Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Septi
"Ada asumsi yang mengatakan bahwa mahasiswa yang memilih fakultas yang saat ini menjadi tempat belajarnya sebagai pilihan pertama pada SPMB berarti motivasi belajar mahasiswa tersebut juga tinggi, yang dibuktikan dengan prestasi yang tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang memilih fakultas yang saat ini menjadi tempat belajarnya sebagai pilihan kedua pada SPMB berani motivasi belajamya rendah yang dibuktikan dengan prestasi yang rendah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian adalah apakah ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa FIK UI reguler 2007 dengan pilihan pertama dan kedua pada SPMB. Penelitian ini dilakukan dilingkugan FIK UI dengan responden 54 orang dengan kriteria mahasiswa reguler 2007 yang mengikuti SPMB. Desain penelitian yang digunakan deskriptif komparatif dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini bahwa tidak ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa reguler 2007 FIK UI dengan pilihan pertarna dan kedua pada SPMB. Artinya penelitian ini direkomendasikan agar penelitian selanjutnya meneliti lebih banyak sampel dan meninjau faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi seperti faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5647
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Patma, 1984
371.8 MAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dukungan suami/istri terhadap hasil
prestasi akademik ( IPK ) pada mahasiswa ekstensi sore 2003 di Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia, Depok pada tanggal 15 Desember 2004. Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana
dengan total sample 24 orang. Berdasarkan hasil analisa dengan cara perhitungan
frekuensi dan proporsi diperoleh 67 % mendapatkan tingkat dukungan keluarga tinggi
dan 33 % dukungan sedang, tetapi terjadi penurunan nilai prestasi (IPK) walaupun telah
mendapatkan dukungan yang tinggi sebesar 41.7 %. Hal ini disebabkan karena peneliti
membatasi responden hanya pada mahasiswa ekstensi sore 2003 Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia. Untuk penelitian mendatang diharapkan dapat
menggunakan metode analisa data dengan model yang Iain dan perlu menyusun
instrumen untuk setiap variabel yang akan diteliti secara spesifik sehingga dapat
memberikan hasil yang lebih baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5356
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Cahyani
"Skripsi ini membahas hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap mahasiswa reguler FIK terhadap RUU Keperawatan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, angkatan, keikutsertaan dalam BEM FIK UI, dan sumber informasi tentang RUU Keperawatan. Tingkat pengetahuan dan sikap sebagai variabel penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 213 orang yang dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap mahasiswa reguler FIK UI terhadap RUU Keperawatan (p value 0,551; α 0,05). Ini memberikan saran kepada FIK UI agar dapat memfasilitasi informasi RUU Keperawatan kepada seluruh mahasiswa FIK UI.

The aim of this research is to analize the relationship between knowledge and attitude of bachelor degree students majoring nursing at Universitas Indonesia about Nursing Act Plan. Respondent characteristics on this research are gender, age, year of college, participation in Student Executive Board FIK UI and sources information related to Nursing Act Plan. Knowledge and attitude are as variable research. Correlative descriptive design is used in this research. The samples are 213 people and taken with stratified random sampling. The conclusion of this research that there is no relation between knowledge and attitude of bachelor degree students majoring nursing at Universitas Indonesia about Nursing Act Plan. It gave asuggestion to Faculty of Nursing Universitas Indonesia to give more informations related to Nursing Act Plan for all nursing students at FIK UI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1984
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Purwati
"Tingkat stres pada remaja cenderung tinggi dan dapat berdampak negatif. Penelitian deskriptif komparatif ini dilakukan terhadap 104 mahasiswa keperawatan reguler angkatan 2010 Universitas Indonesia untuk mengetahui perbedaan tingkat stres akademik terhadap subvariabel (usia, jenis kelamin, indeks prestasi, dan jumlah kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan) dengan menggunakan tekhnik simple random sampling dan metode cross secsional. Hasil penelitian dengan CI 95% diperoleh mahasiswa rata-rata berusia 19,38 tahun, didominasi perempuan (95,2%), sebagian besar memiliki nilai indeks prestasi Cum laude (62,5%), tidak pernah mengunjungi pusat pelayanan kesehatan dalam waktu satu bulan terakhir (58,7%), teridentifikasi memiliki tingkat stres akademik sedang (43,3%). Semakin tinggi tingkatan usia maka tingkat stres akademik mengalami penurunan (p=0,030; α=0,05) dan semakin tinggi tingkat stres akademik yang dialami, maka semakin sering mengunjungi pusat pelayanan kesehatan (p=0,006; α=0,05). Tingkat stres akademik terhadap jenis kelamin dan indeks prestasi tidak memiliki perbedaan.

