hypertension 55,08 as the most common disease in geriatric patient at Beji Primary Health Care Depok. The most frequent interaction is a combination of diclofenac sodium with dexamethasone 35.56 . The most severity that occurs frequently is major 72,04 . The prevalence of drug interaction occurence in geriatric patient at Beji Primary Health Care Depok is 24,08.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Odit Mukti Pratomo
"Tahun 1982 adalah masa di mana status Depok mengalami peningkatan menjadi sebuah kotamadya tingkat II di bawah kabupaten Bogor. Peningkatan status yang dialami Depok ini tentunya berimbas pada wilayah-wilayah yang ada di bawahnya. Beji, sebagai sebuah desa pada masa Depok berstatus kecamatan, mengalami perubahan yang signifikan dengan berkembang menjadi sebuah kecamatan yang membawahi lima kelurahan, yakni kelurahan Kukusan, keluahan Beji, kelurahan, Pondok Cina, kelurahan Kemiri Muka, dan kelurahan Tanah Baru. Sebuah perubahan yang besar dalam struktur masyarakat kecamatan Beji ketika kehadiran Universitas Indonesia pada tahun 1987. Kehadiran institusi yang membawa serta komunitas baru di dalamnya telah merubah struktur masyarakat asli. Skripsi ini membahas mengenai gambaran umum Beji sebagai sebuah desa, proses perubahan sosial yang terjadi, hingga dampak yang ditimbulkan khususnya dalam lingkup sosial dan ekonomi."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>