Stress levels among adolescents is higher and give negatif effect. This study is descriptive comparative consists of 104 nursing students reguler 2010 Universitas Indonesia purpose to determine the different levels of academic stress with (age, gender, GPA, number of visit to health centers) used simple random sampling with cross secsional method. Result showed with 95% CI average age of students 19.38 years old, dominated female (95,2%), have cum laude GPA (62,5%), never visited the health center on one month ago (58,7%), and have moderate levels of academic stress (43,3%). There are difference level of academic stress between age and number of visit to health centers. When adolescents become older the levels of academic stress become decrease (p=0,030; α=0,05) and when the levels of academic stress more severe the number of visit to health centers become increase (p=0,006; α=0,05). The levels of academic stress with gender and GPA has no difference."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1958
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Sulistyo Eklas
"Penelitian ini berrnula dari pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam menghasilkan lulusan berkualitas tinggi. Adanya jurang harapan masyarakat terhadap mutu pendidikan tinggi dan realita penyelenggaraan pendidikan tinggi dimana pemberi informasi (dosen) berperan dominan, menyebabkan muncul banyak kritik terhadap mutu lulusannya. Mutu lulusan perguruan tinggi sering dianggap tidak kreatif dalam dunia kerja.
Pada akhir-akhir ini muncul pemikiran untuk menginteraksikan aspek kreativitas yang dianggap dapat mengurangi dominasi dosen dalam proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Menurut Renzulli dan Hartman (1981) kreativitas berkaitan dengan inteligensi dan keterikatan terhadap tugas (task commitment) dan kaitan tersebut menentukan prestasi seseorang. Demikian pula dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi, kaitan antara kreativitas, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dapat menentukan prestasi akademik mahasiswa.
Melalui kajian teori tentang kreativitas khususnya kemampuan berpikir kreatif kemudian inteligensi, keterikatan terhadap tugas dan prestasi akademik, ingin dibuktikan hipotesa penelitian pada dua ratus dua puluh lima mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, yaitu:
1. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan inteligensi. Hipotesa 1 diterima atau terbukti.
2. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan prestasi akademik. Hipotesa 2 ditolak atau tidak terbukti.
3. Ada hubungan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 3 ditolak atau tidak terbukti.
4. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan prestasi akademik.
Hipotesa 4 diterima atau terbukti.
5. Ada hubungan signifikan antara inteligensi dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 5 ditolak atau tidak terbukti.
6. Ada hubungan signifikan antara prestasi belajar dengan keterikatan terhadap tugas. Hipotesa 6 diterima atau terbukti.
7. a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik. Hipotesa 7 a diterima atau terbukti.
7. b. Ada perbedaan hubungan kemampuan berpikir kreatif, inteligensi dan keterikatan terhadap tugas dengan prestasi akademik pada mahasiswa Ekonomi dengan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Elektro. Hipotesa 7.b diterima atau terbukti.
Penulis menyarankan pengambilan sampel yang lebih heterogen dan representatif, mengadakan penelitian pembanding terhadap mahasiswa yang telah menampilkan ciriciri kemampuan berpikir kreatif dan mengadakan perbaikan terhadap skala keterikatan terhadap tugas yang meliputi perbaikan sistem dengan validitas dan reliabilitas kecil serta mencari validitas eksternal dengan mengadakan perbandingan dengan skala pengukuran yang lain."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
T1617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhan Al Fakhri
"Penelitian ini membahas hubungan dukungan sosial teman sebaya dan peer attachment dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau. Kemampuan penyesuaian diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki mahasiswa perantau, karena di tahun pertamanya mahasiswa perantau akan mengalami culture shock dalam berbagai hal. Penelitian ini melihat beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap penyesuaian diri mahasiswa, diantaranya yaitu dukungan sosial teman sebaya dan peer attachment. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang berasal dari luar Jabodetabek. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang cukup atau sedang antara dukungan sosial teman sebaya dan penyesuaian diri mahasiswa dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,541. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa perantau, maka akan semakin baik penyesuaian dirinya. Sementara itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan positif yang sedang antara peer attachment dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,498. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin kuat peer attachment yang dimiliki oleh mahasiswa perantau, maka akan semakin baik penyesuaian dirinya.

This study discusses the relationship between peer social support and peer attachment with the adjustment of overseas students. The ability to adapt is an important thing for overseas students to have, because in their first-year overseas students will experience culture shock in various ways. This study looks at several factors that can influence student adjustment, including peer social support and peer attachment. Respondents in this study were first-year students of the Faculty of Political Science and Political Science, University of Indonesia who came from outside Jabodetabek. The research method used in this research is a quantitative method with a descriptive research type. The data collection technique in this study used stratified random sampling. The results of this study indicate that there is a moderate positive relationship between peer social support and student adjustment with a correlation coefficient (r) of 0.541. This value indicates that the higher the social support possessed by overseas students, the better their adjustment will be. Meanwhile, this study also showed a moderate positive relationship between peer attachment and self-adjustment of overseas students with a correlation coefficient (r) of 0.498. This shows that the stronger the peer attachment possessed by overseas students, the better their adjustment will be."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo
"Pendidikan diploma III keperawatan . merupakan salah satu jenis pendidikan tenaga keperawatan profesional pemula, yang akan mengambil bagian dalarn pelayanan kesehatan, sehingga kualitasnya perlu mendapat perhatian penyelenggara pendidikan. Pendidikan diploma III keperawatan merupakan bagian terbesar (61,74 %) dari jenjang pendidikan diploma III di bidang kesehatan. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional tahun 1999, yang sebelumnya adalah kurikulum 1984.
Persyaratan mahasiswa diploma III keperawatan adalah dari Sekolah Menengah umum, Madrasah Alliyah dan Sekolah Perawat Kesehatan. Program Studi Keperawatan Tangerang menyelenggarakan kelas dengan dasar SMUTAliyah dan SPK dengan jumlah 40 mahasiswa dari SMU/Alliyah dan 40 mahasiswa dad SPK. Untuk menghasilkan kinerja yang adekuat dalam suatu profesi keperawatan, diperlukan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan. Pencapaian kompetensi yang tidak mencapai target akan menyebabkan kurangnya kemandirian, kurang mampu bersaing dan mutu lulusan kurang baik. Pada tahun 2000 sampai dengan 2002 pencapaian kompetensi mahasiswa D III Keperawatan Program studi keperawatan Tangerang rata-rata berkisar pada 90%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinik dengan pencapaian kompetensi di Program Studi Keperawatan Tangerang tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi mahasiswa D III Keperawatan tk III pada Program Studi Keperawatan Tangerang. Pengumpulan data melalui penyebaran angket dengan menggunakan kuesioner dan observasi pencapaian kompetensi oleh tim pengamat (observer). Data diolah dengan program komputer dan dianalisis secara statistik dengan teknik chi square dan Uji r dengan derajat kemaknaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (68,76%) mempunyai persepsi yang baik terhadap pengajaran klinis dan (31,24%) berpersepsi kurang baik terhadap pengajaran klinis. Dan hasil analisis bivariat didapatkan 5 variabel yaitu tempat tinggal, persepsi tentang tujuan pengajaran klinis, persepsi tentang metoda pengajaran klinis, persepsi tentang evaluasi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis secara keseluruhan mempunyai hubungan secara statistik bermakna dengan pencapaian kompetensi. Sedangkan variabel-variabel umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, persepsi tentang media pengajaran klinis, persepsi tentang materi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan pencapaian kompetensi.
Dengan diketahuinya terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinis dengan pencapaian kompetensi, maka penelitian ini memberikan saran sebagai berikut : (a) untuk institusi pendidikan, hendaknya dalam pemberian pengajaran klinis tidak membedakan kepada mahasiswa yang berlatar belakang SMA maupun SPK, perlunya institusi memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mau tinggal di asrama dan memberikan fasilitas yang lengkap untuk menunjang proses pembelajaran. (b) Bagi para pengajar terutama pengajar klinik, perlu meningkatkan strategi pengajaran klinik yang dapat menambah minat mahasiswa terhadap pengajaran klinik yang dapat menunjang pencapaian kompetensi yang baik, perlunya mempersingkat jarak antara pemberian materi dengan praktik klinik sehingga mahasiswa tidak lupa dengan teorinya, perlunya pemberian metoda dan media yang bervariatif serta memberikan evaluasi untuk melihat pencapaian tujuan dan memberikan reward berupa nilai bagi mahasiswa pada seluruh proses pembelajaran.

Analysis Relation Students Perception About Teaching Clinical With Students' Competence Achievement In D III Nursing Program Study Healthy Politecnic Bandung In Tangerang.In Diploma III Nursing Education Constitute is one of education for a professional nurse that will take part in health serve, so they need more attention in education quality. Diploma III Nursing Education is biggest {51,74%) in health. It used national curriculum 1999 before it used curriculum 1984.
The requirement for Diploma III Nursing Student are High school, Islamic School, and SPK. Nursing Program Study in Tangerang, they have two classes, 40 students graduated from high school/Islam School and the other class, 40 students graduated from SPK. It produced hard working in nursing profession; they need competence knowledge and skill. If the competence is not get reach target, caused it is not independent, not competitive and the quality is not good.
In 2000 until 2002 got reach student competence D III Nursing Program Study average 90%. The purpose of researcher to know relation of teaching clinical between students perception with competence reach in Nusrsing Study Program in Tangerang 2004.
The research use plan crossed sectional. Research sample took all students population D III Nursing at third semester in Nursing Study Program in Tangerang. The researcher distributed questionnare and observed to take data for reach competence by observer. Data processing with computer and analysis in a statistics chi square technique and Uji t with 95% degree purpose.
The research result indicated that more than half respondents (68,76%) had good perception about teaching clinical and (31,24%) had not good perception about it. From bivariat analysis result got 5 variabels are: place to live, purpose of teaching clinical, perception of teaching clinical method, perception of teaching clinical that has relation meaning in a statistic with competence reaching. In age, sex, education background variabel, perception of teaching clinical aid, perception of teaching clinical material and perception of teaching clinical is not relation meaning in a statistic with competence reaching.
It is known get relation students' perception with teaching clinical to competence reaching, so this research gave some suggestions; a. For education institution , in teaching clinical, we cannot discriminate students background education SM.] or SPK, we must give them motivation to live in dormitory and give competence facility in learning support. B. For teaching clinic teacher he/she needs increase teaching clinic strategy for students inters in teaching clinic that can support to reach good competence, need short time to given material with clinic practices so students cannot forget it, given method and variation media to given evaluation for purpose reach and give values reward to students as a whole laerning process.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ryan Pradipta Surjadi
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara regulasi diri untuk belajar dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa semester akhir. Pengukuran regulasi diri untuk belajar menggunakan alat ukur Self-regulated Learning Interview Schedule Questionnaire (SRLIS-Q) yang disusun oleh Zimmerman dan Pons (1988) serta diperbaharui oleh Purdie dan Hattie (1996) dan pengukuran pengambilan keputusan karir menggunakan alat ukur Career Decision-Making Difficulties (CDDQ; Gati, Krausz & Osipow, 1996). Partisipan berjumlah 122 mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki karakteristik sebagai mahasiswa semester akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara regulasi diri untuk belajar dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa (r = 0.345; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi regulasi diri untuk belajar yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi kemampuan pengambilan keputusan karir. Berdasarkan hasil tersebut, mahasiswa perlu diberikan intervensi sedini mungkin mengenai regulasi diri untuk belajar, sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan pengambilan keputusan karir.

This research was conducted to find the correlation between self-regulated learning with career decision-making among college students. Self-regulated learning was measured using an instrument named Self-regulated Learning Interview Schedule Questionnaire (SRLIS-Q) made by Zimmerman and Pons (1988) which later was modified by Purdie and Hattie (1996) other hand career decision-making was measured using a modification instrument named Career Decision-Making Difficulties (CDDQ) which was developed by Gati, Krausz & Osipow (1996). Participants of this research were 122 senior year undergraduate student of Universitas Indonesia.
The main result of this research shows that self- regulated learning positively correlated significantly with career decision-making (r = 0.345; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). Thus this research conclusion is the higher self-regulated learning prossess, means higher capability of their career decision-making. Based on research results, individual needs to intervene student early in the self-regulated learning early in effort of constructing their career decision-making.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>